Oleh: Desi Farida Nrp

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN GUGUK PANJANG KOTA BUKITTINGGI

STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN WOHA KABUPATEN BIMA

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI

STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN SISTEM SANITASI SKALA LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA BATU JAWA TIMUR

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN SISTIM SANITASI SKALA LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA BATU JAWA TIMUR

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

DINAS KESEHATAN KOTA CIMAHI

EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT DI KOTA MANADO

Wonogiri, 11 Pebruari 2014

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

Bab III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Kuesioner Penelitian

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Dampak tersebut harus dikelola dengan tepat, khususnya dalam

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

MONITORING, EVALUASI, KOORDINASI DAN PELAPORAN

Pertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah

KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

2.1 Visi Misi Sanitasi

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB V Area Beresiko Sanitasi

BAB STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

RENCANA IMPLEMENTASI BAB Kondisi Kesiapan Pelaksanaan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara. lain:

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Target. Real isasi. Real isasi 0% 10% 0%

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

B A B I P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

Tesis STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN WOHA KABUPATEN BIMA Oleh: Desi Farida Nrp. 3310 202 710 PROGRAM MAGISTER TEKNIK PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN ITS 1

LATAR BELAKANG Identifikasi Masalah: Kondisi Sanitasi kurang memadai. Sistem pembuangan air limbah permukiman secara kelembagaan belum dikelola dengan baik. kebiasaan dan perilaku masyarakat pola manual potensi lahan luas Minimnya operasional dan pemeliharaan, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap prasarana yang ada Dampak: Tingkat kesehatan masyarakat munculnya vektor penyakit 2

LATAR BELAKANG (Lanjutan) Ideal: Target MDGs : 75,34% (2015) Saat ini: RPIJM (2010-2014) : cakupan pelayanan air limbah Kabupaten Bima = 49,30% Cakupan pelayanan air limbah di Kecamatan Woha = 47,92% 3

TUJUAN Menganalisis penyediaan sarana dan prasarana sanitasi khususnya sistem pengelolaan air limbah permukiman di Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Hasil analisis digunakan untuk menentukan strategi pengelolaan air limbah permukiman di Kecamatan Woha Kabupaten Bima. 4

LINGKUP PEMBAHASAN Perumusan strategi pengelolaan air limbah permukiman di Kecamatan Woha Kabupaten Bima Aspek yang ditinjau: Aspek Teknis Operasional Aspek Kelembagaan Aspek Peran serta masyarakat Aspek Sosial budaya Aspek Lingkungan dan Kesehatan Aspek Ekonomi Aspek Pembiayaan 5

GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BIMA Batas Luas Wilayah: U: Laut 4.374,65 Flores; Km 2. Kondisi S: Samudra Terdiri Geografis: atas Hindia; : 118 T: Selat 0 18 44-119 Kecamatan Sape; 0 22 BT 08 B: 0 Kab. 08-08 168 Dompu. Desa 0 57 LS Sumber: RDTRK, 2007. 6

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Batas Wilayah: U: Kec. Palibelo, Teluk Bima & Kec. Bolo; S: Kec. Monta; T: Kec. Belo; B: Kec. Luas Wilayah: Madapangga. 75,38 Km 2. Kondisi Jumlah Geografis: Desa: 118 15 0 44-119 Desa 0 22 BT 08 0 32-08 0 39 LS Sumber: RDTRK, 2007. 7

GAMBARAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH Pengelolaan belum optimal belum adanya pola penanganan teknis dari pemerintah. Belum adanya study dan master plan, DED mengenai pengelolaan air limbah. Akses jamban di Kecamatan Woha 10.792 KK yang terlayani 5.298 KK atau 47,92%: Leher Angsa: 5.245 KK Plengsengan: 14 KK Cemplung/Cubluk: 15 KK MCK/Jamak: 24 KK 52,08% atau 5494 KK belum terlayani 8

GAMBARAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH (Lanjutan) Prasarana yang ada tidak memenuhi standar dan syarat kesehatan. Air limbah dari RT dibuang ke halaman rumah, saluran tanpa pengolahan. Masyarakat masih BAB di halaman, kebun, sungai dan saluran. Tumpang tindih fungsi saluran. 9

GAMBARAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH (Lanjutan) Masih ada masyarakat yang memanfaatkan sungai untuk membuang hajat di sungai Jamban melintang di atas saluran BAB di gunung Sumber: Dokumentasi, 2011 10

GAMBARAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH (Lanjutan) Kondisi Jamban Individu Kebiasaan Buang Air masyarakat Besar Jamban siram/leher angsa 12% 3% 2% 3% 5% 2% 60% Jamban plengsengan Jamban Cubluk 60% BAB di Jamban 10% punya septiktank layak Gantung diatas sungai/saluran Sungai/got/parit/sal.Irigasi 12% 1% 9% memanfaatkan MCK MCK Umum MCK dijadikan Gudang Penyimpanan Halaman/kebun/sawah/gunung Jamban leher angsa & ke gunung Jamban leher angsa & ke sungai Jamban, ke sungai & ke gunung Sumber: Dokumentasi, 2011 11

GAMBARAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH (Lanjutan) Aliran Air Bekas/Limbah Rumah Tangga Halaman rumah Saluran dekat rumah 3% 12% 17% 16% Septiktank/cubluk Lubang/Resapan 3% 0% 49% Sungai Kondisi Tidak terlihat saluran/drainase kemana dan sungai mengalirnya yang dijadikan tempat pembuangan Halaman Rumah-Saluran air limbah bekas mandi, cuci dan dari dapur Sumber: Dokumentasi, 2011 12

METODA PENELITIAN Jenis Penelitian: Penelitian bersifat Deskriptif Lokasi Penelitian: 15 Desa di Kecamatan Woha Kabupaten Bima Metode sampling: stratified random sampling 65 sampel Alur Penelitian: Meliputi tahapan pelaksanaan penelitian. 13

ALUR PENELITIAN Latar Belakang Perumusan Masalah: Kurang tersedianya sarana prasarana air limbah permukiman yang layak, serta kurangnya kesadaran masyarakat di Kecamatan Woha dalam mengolah air limbah permukiman yang dihasilkannya Peraturan dan kelembagaan yang mengatur sistem pengelolaan air limbah permukiman belum sepenuhnya dapat dijalankan Tujuan: Menganalisis sistem penyediaan sarana dan prasarana sanitasi khususnya sistem pengelolaan air limbah permukiman di Kecamatan Woha Kabupaten Bima Hasil analisis digunakan untuk menentukan strategi pengelolaan air limbah permukiman di Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Lingkup Pembahasan: Merumuskan strategi pengelolaan air limbah permukiman di Kecamatan Woha Kabupaten Bima. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI OBSERVASI KONDISI SAAT INI 1 2 14

ALUR PENELITIAN (Lanjutan) 1 2 KAJIAN PUSTAKA & DASAR TEORI Jurnal. diktat, hand out, Surat Keputusan, Standar (SNI) Perda Penulisan-penulisan Ilmiah (Tesis, tugas akhir) Literatur/Buku, dll. IDENTIFIKASI AWAL Gambaran Umum wilayah penelitian Peta Wilayah Jumlah pengguna/cakupan sanitasi Kondisi sanitasi saat ini Jumlah Penduduk, KK, Kepadatan Kondisi ekonomi, pendidikan, pekerjaan. PENGUMPULAN DATA DATA PRIMER Data pengamatan Data Observasi Lapangan Data Wawancara Data Kuisioner dokumentasi. DATA SEKUNDER Kondisi Wilayah, Peta Kondisi sanitasi saat ini/cakupan Jumlah Penduduk RDTRK Ibu Kota Kabupaten Renstra, RPJMD, RPIJM ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PERUMUSAN STRATEGI KESIMPULAN DAN SARAN 15

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Aspek teknis Operasional Penanganan Sumber air limbah Air Bersih Permukiman Pertimbangan dan pemilihan sistem pengolahan air limbah didasari pada: BOR - Kepadatan penduduk (5,87 jiwa/ha) 12% 2% 5% 2% 3% 3% 1% - Ketersediaan sumber air SPT/SPL, SGL dan PDAM - Permeabilitas tanah - Kedalaman muka air tanah 5-15 m (SGL); s/d 40m 11% (SPT/SPL). 12% 49% - Kemiringan tanah datar - Kemampuan membiayai PDAM SGL Terlindungi SGL tak terlindungi PDAM-SGL BOR-SGL PDAM-BOR PDAM-BOR-Air Kemasan PDAM-Air Kemasan BOR-Air Kemasan 16

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Pemilihan teknologi sistem setempat Berupa septiktank (individu & komunal); MCK Rencana penyediaan fasilitas sampai Tahun 2015 (mengacu pada Target MDGs): - Rehab Septiktank Individu = 3.370 Unit - Bangun Septiktank Individu = 1.012 Unit - Bangun Septiktank komunal = 125 unit - Bangun MCK Umum = 104 Unit 17

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Rehab. STI = 89 Unit Pemb. STI = 26 Unit Pemb. STK = 3 Unit Pemb. MCK = 3 Unit Rehab. STI = 171 Unit Pemb. STI = 51 Unit Pemb. STK = 6 Unit Rehab. Pemb. STI MCK = 140 = 5 Unit Pemb. STI = 42 Unit Pemb. STK = 5 Unit Rehab. STI = 153 Unit Pemb. MCK = 4 Unit Pemb. STI 46 Unit Pemb. Rehab. STK STI = = 6365 Unit Unit Pemb. Pemb. MCK STI = 110 5 Unit Unit Pemb. STK = 13 Unit Pemb. MCK = 11 Unit Rehab. STI = 356 Unit Pemb. STI = 107 Unit Pemb. Rehab. STK STI = = 13 373 Unit Unit Pemb. Pemb. Rehab. MCK STI = STI 112 11 = Unit 243 Unit Unit Pemb. Pemb. STK = 14 Unit Rehab. STI STI = 723Unit = 257 Unit Pemb. Pemb. MCK STK = 12 = 9 Unit Pemb. STI = 77 Unit Unit Pemb. Pemb. MCK STK = = 89 Unit Unit Rehab. STI = 228 Unit Pemb. MCK = 8 Unit Pemb. STI = 69 Unit Rehab. Pemb. STI STK = = 998 Unit Pemb. Pemb. Rehab. STI MCK STI =30Unit = 261 7 Unit Unit Pemb. STK STI = 479 Unit Unit Pemb. MCK STK = 310 Unit Unit Rehab. STI = Rehab. 308 Unit STI Pemb. = 53 MCK Unit = 8 Unit Pemb. STI = Pemb. 93 Unit Rehab. STI = STI = 16 Unit Pemb. 273 Unit STK = Pemb. 11 Unit Pemb. STI = STK = 2 Unit Pemb. 82 Unit MCK Pemb. = 10 Unit Pemb. STK = 10 Unit MCK = 2 Unit Pemb. MCK = 8 Unit 18

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Aspek Kelembagaan Ketidaksikronan informasi dan data antar satuan 11% 5% Rutin kerja koordinasi belum berjalan baik. Pemahaman cukup baik Koordinasi antar Stakeholders Kesediaan, komitmen dan kebijakan dari Pemerintah secara sungguh-sungguh Perda No. 06 Tahun 2011 tentang AMPL-BM. Strategi dan Program Pengelolaan Air Limbah Permukiman belum menjadi prioritas. 63% 21% Tidak Rutin Tidak ada koordinasi Tidak tahu 19

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Struktur organisasi dan bentuk lembaga - DPU, BLH, Dinkes menjalankan TUPOKSI masing-masing tanpa koordinasi. - Tidak ada seksi khusus menangani masalah air limbah. Sumber Daya Manusia/Aparatur 0% Kualitas SDM personil 26% yang terlibat Baik dalam pengeloaan air limbah belum memadai 74% Cukup Tidak Tahu 20

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Aspek Peran Serta Masyarakat Persepsi Masyarakat cukup baik Kemauan dan Kemampuan untuk berpartisipasi sangat besar - antusias untuk mengatasi persoalan air limbah - Mau berkontribusi (tenaga, material, uang) - Kesediaan beretribusi - Kemauan untuk mengubah hidup lebih baik Program kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar UKS 21

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Aspek Sosial Budaya Budaya pergeseran kebiasaan Falsafah hidup masyarakat Kabupaten Bima Maja Labo Dahu 6 potensi sosial budaya implementasi program pengelolaan lingkungan termasuk air limbah permukiman. Mengedepankan nilai keagamaan, memanfaatkan nilai teknologi tanpa meninggalkan sifat kegotongroyongan ciri khas masyarakat Kabupaten Bima. 22

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Aspek Lingkungan dan Kesehatan Kondisi: - Kesalahan persepsi masyarakat tentang septiktank 85% tidak pernah dikuras pencemaran lingkungan - Grey water dibuang ke halaman dan saluran 85% tanpa pengolahan pencemaran - Kebiasaan dan kurang pemahaman akan hidup bersih dan sehat 5% Pengurasan 10% Septiktank Pernah Tidak pernah 23

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Aspek Ekonomi Kondisi: - Tingkat sosial ekonomi penghasilan pengeluaran - Alasan ekonomi (tidak mampu membuat Dibawah Rp. jamban) Perbulan masyarakat BAB sembarangan. 500.000,- 20% Biaya Pengeluaran Kebutuhan 8% 12% 6% 11% 11% 8% 12% 12% Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,- Rp. 1.250.000,- Rp. 1.250.000,- Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,- Rp. 2.500.000,- 24

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Aspek Pembiayaan Potensi penerimaan Retribusi Pengelolaan Air Limbah Permukiman RAB & Kebutuhan Fasilitas No Uraian Jumlah (Unit) Sumber: Hasil Analisis, 2011. Biaya OP = Rp. 3.353.000,- Tarif Retribusi (Rp.) Jumlah Penerimaan Retribusi (Rp.) 1. Retribusi ST Komunal 21 167.500,- 3.517.500,- 2. Retribusi MCK Umum 17 1.260.000.- 21.420.000,- 24.937.500,- Maka Biaya OP dapat dipenuhi melalui retribusi. 25

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Rumusan Strategi Inisiatif Strategi Usulan Program dan Kegiatan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Program Kegiatan Prioritas pembangunan sektor AL. Peningkatan Akses Pelayanan AL Penyediaan Sarpras AL berupa pembangunan septiktank (individu & komunal), pemb. MCK umum dan pemb. IPAL komunal (ABR). Rehabilitasi septiktank individu yg tdk layak. Sosialisasi terkait pemb septiktank yg benar & layak sesuai standar teknis yg berlaku. Sosialisasi terkait periode pengurasan septiktank yd baik & cara pengolahan serta pemanfaatan tinja hasil pengolahan kepada masyarakat 26

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Strategi Program Kegiatan Peningkatan kampanye tentang sanitasi lingk. Untuk meningkt. Partisipasi masy. Menyusun strategi Sanitasi Kota & menyiapkan dokumen master plan Program Pengembangan Kelembagaan Masy menjadi kecamatan dan desa sehat Program Perencanaan Pemb. Daerah FGD tentang sanitasi tingkat Kec. & Desa Sosialisasi Perda AMPL- BM di tingkat Kec & Desa Pelatihan Kader Posyandu & sanitarian puskesmas Penyusunan strategi pengelolaam AL di Kab. Bima Menyediakan dokumen Master plan. 27

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Strategi Program Kegiatan Meningkatkan kooedinasi antar stakeholders Mengembangkan kerja sama dengan Kab/Kota lainnya. Peningk kinerja pengelolaan AL Program pengembanga n potensi pendanaan Fasilitasi pembinaan teknis pengel AL Meningkatkan koordiasi antar dinas di Kab Bima Peningk koordiasi dengan pemerintah pusat dan lembaga lainnya Studi pengembangan kapasitas masy dan swasta dalam hal pedanaan. 28

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Strategi Program Kegiatan Penigk. Kualitas & kuantitas SDM aparatur pengelola AL, serta penataan sistem informasi dan data Prog. Peningk. Kapasitas Kelembagaan Peningk SDM melalui pelatihan & pendidikan SDM sektor AL Pengembangan kelembagaan masy. Pengelola ALP. Sosialisasi Perda & peraturan terkait AL Pembentukan kelembagaan di tingkat masy yg mengelola ALP yang bersifat komunal Pembinaan Kelembagaan melalui pelatihan dan bantuan teknis kpd lembaga pengelola yg dibentuk. 29

ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Lanjutan) Strategi Program Kegiatan Penigk. Kualitas & kuantitas SDM aparatur pengelola AL, serta penataan sistem informasi dan data Pengemb. Data dan informasi Penyusunan & pengumpulan data & informasi kebutuhan sarpras ALP. Pendataan sarpras ALP yang sudah ada Sosialisasi perda & peraturan yang berlaku terkait AL. 30

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan kesimpulan: 1. Sistem penyediaan sarana dan prasarana Kecamatan Woha kurang memadai. Kondisi prasarana black water memenuhi syarat/layak hanya sebesar 10% saja dari 60% rumah tangga yang memiliki septiktank grey water hanya sebesar 3%, 31

KESIMPULAN DAN SARAN (Lanjutan) 2. Rumusan Strategi Inisiatif Strategi usulan program & kegiatan. 32

KESIMPULAN DAN SARAN (Lanjutan) Saran Perlu kajian model evaluasi dan sosialisasi program pembangunan yang bersifat komunal terhadap keberhasilan program Perlu dilakukan penelitian tentang kualitas sumber air di Kecamatan Woha akibat beban pencemar yang berasal dari air limbah permukiman. 33

34