BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa secara sederhana merupakan produk budaya yang dihasilkan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, persoalan pokok

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

Ahyad. Fakultas Komunikasi Universitas Gunadarma Kata Kunci: wacana kritis, iklan, makna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah penerima informasi atau berita dari segala informasi

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

KASUS IKLAN CAT TEMBOK AVIAN DAN POMPA AIR SHIMIZU

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung proses komunikasi. Proses komunikasi tersebut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk unik dalam wacana, sebagai dasar dalam pembahasan teks

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan tindak tutur (speech act) dalam wacana pertuturan telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis telekomunikasi di bidang layanan operator telpon seluler telah

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan

I. PENDAHULUAN. produk atau jasa yang tentunya menjadikan bahasa sebagai sarananya.

BAB I PENDAHULUAN. penjual kepada calon pembelinya. Iklan juga merupakan alat promosi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA WACANA IKLAN KARTU PERDANA PADA BROSUR KARTU CELLULAR

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media yang memiliki peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dalam perkembangannya. masyarakat adalah dengan cara memasang iklan.

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. di pihak lain memicu penjualan yang cepat. Suatu iklan yang cenderung tidak

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Telekomunikasi di Indonesia berkembang semakin pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Newell (2000) adalah dengan memahami hubungan antara minat beli konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. Iklan akan terus berjalan dan berkembang seiring dengan semakin. banyaknya bentuk usaha yang ada.

GAMBAR 1.1 LOGO PT.TELKOMSEL

TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa secara sederhana merupakan produk budaya yang dihasilkan dan digunakan manusia sebagai alat komunikasi. Secara hakiki, komunikasi berarti suatu proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa, dengan cara apa, kepada siapa, dan dengan efek seperti apa (Laswell dalam Suprapto, 2009:5). Sejalan dengan rumusan Laswell, seorang ahli linguistik, Joshua Fisman, kemudian merinci bahwa peristiwa komunikasi setiap individu harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti siapa yang berbicara, kepada siapa, tentang topik apa, dan di mana peristiwa tutur itu berlangsung. Dengan kata lain bahwa bahasa tidak pernah hadir di ruang yang hampa dan tidak pernah monolitik keberadaannya (Fasya, 2009:2) Menurut Karlfried Knapp (dalam Liliweri, 2002:4) Komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem verbal dan nonverbal. Interaksi yang lebih luas lagi yaitu adanya sistem komunikasi massa yang menggunakan bahasa untuk memengaruhi satu individu dengan individu lainnya. Gambaran yang cukup nyata dalam kehidupan masyarakat adalah penggunaan bahasa yang dijadikan sebagai alat untuk memengaruhi, mengajak, menyuruh, memerintah atau melarang

2 (Waridin, 2008). Kegiatan berbahasa seperti itu dapat terlihat dalam dunia periklanan. Seiring kemajuan zaman, para pelaku usaha memerlukan sebuah wahana agar produknya dapat dikenal luas oleh masyarakat. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperkenalkan dan mempertahankan suatu produk di masyarakat. Dalam ilmu komunikasi kegiatan tersebut dikenal dengan istilah iklan. Iklan adalah segala kegiatan yang dilibatkan dalam mempresentasikan sesuatu kepada audien yang bersifat verbal dan dapat didengar ataupun dilihat (Stanton dalam Simamora, 2001:305). Ciri utama sebuah iklan adalah adanya daya persuasi, yakni memengaruhi masyarakat agar tertarik dan membeli suatu produk yang ditawarkan. Hal lumrah yang dilakukan oleh seorang pengiklan adalah memperkuat daya persuasi serta memainkan daya tarik suatu iklan. Kekuatan daya tarik tersebut terletak pada penggunaan bahasa, komposisi gambar, serta aspek lainnya yang mendukung. Penggunaan dan pemilihan diksi menjadi faktor utama keberhasilan suatu iklan. Semakin kreatif suatu iklan dibuat, semakin besar pula peluang iklan tersebut sukses di pasaran. Daya persuasif dari suatu iklan akan merasuk dan memengaruhi pola pikir masyarakat tentang suatu produk tersebut. Iklan yang sering muncul di televisi adalah persaingan iklan operator seluler (OS). Berbagai jenis layanan OS telah hadir di Indonesia. Untuk meyakinkan masyarakat mengenai produk yang mereka tawarkan, iklan adalah

3 media yang paling efektif untuk melakukan hal tersebut. Perusahaan OS mencoba untuk merangkul semua lapisan masyarakat agar menggunakan produk yang mereka tawarkan. Dari ratusan juta orang yang membutuhkan jasa OS untuk berkomunikasi, Indonesia menempati urutan keempat di dunia sebagai penggunaan jasa telekomunikasi. Dari data dapat dikatakan bahwa bidang telekomunikasi merupakan lahan basah bagi OS. Dengan peluang usaha cukup besar tersebut, perusahaan OS menawarkan beragam keunggulan dalam mencari pelanggan mereka. Gencarnya penawaran iklan yang dilakukan oleh OS memunculkan apa yang disebut dengan perang tarif. OS mencoba untuk mengedepankan tarif murah dan pelayanan yang maksimal. Ketika tarif murah dan pelayanan maksimal menjadi hal yang lumrah, maka OS mencoba untuk menggunakan daya tarik lain, misalnya penggunaan bahasa yang cukup menarik. Ada tiga OS yang cukup bersaing dalam dunia telekomunikasi di Indonesia, diantaranya Telkomsel, XL dan Axis. Selain ketiga operator besar tersebut, kini ada beberapa operator lainnya yang mencoba masuk ke dalam peta persaingan telekomunikasi di Indonesia. Telkomsel, XL, dan Axis adalah tiga OS yang selalu mengedepankan tarif murah. Ketiga operator tersebut saling klaim mengenai produk murah dan pelayanan yang maksimal. Tidak hanya tarif yang terbilang cukup murah, tetapi iklan yang ditampilkan sering menjatuhkan produk lain agar masyarakat tertarik mencoba untuk menggunakan produknya.

4 Telkomsel dengan produk Kartu AS sering mengkritik operator lainnya mengenai tarif yang mereka unggulkan. XL yang hadir dengan iklan versi Sule, Baim, dan Putri Titian kemudian dijatuhkan ketika Sule yang pada waktu itu menjadi bintang iklan XL berpindah ke Kartu AS dan mengkritik balik OS XL, berikut kutipan iklan tersebut: Sule : Tenang, pokoknya saya sudah tobat. Ternyata Kartu AS yang paling murah langsung dari menit pertama. Pagi, Siang, Malem gak ribet, gak dibates-batesin. Oke! Narator : Paling murah 20/menit langsung dari menit pertama. Jujur dan transparan, paling murah...ya Kartu AS. Sule : Saya kapok diboongin sama anak kecil. Kata tobat mengindikasikan bahwa Sule secara tidak langsung kapok dan merasa dibohongi oleh OS yang pernah ia gunakan sebelumnya. Kini ia menyadari kesalahannya dan langsung menggunakan OS Telkomsel sebagai pengganti OS XL. Tujuan Telkomsel dalam iklan tersebut adalah menjatuhkan OS XL dan memposisikan Telkomsel sebagai produk paling murah di masyarakat. Beneran murahnya. Nelpon Rp 25/menit dari menit pertama adalah iklan dari OS XL. Kemudian oleh Telkomsel diplesetkan dan disindir menjadi Paling murah Rp 20/menit langsung dari menit pertama. Jujur dan transparan.

5 Penggunaan susunan kalimat yang sama tidak hanya menyindir OS XL, tetapi menempatkan XL dengan tarif yang lebih mahal dari Telkomsel. Jujur dalam kalimat tersebut berarti tidak bohong dan transparan berarti apa adanya tanpa ditutupi. Pemilihan diksi tersebut secara tidak langsung menuduh XL berbuat kebohongan dengan tarif yang tidak transfaran mengenai produk yang ditawarkannya. Kata pagi, siang, dan malam merupakan penegasan dan perincian tarif yang ditawarkan oleh Telkomsel. Tujuan tuturan tersebut mempertegas bahwa tarif murah Telkomsel bisa digunakan kapan saja, pagi, siang, dan malam. Berbeda jika Telkomsel menggunakan kata seharian. Seharian mempunyai makna yang multitafsir yakni masyarakat akan kebingungan kapan tarif tersebut dimulai dan kapan berakhirnya. Pada akhirnya kata pagi, siang, dan malam mempunyai daya perlokusi yang lebih dibandingkan dengan penggunaan kata seharian. Dalam linguistik tindak tutur tersebut dapat digolongkan sebagai sebuah kegiatan pragmatik, yakni adanya tindak tutur ilokusi. Wijana menyatakan bahwa tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang memberikan pengaruh (effect) kepada mitra tuturnya. Mitra tutur dalam kegiatan periklanan adalah konsumen atau masyarakat luas yang dianggap sebagai pangsa pasar. Jika contoh teks di atas kemudian dikaji menggunakan studi makna lainnya, misalnya semantik, maka hubungan teks dan konteks tidak akan terungkap. Kata tobat hanya akan dipahami sesuai makna sebenarnya,

6 sedangkan pragmatik memandang bahwa tobat adalah bentuk kiasan dengan melihat konteks bahwa Sule menyindir produk lain yang dulu pernah digunakannya. Pragmatik sendiri lahir dari ketidakpuasan para ahli linguistik ketika semantik hanya memandang makna pada teks semata. Yule (1996: 3) berpendapat bahwa pragmatik adalah studi tentang makna. Dalam hal ini dinyatakan bagaimana dalam pragmatik penutur menginterpretasikan maksud yang disampaikan oleh penutur. Pragmatik itu sendiri menurut Leech (1993: 8) adalah studi tentang makna ujaran di dalam situasi-situasi tertentu. Lebih lanjut ia juga menyatakan bahwa pragmatik merupakan kajian mengenai makna dalam hubungannya dengan situasi ujar. Telaah mengenai kajian iklan pernah dibahas oleh Aulia Rahman (2009). Dalam skripsinya tersebut, ia mengemukakan bahwa iklan OS melakukan klasifikasi, pembatasan pandangan dan pertarungan wacana. Teori Roger Fowler yang digunakannya, mengungkapkan bahwa iklan dalam OS, mampu untuk memengaruhi pembaca. Iklan OS sengaja membatasi pandangan masyarakat untuk menggunakan produk OS. Pembatasan tersebut bisa dilihat dari menonjolkan kelebihan dan menyindir kekurangan operator lainnya. Penelitian lain mengenai iklan OS media massa dilakukan oleh Indrawati (2008). Telaah kajian semiotika yang dilakukannya membutikan bahwa OS banyak menggunakan gaya dan permainan bahasa untuk menarik masyarakat dalam menggunakan produk OS. Hal senada diungkapkan oleh

7 Harahap (2008). Dalam penelitiannya makna pragmatik suatu iklan bertujuan agar suatu produk tampak memiliki keunggulan dengan memainkan kreatifitas berbahasa. Sementara itu Sultan (2009) dalam tesisnya menunjukkan bahwa wacana iklan OS memiliki struktur yang terdiri dari pembuka, badan, dan penutup. Masing-masing bagian struktur wacana tersebut dibangun oleh dua komponen, yaitu komponen utama dan komponen penguat. Komponen utama merupakan bagian yang menginformasikan nama operator, keterangan tarif, informasi fasilitas. Komponen penguat adalah bagian yang menginformasikan informasi jangkauan, pengaduan, batasan waktu, hadiah, cara, slogan, dan ilustrasi gambar Uraian mengenai penelitian yang dilakukan di atas hanya menggunakan studi wacana dan semiotika. Sementara implikatur yang ada dalam iklan OS belum disentuh dalam ranah penelitian. Oleh karena itu peneliti peneliti mencoba untuk mengkaji strategi tindak tutur iklan OS. 1.2 Masalah Penelitian Dalam bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah. 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mengemukakan identifikasi masalah sebagai berikut:

8 1) Iklan OS Telkomsel, Axis, dan XL tidak terlepas dari konteks di mana iklan tersebut dimunculkan. 2) Iklan OS Telkomsel, Axis, dan XL banyak melakukan sindiran terhadap iklan dari operator lainnya. 3) Iklan OS menggunakan strategi tindak tutur dengan tujuan mempengaruhi pola pikir masyarakat agar menggunakan produknya. 4) Sindiran yang disampaikan sering kali diungkapkan dengan makna eksplisit. 5) Bagi khalayak umum, iklan OS Telkomsel, Axis, dan XL kerap menampilkan makna yang multitafsir. 1.2.2 Batasan Masalah Agar pembahasan tidak terlalu jauh, maka peneliti membatasi penelitian ini dengan beberapa hal berikut: 1) objek yang dikaji hanya terbatas pada iklan televisi berbentuk audio visual atau televisi; 2) iklan OS yang akan dijadikan sumber data adalah OS Telkomsel, XL, dan Axis. Pemilihan ketiga operator karena peneliti menilai intensitas dan wacana iklan yang saling menyindir; 3) iklan yang dikaji adalah iklan OS Telkomsel, Axis, dan XL yang tayang pada periode 2010 sampai 2011;

9 4) kajian analisis tindak tutur menggunakan teori tindak tutur ilokusi Searle; 5) kajian analisis prinsip kerja sama (PKS) menggunakan teori Greech. 1.2.3 Rumusan Masalah Berdasarkan masalah dan identifikasi masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup hal-hal berikut ini: 1) Bagaimana wujud tuturan iklan OS Telkomsel, XL, dan Axis dari segi bentuk dan jenis tindak tutur? 2) Bagaimana penggunaan PKS dalam iklan OS Telkomsel, XL, dan Axis? 3) Bagaimana wujud implikatur dalam iklan OS Telkomsel, XL, dan Axis? 4) Apa sajakah situasi tutur yang memengaruhi iklan OS Telkomsel, XL, dan Axis dalam membangun wacana sebuah iklan? 5) Bagaimana respons publik mengenai iklan OS Telkomsel, XL, dan Axis di Televisi? 1.3 Tujuan Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut: 1) wujud tuturan iklan OS dari segi bentuk dan jenis tindak tutur; 2) penggunaan prinsip kerja sama dalam iklan OS;

10 3) wujud implikatur dalam iklan OS; 4) situasi tutur yang memengaruhi iklan OS dalam membangun wacana sebuah iklan; 5) respons publik mengenai iklan OS Telkomsel, XL, dan Axis di Televisi. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis, sebagai berikut: 1) Secara teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan studi ilmu pragmatik. Dalam pandangan peneliti, pragmatik tidak hanya dijadikan referensi studi ilmu linguistik tetapi dapat diterapkan oleh para ahli bahasa untuk meneliti bahasa yang ada di masyarakat terutama kasus bahasa yang berkaitan dengan pragmatik. 2) Secara praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk lebih berpikir kritis terhadap iklan OS. Bagi OS penelitian ini setidaknya dapat dijadikan acuan mengenai efektifitas iklan yang ditayangkan di televisi. 1.5 Definisi Operasional 1) Strategi tindak tutur adalah cara untuk melakukan sesuatu dan mencapai hal yang diinginkan melalui tuturan iklan OS Telkomsel, XL, dan Axis.

11 2) Iklan OS di Televisi adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh OS Telkomsel, XL, dan Axis untuk mendorong dan membujuk masyarakat agar tertarik pada produk yang ditawarkan di televisi.