III. METODE PENELITIAN. Desa Pesawaran Indah ini merupakan salah satu desa yang semua penduduknya

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 1 No. 1. September 2013 (55 64)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bukit Gunung Sulah Kelurahan Gunung Sulah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 bertempat di kawasan sistem

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Febuari 2015 di kanan

I. PENDAHULUAN. dan menjadi suatu sistem yang menguntungkan adalah sistem agroforestri.

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang analisis habitat monyet ekor panjang dilakukan di hutan Desa

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. buah-buahan (kelapa, pisang, MPTS). Klasifikasi untuk komposisi tanaman

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2014 di Kawasan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan HKm Desa Margosari Kecamatan Pagelaran

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan juni sampai dengan Juli 2013 di zona pemanfaatan terbatas,

B III METODE PENELITIAN. ada di di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 s/d bulan Februari 2017

METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2 Peta lokasi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode transek belt yaitu dengan menarik garis lurus memanjang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Blok Perlindungan Tahura Wan Abdul

BAB IV METODE PENELITIAN

III. Bahan dan Metode

III. METODE PENELITIAN

Analisis Vegetasi Hutan Alam

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur dan dilakasanakan pada 28 September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok koleksi tumbuhan Taman Hutan Raya Wan Abdul

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Oktober November 2014 di Desa Buana Sakti, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

BAB IV METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Bahan dan Alat 4.3 Metode Pengambilan Data Analisis Vegetasi

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo

METODE PENELITIAN. Waktu Dan Tempat penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Pengamatan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017 hingga bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan metode

STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI DALAM SISTEM AGROFORESTRI HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) MULTI STRATA DI TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN LAMPUNG

Proses Pemulihan Vegetasi METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

ASPEK Agroforestry JENIS: BAMBANG LANANG GELAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di blok pemanfaatan kawasan hutan pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2017 selama kurun waktu satu

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah milik dengan luas

III. METODE PENELITIAN

4 METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN BIODIVERSITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Peta lokasi

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni Pengambilan

BAB III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Gambar 3 Lokasi penelitian ( ) Alat dan Bahan

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Pengambilan Data Metode Pengumpulan Data Vegetasi :

BAB I PENDAHULUAN. ekologi maupun sosial ekonomi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan berbagai

I. PENDAHULUAN. Agroforestry dalam Bahasa Indonesia, dikenal dengan istilah wanatani atau

I. PENDAHULUAN. Berkurangnya hutan tropis untuk kepentingan pertanian terkait dengan upayaupaya

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

KERAGAMAN JENIS ANAKAN TINGKAT SEMAI DAN PANCANG DI HUTAN ALAM

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. berinteraksi dalam satu sistem (pohon, tanaman dan atau ternak) membuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

DAFTAR ISI. BAB III. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori B. Hipotesis... 18

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. METODOLOGI. A. Metode survei

KOMPOSISI TEGAKAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMANENAN KAYU DI HUTAN ALAM

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka data analisis mengunakan statistik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 Januari 2016 dan pada

METODOLOGI PENELlTlAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo

METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan

STRUKTUR VEGETASI. Boy Andreas Marpaung / DKK-002

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. dalam kawasan wisata alam Trinsing yang secara administratif termasuk ke dalam

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati

Penelitian dilakukan di areal HPH PT. Kiani. penelitian selama dua bulan yaitu bulan Oktober - November 1994.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

Transkripsi:

19 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Lokasi ini dipilih secara sengaja dikarenakan Desa Pesawaran Indah ini merupakan salah satu desa yang semua penduduknya menggantungkan hidupnya dari lahan agroforestri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Mei 2012. B. Objek dan Alat Penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah rumah tangga petani yang mengelola lahan dengan sistem agroforestri. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, alat hitung, alat tulis, tally sheet, tali rafia, christen hypsometer, pita ukur, dan komputer. C. Batasan Penelitian 1. Agroforestri adalah sistem pemanfaatan lahan dengan mengkombinasikan kegiatan kehutanan (tanaman kehutanan) dengan kegiatan pertanian (tanaman pertanian) dan atau ternak yang berinteraksi antar komponen tersebut pada satu bentang lahan.

20 2. Komposisi tanaman agroforestri adalah susunan penggabungan 2 atau lebih jenis tanaman yang berupa tanaman kehutanan, perkebunan dan pertanian. 3. Tanaman kehutanan adalah tanaman tahunan berkayu, yang mempunyai batang utama tunggal, dan mencapai tinggi 6 meter atau lebih, dan diameter lebih dari 10 cm pada fase dewasa seperti sonokeling, medang, cempaka, dan lain-lain (Saifudin, 2007). 4. Tanaman pertanian adalah tanaman penyusun strata bawah baik berbentuk rumpun maupun tidak yang tinggi pada fase dewasa rata-rata kurang dari 6 meter dah menghasilkan komoditas pertanian seperti kakao, kopi, pisang, palawija, dan lain-lain (Saifudin, 2007). 5. Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. 6. Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan petani secara tunai dari kegiatan usahatani sampai penjualan produk usahatani. 7. Pendapatan total rumah tangga adalah jumlah keseluruhan pendapatan tunai yang diterima dari usaha agroforestri dan usaha lain non agroforestri di Desa Pesawaran Indah. 8. Kontribusi agroforestri adalah suatu sumbangan berupa manfaat dan biaya yang diberikan dari sistem agroforestri kepada masyarakat sekitar hutan Desa Pesawaran Indah. 9. Fisiografi adalah deskripsi bentuk lahan atau medan yang mencakup aspek fisik dari bentuk lahan.

21 D. Metode Pengumpulan Data a. Jenis Data yang Dikumpulkan Data yang perlu diambil dari penelitian ini terdiri dari : 1. Data primer Data yang diperoleh langsung dari lapangan seperti karakteristik masyarakat Desa Pesawaran Indah Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran yang memanfaatkan hasil dari sistem agroforestri tersebut. Data primer meliputi: a) Identitas respoden meliputi umur, mata pencaharian baik pokok maupun sampingan, pendidikan, jumlah anggota keluarga, jenis kelamin. b) Pendapatan agroforestri yang meliputi frekwensi pemanenan, hasil yang diperoleh setiap kali panen, harga jual komoditi dan pemasaran produk. c) Data potensial ekonomi rumah tangga, yang terdiri dari jumlah hewan ternak yang dimiliki, pekerjaan sampingan, luas pemilikan sawah, ladang, dan perkarangan. d) Komposisi tanaman agroforestri yang terdiri dari jenis tanaman kehutanan yang berupa tanaman tahunan dan jenis tanaman pertanian yang berupa tanaman semusim. e) Pengeluaran untuk produksi yang meliputi biaya pupuk, tenaga kerja, pemeliharaan.

22 2. Data sekunder Data yang diperoleh dari kondisi yang ada di lokasi penelitian seperti kondisi sosial ekonomi lokasi penelitian yang berupa monografi desa, data statistik jumlah penduduk di Desa Pesawaran Indah, serta rujukan mengenai pendapatan dari agroforestri yang didapat dari jurnal atau penelitian sejenis. b. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder. Metode pengumpumpulan data untuk data primer pada penelitian ini adalah: 1. Observasi yaitu melakukan pengamatan di lokasi penelitian di Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Observasi dilakukan dengan cara melihat atau mengamati komposisi yang ada di lahan milik petani dan keterkaitan antara komponen agroforestri. 2. Metode wawancara dengan teknik indept interview utuk pengisian kuesioner yaitu wawancara dengan lebih mendalam berkomunikasi untuk menggali informasi mengenai data umum rumah tangga, potensi ekonomi rumah tangga, penerimaan, pendapatan rumah tangga dari agroforestri dan non agroforestri, biaya produksi dari pengelolaan agroforestri dan komposisi jenis tanaman di lahan agroforestri yang mereka garap. 3. Metode survey juga digunakan pada pengambilan data primer ini. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi komposisi jenis

23 tanaman yang ditanam di lahan garapan agroforestri dengan membuat petak pengamatan di kebun milik petani. Pengumpulan data sekunder yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan study pustaka/literatur yaitu dengan cara membaca dan mengutip teori-teori yang berasal dari buku, jurnal dan tulisan-tulisan lain yang relevan dengan penelitian ini. c. Metode Pengambilan Sampel Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah petani yang memiliki lahan dengan sistem agroforestri di Desa Pesawaran Indah. Jumlah kepala keluarga di Desa Pesawaran indah sebanyak 900 KK yang terdiri dari delapan dusun dengan jumlah KK dari masing- masing dusun yaitu : Dusun Wonorejo I 94 KK, Dusun wonorejo II 145 KK, Dusun Wonorejo III 97 KK, Dusun Sumberejo 151 KK, Dusun Margorejo 122 KK, Dusun Margosari 60 KK, Dusun Kaliguha 159 KK, dan Dusun Sidoharjo 72 KK (Data Profil Desa, 2010). Untuk pengambilan sampel komposisi tanaman agroforestri, lokasi untuk pengambilan petak contoh dipilih dengan metode purposive sampling pada delapan dusun yang terbagi atas dataran rendah (dusun wonorejo I, II, III, dan dusun Sumberejo), menengah (Dusun Margorejo dan Dusun Margosari), dan tinggi (Dusun Sidoarjo dan Dusun Kaliguha). Klasifikasi ketinggian tempat dari permukaan laut menurut Indra, dkk (2006) tipe hutan di bawah ketinggian 1000 mdpl terdiri dari dataran rendah (0-300

24 mdpl), perbukitan (300-800mdpl) dan pegunungan (800-1500 mdpl) sehingga Desa Pesawaran Indah terbagi atas fisiografi bawah, fisiografi tengah, dan fisiografi atas. Penetapan lokasi ditentukan berdasarkan peta administratif Desa Pesawaran Indah tahun 2007 dan dengan informasi dari warga Desa Pesawaran Indah mengenai kebun campuran yang ada di Desa tersebut. Penentuan plot dilakukan dengan pengamatan lapangan terlebih dahulu yang bertujuan untuk mengetahui dan menentukan kebun campuran yang akan ditentukan sebagai plot penelitian. Metode penetapan petak contoh dan analisis vegetasi yang digunakan adalah petak contoh berbentuk bujur sangkar dengan jumlah masingmasing satu plot diketiga lokasi pengamatan yaitu dataran rendah, menengah, dan tinggi. Menurut Hairiah, dkk (2011) Buatlah plot lebih dari satu bila kondisi lahan tidak seragam (misalnya kondisi vegetasi dan tanahnya beragam), satu plot mewakili satu kondisi. Kondisi vegetasi pada kebun campuran di Desa Pesawaran Indah beragam oleh karena itu dilakukan 3 kali pengulangan dengan pertimbangan vegetasi yang ada di lokasi penelitian, sehingga jumlah total plot yang akan dibuat yaitu 9 plot contoh. Design penempatan plot dapat dilihat pada gambar 2.

25 Gambar 2. Design peletakkan plot contoh Bentuk plot pengamatan seluas 20 m x 20 m (pohon), 10 m x 10 m (tiang), 5 m x 5 m (pancang) dan 2 m x 2 m (semai). Dapat dilihat pada gambar 3. A B D C Gambar 2. Desain Petak Contoh di Lapangan Keterangan : Petak A : Petak berukuran 20 m x 20 m untuk fase pohon Petak B : Petak berukuran 10 m x 10 m untuk fase tiang Petak C : Petak berukuran 5 m x 5 m untuk fase pancang Petak D : Petak berukuran 2 m x 2 m untuk fase semai

26 Pemilihan responden untuk pendapatan agroforestri menggunakan metode stratified random sampling yaitu pengambilan sampel responden dengan cara acak dari masing-masing dusun yang ada di Desa Pesawaran Indah. Alasan menggunakan metode stratified random sampling dikarenakan seluruh masyarakat Desa Pesawaran Indah mengelola lahannya dengan sistem agroforestri dan terdiri atas 8 dusun sehingga dari masing-masing dusun diperlukan pengambilan sampel yang mewakili masing-masing populasi. Penentuan individu yang akan dijadikan responden dilakukan dengan menyusun atau mengurutkan nama-nama kepala keluarga yang telah terdata yang kemudian ditunjuk secara acak dengan mata tertutup. Teknik pengambilan sampel dapat menggunakan rumus berikut (Rakhmat, 2001): n = n= jumlah sampel responden yang diambil dalam penelitian ini N= jumlah populasi di wilayah peneletian d= presisi yang ditetapkan 15% Penentuan besarnya sample dengan jumlah populasi 900 KK untuk penelitian ini adalah: n = n = 42,36 n = 42 KK

27 Jumlah responden tiap dusun yaitu dihitung dengan rumus (Sugiyono, 2009): n = jumlah sampel yang akan diambil pada setiap dusun N = jumlah total populasi dari 8 dusun Ni= jumlah populasi pada dusun ke (i) ni= jumlah responden pada 8 dusun Dilihat dari rumus diatas dapat ditentukan responden dari masing-masing dusun yaitu pada tabel 1 : Tabel 1. Jumlah sampel pada setiap dusun Nama Dusun Jumlah Populasi Jumlah Sampel Dusun Sidoharjo 72 KK 3 KK Dusun Kaliguha 159 KK 7 KK Dusun Margosari 60 KK 3 KK Dusun Margorejo 122 KK 6 KK Dusun Sumberejo 151 KK 7 KK Dusun Wonorejo III 97 KK 5 KK Dusun wonorejo II Dusun Wonorejo I 145 KK 94 KK 7 KK 4 KK Jumlah 900 KK 42 KK E. Metode Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan setelah semua data telah terkumpul dan dilakukan penyusunan dari setiap jawaban responden yang ada pada kuesioner agar data dapat disajikan dengan lebih rapih dan lebih jelas.

28 Untuk penyusunan data komposisi tanaman agroforestri dapat dimasukkan kedalam bentuk tabel agar lebih mudah dalam menganalisis data. Untuk data komposisi dari agroforestri yang telah diperoleh dari hasil identifikasi di lapangan akan diolah dengan menggunakan indeks nilai penting (INP) yang merupakan parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk menyatakan tingkat dominansi/tingkat penguasaan spesies-spesies dalam suatu komunitas tumbuhan. Persamaan-persamaan yang digunakan sebagai berikut (Indriyanto, 2006) : a. Kerapatan Jumlah individu per unit area (luas) atau per unit volume. K-i = - KR-I = - x 100% b. Frekuensi Jumlah petak contoh diketemukannya suati spesies dari sejumlah petak contoh yang dibuat. F-i = - FR-I = - X 100

29 c. Luas Penutupan Proporsi antara luas tempat yang ditutupi oleh suatu spesies tubuhan dengan total habitat. D-i = - DR-i = - X 100% d. INP Menyatakan tingkat penguasaan spesies-spesies dalam suatu komunitas tumbuhan. Untuk fase pohon dan perdu : INP = KR + FR + DR INP-i = KR-i + FR-i + DR-i Untuk fase sapihan dan semai: INP = KR + FR INP-i = KR-i + FR-i Setelah dilakukan pengolahan data secara kuantitatif data dimasukkan kedalam tabel agar lebih ringkas dan rapih kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk penjelasan dari hasil perhitungan persamaan diatas. Analisis komposisi tanaman dapat dilihat pada Tabel 2.

30 Tabel 2. Analisis komposisi tanaman No Spesies KR FR DR INP Dalam pengolahan data pendapatan rumah tangga setelah dilakukan penyusunan data dilakukan perhitungan secara manual dengan menggunakan komputer. Data yang telah disusun dan hitung akan di masukan ke dalam tabel atau tabulasi data. Persamaan-persamaan yang digunakan dalam pengolahan data pendapatan yang telah diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan total rumah tangga dapat dihitung dengan rumus : Prt = Paf + Pnaf Keterangan : Prt = Pendapatan rumah tangga Paf = Pendapatan dari pengelolaan agroforestri Pnaf = Pendapatan dari non agroforestri 2. Pendapatan dari masing-masing komposisi tanaman agroforestri : Keterangan : Pkt = Pendapatan dari -masing komposisi tanaman agroforestri (Rp/th) = jumlah penerimaan tunai dari pengusahaan komposisi tanaman agroforestri ke-i = jumlah biaya tunai dari pengusahaan komposisi tanaman agroforestri ke-i

31 3. Pendapatan yang diperoleh dari pengelolaaan sistem agroforestri dapat dihitung dengan rumus : Paf = (Pkta + Pktb + Pktc +Pkt...) biaya produksi Keterangan : Paf = pendapatan dari pengelolaan agroforestri (Rp/th) Pkta, Pktb, Pktc = pendapatan dari masing-masing komposisi tanaman agroforestri (Rp/th) (Hernanto,1988 dalam Saifudin, 2007) Data pendapatan total rumah tangga dari sistem pengelolaan agroforestri dan non agroforestri akan dianalisis menggunakan analisis kuantitatif yang dikaji dalam bentuk angka. Dalam analisis kuantitatif ini diperoleh data yang memberikan informasi mengenai pendapatan rumah tangga petani dari berbagai usaha seperti pengelolaan lahan agroforestri, persawahan, pekerjaan sampingan, peternakan, kontibusi dari komposisi tanaman agroforestri dan kontribusi pengelolaan lahan agroforestri terhadap pendapatan rumah tangga. Data tersebut akan dianalisis lagi dengan menggunakan deskriptif kualitatif yang memaparkan dan menjelaskan angka-angka yang didapat dari analisis sebelumnya. Sedangkan untuk pengolahan data kontribusi komposisi produk agroforestri dapat digunakan persamaan : 1. Kontribusi pendapatan dari masing-masing komposisi produk agroforestri : %Pkt = (Pkt / Paf) x 100 % Keterangan: %Pkt = Persentase pendapatan dari masing-masing komposisi produk agroforesri

32 Pkt = pendapatan dari masing-masing komposisi produk agroforestri/ th Paf = Pendapatan dari pengelolaan lahan agroforestri/th 2. Kontribusi pendapatan dari pengelolaan lahan agroforestri : %Paf = (Paf / Prt ) x 100% Keterangan = %Paf = persentase pendapatan dari pengelolaan agroforestri Paf = pendapatan dari pengelolaan agroforestri per tahun Prt = Pendapatan rumah tangga per tahun.