PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI JULI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI JUNI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI NOVEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - SEPTEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - OKTOBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - PEBRUARI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - INDIA BULAN : JANUARI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - APRIL 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI APRIL A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI APRIL 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - MESIR PERIODE : JANUARI - MEI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JUNI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - MARET 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS BULAN : JULI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Perancis

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS BULAN : SEPTEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Perancis

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MARET A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014

Analisis Perkembangan Industri

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - MEI 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JUNI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - PEBRUARI 2015

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta)

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI MEI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

Universitas Bina Darma

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH AGUSTUS 2017

KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH JUNI 2017

KEBIJAKAN SELAMA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI OKTOBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China

Analisis Perkembangan Industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, dapat dikatakan bahwa perdagangan adalah penopang dari

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

Analisis Perkembangan Industri

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH MEI 2017

1.1. Latar Belakang. dengan laju pertumbuhan sektor lainnya. Dengan menggunakan harga konstan 1973, dalam periode

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

I. PENDAHULUAN. Industri tekstil bukanlah merupakan sebuah hal baru dalam sektor

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - SPANYOL PERIODE : JANUARI - JUNI 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karet (Hevea brasiliensis) berasal dari Brazil. Negara tersebut mempunyai

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN MARET 2017

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG BULAN : JANUARI 2015

Transkripsi:

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Brasil Total perdagangan Brasil dengan Dunia pada periode Januari-Desember 2014 sebesar US$ 454,16 milyar atau turun sebesar 5,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 481,78 milyar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor sebesar US$ 225,10 milyar, atau turun sebesar 7,0% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang tercatat sebesar US$ 242,03 milyar, dan impor sebesar US$ 229,06 milyar atau turun sebesar 4,5% apabila dibandingkan dengan nilai impor periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 239,75 milyar. Pada periode ini, neraca perdagangan Brasil dengan Dunia defisit sebesar US$ 3,96 milyar, atau turun sebesar 273,2% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat surplus sebesar US$ 2,29 milyar. Pertumbuhan GDP Brasil pada tahun 2014 sebesar : 2,3% ; Sementara itu, inflasi bulan November 2014, stabil sebesar : 6,56% ; Tingkat pengangguran bulan November 2014, naik sebesar : 4,80% ; Nilai tukar Real Brasil (BRL) terhadap US Dollar, bulan Desember 2014, naik yaitu : BRL 2,64 / US$ 1 ; Tingkat suku bunga Bank Sentral Brasil, stabil sebesar : 7,25% per tahun. B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Brasil dengan Indonesia 1. Ekspor Brasil ke Indonesia periode Januari-Desember 2014 sebesar US$ 2.246,30 juta, atau naik 12,4% apabila dibandingkan dengan nilai ekspor periode Januari- Desember 2013, sedangkan impor Brasil dari Indonesia sebesar US$ 1.795,27 juta, naik 11,9% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, sehingga neraca perdagangan Indonesia dengan Brasil pada periode ini, tercatat defisit bagi Indonesia sebesar US$ 451,02 juta. 2. Komoditi ekspor Indonesia ke Brasil periode Januari-Desember 2014, antara lain : Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, Guayule (HS 4001) sebesar US$ 200,79 juta, turun sebesar 18,81% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 40,62% ;

Coconut (copra), Palm Kernel or Babassu Oil & Fractions (HS 1513) sebesar US$ 187,82 juta, naik sebesar 52,33% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 83,28%; Palm Oil and Its Fractions (HS 1511) sebesar US$ 173,07 juta, naik sebesar 19,41% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 85,41% ; Yarn (oth th sewing thread) Of Synthetic Staple Fibres (HS 5509) sebesar US$ 135,99 juta, turun sebesar 7,30% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 52,96% ; Parts and Accessories Of The Motor Vehicles (HS 8708) sebesar US$ 124,28 juta, naik 8,82% dibanding periode yang sama tahun 2013, pangsa pasarnya 1,74% ; Yarn (other than sewing thread) Of Artificial Staple Fibres (HS 5510) sebesar US$ 116,47 juta, turun 2,22% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 45,36%. Sementara itu, impor Indonesia dari Brasil antara lain : Soybean Oil Cake & Other Solid Residue, Wh/Not Ground (HS 2304) sebesar US$ 715,81 juta, meningkat sebesar 142,66%, dengan pangsa pasar 10,23% ; Cotton, Not Carded Or Combed (HS 5201) sebesar US$ 322,31 juta, naik sebesar 39,39%, dengan pangsa pasar 23,76% ; Corn (maize) (HS 1005) sebesar US$ 238,77 juta, turun sebesar 16,53% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 6,07% ; Cane Or Beet Sugar And Chemically (HS 1701) sebesar US$ 162,91 juta, turun 67,89% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 1,72% ; Unmanufactured Tobacco; Tobacco Refuse (HS 2401) sebesar US$ 114,52 juta, naik sebesar 7,97% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 4,74% ; Semi-finished Products Of Iron Or Non-alloy Steel (HS 7207) sebesar US$ 98,53 juta, naik sebesar 8,19%, dengan pangsa pasar 4,39%. C. Informasi lainnya Kebijakan Perdagangan Brasil saat ini. Kementerian Pembangunan, Industri dan Perdagangan Luar Negeri Brazil (Camex) mengurangi pajak impor untuk barang yang tidak di produksi di Brasil. Resolusi No. 115, CAMEX mengurangi tingkat bea masuk empat produk yang kurang di pasar domestik, yaitu :

Bubuk toner, diklasifikasikan dalam NCM 3707.90.21 dari 14% menjadi 2%. Impor terbatas pada kuota 850 ton yang terdaftar sampai 9 Juni 2015. Produk ini digunakan dalam pencetakan / reproduksi dokumen dengan alat copy atau printer yang digunakan dalam remanufaktur toner cartridge (mewakili 70% pasar). Barium karbonat (NCM 2836.60.00) turun 10% menjadi 2% dalam waktu 12 bulan, dengank kuota 8.250 ton. Produk ini untuk diaplikasikan di industri keramik, gelas, kristal, batu bata, dan lain-lain. Pelat aluminium dan strip (NCM 7606.12.90) berkurang dari 12% menjadi 2%, sejak 31 Januari 2015, selama 12 bulan, dengan kuota 2.937 ton. Berlaku untuk pelat aluminium dan strip ketebalan > 0,2 mm, dilapisi bahan kimia. Digunakan sebagai bahan baku produksi persegi atau persegi panjang piring, strip persegi panjang dan koil, untuk tabung manufaktur dan komponen radiator dan kondensor kendaraan. Film Polivinil Butiral (PVB), NCM 3920.91.00 pajak dari 16% menjadi 2%, dari awal Maret 2015 dalam waktu 6 bulan. Kuota impor ditetapkan 5.818.500 kilogram. Produk ini berfungsi utama sebagai perekat lembar kaca, juga sebagai fitur keamanan di mobil dan rumah. (Camex) mengurangi bea masuk suku-cadang mobil. Resolusi No.116, CAMEX mengurangi bea suku cadang mobil yang tidak diproduksi di Brazil. Keringanan bea masuk barang yang tidak diproduksi di Brazil 2%. Onderdil tersebut diklasifikasikan menjadi 111 kode NCM dengan tingkat kandungan lokal 20%, 18%, 16%, 14% dan 10% dan tarif impor dikurangi menjadi 2%. Pengurangan pajak impor ini untuk komponen mobil baru dari pabrik dengan kantung udara depan ganda dan sistem rem ABS. Camex mengeluarkan empat jurus pengamanan perdagangan baru. Resolusi No. 119; 120; 121 dan 122, CAMEX menerapkan 4 langkah pengamanan perdagangan untuk heavy plates, butyl acrylate, flat glass and technical porcelain. Resolusi No.119 dikenakan untuk impor painted plates dari China yang diklasifikasikan NCM 7725.40.90 dan untuk pembelian plate eksternal tambahan (NCM 7210.70.10) dari China dan Ukraina pada periode yang sama. Plate digunakan dalam konstruksi dan pembuatan kapal, dan peralatan pertanian seperti traktor, boiler.

Untuk Painted plates dari China, dikenakan tarif anti-dumping yang sama sebesar US$ 211,56 / ton. Sedangkan, untuk Plate with addition of Boron dari China juga dikenakan US$ 211,56 / ton. Selanjutnya, perusahaan dari Ukraina dikenakan tarif anti-dumping yang sama sebesar US$ 261,79 / ton. Resolution No.120 menetapkan anti-dumping impor Butyl Acrylate (NCM 12.30.2916) dari Amerika. Merupakan raw material untuk manufaktur acrylic resins, solvent-based, water-based dispersions, and derivatives additives untuk industri tekstil, industri lilin yang memproduksi cat. Untuk perusahaan2 dari Amerika Serikat dikenakan bea anti-dumping masing-masing US$ 0,19 / kg dan US$ 0,42 / kg (too much). Flat Glass Floated, dikenakan untuk ukuran 2 mm hingga 19 mm (NCM 7005.29.00), berasal dari Saudi Arabia, China, Mesir, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Meksiko. Digunakan dalam industri otomotif, konstruksi, furniture dan produksi elektronik. Untuk perusahaan2 dari Saudi Arabia, dikenakan bea anti-dumping yang sama yaitu sebesar US$ 202,26 / ton. Sedangkan, untuk perusahaan2 dari China dikenakan bea anti-dumping bervariasi masing-masing US$ 179,46 / ton, US$ 328,33 / ton dan US$ 392,55 / ton. Selanjutnya, terhadap perusahaan2 dari Mesir dikenakan bea anti-dumping yang sama sebesar US$ 185,74 / ton. Kemudian, untuk perusahaan2 dari Uni Emirat Arab dikenakan bea anti-dumping masing-masing US$ 83,4 / ton dan US$ 148,57 / ton. Sementara itu, perusahaan2 dari Amerika Serikat dikenakan bea anti-dumping yang bervariasi masing-masing US$ 97,01 / ton; US$ 177,81 / ton, dan US$ 366,78 / ton. Sedangkan, perusahaan2 dari Meksiko juga dikenakan bea anti-dumping yang bervariasi masing-masing US$ 0,00 / ton; US$ 139,60 / ton; US$ 347,27 / ton, dan US$ 359,3 / ton. Technical Porcelain, dikenakan untuk impor Brazil atas technical porcelain (NCM 6907.90.00) dari China. Merupakan produk lantai keramik dengan pengenaan bea anti-dumping yang bervariasi masing-masing US$ 3,34 / m2 ; US$ 4,98 / m2, dan US$ 6,42 / m2. Camex mengeluarkan 654 items ex-tariff. Kementerian Pembangunan, Industri dan Perdagangan Luar Negeri Brazil mengurangi bea masuk 654 items yang tidak di produksi di Brazil dari 14% menjadi 2% sampai 30 Juni 2016. Tarif untuk pembelian 636 items barang modal

dalam kategori ex-tarif (291 baru, perpanjangan 345). Ditambah 18 items ex-tariff (6 baru, 12 perpanjangan) untuk komputer dan telekomunikasi turun dari 16% menjadi 2% sampai 31 Desember 2015. Penurunan bea masuk ini berkaitan dengan proyek pembangunan kereta bawah tanah Salvador-BA; peralatan produksi untuk prospeksi minyak di Navegantes-SC, lini produksi baru suku cadang untuk industri truk dan kendaraan berat lainnya, di Taboao da Serra-SP; dan peningkatan produksi ban di Camaçari, Bahia. Camex mengurangi pajak impor untuk benang rayon viscose. CAMEX mengurangi bea masuk dalam waktu 180 hari untuk Benang Rayon Viscose yang diklasifikasikan NCM 5403.31.00. Benang pilin yang tidak lebih dari 120 per meter. Pengurangan pajak impor terbatas pada kuota 624 ton. Resolusi No.125, CAMEX memperpanjang satu tahun pengenaan anti-dumping impor Polikarbonat bubuk resin, serpihan, butiran atau pelet dengan indeks mencair antara 1 dan 59,9 g /10 menit (NCM 3907.40.90) dari Thailand, karena meng ganggu produksi industri dalam negeri. Camex menambah bea masuk untuk susu, buah peach dan mainan. Pemerintah Brazil memperpanjang kenaikan bea masuk 11 kode produk susu, 3 kode yang berkaitan dengan buah Peach dan 14 item industri mainan sejak 1 Januari sampai 30 Juni 2015. Menurut Camex, perpanjangan pengecualian dari Common External Tariff (CET) dari 14% dan 16% sampai 28% untuk pengembangan sektor ini, memberi kepastian lebih besar dan prediktabilitas investasi bersama dalam rantai produksi, dan memastikan keunggulan komparatif produksi negara-negara Mercosur di pasar regional untuk produk susu dari luar kawasan. Buah Peach (Persik), kenaikan tarif 14% sampai 35% berlaku selama 3 itemnya diproses. Ditujukan melindungi produsen Brasil terutama petani. Brasil telah menerapkan dalam beberapa tahun tingkat tarif 55% untuk barang NCM 2008.70.10 (persik dalam air manis, termasuk sirup). Memperpanjang kenaikan tarif dari 20% jadi 35% untuk 14 items industri barangbarang mainan yang ditujukan untuk proteksi. Sehingga, meningkatkan partisipasi industri dalam negeri dalam konsumsi. Sumber : Laporan ITPC/Atdag, Sao Paolo, Desember 2014