Halaman : 1 dari 5 PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini berisi prosedur perawatan yang berlaku pada alat Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers and Cuffs) yang harus dilakukan secara berkala. 2. Tujuan Tujuan petunjuk perawatan adalah sebagai panduan merawat alat Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers and Cuffs) supaya selalu bekerja sesuai standar dan memastikan semua komponen peralatan pada kondisi optimal. 3. Perawatan Umum a. Tensimeter Raksa/Sphigmomanometer. 1) Hindarkan dari suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi baik dalam penggunaan atau penyimpanan. 2) Hindarkan dari zat-zat kimia yang dapat merusak alat. 3) Hindarkan dari benda-benda tajam. 4) Jagalah agar manometer (tabung raksa) dari benturan benda keras. 5) Simpan tensimeter dalam suhu ruangan yang sesuai untuk menjaga ketahanan tensimeter. 6) Bersihkan kaca dan bagian-bagian tensimeter dari debu dan kotoran. 7) Bersihkan valve inlet/klep masuk pada bulb dengan menggunakan kapas yang dibasahi dengan alkohol. 8) Didalam valve outlet/klep keluar terdapat filter, lepas dan bersihkan. b. Stetoskop 1) Perawatan dasar Saat stetoskop kotor akibat pemakaiannya sehari-hari, dibutuhkan pembersihan stetoskop secara keseluruhan. Membersihkan stetoskop dengan
Halaman : 2 dari 5 menggunakan air dengan sedikit sabun sudah cukup. Meski begitu, alat ini tidak boleh terendam seluruhnya ke dalam air. Jika stetoskop direndam, bagian-bagian dari alat ini dapat rusak atau membuat adanya sisa air dalam selang, dimana keduanya dapat mengurangi efektivitas alat ini. Jika stetoskop sudah terkontaminasi, gunakan pembersih yang lebih kuat. Desinfektan yang dapat digunakan yaitu dengan menyeka stetoskop dengan alkohol 70% 2) Ear tips Berhubung ear tips dimasukan ke dalam telinga, bagian ini tidak butuh untuk terlalu sering dibersihkan dibanding bagian lain. Ear tips dapat dilepas sehingga bagian ini dapat dibersihkan lebih mudah dan menyeluruh. Ear tips juga dibersihkan dengan menggunakan air dengan sedikit sabun atau alkohol 70%. Jika ear tips sudah bersih, pastikan ear tips masuk ke binaural stetoskop pada posisi semula. 3) Sterilisasi Kadang-kadang stetoskop berkontak dengan pasien berpenyakit sangat menular sehinggga alat ini butuh untuk disterilisasi menggunakan sterilisator khusus stetoskop yaitu dengan sinar ultraviolet dengan demikian, tidak ada air yang tersisa dalam selang, dan stetoskop bersih secara keseluruhan. Untuk sterilisasi, sebaiknya digunakan suhu yang rendah. Sebagian besar stetoskop memiliki aturan spesifik dalam melakukan perawatan ini supaya tidak menyebabkan kerusakan alat. 4) Tips lain Suhu yang ekstrim, baik dingin maupun panas, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada stetoskop. Jangan tinggalkan alat ini pada area dengan suhu yang berbeda jauh dari suhu kamar. Misalnya, meninggalkan stetoskop di dalam mobil saat musim panas dapat menyebakan selang bengkok dan tidak dapat digunakan lagi.
Halaman : 3 dari 5 Stetoskop yang terpapar langsung sinar matahari dalam waktu yang lama juga dapat merusak selang dan diafragma stetoskop. Untuk mencegah kerusakan tersebut, pelindung vinyl dapat diusap pada selang sebulan sekali. 4. Cara membersihkan dan memperbaiki tensimeter air raksa: a. Persiapan peralatannya 1) Tang buaya atau tang kombinasi. 2) Air raksa. 3) Kasa/kain polos dengan ukuran minimal 20x20 cm. 4) Kawat panjang 40 cm dengan diameter 0.4 mm. 5) Kapas. 6) Wadah kecil/mangkuk. 7) Syringe/suntikan. b. Pelaksanaannya : 1) Buka tensimeter, perhatikan apakan dalam keadaan terbuka atau tertutup tensimeternya, jika terbuka tutuplah pengaman air raksanya agar tidak tercecer saat gelas kaca dibuka. 2) Buka penutup atas dengan memutar berlawanan jarum jam. 3) Ambil secara perlahan gelas ukur dan bersihkan dengan kawat dan kapas, hingga debu dan karat air raksa hilang. 4) Siapkan mangkuk atau wadah untuk menampung air raksa yang akan dikeluarkan dari tempatnya dengan membuka valve pengamannya 5) Kemudian letakan kain pada telapak lengan anda, dan tuang air raksa di atasnya setelah itu lakukan pemerasan hingga air raksa kembali bersih dari debu dan karat. 6) Bersihkan tempat air raksa. 7) Setelah bersih posisikan kembali gelas ukur. 8) Isikan kembali air raksa yang telah bersih kedalam tempatnya dengan menggunakan syringe/suntikan, isikan air raksa hingga menyentuh garis
Halaman : 4 dari 5 nol pada gelas ukur, jika kurang lakukan penambahan dan tutup kembali bagian atasnya. 9) Lakukan pengetesan dengan pressure meter atau dengan membandingkan dengan tensimeter lainnya dengan menghubungkan secara langsung untuk melakukan pengaturan. 10) Jika telah sama maka proses pengaturan selesai. 11) Bersihkan pula pompa/bulp tensi dengan membuka filter udara dan membersihkannya dari debu. 12) Ganti manset dan pompa tensi yang bocor dan lap kembali. 13) Proses pemeliharaan selesai, 5. Permasalahan permasalahan a. Jika penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan berikut: 1) Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama Ada dua saringan dalam setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan tendon. Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan mudah. Ketika air raksa menyentuh saringan, akan terjadi kelebihan tekanan. Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa. 2) Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi) Keadaan ini berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni. Keadaan ini menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung gelas/kaca. Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat. 3) Udara atau debu di air raksa Keadaan ini adalah ketika masuknya gelembung udara. Ini disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari
Halaman : 5 dari 5 sphygmomanometer air raksa. Debu dapat masuk lewat udara. Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa. b. Cara melakukan kalibrasi yang sederhana adalah sebagai berikut: Sebelum dipakai, air raksa harus selalu tetap berada pada level angka nol (0 6. Acuan mmhg). Pompa manset sampai 200 mmhg kemudian tutup katup buang rapat-rapat. Setelah beberapa menit, pembacaan mestinya tidak turun lebih dari 2 mmhg (ke 198m mhg). Di sini kita melihat apakah ada bagian yang bocor. Laju penurunan kecepatan dari 200 mmhg ke 0 mmhg harus 1 detik, dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa. Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1 detik, berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer tersebut. Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat, akan mudah untuk terjadi kesalahan dalam menilai. Biasanya tekanan darah sistolik pasien akan terlalu tinggi. Begitu juga dengan diastolik. Manual pada alat Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers and Cuffs).