BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI MEDIA RELATIONS PT TOWER BERSAMA INFRASTUCTURE TBK DALAM MENINGKATKAN PUBLISITAS

HUMAS & HUBUNGAN PERS (MEDIA RELATIONS)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Meeting Room di Hotel Le Meridien Jakarta) maka penulis menggunakan teoriteori. dasar yang membahas diantaranya :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya :

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

11 Media Relations. Manajemen Isu dan Manajemen Krisis. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM. Public Relations. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB II LANDASAN TEORI

Teknik Reportase dan Wawancara

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. di rumah, dalam organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada.

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

Publik Eksternal. Pertemuan 8-9

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. media cetak maupun elektronik. Komunikasi merupakan kunci Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI?

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat (Humas) sangat berkembang di masyarakat. Pesatnya perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Etika Profesi Public Relations

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Disadari atau tidak dalam sebuah instansi, perusahaan, badan, maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, Public Relations yang sebelumnya dikenal dengan

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang Public Relations.

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada

Produksi Media PR AVI

Buku ini diterbitkan atas kerjasama dengan Untirta Press

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

Produksi Media PR AVI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bab III telah dibahas mengenai metedologi penelitian yang dilakukan dalam

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN I.1.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN MEDIA. Oleh: Trisno Heru Nugroho

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan.

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah topik yang sering diperbincangkan, tidak hanya oleh para ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam. Sehingga komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2007, hal. 69) menggambarkan bahwa komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana. Hal ini diperkuat lagi oleh Roggers dalam Deddy Mulyana (2007, hal. 69) mengatakan bahwa Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Komunikasi yang disampaikan oleh sumber berupa pesan/ ide yang dikirim ke suatu penerima atau lebih melalui media yang bertujuan memberikan pengaruh kepada si penerima. 11

12 2.1.1.1 Model Komunikasi Laswell Two Step Flow of Communications Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect Gambar 2.1 Model Komunikasi Laswell: Two Step Flow of Communications Sumber: (Wiryanto, 2004, hal. 17) Gambar di atas adalah model komunikasi menurut Laswell(Two Step Flow of Communications). Unsur Who atau sumber adalah merupakan pengendali pesan yang kemudian akan mengirimkan pesan (says what) untuk analisis isi. Pesan kemudian dikirim melalui saluran komunikasi (in which channel) yang akan diterima oleh unsur penerima (to whom). TBIG sebagai unsur who menyampaikan informasi kepada publiknya baik secara internal maupun eksternal (to whom)melalui channel yang ditentukan oleh TBIG yaitu media massa. Baik media cetak maupun media online. Dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang baik antara kedua belah pihak sehingga akan membawa efek yang baik pula. Pemahaman yang baik akan berpengaruh terhadap pandangan yang baik oleh khalayak dan mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

13 2.1.2 Public Relations 2.1.2.1 Definisi Public Relations Banyak orang yang masih mendefinisikan PR sebagai profesi persuasi atau bujukan. Bahkan didalam salah satu kamus (dalam Cutlip dan Center, 2007, hal. 3), mendefinisikan public relations sebagai mengajak publik agar memahami dan punya kemauan baik (goodwill). Tetapi pandangan terhadap PR yang terus berubah dari tahun ke tahun merefleksikan evolusi dalam praktik PR, baik di dalam organisasi maupun masyarakat. Perubahan ini menggambarkan bagaimana profesi PRyang mencari identitas dan pengakuan profesional. Rex Harlow mendefinisikan public relations (dalam Cutlip dan Broom, 2007, hal. 5), adalah sebagai fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya. Sedangkan menurut International Public Relations Association (IPRA) (Ruslan, 2007, hal. 8)Public Relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai, dan menciptakan citra positif. Menurut Edward L. Bernays (Ardianto, 2011, hal. 10), PR mempunyai 3 arti: (1) penerangan kepada publik, (2) persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik, (3) upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga. Pandangan-pandangan terhadap PR terus berubah dari waktu ke waktu. Public relations tidak hanya sekedar pembujuk, melainkan menjaga komunikasi baik dari internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.

14 2.1.2.2 Ruang Lingkup Public Relations Adapun ruang lingkup PR dalam sebuah organisasi antara lain sebagai berikut (Ruslan, 2010, hal. 23): 1. Membina hubungan ke dalam (publik internal) Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari organisasi/ perusahaan itu sendiri. Publik-publik internal dalam organisasi/ perusahaan antara lain, karyawan, manajer baik di level korporat atau pelaksana, shareholder, bahkan karyawan di level bawah sekalipun. Seorang praktisi PR harus mampu mengenali masalah-masalah atau gambaran negatif yang akan timbul dari publik internal perusahan. Semua itu bertujuan agar kebijakan baru yang akan dibuat oleh perusahaan dapat dijalankan dengan baik oleh publik internal perusahaan. 2. Membina hubungan keluar (publik eksternal) Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Tidak hanya masyarakat saja, pemerintah, komunitas,distributor, supplier serta media massa (media cetak, media elektronik, media online)juga termasuk ke dalam publik eksternal. Peran PR untuk publik eksternal adalah mengusahakan dan menupayakan tumbuhnya sikap yang positif terhadap organisasi yang diwakilinya. Membina hubungan kedalam dan keluar sama pentingnya dijalankan oleh seorang PR. Dimana fungsi utama PR yaitu menjaga hubungan baik dengan publik-publiknya untuk membangun identitas dan citra perusahaan yang positif.

15 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Strategi Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (2003, hal.300), strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Yosal Iriantara (2008, hal.89), strategi pada dasarnya merupakan kebijakan untuk mencapai tujuan yang kemudian dijabarkan ke dalam sejumlah taktik untuk pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. 2.2.2 Strategi Public Relations Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public Relationsdalam Firsan Nova (2009, hal.54)adalah sebagai berikut : 1. Publications adalah cara Public Relations dalam menyebarkan informasi, gagasan/ide kepada publik. 2. Event adalah bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations dalam proses penyebaran informasi kepada publik. Hal ini berkaitan dengan penyusunan program acara, yang dapat dibedakan menjadi: a. Calendar Event meliputi kegiatan-kegiatan rutin. b. Special Event meliputi kegiatan-kegiatan khusus dan biasanya dilaksanakan pada momen-momen tertentu. c. Moment Event meliputi kegiatan yang bersifat momentum. 3. News adalah informasi yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung kepada publik, dengan tujuan agar dapat diterima oleh publik dan mendapatkan tanggapan yang positif.

16 4. Corporate Identity adalah cara pandang publik. terhadap segala aktivitas usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan. 5. Community Involvement adalah hubungan yang dibangun dengan publik (stakeholder, stockholder, media, masyarakat yang berada di sekitar perusahaan, dan lain-lain). 6. Lobbying and negotiation adalah sebuah rencana yang dibuat oleh Public Relations, baik yang jangka panjang maupun jangka pendek dalam rangka melakukan penyusunan budget yang dibutuhkan. 7. Corporate Social Responbility adalah wacana yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka mengambil peran dalam melaksanakan kegiatannya secara bersama-sama untuk menyejahterakan masyarakat di sekitarnya. 2.2.3 Media Relations Organisasi/ perusahaan dan Public Relations tidak dapat terpisah satu sama lain. Dengan memandang PR sebagai fungsi manajemen satu organisasi, maka selama organisasi itu ada maka PR pastilah ada (Iriantara, 2008, hal. 23). Walaupun divisi atau bagian PR tidak ada tetapi fungsi PR sebagai fungsi manajemen organisasi tentu ada. Di dalam suatu organisasi pasti terjadi kegiatan komunikasi. Baik itu komunikasi yang terjadi kepada internal maupun eksternal perusahaan. Tahap perkembangan organisasi yang berbeda melahirkan bentuk kegiatan PR yang berbeda pula. Gregory (dalam Iriantara, 2008, hal. 24-25) menggambarkan hal tersebut sebagai berikut:

17 Gambar 2.3 Public Relations dan Siklus Hidup Organisasi Sumber: (Iriantara, 2008, hal. 25) Gambar tersebut menjelaskan tentang proses revolusi PR pada sebuah organisasi. Pada saat kelahiran, fungsi organisasi memang dijalankan. Tetapi pemisahan fungsi PR seperti media relations, employee relations belum ada. Seiring pertumbuhan PR dan saat PR memasuki tahap kedewasaan atau kematangan, disitulah unit-unit kerja PR semakin kompleks. Unit kerja mulai terpisah dan tanggung jawab yang jelas sudah terbentuk. Di tahap kematangan atau kedewasaan ini, disitulah kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan media dirasa penting. Di tahap-tahap sebelumnya memang menjalin hubungan media sudah ada, tetapi belum sebesar saat organisasi mencapai tahap kematangan. Pada tahap kematangan, kehadiran organisasi/ perusahaan sudah mulai dirasakan oleh publik. Sehingga publik mulai mencari tahu tentang keberadaan organisasi/ perusahaan tersebut. Disaat inilah, organisasi akan menyadari betapa pentingnya reputasi. Dan reputasi

tersebut merupakan asset penting yang harus dijaga agar publik percaya terhadap organisasi/ perusahan tersebut. 18 2.2.3.1 Definisi Media Relations Yosal Iriantara(2008, hal. 28), menyebut media relations sebagai salah satu bagian dari PR eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik (-publik-)nya untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan media relations menurut Lesley (dalam Iriantara, 2008, hal. 29), adalah sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap organisasi. Pernyataan-pernyataan diatas kemudian disimpulkan bahwa, media massasebagai bagian dari publik eksternal PR perlu dibina dan dikembangkan hubungan antara keduanya demi menciptakan publisitas dan merespon kepentingan media terhadap organisasi. 2.2.3.2 Fungsi Media Relations Fungsi media relations dengan sendirinya mengacu atau diacukan pada fungsi PR secara keseluruhan (Glen dan Griswold dalam Iriantara, 2008, hal. 38). Berikut fungsi PR menurut Lesley (Firsan, 2009, hal. 210) dalam hubungannya dengan pers: 1. Fungsi Pasif dan Pelayanan Fungsi pasif berarti PR hanya menanggapi permintaan pers dan tidak melakukan inisiatif tertentu.

19 2. Fungsi Setengah Aktif Secara kontinyu PR menyiapkan penyebaran informasi tentang berbagai kejadian di organisasi kepada beberapa media. 3. Fungsi Aktif PR menggunakan inisiatif dalam melakukan pendekatan dengan media. 2.2.3.3 Aktivitas Media Relations Dalam menjalin hubungan dengan media, aktivitas media relations pada umumnya dijalankan oleh praktisi PR. Berikut bentuk-bentuk kegiatan media relations : 1. Pengiriman siaran pers Pengiriman siaran pers atau yang biasa disebut press release adalah dokumen yang dimaksudkan dengan tujuan utama yaitu penyebaran informasi kepada media massa. Baik itu media cetak, media elektronik, maupun media online(ruslan, 2010, hal.187). 2. Menyelenggarakankonferensipers Konferensi pers merupakan komunikasi dua arah. Konferensi pers sengaja diselenggarakan oleh praktisi PR, yang bertindak sebagai narasumber dalam upaya menjelaskan suatu rencana atau permasalahan tertentu yang dihadapinya (Ruslan, 2010, hal. 187). Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat mempersiapkan penyelenggaraan konferensi pers: a. Topik/ tema yang akan disampaikan pada media massa. Misalnya, konferensi pers yang diselenggarakan menjelang RUPS

20 perusahaan yang go public disampaikan kinerja keuangan dan organisasi perusahaan sehingga disampaikan pendapatan, pertumbuhan keuntungan atau perluasan pasar yang dilakukan. b. Menetapkan orang yang akan menjadi juru bicara. Biasanya yang berbicara pada saat konferensi pers adalah pimpinan tertinggi atau unsur pimpinan organisasi seperti direktur keuangan. c. Menyusun tim dengan pengembangan tugas yang jelas. Ada anggota tim yang menulis materi presentasi, mempersiapkan media kit, menyusun daftar undangan dan seterusnya. d. Menyusun media kit. Menyediakan data tertulis yang hendak disampaikan kepada para wartawan. e. Mempersiapkan materi presentasi dan sarana presentasi. f. Menyusun daftar undangan. Dari daftar media yang sudah kita susun, kemudian dipilih media yang akan diundang untuk mengikuti konferensi pers. g. Menentukan waktu dan tempat penyelenggaran konferensi pers h. Membuat daftar cek (checklist) untuk kegiatan-kegiatan yang mesti dilakukan selama persiapan dan penyelenggaran konferensi pers. (Iriantara, 2008, hal. 213-215). 3. Menyelenggarakan media gathering Media gathering adalah pertemuan pers secara informal, khususnya hubungan natara praktisi PR dan wartawan media massa dalam acara sosial keagamaan dan aktivitas olahraga (Iriantara, 2008, hal. 193). Contoh, ketika pada saat bulan puasa biasanya perusahaan-perusahaan mengadakan media breakfasting gathering yaitu mengundang wartawan-

21 wartawan media massa untuk berbuka puasa bersama. Media gathering pada dasarnya menekankan pendekatan pribadi ke pribadi (personal to personal). Sebagai upaya untuk membangun hubungan yang akrab, saling pengertian, saling mengenal dan saling mendukung satu sama lain. 4. Menyelenggarakan perjalanan pers Perjalanan pers atau yang biasa disebut dengan press tour adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dengan mengundang media massa untuk berkunjung ke suatu event khusus, atau peninjauan ke luar kota bersama dengan pejabat instansi atau pimpinan perusahaan. Contohnya adalah mengundang wartawan untuk mengikuti kunjungan dinas pejabat tinggi negara baik di dalam maupun di luar negeri dan meliput kegiatan tersebut (Iriantara, 2008, hal. 190-191). 5. Menyelenggarakan wawancara khusus Wawancara khusus biasanya merupakan inisiatif dari pihak pers/ wartawan setelah melalui perjanjian atau konfirmasi dengan narasumbernya. Hasil wawancara tersebut disiarkan atau tidaknya di media bersangkutan adalah sepenuhnya ada di tangan pewawancara (Iriantara, 2008, hal. 193). 2.2.3.4 Bentuk PendekatanMedia Relations Menurut Frank Jefkins (dalam Iriantara, 2008, hal. 170-171), bentukbentuk hubungan pers adalah sebagai berikut: 1. Kontak pribadi (Personal contact) Keberhasilan pelaksanaan hubungan media dan pers tergantung komunikasi yang dilakukan antara kedua belah pihak. Dijalin dengan

22 adanya kejujuran, saling pengertian dan saling menghormati serta kerjasama demi tercapainya publisitas yang positif. 2. Pelayanan informasi atau berita (News service) Praktisi PR harus mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan memberikan informasi, publikasi dan berita. Baik tertulis, tercetak maupun terekam. 3. Mengantisipasi kemungkinan hal darurat (Contingency plan) Praktisi PR harus siap melayani permintaan-permintaan yang bersifat mendadak dari wartwan/ pers mengenai wawancara. Hal ini bertujuan demi menjaga hubungan baik yang telah terbina. 2.2.3.5 Arus Komunikasi dalam Media Relations Dalam praktik media relations, PR tidak hanya menggunakan media untuk komunikasi dengan publik. Tetapi juga menggunakan media untuk mendengarkan atau mengikuti apa yang dikomunikasikan publik-publik organisasi kepada organisasi (Avrill dan Lesley dalam Iriantara, 2008, hal. 31). Berikut gambar arus komunikasi dalam praktik media relations :

23 Media massa Organisasi Publik(-publik) Gambar 2.4 Arus Komunikasi dalam Media Relations Sumber: (Iriantara, 2008, hal. 33) Gambar tersebut menjelaskan tentang bagaimana organisasi menyampaikan informasi kepada publik melalui media massa. Kemudian publik menyatakan aspirasinya tentang organisasi tersebut melalui media massa ataupun secara langsung kepada organisasi melalui saluran komunikasi yang tersedia antara publik dan organisasi. 2.2.3.6 Tujuan dan Manfaat Media Relations Tujuan media relations menurut Firsan (2009, hal. 210-211) adalah: 1. Memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan serta langkah organisasi yang dianggap baik untuk diketahui publik. 2. Memperoleh tempat dalam pemberitaan media secara objektif, wajar dan berimbang mengenai hal-hal yang menguntungkan organisasi. 3. Memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan organisasi. 4. Melengkapi data bagi pimpinan organisasi untuk keperluan kebijaksanaan.

5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi saling percaya dan menghormati. 24 Manfaat Media Relations menurut Firsan (2009, hal. 211): 1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dan media masa. 2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling menghormati dan menghargai serta kejujuran dan kepercayaan. 3. Penyampaian atau perolehan informasi yang akurat, jujur, dan mampu meberikan pencerahan bagi publik. 2.2.3.7 Prinsip-prinsip Media relations Prinsip-prinsip media relations yang positif diharapkan mampu menciptakan suatu hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi/ perusahaan dengan media massa. Prinsip-prinsip tersebut menurut Ruslan (2010, hal. 178) di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Sikap yang terus terang dan ramah, tetap tegas dan konsekuen, serta profesional. 2. Saling memahami fungsi dan kewajiban, serta tugas profesi yang tengah disandang serta keterikatan mereka pada kode etik profesinya masingmasing. 3. Saling mengenal baik, cukup akrab antara kedua belah pihak. Namun tetap menjaga jarak demi terciptanya ketertiban, dan demi menjaga kerahasiaan perusahaan.

25 4. Kenalilah siapa Pemred (pemimpin redaksi), Wapemred (wakil pemimpin redaksi), Redpel (redaktur pelaksana), redaktur halaman dan para reporter yang bertugas pada setiap bidang atau liputan beritanya. 5. Meminta kartu nama, biasanya setiap wartawan resmi yang bertugas akan dilengkapi dengan identitas wartawan. 6. Menerima kedatangan wartawan dalam rangka peliputan, konfirmasi berita, wawancara dan sebagainya, tanpa menunjukkan sikap yang raguragu atau penuh dengan kecurigaan. 7. Tidak mencoba-coba untuk menutupi saluran informasi atau komunikasi ketika praktisi PR suatu organisasi/ perusahaan mengalami masalah (isu negatif). 8. Melayani sebaik-baiknya bila ada permintaan wawancara oleh pihak pers, termasuk permintaan mendadak. 9. Kirimkanlah kartu ucapan selamat, baik kepada individu maupun lembaga penerbitnya ketika menghadapi suatu event hari perayaan. 10. Pemberian iklan goodwill, yaitu iklan secara insidentil di luar iklan promosi/ komersil. 11. Membentuk suatu proyek publikasi atau promosi bersama dengan pihak media. 2.2.4 Publisitas Publisitas merupakan salah satu teknik dalam PR (Iriantara, 2008, hal. 192). Publisitas bukan merupakan pekerjaan teknis semata, melainkan sebuah karya kreatif. Menurut Lesley dalam Jurnal Ilmu Komunikasi(Prajarto, 2008). Publisitas merupakan penyebaran pesan secara terencana dengan

26 menggunakan media tertentu, guna mencapai kepentingan organisasi tanpa melakukan pembayaran dengan media. Karena merupakan salah satu teknik yang biasa digunakan dalam kegiatan PR, fungsi publisitas pada dasarnya merupakan fungsi PR yaitu menjaga citra positif dan menangani publisitas negatif yang terkait dengan organisasi/ perusahaan. Seperti yang telah dijelaskan diatas, teknik publisitas menggunakan media massa sebagai media informasinya. Publisitas yang ditulis/ disiarkan oleh media massa semata-mata tidak hanya dihasilkan karena berita itu menarik. Apalagi menyangkut organisasi bisnis. Tapi pada dasarnya, berita tentang organisasi bisnis juga sangat diperlukan oleh media dan sebaliknya organisasi bisnis pun membutuhkan media massa untuk berkomunikasi dengan publik-publiknya (Iriantara, 2008, hal. 78). Untuk melakukan komunikasi penyampaian pesan, atau informasi tertentu mengenai aktivitas yang bersifat kelembagaan, perusahaan/ institusi, produk dan hingga kegiatan bersifat individual lainnya yang perlu dipublikasikan melalui kerja sama dengan pihak pers atau media massa demi terciptanya publisitas dan citra positif diperlukan kegiatan khusus dari Public Relations yaitu media relations(ruslan, 2010, hal. 169). 2.2.4.1 Definisi Publisitas Definisi publisitas menurut Lesley (Iriantara, 2008, hal. 190)adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media.

27 Salah satu kunci untuk publisitas adalah nilai berita (news value). Nilai berita menjadi acuan dalam merancang setiap kegiatan atau menunjukkan dimensi-dimensi kegiatan yang dilakukan organisasi/ perusahaan supaya mendapatkan perhatian media massa. Cutlip dan Center (2007, hal.12), menyatakan bahwa publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. 2.2.4.2 Jenis-jenis Publisitas Berikut jenis-jenis publisitas menurut Kriyantono(2008, hal. 63-66): 1. Publisitas dalam berdasarkan sumber Publisitaslisan: Publisitas yang bersumberdaripernyataanlisan. Contoh, wawancara PR denganwartawanpadasaatkonferensi pers. Dimanadalam proses wawancaratersebutterjadi dialog antara PR sebagainarasumberdanwartawansebagaipewawancara. Publisitastulisan: publisitas yang bersumberdaripernyataantertulis yang dibuatoleh PR. Contoh-contohproduktulisan yang dibuat PR untukpublisitasantaralain, press release, media kit, letter of denial. 2. Berdasarkan dampak Publisitas positif: Segala bentuk pemberitaan yang berbentuk positif tentang organisasi/ perusahaan yang terkait. Publisitas negatif: bentuk pemberitaan negatif tentang suatu organisasi/ perusahaan. 3. Berdasarkan kejadian

28 Publisitas direncanakan: Publisitas dari bentuk kegiatan yang sengaja diselenggarakan oleh PR kemudian media di undang untuk meliput kegiatan tersebut. Publisitas tidak direncanakan: Publisitas yang memang tidak direncanakan dan spontan. Kebanyakan publisitas ini berbentuk negatif. Dan biasanya PR tidak sengaja memberitahukan informasi tersebut kepada media atau media tersebut mendapat informasinya sendiri. 2.2.5 Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran adalah dukungan dasar teoritis dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah (Ardianto, 2010, hal. 20). Pada Gambar 2.5 dijelaskan kerangka pemikiran yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Dimana kerangka pemikiran tersebut dimulai dengan pertanyaan umum yaitu Bagaimana StrategiMedia Relations PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dalam meningkatkan publisitas. Selanjutnya metode penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah metode kualitatif - deskriptif. Unit analisis data yang digunakan adalah kegiatan media relations dan cara mengukur publisitas. Kegiatan media relations yang akan diteliti adalah press confrence, press release, dan press tour periode Januari 2012 hingga Mei 2012. Cara mengukur publisitas adalah dengan melihat bentuk-bentuk publisitas perusahaan dan dengan melihat media monitoring periode Januari 2012 hingga Mei 2012. Berikut adalah gambar kerangka pemikiran dari keseluruhan penelitian;

29 Kegiatan media relations TBIG: - Konferensi pers - Press Release - Press Tour Pendekatan dengan media cetak dan media online: - Personal contact - News Service - Contingency plan - Publisitas TBIG di media periode Januari 2012-Mei 2012 Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran