SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENERAPAN SIMKAH ONLINE DI KUA KOTA SURABAYA DALAM PERSPEKTIF PMA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENCATATAN NIKAH

...Humas Kanwil Kemenag Prov. Jabar

P E N E T A P A N. Nomor : 7/Pdt.P/2013/PA.Gst BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP A. Ikhtisar

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada kodratnya adalah sebagai makhluk sosial (zoon politicon)

BAB III AKTA NIKAH DALAM LINTAS HUKUM. A. Akta Nikah dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ADOPSI DI KUA KEC. PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III PERKAWINAN DI BAWAH ANCAMAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS

I. PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia sejak zaman. dibicarakan di dalam maupun di luar peraturan hukum.

P E N E T A P A N. Nomor : 24/Pdt.P/2013/PA.Gst BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II KEWENANGAN KANTOR URUSAN AGAMA DALAM MEMASTIKAN KEABSAHAN IDENTITAS CALON MEMPELAI

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PERKAWINAN DI BAWAH UMUR TANPA DISPENSASI KAWIN PENGADILAN AGAMA

BAB III PENETAPAN DISPENSASI USIA NIKAH MENURUT PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENCATATAN NIKAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dasar-dasar perkawinan dibentuk oleh unsur-unsur alami dari

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG ISBAT NIKAH. Mengisbatkan artinya menyungguhkan, menentukan, menetapkan

SKRIPSI PELAKSANAAN PERKAWINAN MELALUI WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS TAUKIL WALI NIKAH VIA TELEPON

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KEC. SAWAHAN KOTA SURABAYA

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

INSTRUKSI MENTERI AGAMA R.I. NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENINGKATAN PELAYANAN PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

BAB II PERKAWINAN DALAM ATURAN HUKUM INDONESIA

MAKALAH ISLAM. Urgensi Perjanjian Suci Dalam Perkawinan

P E N E T A P A N Nomor XXXX/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

PANDUAN PENGAJUAN ITSBAT/PENGESAHAN NIKAH

PEMBATALAN PERKAWINAN DAN PENCEGAHANNYA Oleh: Faisal 1

BAB III PERKAWINAN DI BAWAH UMUR TANPA DISPENSASI KAWIN DI KUA KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 477 TAHUN 2004 TENTANG PENCATATAN NIKAH MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia untuk menikah, karena menikah merupakan gharizah insaniyah (naluri

BAB I PENDAHULUAN. sahnya perkawinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1987 TENTANG WALI HAKIM MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

P U T U S A N Nomor 0023/Pdt.G/2018/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DRAFT PANDUAN ACARA PERNIKAHAN. Putra pertama Bapak.. & Ibu. Dengan. Srah Tinampi : Ahad,.. Sepetember 2014 Pukul 07.00

BAB III PENENTUAN WALI HAKIM DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI. 21 KUA Kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kantor Urusan Agama (KUA) adalah instansi Departemen Agama yang

BAB I PENDAHULUAN. besar.segala hal yang menyangkut tentang perkawinan haruslah dipersiapkan

PENCATATAN NIKAH, TALAK DAN RUJUK MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 1/1974 DAN PP. NO. 9/1975. Yasin. Abstrak

NIKAH SIRI DARI SUDUT PANDANG HUKUM ISLAM*

P E N E T A P A N NOMOR 01/Pdt.P/2013/PA.Msa BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

FENOMENA NIKAH MASSAL DAN KORELASI TERHADAP ISBAT NIKAH ( Titik Singgung Wewenang 2 in 1 Pengadilan Agama dengan Kementerian Agama )

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1975 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 dan 4 Tahun 1975 bab II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN

BAB IV. Agama yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Berdasarkan hasil. 1. Menurut Hukum Islam, Pengertian Itsbat Nikah ini berasal dari bahasa

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

A. KATA-KATA YANG DIGUNAKAN DI PENGADILAN

SALINAN PENETAPAN Nomor : 461/Pdt.P/2010/PA.TSe. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Buruh, tempat tinggal di Kota Dumai;

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 5. Ibid, Pasal 2 ayat (1) 3

PENETAPAN Nomor 49/Pdt.P/2015/PA.Lt DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 2132/Pdt.G/2010/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nikah Sirri Menurut UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Wahyu Widodo*

PENETAPAN NOMOR XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

BAB IV PENUTUP. atau maskawin. Nikah sirri artinya nikah secara rahasia atau dirahasiakan

bismillahirrahmanirrahim

PENETAPAN. Nomor /Pdt.P/2015/PA.Sgr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN Nomor 0005/Pdt.P/2015/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TENTANG DUDUK PERKARA

IMPLIKASI PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN DALAM PRESFEKTIF HUKUM ISLAM DAN UU NO. 1 TAHUN 1974

segera melaksanakannya. Karena perkawinan dapat mengurangi kemaksiatan, baik

PENTINGNYA PENCATATAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG- UNDANG NO.1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

bismillahirrahmanirrahim

P E N E T A P A N. NOMOR 03/Pdt.P/2012/PA.Msa B ISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. penetapan itsbat nikah sebagai berikut dalam perkara yang diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. melindungi hak-hak perempuan dalam perkawinan. 1 Disamping itu pencatatan. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

P U T U S A N Nomor: 0186/Pdt.G/2009/PA.Bn

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN

P E N E T A P A N. Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA SEKSI NO JABATAN URAIAN TUGAS KETERANGAN

P U T U S A N Nomor : 0605/Pdt.G/2011/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N NOMOR : 0018/Pdt.P/ 2013/PA.Kbm BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. 2

P U T U S A N Nomor : 1749/Pdt.G/2011/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan makhluk-nya di dunia ini berpasang-pasangan agar mereka bisa

Perkawinan dengan Wali Muhakkam

PENETAPAN NOMOR XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor : 205/Pdt.P/2011/PA.Spg

BAB LIMA PENUTUP. sebelumnya. Dalam bab ini juga, pengkaji akan mengutarakan beberapa langkah

BAB IV WALI NIKAH PEREMPUAN HASIL PERNIKAHAN SIRI MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Undang-undang perkawinan di Indonesia, adalah segala

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN NOMOR : 02/Pdt.P/2011/PA.Mrs

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1975 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

P U T U S A N Nomor : 1196/Pdt.G/2011/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA

BAB IV ANALISIS PENETAPAN PA SIDOARJO NOMOR. 94/PDT.P/2008/PA.SDA TENTANG PERUBAHAN NAMA SUAMI DALAM PERKAWINAN

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN Nomor /Pdt.P/2015/PA.Sgr. DUDUK PERKARA

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

PENETAPAN. NOMOR XXXX/Pdt.P/2014/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN PERKAWINAN DENGAN WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

P U T U S A N Nomor : 1496/Pdt.G/2011/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN PENGESAHAN PERKAWINAN (ITSBAT NIKAH) BAGI WARGA NEGARA INDONESIA DI LUAR NEGERI. Drs. H. Masrum M Noor, MH.

TENTANG DUDUK PERKARANYA

P E N E T A P A N Nomor /Pdt.P/2015/PA Sgr.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk berbudaya dan secara biologis mengenal adanya

Transkripsi:

SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH OLEH : H. MAHMUD FAUZI BIDANG URAIS & BINSYAR KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROPINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN Pernikahan yang dinyatakan sebagai sunnatullah ini merupakan kebutuhan setiap naluri manusia yang dalam istilah agama disebut "Mitsaqan Ghalizha" yaitu suatu perjanjian yang sangat kokoh dan luhur, Dalam Undang-undang nomor 22 tahun 1946 jo Undang-undang nomor 32 tahun 1954 ditegaskan bahwa Pegawai Pencatat Nikah mempunyai kedudukan yang jelas yakni satusatunya Pejabat yang berwenang mencatat perkawinan yang dilangsungkan menurut hukum agama Islam dalam wilayahnya.

Keberadaan Pegawai Pencatat Nikah (PPN/Penghulu) pada setiap peristiwa Pemikahan pada hakekatnya mempunyai fungsi ganda, karena disamping tugas pokoknya mengawasi dan mencatat pernikahan, juga sekaligus memandu acara akad nikah agar pelaksanaannya dapat berlangsung dengan baik dan hidmat. Oleh sebab itu setiap PPN/Penghulu dalam melaksanakan tugasnya dituntut untuk mampu menciptakan suasana yang hidmat dan sakral selama akad nikah itu berlangsung.

Kenyataan yang sering dijumpai dilapangan, baik berdasarkan pemantauan maupun berdasarkan pengaduan masyarakat, masih banyak diantara, PPN/Penghulu dalam memimpin acara akad nikah kurang mampu untuk menciptakan suasana yang hidmat tersebut sehingga kurang memuaskan masyarakat. Oleh sebab itu dipandang perlu diberikan materi simulasi pelaksanaan akad nikah untuk dijadikan pedoman dasar bagi PPN/ Penghulu dalam setiap melaksanakan tugasnya sebagai pegawai/petugas pencatat nikah.

II. DASAR HUKUM Undang-undang No. 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk. Undang-undang No. 32 Tahun 1954 tentang Penetapan Berlakunya Undang-undang RI tanggal 21 Nopember 1946 No. 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk di seluruh Daerah Luar Jawa dan Madura; Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; Peraturan Pemerintah RI No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; Peraturan Menteri Agama No. 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah; Peraturan Menteri Agama No. 30 tahun 2005 tentang Wali Hakim;

III. TUJUAN Terciptanya keabsahan nikah sesuai dengan hukum munakahat dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Terciptanya kehidmatan dalam memimpin dan memandu acara akad nikah. Adanya pedoman umum bagi PPN/Penghulu dalam menghadiri dan memimpin acara akad nikah. Terwujudnya mutu pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam masalah pernikahan.

IV. PELAKSANAAN AKAD NIKAH A. Persiapan Pelajari dan fahami rangkaian acara yang akan dilaksanakan. Siapkan dan periksa ulang perlengkapan administratif yang dibutuhkan. Kuasai di mana lokasi tempat acara berlangsung dan perhitungan waktu serta daya jangkau menuju lokasi tersebut. Siapkan toga petugas, periksa kebersihannya dan kelayakan untuk dipakai dalam acara serimonial. Datanglah ke lokasi sebelum acara dimulai. Konfirmasikan sebelumnya kepastian urutan waktu acara dimaksud

B. Pemeriksaan Ulang Sebelum akad nikah dilangsungkan PPN/ Penghulu yang menghadiri akad nikah harus mengadakan pengecekan ulang untuk melengkapi kolom yang belum terisi pada model NB pada saat pemeriksaan awal di kantor dan atau bila ada perubahan data hasil pemeriksaan awal tersebut Apabila akad nikah dilaksanakan di luar Balai Nikah, pengecekkan ulang dapat dilakukan dengan 2 (dua) Cara sesuai dengan situasi upacara akad nikah: a. Dilakukan sebelum hari upacara pelaksanaan akad nikah (hari H) misalnya pada upacara midodareni (Jawa), yaitu satu hari sebelum hari pelaksanaan akad nikah yang ada.

b. Dilakukan pada hari H, yaitu sebelum upacara resmi pelaksanaan Ijab Qabul dimulai, yang pelaksanaanya dapat dilakukan, dengan cara pemeriksaan terpisah terhadap calon mempelai, wali nikah dan saksi-saksi. Untuk keperluan sebagaimana point 3.b di atas, PPN/Penghulu yang bertugas harus datang lebih awal dari waktu yang telah ditetapkan. Teknis pemeriksaan ulang tidak boleh berteletele dan tidak perlu diperiksa setiap kolom pemeriksaan, akan tetapi cukup mengecek :

Ada atau tidaknya penambahan/ perubahan tentang nama calon pengantin, wali, saksi dan jumlah atau bentuk maskawin. Apakah ada persetujuan dari calon mempelai. Melengkapi kolom yang belum terisi pada model NB dari hasil pemeriksaan awal. Untuk menjaga kerapian setiap berkas pernikahan yang akan dilaksanakan serta untuk menjaga wibawa petugas PPN/Penghulu berkas pernikahan harus disimpan dalam map yang layak.

C. Waktu Pelaksanaan Akad Nikah Akad nikah dilangsungkan setelah lewat 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal pengumuman. Apabila akad nikah akan dilangsungkan kurang dari 10 (sepuluh) hari tersebut karena suatu alasan yang penting, harus ada dispensasi dari Camat atas nama Bupati Kepala Daerah.

D. Tempat Pelaksanaan Akad Nikah Di Balai Nikah/ Kantor Urusan Agama yang disediakan di ruang khusus lengkap dengan perlengkapannya baik tempat duduk calon pengantin, wali dan saksi maupun tempat para pengantar/undangan. Di luar Balai Nikah, seperti di rumah calon istri atau di masjid, yang pengaturannya diserahkan kepada yang mempunyai hajat, asal tidak menyalahi hukum Islam dan peraturan peraturan yang berlaku, seperti tempat duduk calon pengantin, wali/ wakilnya, saksi-saksi, PPN/Penghulu/Pembantu PPN dan undangan.

E. Yang menghadiri Aqad Nikah PPN/Penghulu dan Pembantu PPN Wali Nikah atau Wakilnya Calon suami atau wakilnya Calon istri (sesuai keadaan setempat) Dua orang saksi Para pengantar/undangan.

F.Prosesi Pelaksanaan Akad Nikah Rangkaian prosesi pelaksanaan akad nikah diatur sebagai berikut 1. PPN/Penghulu terlebih dahulu memeriksa ulang tentang persyaratan dan administrasinya 2. PPN/Penghulu menanyakan kepada calon istri di hadapan dua orang saksi, apabila dia bersedia dinikahkan dengan calon suaminya atau tidak. 3. Jika calon istri bersedia dinikahkan dengan calon suaminya, maka : a. PPN/Penghulu mempersilahkan walinya, untuk menikahkan

b. Jika walinya mewakilkan, tanyakan kepada siapa yang ditunjuk dan PPN/Penghulu harus siap c. Jika tidak ada wali nasab maka calon istri meminta kepada wali hakim untuk bersedia menjadi wali 4. Susunan acara pelaksanaan akad nikah : pembukaan Pembacaan ayat suci Al-Qur'an. Pengumuman hasil pemeriksaan/penasehatan Khutbah nikah. Pembacaan Istighfar dan Syahadatain secara bersamasama dipimpin oleh PPN/ Penghulu / Pembantu PPN atau wali yang akan bertindak melakukan ijab Ijab qobul Do a

G. Penandatanganan surat-surat yang diperlukan Pelaksanaan akad nikah baik yang dilaksanakan di Balai Nikah ataupun di luar Balai Nikah maka penandatanganan oleh suami, istri, wali, dua orang saksi dan PPN/Penghulu dibubuhkan pada buku Akta Nikah (model N).

H. Pembacaan Ta'lik Talak 1. 2. 3. Untuk tidak mengurangi kehidmatan upacara akad nikah, pembacaan ta'lik talak sebaiknya tidak memakai pengeras suara, kecuali apabila wali nikah atau keluarga mempelai menghendakinya. Setelah ta'lik talak selesai dibacakan, PPN atau Penghulu yang menghadiri mempersilahkan kepada suami untuk menandatangani ikrar ta'lik talak yang terdapat pada buku nikah Apabila suami tidak bersedia mengucapkan maka tidak bolek dipaksa, tetapi harus diberitahukan kepada istri bahwa suaminya tidak mengikrarkan ta'lik talak meskipun tidak dibaca, keduanya mempelai perlu memahami maksud ikrar ta'lik talak tersebut.

I. Penyerahan Maskawin (Mahar) Tiap-tiap perkawinan / pernikahan menimbulkan kewajiban bagi suami untuk membayar maskawin atau mahar kepada istrinya, baik berupa perhiasan (emas), uang atau Benda berharga lainya. Setelah acara akad nikah selesai suami langsung menyerahkan maskawin kepada. istrinya. Dan apabila istri tidak ikut hadir pada majelis akad nikah, maka maskawin diserahkan melalui wali nikahnya.

J. Penyerahan Buku Nikah 1. Sesaat Setelah akad nikah, PPN /Penghulu segera menyerahkan Buku Nikah kepada kedua mempelai. 2. Pada saat penyerahan Buku Nikah, agar lebih terkesan dan menggugah kedua mempelai, sebaiknya PPN atau Penghulu mengucapkan kalimat : "Bersama ini kami serahkan Buku Nikah kepada saudara sebagai bukti bahwa perkawinan Saudara telah sah tercatat di KUA Kecamatan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku, agar diterima dan disimpan dengan sebaik-baiknya. " Penyerahan Kutipan Akta Nikah ini agar tidak diselingi dengan kata-kata atau kalimat yang tidak perlu atau tidak pantas.

3.Setelah Buku Nikah diserahkan kepada kedua mempelai, PPN atau Penghulu yang menghadiri menyatakan kepada hadirin bahwa akad nikah telah selesai dan kedua mempelai telah sah menurut Undang- Undang dan Hukum Agama Islam sebagai suami isteri.

K. Nasehat Perkawinan Nasehat perkawinan yang diberikan setelah akad nikah selesai atau yang dikenal dengan ceramah perkawinan, tidak harus dilakukan oleh PPN atau Penghulu, bahkan sebaiknya oleh ulama, tokoh masyarakat atau dari kalangan keluarga pengantin sendiri, tergantung dari permintaan keluarga mempelai.

L. Contoh Lay out (penatan tempat) personil pada acara aqad nikah 7b 6b 4 2 1 3 Meja akad nikah 5b 5a Tamu-tamu undangan 6a 8 7a Keterangan : 1. Wali 2. Petugas KUA 3. Khatib (pembaca khutbah nikah) 4. Pembaca do a 5a. Calon mempelai pria 5b. Calon mempelai wanita 6a. Saksi dari pihak pria 6b. Saksi dari pihak wanita 7a. Keluarga mempelai pria 7b. Keluarga mempelai wanita 8. MC dan Qori Arah kiblat

MAJALAH PENGHULU Alamat Redaksi : Kemenag RI Jl. MH. Thamrin 6 Jakpus 10700 Telp. 021-3811642(hunting)email:majalahpe nghulu@yahoo.com.