Kata kunci : Remaja dan Minuman Berakohol

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alkohol disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya

Ratna Indah Sari Dewi 1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Syedza Saintika Padang 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolesense adalah periode perkembangan selama individu

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang

PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ketertiban, keamanan, kejahatan dan kekerasan pelakunya menyadari

BAB I PENDAHULUAN. alkohol, napza, seks bebas) berkembang selama masa remaja. (Sakdiyah, 2013). Bahwa masa remaja dianggap sebagai suatu masa dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dikarenakan berpengaruh langsung pada lingkungan. Kenyataan yang ada

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. Masa remaja secara psikologi merupakan masa peralihan dari masa anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada remaja biasanya disebabkan dari beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang

NARKOBA PADA SISWA SMK TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM :

UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pergaulan dalam hidup masyarakat merupakan hubungan yang terjadi

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus bangsapun dibutuhkan sebagai sumber daya dalam pembangunan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

Sukmanandya*, Pandeirot** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dalam kehidupan manusia.remaja mulai memusatkan diri pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa yang kritis, yaitu saat untuk berjuang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman yang terus berubah (Junaedi dkk, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

KATA PENGANTAR. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. serta tempat menerima dan memberi pelajaran.1 Sebagai mana yang kita ketahui

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah

efek stupor atau bingung yang lama dalam keadaan yang masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan (Fransiska, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKALAH. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) Bahaya Narkoba Bagi Remaja. Teknik Komputer Golongan B Muh. An im Fatahna D

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan antara masa anak dan masa dewasa. Masa ini juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak sekali kita ditemukan kasus dimana remaja laki-laki,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat

4. HASIL PENELITIAN. Pengetahuan ibu..., Niluh A., FK UI., Universitas Indonesia

- 1 - BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. juga dianggap sebagai pelanggaran hukum.

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. adalah penyebab sepertiga kematian pada anak-anak muda di beberapa bagian

Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkotika Oleh Frans simangunsong, S.H., M.H

BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

Universitas Sumatera Utara

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang unik. Remaja bukan lagi anak-anak, namun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk dilaksanakan bagi pengguna narkoba. Zat yang terkandung dalam obat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronik (sulit disembuhkan) yang berulang kali kambuh yang hingga

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. medis merupakan suatu bentuk penyalahgunaan yang dapat berakibat fatal di

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan dewasa Sulistyawati (2014). fisik, psikis dan lingkungan Willis (2014). Tuntutan-tuntutan inilah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan minum minuman keras di kalangan remaja merupakan fenomena yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan peredaraan dan penyalahgunaan obat-obatan. mengkhawatirkan. Badan Narkotika Nasional (2008) sendiri setidaknya

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan diawali dengan mendeskripsikan lokasi penelitian, faktor-faktor penyebab

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM BAGI PENGEDAR DAN PENYALAH GUNA MAGIC MUSHROOM. 3.1 Pertanggungjawaban Hukum Bagi Pengedar Magic Mushroom

BAB I PENDAHULUAN. Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA (Narkotika, alkohol dan zat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. misalnya kecanduan alkohol, obat-obatan terlarang, Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan alkohol dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyeluruh dalam menjalankan fungsi-fungsinya, karena keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah penyalahgunaan narkoba, khususnya di Indonesia, saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan suatu proses perkembangan antara masa anakanak

Rio Jamaludin F


BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

BAB I PENDAHULUAN. memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. pergolakan dalam dalam jiwanya untuk mencari jati diri.

LAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA BAHAYA NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mental, nilai-nilai religiunitas dan sebagainya. Pada saat ini seks bebas adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengenceran minuman yang mengandung ethanol. minuman keras terdiri dari 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

GAYA PEMECAHAN MASALAH YANG DIMILIKI SISWA SMA NEGERI I PARONGPONG BANDUNG. Cesarina Silaban Dosen Akademi Perawatan Surya Nusantara Pematangsiantar.

BAB I PENDAHULUAN. pada program pengalihan narkoba, yaitu program yang mengganti heroin yang. dipakai oleh pecandu dengan obat lain yang lebih aman.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih mudah dengan berbagai macam kepentingan. Kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 1. adanya pengendalian, pengawasan yang ketat dan seksama.

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza

BAB I PENDAHULUAN. coba-coba (bereksperimen) untuk mendapatkan rasa senang. Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia sebagai makhluk pribadi mengalami beberapa proses

BAB I PENDAHULUAN. dan diduga akan berkepanjangan karena masih terdapat faktor-faktor yang

Transkripsi:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DI RT 07 RW 06 KELURAHAN PACAR KEMBANG KECAMATAN TAMBAK SARI SURABAYA Subiyantoro*, Pandeirot** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya ABSTRAK Mengkonsumsi minuman beralkohol merupakan salah satu ancaman bagi masa depan remaja dimana dikenal sebagai generasi muda Indonesia. Penyalahgunaan mengkonsumsi minuman beralkohol saat ini banyak diminati oleh remaja dan jika tidak diperhatikan dengan seksama akan menimbulkan masalah bagi remaja itu sendiri maupun keluarga serta lingkungan. Remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dapat dipengaruhi oleh beberapa yaitu faktor keluarga, individu/kepribadian dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuhi faktor-faktor yang beralkohol dan mengidentifikasi faktor dominan yang beralkohol. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang mengkonsumsi minuman beralkohol di RT 07 RW 06 Kelurahan Pacar Kembang Kecamatan Tambaksari Surabaya sebanyak 16 orang responden dengan jumlah sampel 15 responden dengan metode sampling menggunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor keluarga (53%), faktor individu (60 %) dan faktor lingkungan (86%) dan faktor dominan yang beralkohol adalah faktor lingkungan (86%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa faktor dominan yang beralkohol adalah faktor lingkungan (86%). Hal ini karena remaja merasa bahwa dilingkungan sekitar rumah dapat mempengaruhi mereka untuk mengikuti perilaku dilingkungan tanpa memandang hal positif dan negatif. Kata kunci : Remaja dan Minuman Berakohol PENDAHULUAN Alkohol adalah jenis minuman yang mengandung etil alkohol (etanol) yang berpengaruh menekan susunan saraf (Iskandar, 2008) alkohol termasuk zat yang paling sering disalah gunakan manusia, baik pada kalangan tua dewasa, maupun pada kalangan remaja (Wardana, 2008) penyalagunaan dan ketergantungan alkohol saat ini juga banyak ditemukan pada kalangan remaja (Samsul, 2008) dimana remaja adalah fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang individu dimana masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa (Narendra, 2002). Peneliti mengamati bahwa dijaman sekarang banyak remaja yang sudah mengkonsumsi minuman beralkohol, mereka sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak memperdulikan kebersihan dan penampilan diri, menjadi tidak disiplin atau sering kabur, baik di rumah maupun di sekolah, nilai rapor atau prestasinya menurun, bersembunyi di tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang, lebih banyak bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai ciri-ciri dan tanda-tanda diatas, mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk membeli minuman keras, sering cemas, mudah stress atau gelisah, sukar tidur, pelupa, seperti orang bego atau pikun, mata merah seperti mengantuk terus atau memakai kacamata hitam, bahkan diantaranya ada yang sampai mabuk. Sebagian besar alasan remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah pengaruh keluarga (berada dilingkungan orang-orang yang mengkonsumsi alkohol, ajakan dari teman), diri sendiri (kurang percaya diri, harga diri rendah). Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dikalangan remaja sangat memprihatinkan, di Indonesia 30% dari penderita yang dirawat karena ketergantungan obat adalah peminum alkohol (Wahyu. 2008) suatu penelitian pendahulan mengenai konsumsi alkohol dikalangan pelajar yang dilakukan di sebuah kota di Indonesia oleh Prof Soejono, seorang pakar ilmu kedokteran jiwa didapatkan bahwa 50% dari pelajar sudah pernah minum-minuman beralkohol. Pada survei pendahuluan yang peneliti lakukan dengan wawancara langsung kepada beberapa remaja ditemukan bahwa dari 13 remaja 9 dintaranya mengkonsumsi alkohol. Dari 9 orang yang mengkonsumsi alkohol, 4 orang mengatakan faktor yang menyebabkan mereka mengkonsumsi alkohol adalah faktor kurang percaya diri, merasa

tidak memiliki kemampuan yang dapat dibanggakan. Sedangkan 2 orang yang lainnya mengatakan faktor yang menyebabkan mereka mengkonsumsi alkohol adalah keinginan untuk mencoba-coba, dan 3 orang lainnya mengatakan karena ajakan teman dan karena orang tuanya juga adalah seorang peminum alkohol. Faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi alkohol adalah pengaruh dari lingkungan dengan ungkapan meminum alkohol bisa mempunyai banyak teman, mengikuti teman atau masyarakat disekitar lingkungan rumah, pengaruh dari keluarga orang tua yang sering mengkonsumsi alkohol, perceraian orang tua. Menurut Hawari (2002), pengaruh yang menyebabkan seseorang minim minuman beralkohol adalah dari dalam diri sendiri, yang diungkakan karena ingin mencoba, dan dapat juga menimbulkan perasaan eufaoria, logore, hiperaktif, dapat merusak organ tubuh, menyebabkan kurang darah, (Hawari, 2002). Selain itu alkohol juga dapat berpengaruh terhadap lingkungan masyarakat, hal ini dapat menggangu kenyamanan dan kententraman dalam keluarga contoh dari lingkungan seperti ketidakstabilan dalam kehidupan sosial politik, krisis ekonomi, perceraian orang tua, sikap dan perlakuan orang tua yang otoriter atau kurang memberikan kasih sayanng dan pelecehan nialinilai moral atau agama, atau masyarakat menjadi resah. Jika hal ini diabaikan maka akan menyebabkan penurunan sumber daya pada remaja yang dikenal sebagai generasi muda Indonesia (Karsono, 2004) Agar tidak terjadi dampak yang telah dijelaskan diatas maka disarankan agar keluarga lebih memperhartikan anak ramaja dengan menciptakan suasana dirumah yang aman dan nyaman, bagi pribadi individu diharapkan agar memiliki kepribadian yang baik dan tidak mudah berpengaruh trhadap hal-hal yang negatif, serta dapat selektif dalam memilih teman yaitu memilki teman yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, bagi perawat agar bekerja sama dengan pihak Puskesmas agar memberikan penyuluhan tentang faktor remaja mengkonsumsi alkohol dimasyarakat, dapat juga bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk mengadakan penyuluhan bagi orang tua, dan seluruh anggota masyarakat untuk lebih menyikapi khususnya agar tidak terjadi hal diatas. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor yang mempengarui remaja mengkonsumsi minuman beralkohol. METODA PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yang akan menggambarkan faktor yang mempengarui remaja mengkonsumsi minuman beralkohol. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang mengkonsumsi minuman beralkohol Di RT 07 RW 06 Kelurahan pacar kembangan Kecamatan Tambaksari Surabaya sebanyak 16 orang responden dan sampelnya adalah sebagian dari populasi yang dipilih secara purposive sampling sejumlah 15 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor yang mempengarui remaja mengkonsumsi alkohol yaitu faktor keluarga, faktor kepribadian dan faktor lingkungan sosial. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil analisa menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 21-22 tahun yaitu 60%, dan terbanyak responden 40 % berpendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Faktor keluarga yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol 47% Faktor Keluarga 53% mempengaruhi tidak mempengaruhi Gambar 1. Diagram pie karakteristik responden berdasarkan keluarga RT 07 RW 06 Kelurahan Pacar kembang Surabaya, April 2012. Analisa penelitian menunjukan sebagian besar yaitu 53% (8 orang) faktor keluarga yang berpengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dan 47 % (6 orang) tidak beralkohol.

Karakteristik Faktor Individu Yang Mempengaruhi Remaja Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Karakteristik berdasakan faktor-faktor yang beralkohol Faktor Individu mempengaruhi 40% 60% 100% 50% 0% Faktor-faktor yang mempengarui 53% 60% 86% Faktor-faktor yang mempengarui Gambar 2. Diagram pie karakteristik responden berdasarkan individu RT 07 RW 06 Kelurahan Pacarkembang Surabaya. Analisa penelitian menunjukan sebagian besar yaitu 60 % (9 orang) faktor individu yang beralkohol dan 40 % (6 orang) tidak beralkohol. Gambar 4. Diagram pie karakteristik responden berdasarkan faktor faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol RT 07 RW 06 Kelurahan Pacarkembang Surabaya. Hasil analisa diatas menunjukan faktor yang lebih banyak mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor lingkungan 86 % (13 orang). Karakteristik faktor lingkungan yang beralkohol Faktor Lingkungan PEMBAHASAN Dari hasil yang didapatkan pada bagian ini peneliti akan mengemukakan makna penelitian yang telah dinyatakan dalam hasil dan menghubungkan dengan pernyataan peneliti sebagai berikut : 40% 86% Mempengaruhi Tidak mempngaruhi Gambar 3. Diagram pie karakteristik responden berdasarkan faktor lingkungan RT 07 RW 06 Kelurahan Pacarkembang Surabaya. Analisa diatas menunjukan sebagian besar yaitu 86 % (13 orang) faktor lingkungan yang beralkohol dan 40% (2 orang) yang tidak beralkohol. Faktor keluarga Analisa data menunjukan sebagian besar yaitu 53% (8 orang) faktor keluarga yang berpengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkoho dan 47 % (6 orang) tidak beralkohol. Dalam percakapan sehari-hari keluarga pasti menjadi tertuduh timbulnya remaja mengkonsumsi alkohol, akan tetapi bila ditinjau kembali pada tabel 4.3 faktor keluarga menduduki peringakat tiga dalam arti paling sedikit dari faktor yang lain (Individu dan Lingkungan). Hal ini dipengaruhi oleh pendidikan dan usia. menunjukan banyak keluarga yang sadar akan pentingnya peran keluarga. Banyak iklan dan pesan-pesan pemerintah diberbagai media membuat keluarga semakin protektif terhadap bahaya dari mengkonsumsi minuman beralkohol agar jangan sampai anaknya

terpengaruh untuk mengkonsumsi minuman beralkohol. Adanya peran keluarga remaja ditegaskan oleh Saruto (2006) bahwa keluarga merupakan lingkungan primer hampir setiap individu, sejak lahir sampai membentuk keluarga sendiri, sebagai lingkungan primer hubungan antara manusia yang paling intensif dan yang paling awal terjadi didalam keluarga. Faktot Individu Analisa menunjukan sebagian besar yaitu 60 % (9 orang) faktor individu yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dan 40 % (6 orang) tidak mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol. Pada remaja biasanya terjadi penyalagunaan alkohol pada mereka yang memiliki konsep diri negatif, harga diri rendah, mudah cemas, pasif dan agresif, kurang percaya diri, seorang yang tertutup, emosional hal ini juga turut mempengaruhi perilaku remaja. Apabila remaja tidak mampu menghadap masalah diatas maka dengan mudahnya remaja menyalagunakan lingkungan dan lebih melihat faktor-faktor diluar dirinya yang menentukan segala sesuatu sehingga remaja memandang alkohol sebagai satu-satunya jalan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Edy Karsono). Masa remaja adalah masa dimana mereka sangat peka dan mudah tersinggung yang kemudian akan menimbulkan masalah-masalah pada dirinya. Bila remaja tidak bisa mengatasi masalah yang timbul dalam drinya maka dapat membuat remaja melampiaskan mengkonsumsi minuman beralkohol dengan alasan karena dapat melepaskan diri dari masalah, membebaskan diri dari kebosanan, mengurangi rasa malu dan dapat meningkatkan harga diri. Faktor Lingkungan Analisa data menunjukan sebagian besar yaitu 86 % (13 orang) faktor lingkungan yang beralkohol dan 40% (2 orang) yang tidak beralkohol. Keingintahuan yaitu Motif ingin tahu, bahwa remaja selalu mempunya sifat selalu ingi tahu segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing atau akibat broken home yaitu kurangnya perhatian dari keluarga atau kuarangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Kurang kasih sayang dan sebagainya maka dalam kesempatan tersebut kalangan remaja berupanya mencari pelarian dengan cara minum-minuman keras. Sarana dan prasarana, sebagai ungkapan rasa kasih sayang terhadap putra-putrinya terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan. Namun hal tersebut disalahgunakan untuk memuaskan segala keinginan dirinya antara lain berawal dari minum minuman keras. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan dalam beralkohol di RT 07 RW 06 Kelurahan Pacarkembang Surabaya adalah faktor lingkungan dengan prosentase 86 % hal ini karena remaja merasa bahwa dilingkungan sekitar rumah dapat mempengaruhi mereka untuk mengikuti perilaku dilingkungan tanpa memandang hal positif dan negatif. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Faktor keluarga berakohol sejumlah 53% (8 orang). 2) Faktor individu mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman berakohol sejumlah 60% (9 orang). 3) Faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman berakohol sejumlah 86% (13 orang). 4) Faktor dominan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi alkohol sejumlah 86% (13 orang). Sehingga disarankan: 1) Bagi Tempat Penelitian yaitu di RT 07 RW 06 Kelurahan Pacar kembang diharapkan lebih banyak memberikan pengetahuan bahaya dari mengkonsumsi minuman beralkohol bagi kesehatan dan lingkungan sosial. 2) Bagi Peneliti Selanjutnya dapat mengaplikasikan manfaat pnelitian keperawatan dan sebagai data untuk melaksanakan riset keperawatan lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan gambaran faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi alkohol, dan 3) bagi Institusi Akper William Booth Surabaya adalah agar institusi dapat mempertimbangkan untuk dapat memberikan pengetahuan tentang bahaya mengkonsumsi alkohol bagi kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA Bachtiar Wahyu Wardhana (2008), Kenapa HarusMiras.WWW//...http:google.com 20 April 2012 Grant M. Dan Ryan (1998), Penyalunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif).Edisi : 2 Jakarta : FKUL Hawari Dadang (1990), Terapi Dektosifikai dan rehabilitasi (sistem terpadu) pasien NAZA (Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif). Jakarta : FKUL Karsono Edy. (2004), Mengenal Kecanduan Narkotik dan Miras. Jakarta : Universitas Indonesia. Komalasari (2008), Psikologi Remaja, Jakarata : Universitas Indonesia. Narendra, M et al.(2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Jakarta : Sagung Sato. Nursalam dan Periani (2001) Pendekatan Praktis Metodologi Riset keperawatan. Jakarta: CV Info Medika. Samsul.(2008). Alkoholisme. www/http ; yahoo.com 02 Maret 2012 Sarwono, Sarwito Wirawan (2006). Psikologi Remaja. Jakarata : Raja Garvindo Persada. Sediati (2007) Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Jakarta : Salemba.