Langkah-langkah Photo dan Shoot Video Dengan Drone DJI Phantom 3 atau 4

dokumen-dokumen yang mirip
Pengoperasian Sistem Pesawat Tanpa Awak di Wilayah Ruang Udara Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETENTUAN HUKUM DALAM PENGGUNAAN DRONE DI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200

PT.LINTAS ANANTARA NUSA DRONE MULTI PURPOSES.

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parrot AR. Drone

2018, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Wilayah Udara adalah wilayah kedaulatan udara di a

NOMOR: KP 081 TAHUN 2018 PROSEDUR PENETAPAN, PENGGUNAAN DAN PENUTUPAN

KATA PENGANTAR. Cikeas, Januari Penulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi yang sedang berlangsung. tanpa terkendala waktu, karena kapan pun drone ini dapat terbang dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016, No Penerbangan (Aeronautical Meteorological Information Services); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

APLIKASI DRONE UAV & MULTIROTOR UNTUK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT. Disusun Oleh: Agus Widanarko

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang

Memmbang. a. perhubungan NomQr KM 21 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 173

PERENCANAAN JALUR TERBANG TANPA PILOT PADA PROSES PENGUMPULAN DATA UNTUK PEMETAAN DENGAN PENERBANGAN TANPA AWAK

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Indonesia Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

No Laut Kepulauan (archipelagic sea lane passage) dan jalur udara di atasnya untuk keperluan lintas kapal dan Pesawat Udara Asing sesuai denga

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOM OR : KP 038 TAHUN 2017 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II. Regulasi penerbangan yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 15 Tahun. itu harus mendasarkan pada ketentuan Pasal 102 ayat (1) KUHAP yang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 077 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR TEKNIS DAN OPERASI (MANUAL OF STANDARD CASR PART

kegiatan angkutan udara bukan niaga dan lampirannya beserta bukti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Merancang dan merealisasikan pesawat terbang mandiri tanpa awak dengan empat. baling-baling penggerak.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGAMANAN WILAYAH UDARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

tanpa persetujuan khusus Ditjen Hubud.

IMPLEMENTASI DJI NAZA M-LITE PADA QUADCOPTER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN

(LAPAN) LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

PLATFORM UNMANNED AERIAL VEHICLE UNTUK AERIAL PHOTOGRAPHY AEROMODELLING AND PAYLOAD TELEMETRY RESEARCH GROUP (APTRG)

PENDAHULUAN Latar Belakang Parrot AR.Drone

-9- keliru. Personel AOC melakukan landing yang menyimpang dari prosedur

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : KP 247 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN DAN STANDAR BAGIAN (MANUAL OF STANDARD

2015, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

I. PENDAHULUAN. Akhmad (2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat zat asing

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 182 TAHUN 2017 TENTANG

Gambar 1.1 Skema kontrol helikopter (Sumber: Stepniewski dan Keys (1909: 36))

SKEP /40/ III / 2010

I. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara

NOMOR: PM 17 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

^PENYELENGGARAAN KALIBRASI FASILITAS DAN PROSEDUR

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1992 TENTANG PENERBANGAN [LN 1992/53, TLN 3481]

BAB 1 PENDAHULUAN. wahana terbang tanpa awak, teknologi tersebut disebut Unmanned Aerial Vehicle

mengenai kewenangan Inspektur Navigasi Penerbangan dalam melaksanakan pengawasan; bahwa dalam melaksanaan pengawasan sebagaimana

PERATURAN MENTERl PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 44 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR: PK.14/BPSDMP-2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM TELE-NAVIGATION PADA PESAWAT TANPA AWAK (MICRO UAV)

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi Sistem Manajemen K3 pada PT.Merpati terbagi menjadi tiga

KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 200 Tanggal 15 Februari 2001 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Rahadi Osman yang terletak di Kota Ketapang, Provinsi

Artikel. Pemanfaatan Pesawat Nir-Awak untuk Pemetaan Garis Pantai. Kerjasama BIG dan LAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Volume F3U-INA Radio Control Drone Racing Edisi 2017

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 030 TAHUN 2018 TENTANG TIM PERSIAPAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN

Kriteria penempatan fasilitas komunikasi darat - udara berfrekuensi amat tinggi (VHF Air-Ground/ VHF A/G)

I. PENDAHULUAN. Wahana udara tanpa awak (WUT) merupakan alternatif dari pesawat berawak

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi mengubah setiap sendi kehidupan manusia

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 173 TAHUN 2013 TENTANG

MANAJEMEN STRUKTUR RUANG UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 93 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION SERVICE PROVIDERS)

CV. DIVISION AERO COMPANY PROFILE

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 301 TAHUN 2015 TENTANG

Perancangan Sistem Tele-Navigation Pada Pesawat Tanpa Awak(Micro UAV)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEDOMAN PENGOPERASIAN, PERAWATAN, DAN PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG MICROLIGHT TRIKE

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah UAV atau sering kita sebut dengan Drone. menyebutnya dengan Drone adalah pesawat tanpa awak di dalamnya, UAV ini

Seseorang dapat mengajukan Perancangan Prosedur Penerbangan

SISTEM KENDALI POSISI DAN KETINGGIAN TERBANG PESAWAT QUADCOPTER A S R U L P

BAB I PENDAHULUAN. khususnya mengenai penerbangan, penggunaan pesawat-pesawat terbang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. misalnya teknologi elektronik dengan keluarnya smartphone ataupun gadget

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

Standar dan Regulasi terkait Perencanaan, Perancangan, Pembangunan, dan Pengoperasian Bandar Udara Juli 28, 2011

Keselamatan Pekerjaan Bandar Udara

2.4. Pertentangan dengan Standar Lainnya 2.5. Penggunaan Kode Referensi Bandar Udara ICAO untuk Menetapkan Standar

Transkripsi:

Langkah-langkah Photo dan Shoot Video Dengan Drone DJI Phantom 3 atau 4

PHOTOGRAPHY dan VIDEOGRAPHY Dengan DRONE PHOTOGRAPHY dan VIDEOGRAPHY dengan Drone Penggunaan drone dalam aerial photography kini menjadi sebuah tren baru di masyarakat dunia. Para pecinta fotografi biasanya ingin mengabadikan momen mereka secara lebih luas mulai memilih menggunakan drone. Tiga unsur utama yang perlu digarisbawahi oleh penggunaan fotografi dengan drone, yaitu spesifikasi drone, kamera, dan insting fotografer dalam mengambil objek. Pada penggunaan drone, yang ditonjolkan bukan soal ketinggian, tetapi fleksibilitas kamera untuk mengambil dengan manuver atau angle yang berbeda, sehingga lebih luas serta kreatif dibandingkan dengan penggunaan kamera biasa yang memiliki ketinggian sebatas kemampuan manusia. Di bidang militer, pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle atau UAV) adalah salah satu senjata yang paling ampuh dan efektif. Dapat digunakan untuk mengangkut senjata seperti rudal hingga memata-matai wilayah musuh. Dibawah ini regulasi yang harus dipatuhi untuk pengoperasian UAV 1

MENERBANGKAN DRONE UNTUK PEMULA Menerbangkan Drone Untuk Pemula Drone saat ini sudah menjadi salah satu trend dalam dunia photography ataupun dunia videography, dan makin booming setelah banyak kegunaan yang di berikan oleh drone seperti : Liputan lebaran/news Pemantauan Jalur Transportasi Mencari dan menemukan korban bencana alam Aeromodeling Selain kegunaannya juga banyak juga yang menyalah gunakannya, atau melanggar aturan yang sudah mulai diterapkan pemerintah seperti PP no 90 tahun 2015 tentunya akan makin baik jika ada peraturan sehingga tidak semua orang dapat bebas menggunakannya. Berikut tutorial singkat dan bagaimana cara terbang aman, atau safe flight yang harusnya di terapkan sehingga para pilot drone ini tidak menyalah gunakan untuk kepentingan pribadi ataupun yang dapat merugikan orang lain. 2

BAGIAN DARI DRONE Bagian dari Drone Main body Baling-baling (propeller) Radio Transreceiver Motor (dinamo) Battery Flight Controller Board Electronic speed controller Kamera & Gimbal Axis Joystick Smartphone/tablet untuk monitir dan control Memory card dengan speed tinggi 3

Main body dan radio controller. BAGIAN DARI DRONE 4

BAGIAN DARI DRONE Baling-baling (propeller) 5

Radio Transreceiver BAGIAN DARI DRONE 6

BAGIAN DARI DRONE Motor (dinamo) 7

BAGIAN DARI DRONE Baterai 8

Flight controller board, BAGIAN DARI DRONE 9

Electronic speed controller BAGIAN DARI DRONE 10

Kamera & Gimbal Axis BAGIAN DARI DRONE 11

BAGIAN DARI DRONE Joystick 12

BAGIAN DARI DRONE Smartphone/tablet 13

BAGIAN DARI DRONE Memory card dengan speed tinggi 14

Peralatan Pendukung : 15

PERALATAN PENDUKUNG Tas Pesawat UAV/Drone 16

PERALATAN PENDUKUNG Laptop Untuk Copy Data 17

PERALATAN PENDUKUNG Card Reader dan Harddisk 18

CARA MENERBANGKAN DRONE Persiapan Menerbangkan Phantom 3/4 1. Persiapan Drone Memahami komponen-komponen yang dimiliki oleh drone dan fungsi-fungsi yang harus dipahami Pasang baling-baling secara tepat, baik kekiri (CCW) maupun kekanan (CW) Cek koneksi, transciever, pemasangan batre, axis gimbal, memory card maupun kamera Pastikan semua dalam keadaan dan kondisi yang benar dan kokoh sebelum melakukan hal selanjutnya Check semua kondisi dalam kondisi normal dan full charge (baling baling / propeller, battery, remote dan aircraft) Ingat.. Klo drone jatuh.. Apalagi dr ketinggian yg tinggi atau jatuh di laut, lumpur.. Rawan.. Mungkin sudah tidak bisa dipakai lagi.. 19

CARA MENERBANGKAN DRONE 2. Pre Flight Pastikan lokasi aman tidak berbahaya, bukan restrice area/ area terlarang idealnya. Tidak ada bangunan tinggi ataupun pohon yang tinggi / menggangu. Jauh dari barang2 yang mengganggu frekuensi radio, misalnya listrik / logam Gunakan lapangan sepakbola ataupun taman yang tak terhalang atau rimbun dengan pohon-pohon 3. Calibrate Compas Tunggu singnal GPS Signal GPS akan sangat membantu pesawat untuk stabil dan dalam kondisi tertentu bisa 20 melakukan safety landing

CARA MENERBANGKAN DRONE 4. Kalibrasi gimbal 21

CARA MENERBANGKAN DRONE Jaga ketinggian sampai 150 m Ikuti peraturan pemerintah dan menjaga hal hal yang tidak diinginkan ketinggian bisa di set sehingga kita dapat menggukur sampai hanya 150 m dari posisi terbang Tetap Terlihat Pastikan drone tetap terlihat meski hanya bisa melihatnya di smartphone ataupun gadget kamu Karena drone bisa sampai lebih dari 2000 meter dr lokasi awal Pegang kendali Meskipun Phantom menggunakan signal GPS dan tentunya cukup aman untuk terbang, atau bahkan menggunakan auto take off dan landing pastikan tangan kita tetap memengang kendali Latihan Dengan latihan yang terstruktur akan membantu dalam memperlancar menerbangkan drone dan tentunya dapat membantu percaya diri dalam menerbangkannya 22

CARA MENERBANGKAN DRONE Basic Training berisi persiapan basic yang diperlukan 1. Menaik dan turunkan phantom/ aircraft / drone 2. Menggerakkan kekanan dan kekiri 3. Memutar kekanan dan kekiri 4. Maju dan mundur 5. Terbang dan kembali pada tempat yang sama Skilled Training manuver yang sudah harus dimiliki 1. Auto Take off 2. Berjalan mengikuti skema terbang berbentuk kotak 2. Berputar menigkuti skema terbang yang berbentuk lingkaran 3. Maju dan mundur dengan cepat 4. Zigzag 23

TERBANG DATAR CARA MENERBANGKAN DRONE 24

TERBANG MELINGKAR CARA MENERBANGKAN DRONE 25

TERBANG ZIGZAG CARA MENERBANGKAN DRONE 26

TERBANG Up And Down CARA MENERBANGKAN DRONE 27

Fungsi-Fungsi Tombol Joystick CARA MENERBANGKAN DRONE 28

Fungsi-fungsi tombol Joystick 29

CARA MENERBANGKAN DRONE Langkah Langkah Yang Diperlukan Untuk Menerbangkan Drone : 1. Mengetahui kemampuan teknik dari drone ( altitude / ketingian, jangkauan, pengoperasian, jenis camera dan kemampuan videonya) 2. Belajar terbang dengan simulasi yang benar sehingga dapat mengoprasikan dengan baik (gunakan lokasi yang cukup luas dan tidak / jarang ada hal yang merintangi seperti pohon, tiang dan lain lain) 3. Tidak terburu buru mengoprasikannya jika belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengoprasikannya. (bisa belajar atau berbagung dengan komunitas) 4. Bergabung ataupun menjadi anggota dari Komunitas Pilot Drone sehingga kita terupdate baik secara teknis, birokrasi, perijinan ataupun informasi lainnya). 30

PENGOPERASIAN SISTEM PESAWAT TANPA AWAK (UAV) DI WILAYAH RUANG UDARA INDONESIA 31

TUJUAN PM 90 TAHUN 2015 PENINGKATAN KESELAMATAN PENERBANGAN TERKAIT PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA TANPA AWAK DI RUANG UDARA YANG DI LAYANI DI INDONESIA. 32

REGULASI KESELAMATAN PENERBANGAN PKPS/CASR PART 91 GENERAL OPERATING & FLIGHT RULES PKPS/CASR PART 139 AERODROME PKPS/CASR PART 170 AIR TRAFFIC RULES PKPS/CASR PART 171 AERONAUTICAL TELECOMMUNICATION SERVICE PROVIDER PKPS/CASR PART 172 AIR TRAFFIC SERVICE PROVIDER PKPS/CASR PART 173 INSTRUMENT FLIGHT PROCEDURE DESIGN PKPS/CASR PART 175 AERONAUTICAL INFORMATION SERVICES SKEP 110/VI/2000 JUKLAK PEMBUATAN KKOP ADVISORY CIRCULARS, STAFF INSTRUCTIONS SERTA INFORMASI NOTAM TERKAIT PENGGUNAAN RUANG UDARA SEMUA REGULASI INI DI AUDIT OLEH ICAO (ORGANISASI PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL) 33

PESAWAT TANPA AWAK PENAMAAN: UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) DRONE REMOTELY PILOTED AIRCRAFT SYSTEM (RPAS) PENGGUNAAN, ANTARA LAIN: ILMU PENGETAHUAN (SCIENTIFIC), SURVEY PEMETAAN PERTANIAN JURNALISTIK HOBBY (FOTO UDARA, VIDEO) MILITER PENGGUNA SISTEM PESAWAT TANPA AWAK: SESEORANG SEKELOMPOK ORANG ORGANISASI SWASTA INSTANSI PEMERINTAH 34

INCIDENT & SERIOUS INCIDENT REPORT Penggunaan ruang udara diatur guna menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan (contoh: TNI dan LAPAN menginformasikan kegiatannya yang menggunakan ruang udara) 2013, UAV MENABRAK JEMBATAN SYDNEY 2014, DRONE MENGENAI ATLIT TRIATLON DI AUSTRALIA 2014, UAV TERBANG MELINTASI NUCLEAR POWER PLANT DI PRANCIS 2015, UAV JATUH DI PELATARAN GEDUNG PUTIH-AS 2015, BALON MENGGANGGU KESELAMATAN PENERBANGAN DI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR. LAYANG-LAYANG SERING MENGGANGGU PENERBANGAN. 35

PEMBATASAN AREA PENGGUNAAN UAV PROHIBITED AREA 500 M DILUAR BATAS LATERAL RESTRICTED AREA 500 M DILUAR BATAS LATERAL KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN (KKOP) CONTROLLED AIRSPACE TAKE-OFF DAN LANDING, CIRCLING AREA, JALUR PENERBANGAN UNCONTROLLED AIRSPACE DIBATASI HINGGA KETINGGIAN 500 FT (150 M) 36

PETA RUANG UDARA YANG DILAYANI TERMASUK PROHIBITED & RESTRICTED AREA 37

GAMBAR SPOT PULAU JAWA PETA RUANG UDARA YANG DI LAYANI 38

ATS AIRSPACE WITHIN JAKARTA FIR 39

ATS AIRSPACE WITHIN UJUNG PANDANG FIR 40

SKEMA RUANG UDARA 41

AREA KKOP 42

PEMBERIAN IJIN KHUSUS UAV HANYA UNTUK KEPENTINGAN PEMERINTAH/TERTENTU: PATROLI BATAS WILAYAH NEGARA, PATROLI WILAYAH LAUT NEGARA, PENGAMATAN CUACA, PENGAMATAN AKTIVITAS HEWAN DAN TUMBUHAN DI TAMAN NASIONAL, SURVEI DAN PEMETAAN. UNTUK KEPENTINGAN PEMOTRETAN PEMFILMAN DAN PEMETAAN PERLU IJIN DARI INSTITUSI YANG BERWENANG SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU. PERSYARATAN YANG HARUS DILENGKAPI, ANTARA LAIN: SPESIFIKASI TEKNIS AIRBORNE SYSTEM; SPESIFIKASI TEKNIS GROUND SYSTEM; MAKSUD DAN TUJUAN PENGOPERASIAN; RENCANA PENGOPERASIAN (FLIGHT PLAN); PROSEDUR EMERGENCY. IJIN KHUSUS DIBERIKAN OLEH DITJEN PERHUBUNGAN UDARA UNTUK KEPENTINGAN KESELAMATAN PENERBANGAN. 43

PENGAJUAN IJIN KHUSUS UNTUK KEPENTINGAN PEMERINTAH/TERTENTU Pengajuan ijin khusus H - 14 hari kerja ke DJU Ijin khusus harus diperoleh sebelum terbang Ijin khusus keluar, Operator segera berkoordinasi dengan Airnav Indonesia Perubahan rencana: diajukan H - 7 hari kerja Pembatalan rencana: operator info ke DJU & Airnav Indonesia 44

BATASAN SESUAI PERALATAN YANG DI BAWA (PEMOTRETAN) kawasan udara terlarang (prohibited area) 500 meter diluar kawasan kawasan udara terbatas (restricted area) 45

BATASAN SESUAI PERALATAN YANG DI BAWA (PERTANIAN) 500 m 500 m NO POPULATION AREA 46

BATASAN SESUAI PERALATAN YANG DI BAWA (PENGAWASAN) Patroli batas wilayah, patroli wilayah laut, pengamatan cuaca, Pengamatan taman nasional, survei dan pemetaan yang bersifat rutin menggunakan Individual Flight Plan 47

UU NO. 1 TAHUN 2009 Pasal 421 ayat (2) Setiap orang membuat halangan (obstacle), dan/atau melakukan kegiatan lain di kawasan keselamatan operasi penerbangan yang membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah). Pasal 210 Setiap orang dilarang berada di daerah tertentu di bandar udara, membuat halangan (obstacle), dan/atau melakukan kegiatan lain di kawasan keselamatan operasi penerbangan yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan, kecuali memperoleh izin dari otoritas bandar udara. Penjelasan: Yang dimaksud dengan kegiatan lain, antara lain, adalah kegiatan bermain layang-layang, menggembala ternak, menggunakan frekuensi radio, melintasi landasan, dan kegiatan yang menimbulkan asap. 48

INFORMASI TAMBAHAN Pemerintah secara intens melakukan pembahasan rutin mengenai pesawat udara tanpa awak, antara lain: Kemenhub -> sertifikasi, produk aeronautika, perijinan penggunaan ruang udara, kualifikasi personel, dll. TNI AU, Kemhan, Polhukam -> Pertahanan & Keamanan Nasional Kominfo -> Frekuensi radio kontrol pesawat LAPAN -> Drone untuk penelitian 49

SUKSES TERIMA KASIH HAVE SAFETY FLIGHT and BEAUTY SHOOT WITH DJI PHANTOM UAV 50