MODUL 7 FUEL CELL DAN SEL SURYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

Asisten: (Heldi Alfiadi/ ) Tanggal Praktikum: ( ) Kata Kunci : Efek Hall, Potensial Hall, Gaya Lorentz

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)

Bab II Tinjauan Pustaka

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

MODUL 2 STATISTIKA RADIOAKTIVITAS

MAKALAH ENERGI TEKNOLOGI FUEL CELL SEBAGAI ALTERNATIF PENGGUNAAN BAHAN BAKAR

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH VARIASI VOLUME AIR PADA WATER TANK DAN BEBAN LISTRIK TERHADAP PERFORMANSI POLYMER ELECTROLYTE MEMBRANE FUEL CELL (PEMFC)

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

BAB II TINJAUAN UMUM

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

Elektrokimia. Sel Volta

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum :

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Asisten: (Ghina Kamila/ ) Tanggal Praktikum: ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

Struktur dan konfigurasi sel Fotovoltaik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

BAB III PERUMUSAN MODEL MATEMATIS SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

BAB III PERANCANGAN SISTEM KELISTRIKAN BATERAI MOBIL LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN FUEL CELL

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Skala ph dan Penggunaan Indikator

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. portable tersebut biasanya menggunakan baterai litium yang dapat diisi ulang.

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total

BAB II LANDASAN TEORI Defenisi Umum Solar Cell

BAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

ANALISA RANCANGAN SEL SURYA DENGAN KAPASITAS 50 WATT UNTUK PENERANGAN PARKIRAN UNISKA ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

STRUKTUR CRISTAL SILIKON

Tenaga Surya sebagai Sumber Energi. Oleh: DR. Hartono Siswono

BAB IV PEMODELAN DAN SIMULASI SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB/SIMULINK

(Energi Listrik dan Konversi Energi Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

FOTOVOLTAIK PASANGAN ELEKTRODA CUO/CU DAN CUO/STAINLESS STEEL MENGGUNAKAN METODE PEMBAKARAN DALAM BENTUK TUNGGAL DAN SERABUT DENGAN ELEKTROLIT NA2SO4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Pembangkit Non Konvensional OTEC

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembuatan Sel Surya Film Tipis dengan DC Magnetron Sputtering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KECIL

PEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim ( JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH

I. PENDAHULUAN. hingga peningkatan efesiensi energi yang digunakan. Namun sayangnya

KIMIA ELEKTROLISIS

BAGIAN 5 EVALUASI RANCANGAN

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

PENGISI BATERAI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA SOLUSI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

BAB V VALIDASI DAN ANALISIS HASIL SIMULASI MODEL SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1995

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

Transkripsi:

MODUL 7 FUEL CELL DAN SEL SURYA Muhammad Ilham, Moch. Arif Nurdin,Septia Eka Marsha Putra, Hanani, Robbi Hidayat. 10211078, 10211003, 10211022, 10211051, 10211063. Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia E-mail: muhammad_ilham@students.itb.ac.id Asisten: (Heldi Alfiadi/10210004) Tanggal Praktikum: (28-11-2013) Abstrak Persediaan energi di dunia semakin menipis dan suatu saat nanti pasti akan mengalami kelangkaan sumber energi.dengan banyaknya pengguna sumber energi yang berasal dari minyak bumi yang tidak sebanding dengan pertambahan jumlah bahan baku sumber energi inilah yang mendorong para pemikir teknologi untuk mencari sumber energi baru sebagai pengganti sumber energi yang sudah ada. Fuel cell dan sel surya merupakan salah satu energi alternatif, fuel cell yang sumber energinya berasal dari hasil energi elektrokimia pada proseselektrolisis air dan sel surya yang berasal dari sinar matahari. Tujuan praktikum kali ini adalah untuk menentukan jumlah gas yang terbentuk serta menentukanefisiensi fuel cell. Metoda percobaan kali ini adalah praktikan mengamati dan melakukan percobaan secara langsung, hasil praktikum kali ini didapatkan perubahan volume kedua gas ketika terbentuk dan terpakai serta nilai efisiensinya. Kata Kunci : Fuel cell, Sel surya, Energi, Efisiensi I. Pendahuluan 1.1 Tujuan platina sangat tipis yang melapisi kertas karbon. Tujuan dari praktikum ini ialah menentukan jumlah gas yang terbentuk saat percobaan fuel cell sebagai fungsi waktu dan menentukan efisiensi fuel cell tersebut. 1.2 Teori Dasar Anoda, kaki negatif dari fuel cell mengalirkan elektron yang dilepas hidrogen sehingga mengalir ke rangkaian luar. Anoda memiliki channel-channel sehingga dapat menyebarkan hidrogen merata pada permukaan katalis. Katoda, kaki positif dari fuel cell, juga memiliki channel-channel yang meratakan oksigen pada permukaan katalis. Katoda juga mengalirkan elektron kembali dari rangkaian luar ke katalis di mana elektron-elektron itu dapat berekombinasi dengan ion hidrogen dan oksigen dari air. Elektrolit adalah membran pertukaran proton. Katalis adalah material khusus yang memfasilitasi reaksi hidrogen dan oksigen yang terbuat dari nano partikel Gambar 1. Mekanisme Fuel Cell Dengan reaksi pada masing-masing elektroda Anoda : 2H 2 4H + + 4H - Katoda : O 2 + 4H + + 4H - 2H 2 O Reaksi total : 2H 2 + O 2 2H 2 O 1

Sel surya adalah teknologi semikondukto rdengan jenis P-N Juction Photodiodes dengan permukaanyang sensitive terhadap cahaya. Efekyang ditimbulkan oleh fotovoltaik inilah yang secara langsung mengubah cahaya menjadi energi listrik. Gambar 2. Mekanisme Sel surya Prinsip cara kerja sel surya adalah cahaya datang dengan panjang gelombang tertentu akan mengenai bahan semikonduktor dan menimbulkan pair generation (electron-hole production). Elektron yang tadinya berada pada pita valensi akan tereksitasi menuju pita konduksi sehingga timbul aliran listrik. Bagian yang ditinggalkan elektron tadi disebut hole. Elektron akan menyebar di bagian dan hole akan menyebar di bagian p. Kedua jenis muatan ini tidak dapat secara langsung berkombinasi karen aterdapat bandgap energi di antara pita konduksi dan valensi. detik sambil mengamati perubahan arus dan tegangan tiap 4 detik serta catat pula perubahan volume yang terjadi pada kedua silinder. Setelah 12 detik matikan baterai, ukur pergeseran volume H 2 dan O 2, lepas jack baterai lalu hubungkan kabel motor penggerak dengan fuel cell. Catat waktu yang dibutuhkan dari motor menyala sampai mati, ukur arus dan tegangan serta pergeseran volume H 2 dan O 2. Ulangi percobaan dengan lama baterai menyala 12, 24, 36, 48, dan 60 detik. pada percobaan kedua mobil akan dicharge oleh sel surya. Hubungkan sel surya yang dipapari cahaya lampu dengan mobil, amati selama 15 menit ukur pergeseran volume H 2 dan O 2, ukur juga arus dan tegangan setiap 1 menit. Setelah 15 menit cabut sel surya dari fuel cell. Hubungkan kabel motor penggerak dengan fuel cell Catat waktu yang dibutuhkan dari motor menyala sampai mati, ukur arus dan tegangan serta pergeseran volume H 2 dan O 2.Ulangi percobaan denganmenggunakan sumber cahaya matahari langsung. III. Data dan Pengolahan Percobaan fuel cell a. energi input baterai II. Metode Percobaan Pertama-tama susun kit mobil fuel cell sesuai step yang tertera pada modul, lalu nyalakan baterai dan hubungkan jack ke resistor. Ukur tegangan dan arus yang melewati rangkaian. Catat nilai arus dan tegangannya. Hubungkan baterai ke mobil, sebelum dinyalakan catat volume H 2 dan O 2. Nyalakan Baterai selama 12 2

Gambar 3. Grafik data pengeluaran saat motor bergerak dengan pengisian 12,24,36,48,60 detik Gambar 4. Grafik data pengisian fuel cell 12,24,36,48,60 detik Data, Arus, dan Energi dapat dilihat dilampiran di halaman paling belakang b. Data elektrolisis dan konversi elektrokimia pengisian fuel cell (s) Vol. Gas H2 terbentuk Vol. Gas O2 terbentuk 3 motor bergerak (s) Vol. Gas H2 sisa Vol. Gas O2 sisa 1 12 0,50 0,25 2 0,20 0,10 2 24 0,75 0,40 4 0,15 0,10 3 36 1,00 0,50 5 0,20 0,10 4 48 1,25 0,60 6 0,25 0,10 5 60 1,40 0,70 7 0,20 0,10 Tabel 1. Data volume gas H 2 dan O 2 yang terbentuk c. Energi gas terbentuk pengisian fuel cell (s) Vol. Gas H2 terbentuk Vol. Gas O2 terbentuk n H (mol) n O (mol) n H2O (mol) Eb (J) 1 12 0,50 0,25 2,23E-05 1,12E-05 2,23E-05-5,38 2 24 0,75 0,40 3,35E-05 1,79E-05 3,35E-05-7,52 3 36 1,00 0,50 4,46E-05 2,23E-05 4,46E-05-10,76 4 48 1,25 0,60 5,58E-05 2,68E-05 5,58E-05-14,00 5 60 1,40 0,70 6,25E-05 3,13E-05 6,25E-05-15,06 Tabel 2. Data mol H 2 dan O 2 serta energi yang yang dikeluarkan

d. Energi gas yang terpakai pengisian fuel cell (s) Vol. Gas H2 terpakai Vol. Gas O2 terpakai n H (mol) n O (mol) n H2O (mol) Ep (J) 1 12 0,30 0,15 1,34E-05 6,70E-06 1,34E-05-3,23 2 24 0,60 0,30 2,68E-05 1,34E-05 2,68E-05-6,46 3 36 0,80 0,40 3,57E-05 1,79E-05 3,57E-05-8,61 4 48 1,00 0,50 4,46E-05 2,23E-05 4,46E-05-10,76 5 60 1,20 0,60 5,36E-05 2,68E-05 5,36E-05-12,91 Tabel 3. Data mol H 2 dan O 2 serta energi yang yang dikeluarkan e. Energi yang dipakai motor pengisian fuel cell (s) motor bergerak (s) Fuel Cell (V) Arus (A) Eo (J) 1 12 2 1,10 0,11 0,24 2 24 4 1,40 0,18 1,01 3 36 5 1,80 0,14 1,26 4 48 6 1,70 0,14 1,43 5 60 7 2,00 0,20 2,80 Tabel 3. Data mol H 2 dan O 2 serta energi yang yang dikeluarkan Data dan Arus saat Motor Dinyalakan dapat dilihat dilampiran di halaman paling belakang. f. Efisiensi Ei (J) Eb (J) Ep (J) Eo (J) η1(%) η2 (%) η3 (%) 1 12,610 5,38 3,23 0,24 42,66 60,00 7,50 2 21,650 7,52 6,46 1,01 34,72 85,87 15,61 3 33,178 10,76 8,61 1,26 32,43 80,00 14,64 4 39,811 14,00 10,76 1,43 35,17 76,85 13,27 5 48,552 15,06 12,91 2,80 31,02 85,71 21,69 Tabel 4. Data efisiensi tiap reaksi percobaan 4

g. grafik volume gas H 2 dan O 2 terhadap waktu gambar 5. Grafik volume gas H 2 dan O 2 terhadap waktu Percobaan sel surya gambar 6. Grafik pengisian fuel cell gambar 7. Grafik penguluaran fuel cell dengan pengisian oleh sel surya yang dipapari sinar lampu dan sinar matahari gambar 8. Grafik perbandingan daya sel surya terhadap waktu IV. Pembahasan Seperti terlihat pada grafik, volume gas H 2 yang terbentuk mempunyai grafik dengan kenaikan yang lebih terjal dari gas O 2 namun terdapat sedikit penurunan didetik 45 detik, begitupun grafik gas O 2 pada detik 25, yang artinya volume gas H 2 lebih banyak terbentuk daripada gas O 2, dikarenakan pada anoda air akan membentuk lebih banyak gas H 2 untuk memberikan elektronnya dan terbentuknya H + yang semakin lama semakin sedikit sehingga pembentukan gas H 2 semakin berkurang, begitupun untuk gas O 2. Dalam prosesnya, fuel cell harus dibuat lembab, hal ini dilakukan agar transfer proton dapat terjadi, karena H+ tidak dapat berpindah dari anoda ke katoda jika keadaan kering. Perbandingan gas H 2 dan O 2 yang terbentuk tidak selalu 2:1, karena untuk elektrolisis dengan waktu yang lebih singkat, perbandingan H 2 lebih besar daripada O 2 artinya untuk waktu awal H 2 yang terbentuk lebih banyak daripada O 2 karena reaksi terbentuknya H 2 lebih cepat daripada O 2. Sisa gas yang tidak terpakai saat motor dinyalakan memperlihatkan energi potensial dari sisa gas tersebut tidak cukup untuk menyalakan motor, sehingga tidak terjadi reaksi pelepasan elektron untuk menggerakan motor. Proses elektrolisis H 2 O terjadi saat air diberi aliran elektron, yang membuat bagian H + dari air bereaksi dengan elektron sehingga terbentuk gas H 2, dan atom oksigen yang tersisa bereaksi dengan atom oksigen lainnya sehingga terbentuk gas O 2. Fuel cell bekerja dengan cara mengkatalis gas H 2 menjadi H + dan e-, lalu dengan membran yang hanya bisa melewatkan proton atau H +, dilewatkan H + di bagian anoda menuju gas O 2, sedangkan elektron sendiri harus melewati sirkuit untuk bisa bertemu kembali dengan H + dan O 2 lalu disatukan kembali semuanya menjadi H 2 O. elektron yang bergerak 5

melalui sirkuit tersebut menjadi arus atau energi listrik. Untuk elektrolisis dengan sel surya dengan menggunakan lampu dan sinar matahari sebagai sumber energi, terdapat sedikit sekali gas H 2 dan O 2 yang terbentuk, sehingga motor tidak dapat berjalan. Hal ini mungkin diakibatkan karena perbandingan gas hidrogen dan oksigen tidak memenuhi syarat untuk bereaksi. Yang mempengaruhi kecepatan terbentuknya gas diantaranya jenis katalis yang dipakai, kecepatan aliran energi yang digunakan atau daya dari sumber energi, serta perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat diruas kiri dan kanan dari persamaan atau konsentrasi di ruas kiri dan kanan. suhu dari reaksi juga dapat mempengaruhi, karena akan mempengaruhi gerak dari atom-atomnya. VI. Pustaka [1] http://www.alpensteel.com/article/65-109- energi-fuel-cell-sel-bahan-bakar/1768-- teknologi-fuel-cell-sebagai-energi-alterna [2]http://KomunitasMahasiswaSentraEner gikelebihandankekuranganteknologifuel Cell.htm [3]http://FUELCELLDITENGAHKRISIS ENERGIDUNIAm-amin.htm V. Simpulan Elektrolisis H 2 O terjadi dengan cara dialirkan energi listrik ke air sehingg aterbentuk gas H 2 dan O 2 Efesiensi fuel cell dengan sumber energi elektrolisis baterai lebih besar dibandingkan dengan sumber sel surya. Semakin lama waktu maka volume gas yang terbentuk semakin besar Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan terbentuknya gas adalah molaritas. 6

1. Percobaan dengan Baterai a. Energi Input Baterai 12 detik (s) (V) Arus (A) Ei (J) 1 4 2,81 0,48 5,395 2 8 2,84 0,41 9,315 3 12 2,84 0,37 12,610 24 detik Arus (s) (V) (A) Ei (J) 1 4 2,82 0,54 6,091 2 8 2,86 0,41 9,381 3 12 2,87 0,39 13,432 4 16 2,88 0,36 16,589 5 20 2,90 0,32 18,560 6 24 2,91 0,31 21,650 36 detik Arus (s) (V) (A) Ei (J) 1 4 2,81 0,53 5,957 2 8 2,84 0,45 10,224 3 12 2,85 0,40 13,680 4 16 2,86 0,38 17,389 5 20 2,87 0,35 20,090 6 24 2,88 0,34 23,501 7 28 2,88 0,33 26,611 8 32 2,88 0,33 30,413 9 36 2,88 0,32 33,178 48 detik Arus (s) (V) (A) Ei (J) 1 4 2,81 0,53 5,957 2 8 2,84 0,43 9,770 LAMPIRAN 7 3 12 2,85 0,39 13,338 4 16 2,86 0,36 16,474 5 20 2,87 0,34 19,516 6 24 2,87 0,33 22,730 7 28 2,88 0,31 24,998 8 32 2,87 0,30 27,552 9 36 2,87 0,30 30,996 10 40 2,87 0,30 34,440 11 44 2,87 0,30 37,884 12 48 2,86 0,29 39,811 60 detik Arus (s) (V) (A) Ei (J) 1 4 2,82 0,5 5,640 2 8 2,85 0,41 9,348 3 12 2,86 0,38 13,042 4 16 2,87 0,36 16,531 5 20 2,88 0,34 19,584 6 24 2,88 0,33 22,810 7 28 2,88 0,32 25,805 8 32 2,88 0,31 28,570 9 36 2,88 0,3 31,104 10 40 2,88 0,3 34,560 11 44 2,89 0,29 36,876 12 48 2,89 0,29 40,229 13 52 2,89 0,29 43,581 14 56 2,89 0,29 46,934 15 60 2,89 0,28 48,552

e. Data dan Arus saat Motor Dinyalakan 12 detik 0 1,10 0,11 4 0,54 0,09 8 0,10 0,05 Motor mati di 2 24 detik 0 1,40 0,18 4 0,70 0,14 8 0,10 0,09 Motor mati di 4 4 0,40 0,11 8 0,21 0,08 12 0,10 0,05 Motor mati di 6 60 detik 0 2,00 0,20 4 0,23 0,13 8 0,04 0,10 12 0,03 0,07 Motor mati di 7 36 detik 0 1,80 0,14 4 0,60 0,13 8 0,04 0,10 Motor mati di 5 48 detik 0 1,70 0,14 g. grafik volume gas H2 dan O2 terhadap waktu (dalam satu grafik) pengisian fuel cell (s) Vol. Gas H2 terbentuk Vol. Gas O2 terbentuk 1 12 0,50 0,25 2 24 0,75 0,40 3 36 1,00 0,50 4 48 1,25 0,60 5 60 1,40 0,70 8

9