BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KALKULUS DI KELAS XI SMA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian Research and Development (R&D) merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurikulum, dan analisis siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP HALAMAN JUDUL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP/MTs

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS berbasis pendekatan Realistic Mathematics Education dengan metode Saintifik untuk materi volume bangun ruang siswa SMP kelas VIII. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kualifikasi baik dengan memperhatikan tiga aspek kualitas yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi) dikembangkan oleh Dick and Carry (1996). Model dan pengembangan model ADDIE sering digunakan dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar seperti modul, LKS dan buku ajar. Berdasarkan tahap pengembangan model ADDIE yang dijelaskan oleh Endang Multyaningsih (2012: 183), maka tahap yang akan dilaksanakan pada pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Analysis Pada tahap ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan model/metode pembelajaran baru dan menganalisis 44

kelayakan dan syarat-syarat pengembangan model/metode pembelajaran baru. Tahap analisis memuat analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. Analisis kebutuhan dilakukan terlebih dahulu dengan menganalisis keadaan perangkat pembelajaran sebagai informasi utama. Pada tahap ini akan ditentukan perangkat pembelajaran untuk membantu siswa dalam belajar. Pada tahap analisis kurikulum dilakukan dengan menganalisis kurikulum yang berlaku. Hal ini dilakukan agar perangkat yang dikembangkan dapat sesuai dengan tuntutan kurikulum. Selanjutnya menganalisis kompetensi dasar untuk merumuskan indikator pencapaian kompetensi. Analisis yang terakhir adalah analisis karakteristik siswa. Analisis ini bertujuan untuk melihat karakteristik siswa terhadap pembelajaran matematika. 2. Design Kegiatan ini merupakan proses sistematik yang dimulai dari menetapkan tujuan belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Pada tahap ini peneliti juga menyusun instrumen yang akan digunakan untuk menilai perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Instrumen disusun dengan memperhatikan tiga aspek kualitas yaitu kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Selanjutnya instrumen yang disusun akan divalidasi 45

oleh dosen validator untuk mendapatkan instrumen penilaian yang valid. 3. Development Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan produk. Pada tahap ini pengembangan RPP dan LKS dilakukan sesuai dengan rancangan pada tahap desain. Selanjutnya RPP, LKS dan tes hasil belajar akan divalidasi oleh dosen ahli materi, ahli media dan guru mata pelajaran disekolah menggunakan instrumen penilaian yang telah disusun pada tahap sebelumnya. Validator diminta untuk memberikan penilaian, saran serta komentar. Proses validasi dilakukan hingga perangkat yang digunakan telah dinyatakan valid dan layak untuk diimplementasikan oleh ketiga validator. 4. Implementation Pada tahap ini diimplementasikan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Implementasi dilakukan secara terbatas di sekolah yang dipilih sebagai tempat penelitian. Pada tahap ini dilaksanakan uji coba produk dan analisis hasil uji coba produk. Peneliti menggunakan perangkat yang dikembangkan dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Peneliti diobservasi oleh seorang observer untuk menilai keterlaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Proses pembelajaran di kelas mengacu pada RPP yang dikembangkan. Setelah 46

proses pembelajaran selesai, siswa melakukan tes menggunakan tes hasil belajar yang telah disediakan. Soal dalam tes hasil belajar disusun berdasarkan indikator pencapaian kompetensi. Setelah itu siswa mengisi lembar penilaian sikap siswa. Tes hasil belajar dan lembar penilaian sikap digunakan untuk melihat aspek keefektifan dari penggunaan perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini, peneliti juga membagikan angket respon kepada guru dan siswa untuk menilai kualitas kepraktisan perangkat pembelajaran. Setelah melakukan tes hasil belajar, pengisian lembar penilaian diri dan penyebaran angket respon, kemudian peneliti melakukan analisis data. Analisis ini dilakukan untuk menganalisis kepraktisan dan keefektifan dari perangkat pembelajaran. Kualitas kepraktisan didapat dari analisis angket respon guru dan siswa. Sedangkan untuk kualitas keefektifan didapat dari nilai tugas selama proses pembelajaran dan tes hasil belajar siswa serta penilaian sikap dengan menghitung persentase ketuntasan klasikal berdasarkan KKM yang ditentukan oleh sekolah. 5. Evaluation Pada tahap evaluasi, peneliti melakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan saran dan komentar dari angket respon dan lembar observasi. Hal ini bertujuan agar perangkat pembelajaran yang dikembangkan benar-benar sesuai dan dapat digunakan oleh sekolah yang lebih luas lagi. 47

C. Teknik Pengumpulan Data dan Produk Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Menurut Widyoko (2012: 46) Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran serta menggunakan lembar observasi. Lembar observasi yang dimaksud adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang diisi oleh observer. b. Angket Untuk mengetahui kualitas dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan maka digunakan angket sebagai penilaian. Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Widyoko, 2012: 33). Angket yang digunakan meliputi: 1) Lembar penilaian RPP oleh ahli materi pada lampiran B.3. 2) Lembar penilaian RPP oleh guru mata pelajaran pada lampiran B.3. 48

3) Lembar penilaian LKS oleh ahli materi pada lampiran B.6. 4) Lembar penilaian LKS oleh ahli media pada lampiran B.9. 5) Lembar penilaian LKS oleh guru mata pelajaran pada lampiran B.12. 6) Angket penilaian kepraktisan oleh siswa pada lampiran B.19. 7) Angket penilaian kepraktisan oleh guru pada lampiran B.16. 8) Lembar penilaian sikap pada lampiran B.24. c. Tes Tes hasil belajar dilaksanakan setelah penggunaan LKS. Bentuk tes yang digunakan adalah uraian. Tes tersebut bertujuan untuk mengukur pencapaian siswa setelah mempelajari materi dari LKS yang dikembangkan. Tes hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui kulitas keefektifan penggunaan perangkat pembelajaran serta pengaruhnya pada peningkatan prestasi siswa. d. Dokumentasi Dokumentasi dilaksanakan selama proses pembelajaran menggunakan RPP dan LKS yang dikembangkan. Dokumentasi berupa foto-foto kegiatan siswa di dalam kelas saat menggunakan 49

LKS berbasis pendekatan Realistic Mathematics Education dengan metode Saintifik untuk materi volume bangun ruang. 2. Produk Penelitian Produk dari penelitian pengembangan ini berupa perangkat pembelajaran yaitu RPP dan LKS. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas agar sistematis dan sesuai dengan tujuan pemebelajaran. b. Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan Realistic Mathematics Education dengan metode Saintifik untuk materi volume bangun ruang siswa SMP kelas VIII. D. Perancangan dan Validasi Instrumen Penilaian Perangkat Pembelajaran Instrumen penilaian perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari lembar penilaian perangkat pembelajaran, angket respon guru, angket respon siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar dan lembar penilaian sikap. Instrumen yang disusun digunakan untuk mendapatkan data terkait kevalidan, keefektifan dan kepraktisan. Hasil tahap perancangan instrumen penilaian perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Lembar Penilaian RPP Lembar penilaian RPP disusun sesuai dengan standar penulisan RPP. Menurut Permendikbud nomor 65 tahun 2013 komponen yang harus ada dalam RPP dapat dilihat dalam Tabel 8. 50

Tabel 2. Indikator Penilaian RPP Nomor Indikator Penilaian Banyaknya Butir A. Kejelasan Identitas 1 B. Kompetensi Inti dan Kompetensi 1 Dasar C. Perumusan Indikator dan Tujuan 3 Pembelajaran D. Pemilihan Materi Ajar 3 E. Pemilihan Sumber, Media, 5 Pendekatan dan Metode Pembelajaran F. Langkah Pembelajaran 5 G. Rancangan Penilaian 3 Pembelajaran Jumlah Butir 21 Kisi-kisi, deskripsi, lembar penilaian RPP dapat dilihat pada Lampiran B.1-B.3. 2. Lembar Penilaian LKS Lembar penilaian LKS disesuaikan dengan komponen evaluasi. Tabel 9 merupakan rincian aspek penilaian dan jumlah butir pernyataan yang digunkan dalam lembar penilaian LKS. Tabel 3. Aspek Penilaian LKS Nomor Aspek Penilaian Banyaknya Butir I Klayakan Isi 11 II Kelayakan Kebahasaan 5 III Kelayakan Penyaian 13 IV Kelayakan Kegrafikan 17 Jumlah Butir 46 Kisi-kisi, deskripsi, lembar penilaian LKS dapat dilihat pada Lampiran B.4-B.12. 51

3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan RPP yang dikembangkan. Tabel 10 merupakan rincian aspek penilaian dan jumlah butir pernyataan yang digunakan dalam lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Nomor Tabel 4. Aspek Penilaian Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Aspek Penilaian Banyaknya Butir A Kegiatan Pendahuluan 4 B Kegiatan Inti 8 C Kegiatan Penutup 8 Jumlah Butir 20 Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan pedoman penilaian dapat dilihat pada Lampiran B.13-B.14. 4. Angket Penilaian Kepraktisan Angket penilaian kepraktisan terdiri dari dua jenis yaitu angket penilaian kepraktisan guru dan angket penilaian kepraktisan siswa. Angket penilaian kepraktisan disusun berdasarkan aspek kebermanfaat dan kemudahan penggunaan perangkat pembelajaran dengan memperhatikan kajian teori berdasarkan Nieeven (1990:27). Angket penilaian kepraktisan menggunakan dua macam pernyataan, yaitu pernyataan bernilai positif dan bernilai negatif. Tabel 11 dan Tabel 12 merupakan rincian aspek penilaian dan jumlah butir pernyataan yang digunakan dalam angket penilaian kepraktisan. 52

Nomor Tabel 5. Aspek Penilaian Angket Penilaian Kepraktisan Guru Aspek Penilaian Banyaknya Butir A Kebermanfaatan 7 B Kemudahan 8 Jumlah Butir 15 Kisi-kisi, angket penilaian kepraktisan guru dan pedoman angket dapat dilihat pada Lampiran B.15-B.17. Nomor Tabel 6. Aspek Penilaian Angket Penilaian Kepraktisan Siswa Aspek Penilaian Banyaknya Butir A Kebermanfaatan 4(+) dan 2(-) B Kemudahan 9(+) Jumlah Butir 15 Kisi-kisi, angket penilaian kepraktisan siswa dan pedoman angket dapat dilihat pada Lampiran B.18-B.20. 5. Tes Hasil Belajar Langkah pertama dalam merancang tes hasil belajar adalah membuat kisi-kisi soal. Kisi-kisi tes hasil belajar tercantum dalam lampiran B.21. tahap selanjutnya adalah membuat soal tes hasil belajar yang terdiri dari 3 butir soal dengan memperhatikan indikator ketercapaian kompetensi. Soal tes hasil belajar dan rubrik penilaian tercantum dalam Lampiran B.22-B.23. 6. Lembar Penilaian Sikap Siswa Lembar penilaian siakp siswa berdasarkan hasil analisis kurikulum KI/KD 1 dan 2 yang terkait dengan penjabaran kompetensi sikap. 53

Penyususunan perancangan penilaian sikap siswa mengacu pada Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 dan Permendikbud nomor 104 tahun 2014. Instrumen ini menggunakan dua macam pernyataan yaitu pernyataan bernilai positif dan bernilai negatif. Tabel 13 merupakan rincian indikator penilaian dan jumlah butir pernyataan yang digunakan dalam penilaian sikap siswa. Tabel 7. Aspek Penilaian Sikap Siswa Nomor Aspek Penilaian Banyaknya Butir A Penilaian Sikap Spiritual 3(+) B Penilaian Sikap Tanggungjawab 4(+) dan 1(-) C Penilaian Sikap Rasa Ingin Tahu 3(+) dan 2(-) D Penilaian Sikap Percaya Diri 4(+) dan 1(-) Jumlah Butir 18 Instrumen penilaian perangkat pembelajaran ini telah divalidasi oleh dosen ahli pembelajaran dan dinyatakan valid serta layak digunakan untuk pengambilan data dengan revisi pada beberapa pernyataan. Kisikisi dan instrumen yang telah direvisi dapat dilihat pada lampiran B.24- B.25. Adapun dosen yang ditunjuk sebagai dosen validator instrumen adalah Ibu Endang Listyani, M.S. selaku validator lembar penilaian RPP dan LKS, angket respon siswa dan angket respon guru. Sedangkan lembar penilaian sikap dan tes hasil belajar divalidasi oleh Ibu Rosita Kusumawati, M. Sc. 54

E. Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif Data kualitatif yang terdiri dari saran atau komentar pada lembar penilaian LKS oleh validator serta angket penilaian kepraktisan siswa dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis ini sebagai bahan revisi LKS yang dikembangkan. 2. Data Kuantitatif a. Analisis Kualitas Kevalidan Analisis kualitas instrumen menggunakan angket penelitian perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) untuk ahli materi, ahli media dan guru matematika. Analisis data angket penilaian menggunakan analisis deskriptif dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Menghitung rata-rata jumlah skor yang diperoleh dengan rumus: x = x n, dengan x = skor rata-rata n = banyaknya validator x = jumlah skor yang diperoleh 2) Mengkonversi nilai rata-rata yang diperoleh menjadi data kualitatif 55

Nilai rata-rata total skor masing-masing aspek yang diperoleh kemudian dikonversi menjadi data kualitatif berupa tingkat kualitas produk. Untuk menyusun rata-rata skor tersebut termasuk kualifikasi yang telah ditentukan terlebih dulu disusun tabel klasifikasi penilaian dengan menggunakan aturan sama dengan dasar jumlah skor responden, yaitu dicari skor tertinggi, skor terendah, jumlah kelas dan jarak interval. Skor tertinggi = 5 Skor terendah = 1 Jumlah kelas = 5 Jarak interval = skor tertinggi skor terenda h jumla h kelas = 5 1 5 = 0.8 Berdasarkan data tersebut, berikut pedoman konversi ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 8. Kategori Penilaian Skala Lima (Widyoko, 2012) No. Rerata Skor Klasifikasi Sikap 1 4,2 < x 5 Sangat Baik 2 3,4 < x 4,2 Baik 3 2,6 < x 3,4 Kurang Baik 4 1,8 < x 2,6 Tidak Baik 5 1,0 < x 1,8 Sangat Tidak Baik Berdasarkan perhitungan dalam tabel kriteria kevalidan perangkat pembelajaran di atas, maka didapatkan interval kriteria kevalidan perangkat pembelajaran yang dijelaskan pada Tabel 3. 56

Tabel 9. Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran (RPP dan LKS) No. Rerata Skor Kriteria 1 4,2 < x 5 Sangat Valid 2 3,4 < x 4,2 Valid 3 2,6 < x 3,4 Kurang Valid 4 1,8 < x 2,6 Tidak Valid 5 1,0 < x 1,8 Sangat Tidak Valid b. Analisis Kualitas Kepraktisan Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas kepraktisan adalah angket respon siswa dan respon guru. Analisis kepraktisan dilakukan dengan langkah-langakah sebagai berikut. 1) Mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan skoring pilihan jawaban skala likert. Pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif skor jawaban adalah: SS = 5, S = 4, KS = 3, TS = 2 dan STS = 1, sedangkan pertanyaan atau pernyataan negatif skor jawaban adalah: SS = 1, S = 2, KS = 3, TS = 4 dan STS = 5. 2) Langkah selanjutnya sama seperti langkah untuk menghitung kualitas kevalidan. Kriteria angket respon siswa dan guru dijelaskan pada Tabel 4. 57

Tabel 10. Kriteria Kepraktisan Perangkat Pembelajaran (RPP dan LKS) No. Rerata Skor Klasifikasi Sikap 1 4,2 < x 5 Sangat Praktis 2 3,4 < x 4,2 Praktis 3 2,6 < x 3,4 Kurang Praktis 4 1,8 < x 2,6 Tidak Praktis 5 1,0 < x 1,8 Sangat Tidak Praktis c. Analisis Kualitas Keefektifan Instrumen yang digunakan untuk menganalisis keefektifan penggunaan perangkat pembelajaran adalah penilaian sikap dan pengetahuan berupa tugas dan tes hasil belajar. 1) Pencapaian Minimal Kompetensi Sikap Menurut Permendikbud nomor 81a tentang implementasi kurikulum, pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B. Instrumen yang digunakan untuk menganalisis keefektifan berdasarkan kompetensi sikap adalah lembar penilaian diri. Analisis keefektifan kompetensi sikap dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a) Analisis keefektifan kompetensi sikap dilakukan dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada lampiran pedoman penilaian sikap. b) Keterangan Skala Penilaian sebagai berikut. 58

No. Tabel 11. Skala Penilaian Sikap Kriteria Jawaban Sikap Pernyataan atau Pernyataan Positif 1. Selalu (SL) 4 1 2. Sering (SR) 3 2 3. Kadangkadang 2 3 (KD) 4. Tidak Pernah (TP) 1 4 c) Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Sikap Pernyataan atau Pernyataan Negatif Skor diperole h SkorMaksimal x 4 = skor akhir d) Mengkonversi nilai rata-rata sikap menjadi nilai kualitatif ke dalam predikat A-D dengan kriteria sesuai pada lampiran Permendikbud nomor 81a dalam Tabel 5. sebagai berikut. Predikat Tabel 12. Konversi Penilaian Sikap Nilai Kompetensi Sikap Skala Penilaian Sikap A 4 SB A- 3.66 (Sangat Baik) B+ 3.33 B (Baik) B 3 B- 2.66 C+ 2.33 C 2 C- 1.66 C (Cukup) D+ 1.33 K D 1 (Kurang) 59

2) Pencapaian Minimal Kompetensi Pengetahuan Pencapaian minimal untuk kompetensi pengetahuan berdasarkan KKM sekolah adalah 70. Penilaian kompetensi pengetahuan berdasarkan dua instrumen tes yaitu nilai proses berdasarkan latihan dan tugas serta nilai akhir tes hasil belajar. Penentuan skor akhir pengetahuan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. a) Menghitung nilai dalam proses belajar yaitu nilai latihan-latihan. b) Menghitung rata-rata jumlah skor yang diperoleh dengan rumus: x pb = x i n, dengan x pb = rata-rata skor proses belajar x i = jumlah skor yang diperoleh dari setiap latihan-latihan n = banyaknya tes atau latihan-latihan c) Menghitung nilai tes hasil belajar (x hb ) berdasarkan rubrik yang telah divalidasi. d) Menghitung rata-rata jumlah skor yang diperoleh dengan rumus: 60

x p = x pb + x hb 2 Dengan x p adalah skor rata-rata nilai kompetensi pengetahuan. Penilaian aspek keefektifan setiap kompetensi dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. 1) Menghitung nilai rata-rata penilaian siswa pada setiap kompetensi. 2) Menghitung jumlah siswa yang lulus KKM kompetensi sikap yaitu yang mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan B dan lulus setiap kompetensi pengetahuan dengan mendapatkan nilai 70 berdasarkan KKM sekolah. 3) Menghitung persentase ketuntasan secara klasikal setiap kompetensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut. p = L n 100% Dengan p adalah persentase kelulusan siswa secara klasikal, L adalah jumlah siswa yang lulus KKM, dan n adalah jumlah seluruh siswa. 4) Mengkonversi perhitungan pada langkah sebelumnya ke dalam skala lima untuk menentukan kategori kecakapan 61

akademik siswa secara klasikal menurut Eko (2012: ) seperti pada Tabel 6. Tabel 13. Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik Persentase Ketuntasan p > 80 Kriteria Sangat Baik 60 < p 80 Baik 40 < p 60 Cukup 20 < p 40 Kurang p 20 Sangat Kurang Analisis keefektifan perangkat pembelajaran dijelaskan pada Tabel 7. Tabel 14. Kriteria Keefektifan Perangkat Pembelajaran (RPP dan LKS) Persentase Ketuntasan p > 80 Kriteria Sangat Efektif 60 < p 80 Efektif 40 < p 60 Cukup Efektif 20 < p 40 Kurang Efektif p 20 Sangat Kurang Efektif F. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2015/2016 di bulan April-Mei di MTs N Yogyakarta 1 yang beralamat di Jalan Magelang km 4,4, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. G. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian pengembangan ini adalah siswa-siswa kelas VIII B MTs N Yogyakarta 1 yang berjumlah 28 orang. 62