BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. western dan mengusung konsep brunch (breakfast and lunch) and dinner. Untuk

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. JayaSungai Kuning Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan singingi.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sugiyono (2010: 8) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko


BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pelanggan yang pernah melakukan transaksi minimal dua kali di Restoran Metduck Paragon Mall Semarang. Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115). Populasi untuk penelitian ini adalah para pelanggan yang minimal dua kali pernah melakukan transaksi di Metduck Paragon Semarang. 3.3.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2010:115). Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Insidental Sampling. Insidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010:122). 23

Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teori rescoe, dengan cara menentukan jumlah sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti (Sugiyono, 2010:129-130). Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel independen (kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan) dan 1 variabel dependen (loyalitas pelanggan), maka jumlah anggota sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 10 X 3 = 30 responden. Peneliti mengambil responden berdasarkan kebetulan ditemui di restoran Metduck dan yang sesuai dengan kriteria yaitu sudah pernah dua kali datang dan melakukan transaksi ke restoran Metduck. Selain itu peneliti juga memanfaatkan ingatan karyawan Metduck untuk mengingat pelanggan yang sudah sering melakukan transaksi di Metduck Paragon Semarang. 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Sumber dan Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa (Uma Sekaran, 2014:77). Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Kuesioner yang disebarkan berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Sumber data dari penelitian ini adalah pelanggan Restoran Metduck Paragon Semarang yang pernah minimal dua kali melakukan transaksi di Metduck Paragon Semarang. 24

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Metode pengumpulan data yang digunakan didalam penelitian ini dengan menyebar kuesioner (angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2010:199). Kuesioner akan dibagikan kepada pelanggan yang minimal dua kali pernah datang dan makan di restoran Metduck Paragon Semarang. 25

No 1. Variabel Penelitian Kualitas Pelayanan (X1) Tabel 3.1 Penjabaran Kuesioner Definisi Operasional Indikator Item Kuesioner Kualitas Pelayanan adalah sesuatu yang diberikan kepada pelanggan yang meliputi bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan perhatian. Bukti Fisik (Tangibles) 1. Fasilitas fisik bersih. 2. Desain interior menarik. 3. Penampilan karyawan rapi. 4. Fasilitas yang dimiliki memadai. Kehandalan (Reliability) 5. Ketepatan waktu. 6. Pelayanan yang ramah. 7. Keakuratan pengadminidstrasian catatan (misalnya struk pembelian). 8. Penyampaian informasi. Bukti Fisik (Tangibility) 1. Restoran Metduck memiliki fasilitas fisik yang bersih. 2. Restoran Metduck memiliki desain interior yang menarik. 3. Karyawan restoran Metduck berpenambilan rapi. 4. Fasilitas fisik yang dimiliki restoran sesuai dengan penyedia pelayanan. Kehandalan (Reliability) 5. Karyawan restoran Metduck memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang dijanjiakan. 6. Karyawan restoran Metduck memberikan pelayanan yang ramah. 7. Kasir Metduck memberikan struk pembelian secara akurat. 8. Pegawai restoran Metduck 26

menyampaikan informasi tentang promo, diskon dan pembayaran secara jelas. Ketanggapan (Responsiveness) 9. Menanggapi keluhan pelanggan dengan tepat. 10. Pelayanan yang cepat. 11. Bersedia membantu konsumen. 12. Menanggapi permintaan konsumen. Jaminan dan Kepastian (Assurance) 13. Rasa masakan enak. 14. Pelanggan tidak khawatir saat makan di restoran Metduck 15. Keamanan saat bertransaksi. 16. Kesopanan karyawan. Ketanggapan (Responsiveness) 9. Karyawan restoran Metduck menanggapi keluhan pelanggan dengan tepat. 10. Pelanggan menerima pelayananan yang cepat dari karyawan. 11. Karyawan restoran Metduck bersedia membantu kesulitan pelanggan dalam memilih menu. 12. Waiter menanggapi permintaan konsumen tentang produk dengan segera. Jaminan dan Kepastian (Assurance) 13. Menurut pelanggan rasa masakan di restoran Metduck enak. 14. Pelanggan tidak khawatir jika makan di restoran Metduck (bahan masakan bersih) 27

15. Restoran Metduck menjamin keamanan saat bertransaksi. 16. Menurut pelanggan karyawan restoran Metduck sopan. Perhatian (Empathy) Perhatian (Empathy) 17. Perhatian secara personal oleh karyawan. 18. Menanyakan komentar kepada pelanggan. 19. Mengetahui kebutuahan pelanggan. 20. Pemberian compliment produk. 17. Karyawan restoran Metduck memberikan perhatian terhadap pelanggan. 18. Setelah makan, server menanyakan komentar pelanggan tentang makanan dan minuman yang dipesan. 19. Server memperhatikan kebutuhan pelanggan (misalnya anak-anak diberi babychair). 20. Cheff memberikan compliment produk untuk pelanggan yang berulangtahun dan merayakannya di Metduck. 2. Kepuasan Pelanggan (X2) Kepuasan Pelanggan merupakan ekspektasi pelanggan yang diwujudkan pada suatu produk atau jasa yang membuat pelanggan merasa senang sehingga Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction) 1. Sesuai dengan ekspektasi Pelanggan. 2. Pelanggan merasa senang. 3. Mengatakan hal positif. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfction) 1. Restoran Metduck memberikan pelayanan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. 28

pelanggan akan mengatakan hal positif terhadap produk atau jasa tersebut. 4. Pelanggan percaya. 2. Pelanggan merasa senang dengan pelayanan yang diberikan oleh karyawan restoran Metduck. 3. Pelanggan akan mengatakan hal positif tentang restoran Metduck. 4. Pelanggan percaya bahwa makan di restoran Metduck merupakan pengalaman yang memuaskan. Loyalitas Pelanggan (Customer Loyality) Loyalitas Pelanggan (Customer Loyality) 3. Loyalitas Pelanggan (Y) Loyalitas Pelanggan adalah kepercayaan dan komitmen pelanggan pada produk atau jasa serta berniat untuk melakukan pengulangan transaksi dan merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain. 1. Komitmen. 2. Tidak melakukan peralihan. 3. Melakukan kunjungan lagi. 4. Merekomendasikan. 1. Saat pelanggan ingin makan masakan western, pelanggan memilih restoran Metduck. 2. Pelanggan jarang melakukan peralihan ke restoran lain jika berkunjung ke Paragon Mall. 3. Pelanggan akan melakukan kunjungan lagi ke Metduck. 4. Pelanggan memberikan rekomendasi kepada pihak lain untuk makan di restoran Metduck. 29

Tabel diatas merupakan item kuesioner yang akan dijuawab oleh responden. Jawaban responden dari kuesioner akan diukur menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:132). Kriteria penilaian atau skor ini berdasarkan pada lima tingkatan: (Sugiyono, 2010:132). 1. Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) diberi nilai 1 2. Jawaban TS (Tidak Setuju) 2 3. Jawaban N (Netral) 3 4. Jawaban S (Setuju) 4 5. Jawaban SS (Sangat Setuju) 5 Dengan nilai tertinggi tiap pernyataan/pertanyaan adalah 5 (sangat setuju) dan nilai terendah tiap pernyataan/pertanyaan adalah 1 (sangat tidak setuju), maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Range = Range = Range = 8 Jadi range skala yang didapatkan adalah: Tabel 3.2 Range Skala Rentang Skala Kategori 1,0-1,8 Sangat Tidak Setuju 1,8-2,6 Tidak Setuju 2,6-3,4 Netral 3,4-4,2 Setuju 4,2-5,0 Sangat Setuju 30

3.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.3.3.1 Uji Validitas Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2010:172). Dalam uji validitas dilakukan menggunakan program SPSS for Windows 16.0 dengan kriteria penentuan uji validitas jika r hitung > r tabel, maka item kuesioner dikatakan valid, sedngkan jika r hitung < r tabel, maka item kuesioner dikatakan tidak valid. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Indikator Variabel r Hitung Keterangan Indikator 1 0,544 Valid Indikator 2 0,450 Valid Indikator 3 0,578 Valid Indikator 4 0,689 Valid Indikator 5 0,559 Valid Indikator 6 0,546 Valid Indikator 7 0,741 Valid Indikator 8 0,778 Valid Indikator 9 0,632 Valid Kualitas Indikator 10 0,469 Valid Pelayanan (X1) Indikator 11 0,512 Valid Indikator 12 0,619 Valid Indikator 13 0,684 Valid Indikator 14 0,605 Valid Indikator 15 0,400 Valid Indikator 16 0,660 Valid Indikator 17 0,379 Valid Indikator 18 0,588 Valid Indikator 19 0,512 Valid Indikator 20 0,741 Valid Kepuasan Pelanggan (X2) Indikator 1 0,763 Valid Indikator 2 0,709 Valid Indikator 3 0,820 Valid Indikator 4 0,809 Valid 31

Lanjutan tabel 3.3 Indikator 1 0,728 Valid Loyalitas Indikator 2 0,709 Valid Pelanggan (Y) Indikator 3 0,666 Valid Indikator 4 0,851 Valid Sumber : Data Primer (2016) Dari tabel diatas, diketahui bahwa hasil perhitungan untuk masing-masing indikator variabel memiliki koefisien korelasi lebih besar dari r tabel (0,349), maka indikator variabel dinyatakan valid. 3.3.3.2 Uji Reliabilitas Uji realiabilitas digunakan untuk mengukur realiabilitas atau kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan realiabilitas ketika jawaban seseorang terhadap kuesioner tersebut adalah stabil dari waktu kewaktu (Murniati et all, 2013:20). Uji reliabilitas dilakukan dengan SPSS for Windows versi 16.0. Apabila cronbach alpha > 0,6 maka instrumen indikator dikatakan reliabel, sedangkan apabila cronbach alpha < 0,6 maka instrumen dikatakan tidak reliabel. Tabel 3.4 Hasil Uji Realibilitas Variabel Alpha Keterangan Kualitas Pelayanan (X1) 0,898 Reliabel Kepuasan Pelanggan (X2) 0,778 Reliabel Loyalitas Pelanggan (Y) 0,716 Reliabel Sumber : Data Primer (2016) 32

Dari tabel diatas, diketahui bahwa hasil perhitungan untuk masing-masing variabel memiliki koefisien keandalan (reliabilitas) diatas 0,6. Hal ini dapat diartikan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. 3.4 Teknik Analisis Data 3.4.1 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regreasi yang digunakan untuk penelitian ini. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa dalam model regresi yang digunakan tidak terdapat autokorelasi, multikolineritas, dan heteroskedastisitas, serta untuk memastikan bahwa data yang di hasilkan berdistribusi normal (Ghozali, 2006). Namun dalam penelitian ini tidak menggunakan uji autokorelasi karena uji auotokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) sedangkan penelitian ini hanya menggunakan data dalam satu waktu saja. 3.4.1.1 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). Cara yang digunakan untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengn cara uji statistik Kolmogorov-Smirnov dengan melihat tingkat signifikannya. Residual dinyatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi 33

Kolmogorov-Smirnov > 0,05. Dan residual dinyatakan tidak terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogrov-Smirnov < 0,05. 3.4.1.2 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas dalam model regresi (Ghozali, 2006). Model regresi yang bebas dari multikolinieritas berarti merupakan model regresi yamg baik. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinieritas yaitu: a. Nilai R square (R2) yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual tidak terikat. b. Menganalisis matrik variabel-variabel independen, jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (lebih dari 0,09), maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas. c. Melihat tolerance dan variance inflation factor (VIF), suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolinieritas apabila mempunyai nilai tolerance dari 0,1 dab nilai VIF lebih dari 10 (Ghozali,2016). 3.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka 34

disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heteroskedastisitas atau disebut Homokedastisitas (Ghozali, 2006). Cara untuk mendeteksi ada atau tidak danya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasi telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, apabila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2010:277). Formula untuk regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + e Dimana : Y = Loyalitas Pelanggan 35

a X1 X2 b1/b2 e = Konstanta = Kualitas Pelayanan = Kepuasan Pelanggan = Koefisien regresi atau angka arah (variable bebas) = Varians pengganggu (error) 3.4.3 Pengujian Hipotesis 3.4.3.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji Signifikansi Parameter Individual atau sering disebut dengan Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji secara parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Hipotesis: Ho : kualitas layanan dan kepuasan konsumen masing-masing tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Ha : kualitas layanan dan kepuasan konsumen masing-masing berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah: Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, α = 5%, atau signifikan t hitung > = α 0,05. Jika t hitung >t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, α = 5%, atau signifikan t hitung <α 0,05. 36

3.4.3.2 Uji Signifikansi/Pengaruh Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (kualitas layanan dan kepuasan pelanggan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (loyalitas pelanggan). Hipotesis: Ho : kualitas layanan dan kepuasan konsumen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Ha : kualitas layanan dan kepuasan konsumen secara bersama-sama berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah: Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, α = 5%, atau signifikansi F hitung > = α 0,05. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, α = 5%, atau signifikansi F hitung <α 0,05. 37