BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1 reguler

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI: STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI ABSTRAK.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, dimana masyarakat

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL. Oleh: I Wayan Jaman Adi Putra

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

LAMPIRAN 1 - KUESIONER. Kuisioner ANALISIS PERSEPSI DAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPA)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Berpikir Kerangka Pemikiran Konseptual

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah merek-merek teratas dalam kategori sepatu olahraga

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. september 2015 sampai dengan bulan Januari mahasiswa akuntansi, dan mahasiswa manajemen.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mencari penjelasan-penjelasan antar gejala. Aplikasi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegunaan tertentu. Untuk itu sebelum dimulainya suatu penelitian, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

III. METODE PENELITIAN. digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Penelitian dimaksudkan untuk menyelidiki gejala atau peristiwa tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1 reguler universitas atau perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Kota Bandar Lampung yang masih aktif sampai tahun akademik 2009/2010 atau sebelumnya. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1 reguler sebanyak 200 responden. Dengan ini diharapkan bahwa sampel yang dijumpai peneliti dapat mewakili pendapat dari mahasiswa yang lainnya. Selanjutnya agar sampel yang diambil refresentatif populasi maka sampel diperoleh dengan menggunakan teknik sampling yang sesuai. Pada penelitian ini di gunakan teknik sampling insidental yang merupakan bagian dari teknik nonprobability sampling, yang memberikan kelebihan dalam hal kemudahan dan kepraktisan dalam memperoleh data sehingga membuat peneliti dapat dengan cepat bergerak dan efisien. Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel kerdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011: 85).

32 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan tidak melalui media perantara (Indrianto dan Supomo, 2002). Data primer secara khusus dikelompokkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dalam penelitian ini merupakan tanggapan dari responden secara langsung untuk mengukur mengenai motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Data primer ini diperoleh melalui kuesioner. 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 142). Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2011 ; 142). Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

33 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Penelitian Menurut Kerlinger (1973), dalam Sugiyono (2011) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan di pelajari. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat mahasiswa mengikuti PPAk. Sedangkan variabel independennya adalah Motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi. 3.4.2 Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi defenisi operasional variabel adalah meliputi: 1. Minat mahasiswa mengikuti PPAk Minat dalam penelitian ini merupakan variabel dependen atau variabel terikat. Minat adalah hal yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mangamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya berkaitan dengan Pendidikan Prefesi Akuntansi (Widyastuti, dkk., 2004). Minat merupakan keinginan yang bersumber dari hati seseorang terhadap sesuatu. Minat juga merupakan faktor yang menunjukkan upaya seseorang untuk melakukan atau menginginkan sesuatu. Indikator dari minat mengikuti PPAk (Widyastuti, dkk., 2004) adalah:

34 1. Pendidikan profesi akuntansi dapat membantu perkembangan profesi akuntansi. 2. Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPA dapat meningkatkan kualitas calon akuntan. 3. Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPA dapat membantu kesuksesan karir dalam profesi akuntansi. 4. Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPA merupakan sarana untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan pembayaran finansial yang besar. 5. Akan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi setelah studi selesai. 2. Motivasi Motivasi adalah proses yang dimulai dengan defenisi fisiologis atau psikologis yang mengerakkan perilaku atau dorongan yang ditunjukkan untuk tujuan insentif, menurut Lubis (2010). Motivasi merupakan sesuatu yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan yang dia inginkan dan harapkan. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau variabel bebas adalah motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi. a. Motivasi kualitas Motivasi kualitas adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar (Widyastuti, dkk., 2004). Indikator dari motivasi kualitas (Widyastuti, dkk., 2004) adalah:

35 1. Mendapatkan pengetahuan tentang isu-isu kebijakan dan peraturan akuntansi terkini. 2. Meningkatkan pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya tentang keputusan keuangan dan manajerial. 3. Meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis. 4. Meningkatkan kemampuan analitis,decision making, dan program solving. 5. Meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan akuntansi dapat memecahkan masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari. 6. Meningkatkan kemampuan interpersonal, seperti kemampuan bekerja sama dalam kelompok. 7. Meningkatkan pengetahuan dalam bidang keuangan. 8. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun tertulis. 9. Meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen seperti penganggaran, penilaian kerja, dan sebagainya. 10. Meningkatkan keahlian dalam praktek audit. b. Motivasi karir Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya (Widyastuti, dkk., 2004). Indikator dari motivasi karir (Widyastuti, dkk., 2004) adalah: 1. Meningkatkan kesempatan promosi jabatan. 2. Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan. 3. Menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan dengan baik.

36 4. Mendapatkan prilaku profesional dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan. 5. Meningkatkan kemampuan berprestasi dalam pekerjaan. 6. Meningkatkan profesionalisme dan kebanggaan terhadap profesi akuntansi. 7. Meningkatkan rasa tanggung jawab pekerjaan dalam kaitannya dengan klien, rekan seprofesi, dan masyarakat secara umum. 8. Memperluas akses dan jaringan (network) dengan dunia kerja. 9. Mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan isu-isu di dunia kerja di profesi akuntansi yang terkait. 10. Mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan peran dan tanggung jawab yang akan dimiliki ketika berada di tengah masyarakat. c. Motivasi ekonomi Motivasi ekonomi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan (Widyastuti, dkk., 2004). Indikator dari motivasi ekonomi (Widyastuti, dkk., 2004) adalah: 1. Memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang yang besar. 2. Memperoleh pekerjaan dengan fasilitas memadai, seperti mobil dan rumah dinas. 3. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan tunjangan keluarga. 4. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan ( diluar gaji pokok, seperti honor ).

37 5. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji pada periode tertentu. 6. Mendapatkan pekerjaan dengan starting salary atau gaji awal yang tinggi. 7. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan fasilitas opsi saham. 8. Mendapatkan pekerjaan yang memiliki kebijakan yang jelas dalam pemberian gaji lembur. 9. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan program dana pensiun. 10. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan bonus akhir tahun yang besar. 3.5 Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2011), skala liket digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat dan jarak antara satu dengan yang lain tidak sama. Untuk memberikan nilai terhadap jawaban dalam kuesioner dibagi dalam lima tingkat alternatif jawaban yaitu: a. Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 b. Tidak Setuju diberi skor 2 c. Kurang Setuju diberi skor 3

38 d. Setuju diberi skor 4 e. Sangat Setuju diberi skor 5 3.6 Pengujian Kualitas Data 3.6.1 Uji Validitas Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyanto, 2011: 267). Menurut (Ghozali, 2006) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jika nilai signifikasi item lebih daripada probabilitasnya, maka item tersebut tidak valid dengan demikian item pertanyaan dalam kuesioner yang tidak signifikan akan didrop dari instrument pertanyaan. Menurut Rigdon dan Ferguson (1991), dan Doll, Xia, Torkzadeh (1994), dalam Wijanto (2008), suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik terhadap konstuk atau variabel latennya, jika: Nilai t muatan faktornya (loading factors) lebih besar dari nilai kritis (atau 1,96 atau untuk praktisnya 2), dan Muatan faktor standarnya (standardized loading factors) 0,70. 3.6.2Uji Reliabilitas Menurut (Ghozali, 2006) Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

39 konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Repeated Measure pengukuran ulang: Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a`). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Menurut (Wijanto, 2008), Reliabilitas adalah konsistensi suatu pengukuran. Untuk mengukur reliabilitas dalam SEM akan digunakan: composite reliability measure (ukuran reliabilitas komposit) dan variance extracted measure (ukuran ekstrak varian). Reliabilitas komposit suatu konstruk dihitung sebagai: Construct Reliability = ( std.loading) 2 std.loading 2 + e j Ekstrak varian mencerminkan jumlah varian keseluruhan dalam indikatorindikator (variabel-variabel teramati) yang dijelaskan oleh variabel laten. Ukuran Ekstrak varian dapat dihitung sebagai berikut (Fornel dan Larker, 1981):

40 Variance Extracted = std.loading 2 std.loading 2 + e j atau (Hair, dkk., 2007): Variance Extracted = std.loading 2 N Dimana N adalah banyaknya variabel teramati dari model pengukuran yang menyatakan bahwa sebuah konstruk variabel mempunyai reliabilitas yang baik adalah jika: Nilai Construct Reliability (CR)-nya 0,70, dan Nilai Variance Extracted (VE)-nya 0,50. 3.7 Metode Analisis Data Analisis data adalah cara yang digunakan dalam mengolah data yang diperoleh sehingga didapatkan suatu hasil analisis atau hasil uji Suryabrata (2000), dalam Ikbal (2011). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan (Indrianto dan Supomo, 2002). Menurut Ghozali (2006), Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

41 distibusi). Analisis deskiptif digunakan untuk menggambarkan tingkat motivasi dan minat mahasiswa akuntansi. 3.7.2 Structural Equation Model (SEM) Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equtation Model (SEM). Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis struktural adalah Lisrel dan analisis deskriptif menggunakan SPSS 19. Model persamaan structural (SEM) adalah generasi kedua teknik alnalisis multivarieate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks baik recursive maupun non recursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model (Ghozali, 2005). Menurut Bollen dan Long (1993), dalam Wijanto (2008), prosedur SEM secara umum akan mengandung tahap-tahap sebagai berikut: 1. Spesifikasi model (model specification) Tahapan ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan srtuktural, sebelum dilakukan estimasi. Model awal ini diformulasikan berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya. 2. Identifikasi (identification) Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam model dan kemungkinan persamaan simultan tidak ada solusinya.

42 3. Estimasi (estimation) Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk menghasilkan nilai-nilai parameter dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang tersedia. Pemilihan metode estimasi yang digunakan seringkali ditentukan berdasarkan karakteristik dari variabelvariabel yang dianalisis. 4. Uji kecocokan (testing fit) Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data. Beberapa kriteria ukuran kecocokan atau Goodness Of Fit (GOF) dapat digunakan untuk melaksanakan langkah ini. 5. Respesifikasi (respecification) Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil uji kecocokan tahap sebelumnya. Menurut (Wijanto, 2008) analisis data dengan menggunakan paket program Lisrel dapat disajikan dalam dua persamaan yaitu persamaan pengukuran dan persamaan struktural, yaitu: 1. Persamaan Pengukuran (Measurement Equations) Persamaan pengukuran yang paling umum dalam aplikasi SEM ialah model pengukuran kon-generik, dimana setiap ukuran atau variabel teramati hanya berhubungan dengan satu variabel laten, dan semua kovariasi di antara variabel-variabel teramati adalah sebagai akibat dari hubungan antara variabel terramati dan variabel laten.

43 Persamaan pengukuran pada penelitian ini adalah: Persamaan pengukuran untuk Y Y = λ y η + ε Persamaan pengukuran untuk X X = λ x ξ + δ 2. Pesamaan Struktural (Structural Equations) Persamaan struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang ada diantara variabel-variabel laten. Model struktural penelitian ini adalah: η = βη + Ґξ + ζ Keterangan seluruh persamaan: η (eta) ξ (ksi) = m x 1 laten endogenous variables = n x 1 latent exogenous variables ζ (zeta) = m x 1 latent errors in equations Y X ε (epsilon) δ (delta) β (beta) Ґ (gamma) = p x 1 observed indicator of η = q x 1 observed indicator of ξ = p x 1 measurement errors for Y = q x 1 measurement errors for X = m x m coefficient matrix for latent endogenous = m x n coefficient matrix for latent exogenous λ y (lamda y) = p x m coefficient matrix relating y to η λ x (lamda x) = q x m coefficient matrix relating x to ξ