BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi. Namun zaman modern bahkan katanya sudah posmodern masih menyisahkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. adalah Pulau Nias. Luasnya secara keseluruhan adalah km 2. Posisinya

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dapat dilakukan apabila

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ekonomi yang rendah, dan hal ini sangat bertolak belakang dengan peran

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Wanita adalah perempuan yang sudah dewasa, sedangkan perempuan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor kep.

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Selain itu,indonesia juga merupakan negara dengan garis pantai

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup

PENDAHULUAN. sektor perikanan dan kelautan (Nontji, 2005, diacu oleh Fauzia, 2011:1).

DINAMIKA KEHIDUPAN NELAYAN ( Studi Kasus Di Desa Girisa Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo )

tambahan bagiperekonomian Indonesia (johanes widodo dan suadi 2006).

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

BAB I PENDAHULUAN. dan 25,14 % penduduk miskin Indonesia adalah nelayan (Ono, 2015:27).

BERITA NEGARA. No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berfokus pada aspek Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan. Hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara berkembang yang terdiri dari 34 Provinsi yang

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN ALAK KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. ikan atau nelayan yang bekerja pada subsektor tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. utama bagi pengambil kebijakan pembangunan. Laut hanya dijadikan sarana lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. mengkaji hakikat dan makna dari temuan penelitian, masing-masing temuan

I. PENDAHULUAN. dengan iklim tropis pada persilangan rute-rute pelayaran internasional antara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar yang ada di wilayah Asia Tenggara.

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Soekartawi, dkk 1993:1). (Junianto, 2003:5).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. daya kelautan. Usaha pengembangan eksploitasi perairan selalu dilakukan untuk

I. PENDAHULUAN buah pulau dengan luas laut sekitar 5,8 juta km 2 dan bentangan garis

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

MELIHAT POTENSI EKONOMI BAWEAN pada acara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara geografis, Indonesia terdiri dari beribu pulau yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Definisi perikanan tangkap Permasalahan perikanan tangkap di Indonesia

USAHA PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA SEBAGAI MATA PENCAHARIAN ALTERNATIF

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN Pelabuhan Perikanan. Pengertian pelabuhan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan

BAB I PENDAHULUAN. daratannya. Selain itu, Indonesia juga merupakan Negara dengan garis

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan daerah Lampung memiliki luas daratan ,80 km², kota

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara dengan garis pantai

POTENSI PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH. Oleh : Ida Mulyani

BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

BAB II GAMBARAN UMUM PEKERJA ANAK DI KOTA TANJUNGBALAI

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkumpulnya nelayan dan pedagang-pedagang ikan atau pembeli ikan dalam rangka

UPAYA PENYULUH KABUPATEN BEKASI DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK PERIKANAN

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI PERAIRAN UMUM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi,

BAB I. PENDAHULUAN. Pelabuhan perikanan merupakan pelabuhan yang secara khusus menampung

PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 5 Maret 2015; disetujui: 20 Maret 2015

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

penelitian ini akan diuraikan beberapa konsep yang dijadikan landasan teori penelitian. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian adalah.

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Peta Pulau Ambon

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi perikanan. Artinya, kurang lebih 70 persen dari wilayah Indonesia terdiri

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam terbesar di Asia Tenggara. Semestinya tidak diragukan lagi bahwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan peningkatan rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. Meningkatnya

1. PENDAHULUAN. negara di dunia yang memiliki potensi sumber daya alam terbesar di sektor

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia berubah begitu cepat, tetapi tidak semua peralihan modal produksi manusia dari berburu masalah perindustian sampai dengan aktifitas nelayan telah terjadi. Namun zaman modern bahkan katanya sudah posmodern masih menyisahkan sekelompok pemburu. Perairan luas menjadi rumah begi mereka dan merekalah nelayan yang mengarungi sungai danau dan bahkan samudra untuk memburuh ikan dan mahluk air lainya 1 Tentu saja yang paling menonjol dan khas adalah perburuan dilaut, yang sudah identik dengan nama profesi mereka. Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar didunia dan tentu saja wilayah perairan yang jauh lebih luas dari daratannya mengandung potensi sumber daya ikan yang besar. Para nelayan menjadikan setiap pesisir atau pulau - pulau kecil yang dekat dengan pemusatan suber daya ikan sebagai pangkalan - pangkalan merekah untuk beraksi. Dengan berbagai peralatan pemburu ikan, dari yang paling tradisional sampai yang paling modern, mereka pemburu ikan kemanapun ikan itu pergi. Selain utuk memenuhi kebutuhan sendiri, merekah juga menjamin ketersediaan ikan sebagai sumber protein hewani untuk konsumsi domestik maupun ekspor di luar negri. Dalam tataran nasional nelayan pada hakikatnya juga menjadi subyek pengaturan hukum Amanah, Siti. Pengembangan Komunikasi Pesisir Berbasis Kearifan Lokal. Bandung : CV Cintra Praya.Hal 50 1

nasional. Dahulu mereka cukup menyebut diri mereka sebagai nelayan, kini negera membedakan mereka menjadi nelayan kecil, dikatakan sebagai orang yang mata pencaharian melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh data dari Kelurahan Leato Selatan jumlah nelayan yang berada di Leato Selatan berjumlah 442 orang dari 4 lingkungan, dan ada juga yang menggaluti pekerjaan lain seperti pegawai, guru honor, wiraswasta dan pekerjaan lainnya. Bahkan seorang pegawai pun sebelum ia mengguluti pekerjaannya itu, ia sempat terjun di pekerjaan sebagai nelayan pekerjaan ini telah menjadi mata pencaharian sampingan. Kondisi rumah yang berada di Kelurahan Leato Selatan khususnya rumah para nelayan yang berada di sana itu cukup baik. Karna hampir sudah seluruhnya sudah parmanen walaupun masih ada beberapa nelayan yang rumahnya masih dalam tahapan pembangunan. Masyarakat nelayan belum terfikir untuk memperbaiki rumahnya untuk menjadi bagus melainkan mereka berfikir lebih menekankan kepada masa depan anaknya, sehingga setelah anak - anaknya sukses mereka yang akan melengkapi kondisi rumah tersebut. 2 Kondisi anak - anak yang berada di pesisir pantai Leato sudah cukup membaik dibandingkan di tahun - tahun sebelumnya. Jika di bandingkan sebelumnya anak - anak yang berada di pesisir pantai khususnya bagi anak - anak nelayan, hampir sebagian besar yang putus sekolah karena harus mengikuti jejak orang tuanya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dari hasil pengamatan yang saya dapat di 2 Sumber Kantor Kelurahan Leato Selatan. Hlm 23 2

pemerintah setempat anak yang putus sekolah hanya berkisar 25% saja, karena sudah sebagian besar telah mengecam pendidikan sampai pendidikan menengah bahkan ke perguruan tinggi Dari hasil pengamatan yang saya temukan nelayan yang ada di Leato Selatan sudah dapat menyelesaikan studi anaknya sampai keperguruan tinggi, mereka berfikir kalaulah tidak penghasilan laut mereka berahli tugas seperti menjadi pengrajin, atau menjadi supir kendaraan ( Bentor) jika di umpamakan seperti istilah patah di laut tangkap di darat. Nelayan adalah orang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan dalam perstatistikan perikanan perairan umum, nelayan adalah yang secara aktif melakukan oprasi penangkapan ikan di perairan umum yang berlatar pendidikan sebagian besar adalah SD (Sekolah Dasar) dan yang lainnya memang sudah mengecam pendidikan serta pekerjaan yang layak tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan nelayan telah menetap dan menjadi sumber pencaharian sampingan untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari. Orang yang melakukan pekerjaan seperti membuat jaring, mengangkut alat - alat penangkapan ikan kedalam perahu atau kapal motor, tidak di kategorikan sebagai nelayan (Departemen Kelautan perikanan, 2002). 3 Nelayan di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan yang memiliki alat tangkap yang di oprasikan oleh orang lain. Sedangkan nelayan perorangan adalah nelayan yang memiliki peralatan tangkap 3 Departemen Kelautan dan Perikanan. 2000..Statistik Perikan Budidaya. Hal 98 3

sendiri, dan dalam pengoprasianya tidak melibatkan orang lain (Subri, 2005). 4 Sumber daya nelayan di cirikan oleh pendidikan dan keterampilan yang rendah, kemampuan manajemen yang terbatas. Taraf hidup pendudukan desa pantai yang sebagian besar nelayan sampai saat ini masih rendah, pendapatan tidak menentu (sangat tergantung pada musim ikan ). Kebayakan masih memakai peralatan tradisiaonal dan masih sukar menjaukan diri dari prilaku boros (Sitorus,1994). 5 Berbicara dengan penghasilan nelayan yang berada Kelurahan Leato Selatan jika ditinjau pendapatan yang dihasilkan setiap harinya tidak dapat di prediksi, karna setiap mereka yang turun untuk mencari ikan biasaya hanya di sesuaikan dengan kondisi yang ada di laut, hal ini masih bersifat musiman. Jika di lihat dari nelayan itu sendiri, biasanya nelayan yang ada di Leato Selatan penghasilannya itu berbeda - beda, tergantung bagaimana mereka menangkap ikan. Misalnya nelayan yang biasanya turun tangan dengan perahu - perahu besar (pamo), itu biasaya mendapat pendapatan karna sekali mereka turun itu biasa mencapai ratusan ribu untuk pembiayaanya Sedangkan nelayan yang hanya menggunakan alat tangkap berupah jala atau alat tangkap lainnya ini biasanya penghasilannya cukup sedikit. Tetapi bukan hanya untuk penghasilan nelayan yang ada di Leato selatan di sesuaikan dengan permintaan jumlah ikan yang ada di pasaran, jadi semakin langkah ikan itu di 4 Subri Mulyadi (2005), Ekonomi Kelautan, Jakarta : Rajawali Pers. Hal 67 5 Sitorus,MTF. 1994.Peran Ekonomi Wanita Rumah Tangga Nelayan Miskin di Pedesan Indosia. Jurusan ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,Bogor.Hal 87 4

temukan semakin mahal pula harga dari ikan tersebut dan begitulah sebaliknya. 6 Peranan pemerintah mendorong nelayan agar dapat mengelolah dan menggunakan kapal motor agar jumlah tangkapan ikan meningkat. pemerintah memprioritaskan pembangunan pelabuhan perikanan. Maka untuk meningkatkan hasil tangkap sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan maka diperlukan prasarana penangkapan ikan berupa pelabuhan perikanan. Kehadiran pelabuhan perikanan itu, memiliki nilai penting dan strategis, mengingat letak strategis geografis Indonesia. Sedangkan bagi masalah nelayan di darat itu tergantung dari masing masing usahanya seperti jika penghasilan di laut masih belum memadai mereka menggunnakan kebanyakan beralih profesi seperti ada yang menjadi buruh bangunan, sopir kendaraan roda tiga (bentor) atau sebagai penambang batu galian C ataupun menjadi seorang pedagang, tapi jika profesi yang ganda itu tidak dilakukan maka si nelayan tadi akan merasa kesusahan dalam pemenuhan kehidupannya selain dari profesi seorang nelayan. 7 Pada saat melaut tidak semua nelayan mendapat hasil yang banyak tergantung dari cara mereka menangkap ikan seperti ada yang memakai jaring (pukat) ataupun memakai cara lama dengan memancing, itupun kalau memang sedang rezekinya pasti akan mendapatkan hasil yang banyak tetapi kalau belum rezeki ada juga yang pulang dengan tangan hampa. Ketika hasil tangkapan tersebut sudah lumayan banyak, ikan tersebut akan di jual pada saat itu atau bahkan jika belum ada pembeli ikan tersebut akan di awetkan di dalam frezeer atau di dalam box yang berisi bongkahan es agar 6 Sumber Kantor Kelurahan Leato Selatan.Hal 11 7 Sumber Kantor Kelurahan Leato Selatan.Hal 10 5

ikan tersebut tetap awet yang kemudian akan di jual tempat pelelangan ikan besok harinya atau menjualnya dengan cara mengelilingi kampung menjual ikan tersebut dengan harga yang cukup terjangkau. Tetapi jika hasil tangkapan pada saat itu hanya beberapa ekor saja jelas ikan tersebut akan digunakan sekedar untuk di konsumsi. Biasanya dalam penghasilan nelayan itu tidak menentu, karena didasarkan pada harga jual dari masing masing ikan tersebut, biasanya kalau sedang musiman menurut perhitungan masyarakat nelayan pesisir yang ada di Leato selatan lagi seminggu pergantian bulan hijriyah itu adalah masa masa keberuntungan bagi mereka, karena pada saat itu mereka menggunakan momen tersebut untuk mencari ikan, sebab pada saat itu ikan yang disebut masyarakat Gorontalo adalah Nike itu ada dan seluruh nelayan tersebut berbondong bondong mencarinya, biasanya kalau memang di kehendaki perahu nelayan yang mendapat nike ini sampai penuh apalagi pada penangkapannya di hari pertama harganya melonjak tinggi sampai ratusan ribu bahkan jutaan perkilonya dan itu sudah dapat mencukupi pendapatan mereka di beberapa hari berikutnya bisaanya kalau saat itu sudah menjual cukup banyak pendapatan mereka melonjak yang bisanya hanya 50 ribu perhari itu bahkan sampai mencapai 2 jutaan keatas. Tetapi ada juga yang berprofesi sebagai nelayan tetapi tidak berkecimpung di pekerjaan ini biasanya mereka hanya menggunakan perahu besar yang melaut pada saat itu dan besoknya mereka pulang bahkan ada yang melaut hanya untuk perburuan ikan tuna kerena kita tahu ikan tuna harganya cukup tinggi jika di bandingkan dengan harga ikan yang lain dan apabila mereka kembali kerumah 6

itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya misalnya mendapat bagian 2/3 dari hasil tersebut 400 ribu untuk setiap melautnya. 8 Dilihat dari kehidupan nelayan yang ada jika ikan tersebut memang masih dalam musimnya itu dia terlihat banyak tetapi jika musim tersebut berubah menjadi musim timur atau barat daya saat itulah para nelayan khususnya yang berada di kelurahan Leato Selatan mengalami krisis ikan dan pendapatan, berbeda dengan di daerah perkotaan yang jauh dari pesisir pantai mereka masih tidak mengalami krisis pendapatan dan ikan tiap harinya mereka masih bisa bekerja dan untuk konsumsi ikan setiap harinya itu tetap ada karena ada pedagang pedagang ikan yang hilir mudik yang menjajakan ikannya. Pelabuhan perikanan memiliki multifungsi antara lain sebagai tempat tambat labuh kapal perikanan, pendaratan ikan serta tempat pemasaran ikan dan distribusi ikan. Selain itu juga sebagai tempat pelaksanaan pembinaan mutu hasil perikanan, pengumpulan data penangkapan ikan, pelaksanaan penyuluhan, pengembangan masyarakat nelayan serta tempat memperlancar kegiatan kapal perikanan. Keberadaan pelabuhan perikanan dititik beratkan untuk meningkatkan kualitas mutu hasil tangkapan sehingga dapat menekan potensi kehilangan mutu hasil tangkapan sebesar 20-30 persen. Keberadaan pelabuhan perikanan juga bermanfaat ganda menggerakkan ekonomi lokal berbasis kelautan dan perikanan serta memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. Dalam upaya pemberdayaan ekonomi nelayan, 8 Sumber Kantor Kelurahan Leato Selatan.Hal 15 7

pemerintah telah memberikan kail berupa beberapa program melalui ditjen perikanan tangkap DKP RI yaitu bantuan kapal motor, bantuan Rumpon, permodalan dan pembangunan SPBU bagi nelayan. 9 Berdasarkan latar belakang diatas di rumuskan judul sebagai berikut Dinamika Nelayan Tangkap Di Leato Selatan. (Studi Kasus : Di Kelurahan Leato Selatan, Kec. Dumbo Raya, Kota Gorontalo). 1.2 Identifikasi Masalah 1. Tidak adanya sarana dan prasarana penunjang. 2. Nilai jual ikan yang semakin menurun dan tidak stabil 3. Peran pemerintah terhadap nelayan sangat dibutuhkan. 4. Manajemen keuangan nelayan yang tidak menentu. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana Dinamika Nelayan Tangkap Di Kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Dinamika Nelayan Tangkap Di Kelurahan Leato Selatan Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 9 Sumber Kantor Kelurahan Leato Selatan.Hal 20 8

1. Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangsi yang bermutu bagi keilmuan dan pengetahuan, baik dari pembaca atau bagi para tokoh tokoh masyarakat yang berkaitan dengan pelaksanaan program pengembangunan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan. 2. Penelitian ini juga dapat di harapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah, instansi terkait yang dalam memperbaiki nasib nelayan kedepan serta untuk pengambilan keputusan dan senantiasa merencanakan program yang secara efektif sehingganya taraf hidup dari masa ke masa memperoleh kemajuan. 3. Sebagai bahan pertimbangan masyarakat bahwa kehidupan nelayan merupakan bagian dari profesi, sehingga masyarakat ikut aktif berperan dalam membantu memperbaiki kehidupan nelayan. 9