AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. terjadi saat ini disertai dengan literatur-literatur yang mendukung teori-teori yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

BAB I PENDAHULUAN FOOTBALL ACADEMY GERAK. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Keith Cooper

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BULUTANGKIS USIA DINI DI SEMARANG TUGAS AKHIR PERIODE 127/49 BAB I PENDAHULUAN

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

BAB I LATAR BELAKANG

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GEDUNG OLAHRAGA AIR DI DENPASAR BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

PUSAT PELATIHAN BASKET KLUB SAHABAT SEMARANG BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Medan_Electronic_Mall

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

PUSDIKLAT BULUTANGKIS DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perolehan medali tiap cabang olahraga pada SEA GAMES 2011

Akademi Kuliner Medan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SEKOLAH SEPAK BOLA DI KOTA WAIKABUBAK KABUPATEN SUMBA BARAT. Disusun oleh: HANDRIANUS WOLE PORO

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN SEPAKBOLA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN TA 29

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Solo International Futsal Academy Solo International Futsal Academy

BALI UNITED FOOTBALL ACADEMY DI GIANYAR BALI UNITED FOOTBALL ACADEMY DI GIANYAR UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER) 2016

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

SEKOLAH SEPAKBOLA PERSIJA JAKARTA Analogi Gerak BAB I PENDAHULUAN

STADION SEPAKBOLA DI KABUPATEN PASURUAN (Sebagai Homebase Persekabpas)

2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

Bab I. Pendahuluan. Selatan, pemerintah telah membuat kebijakan dan program yang tertuang dalam

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III METODE PERANCANGAN. obyek perancangan yang akan dilakukan, yaitu Sekolah Tinggi Teknik

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI REMBANG

Universitas Sumatera Utara

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

SEMARANG INLINE SPEED SKATE AREN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

REDESAIN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan

PUSAT RUMAH MODE (FASHION HOUSE CENTER) DI BANDUNG

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SEPAKBOLA JAWA TENGAH DI SEMARANG

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul 1. Pusat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pusat adalah pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia negara besar yang memiliki banyak keistimewaan. Satu diantaranya adalah jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk yang besar berdampak pada sumber daya manusia yang dimiliki juga besar. Sayangnya sumber daya yang besar itu hanya sebatas kuantitas saja, bukan secara kualitas. Berbicara mengenai sumber daya manusia yang berkualitas, kita dapat menyimpulkan bahwa hal tersebut masih sangatlah kurang. Hal ini terlihat dalam berbagai bidang, termasuk olahraga. Padahal olahraga menjadi sangat penting pada saat ini karena dapat menjadi sarana kebanggaan suatu bangsa. Terlebih untuk negara yang membutuhkan pengakuan seperti Indonesia. Selain itu olahraga dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa contohnya negara Argentina. Argentina sangat terkenal di seluruh dunia karena reputasinya yang hebat dalam sepak bola. Hal ini membuat Argentina berhasil mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain sebagai negara yang memiliki identitas yaitu sepak bola. Berbicara tentang sepak bola, dapat dikatakan sepak bola adalah olahraga yang paling merakyat di Indonesia. Bahwa sepak bola menjadi olahraga yang paling banyak dimainkan oleh masyarakat Indonesia karena dimainkan oleh masyarakat tanpa membedakan usia, status, kekayaan, dan ras. Tetapi pada kenyataannya kepopuleran sepak bola di masyarakat Indonesia belum menjadikan prestasi dalam olahraga ini dapat dibanggakan. Seringkali kita disuguhi berita kegagalan tim nasional di berbagai kejuaraan yang diikuti. Hal ini disebabkan kurangnya pemain berkualitas serta belum profesionalnya kompetisi di dalam negeri, yang akhirnya membuat kita semakin tertinggal dengan negara-negara lain. Agar Indonesia dapat memiliki pemain-pemain yang berkualitas, diperlukan sistem pembinaan yang baik, teratur dan sejak dini. Medan sebagai salah satu kiblat persebakbolaan nasional selain Jakarta, Surabaya, dan Ujung Pandang, membuat amino masyarakat terhadap sepak bola tumbuh dengan baik. Diwakili oleh klub-klub terkenal seperti Medansche Voetbal Club (MSV) terdahulu, sampai PSMS Medan pada era sekarang. Hal ini sebenarnya merupakan modal yang baik, bila kita kembangkan dengan serius akan membawa hasil yang baik pula. WILLY ARDILES SINAGA 1

Yang disayangkan adalah sistem pembinaan pemain yang ada di Indonesia khususnya Medan belum berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan belum adanya sarana dan prasarana pembinaan yang memadai, lengkap dan berkualitas. Berdasarkan hasil survei yang telah kami lakukan, saat ini terdapat empat puluh delapan buah sekolah sepak bola. Tetapi dari semua sekolah sepak bola tersebut tidak ada yang memiliki lapangan dan gedung latihan sendiri. Hal ini membuat program latihan yang ada tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk mengatasi masalah yang ada diperlukan sebuah sarana pembinaan pemain sejak usia dini, agar pembinaan pemain menjadi terarah, terprogram dan terencana. Dengan pembinaan tersebut diharapkan tumbuh bibit-bibit pemain sepak bola yang berkualitas. Liverpool, salah satu klub sepak bola besar di Inggris dan Eropa, memiliki program pengembangan sekolah sepak bola di Indonesia tepatnya di kota Medan. Sekolah sepak bola Liverpool ini diharapkan membuat kualitas pemain sepak bola Medan dan Indonesia dapat dipandang oleh negara negara lain. 1.2 Maksud dan Tujuan Menumbuhkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Inggris, terlebih kepada Liverpool FC. Menyediakan suatu wadah yang berfungsi untuk mengadakan pelatihan dan pembinaan terhadap atlet olahraga sepak bola agar lebih terampil. Sehingga pada akhirnya berhasil menjadi pemain yang berkualitas. Melayani kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan lapangan sepak bola sebagai sarana berolahraga. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. WILLY ARDILES SINAGA 2

1.3 Masalah Perancangan Permasalahan yang timbul dalam proses perencanaan dan perancangan bangunan Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan adalah sebagai berikut : Bagaimana merancang lingkungan dan bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan sesuai dengan kasus proyek. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan. Bagaimana menjadikan Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan sebagai pusat pelatihan akademi sepak bola bagi masyarakat umum. Bagaimana merencanakan pencapaian dan aksesibilitas yang mudah menuju site/lokasi perancangan. 1.4 Pendekatan Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah dalam proses perancangan Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan ini adalah : Studi Literatur.. Studi pustaka atau studi literatur berkaitan langsung dengan judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan materi laporan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah. Studi Banding. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet dan sebagainya. Studi Lapangan. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi perancangan. Wawancara. Wawancara dengan instansi terkait atau orang-orang yang dianggap ahli tentang kasus dan tema yang diangkat untuk pengenalan masalah dan dapat menghasilkan kriteria umum bagi perancangan dan perencanaan kasus proyek. WILLY ARDILES SINAGA 3

1.5 Lingkup / Batasan Lingkup yang menjadi batasan dalam merancang Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan adalah sebagai berikut : Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan bangunan Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan dan pembentukan ruang. Perencanaan fasilitas Akademi Sepak Bola Internasional Livepool FC Medan disertai fasilitas olahraga, fasilitas akademi dan sekolah, fasilitas administrasi, fasilitas komersial, fasilitas asrama, dan servis. Teknologi yang diterapkan pada bangunan efisien, tepat guna, yang berhubungan dengan teknologi yang digunakan pada sekolah sepak bola berstandar FIFA pada umumnya. WILLY ARDILES SINAGA 4

1.6 Kerangka Berfikir Latar Belakang : Perkembangan sepak bola yang ada di Indonesia. Perancangan kembali sebuah lingkungan dan bangunan yang dapat membangkitkan nama Indonesia di mata dunia olahraga khususnya sepakbola.. Kebutuhan akan sekolah sepak bola sebagai pembinaan dimulai dari usia dini. Judul Proyek Judul perancangan : Akademi Sepak Bola Internasional Liverpool FC Medan Tema Perancangan : Arsitektur High Tech Tujuan : Menumbuhkan hubungan yang baik antara Indonesia dengan Inggris terlebih kepada Liverpool FC. Menyediakan suatu wadah atau tempat yang berfungsi untuk mengadakan pelatihan dan pembinaan terhadap bibit-bibit atlet olahraga sepak bola agar lebih terampil sehingga pada akhirnya berhasil menjadi pemain yang berkualitas. Melayani kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan lapangan sepak bola sebagai sarana berolahraga. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Permasalahan : Bagaimana merancang lingkungan dan bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan sesuai dengan kasus proyek, serta memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan. Bagaimana menjadikan Akademi Sepak Bola Internasional Liverpool FC Medan menjadi pusat pelatihan akademi sepak bola bagi masyarakat umum. Bagaimana merencanakan pencapaian dan aksesibilitas yang mudah menuju site/lokasi perancangan. Pengumpulan Data STUDI LITERATUR/DATA SEKUNDER Data penduduk Studi banding Literatur SURVEY/DATA PRIMER Peta lokasi Kondisi tapak Kumpulan gambar survey Analisa : AnalisaTapak (Analisa Fisik) View, sirkulasi, orientasi, dll. Analisa Fungsional (Analisa Non Fisikl) Pengguna, alur kegiatan, dll. Konsep Konsep ruang luar, ruang dalam, massa, tema, struktur, dan utilitas. Final Design Pra Perancangan : Pendekatan teori arsitektur Pendekatan teori tema yang digunakan. Tabel 1.1. Skema Kerangka Berpikir Sumber: Penulis (2014) WILLY ARDILES SINAGA 5