BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 PENUTUP. kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT UNITED TRACTORS TBK.

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB V PENUTUP. Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain:

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, yang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi ini akan lebih bermakna jika kita mengetahui maksud dari angka-angka tersebut. Untuk mengetahui makna yang ada pada laporan keuangan diperlukan sebuah alat analisis. Alat analisis yang digunakan biasanya adalah analisis laporan keuangan yang berupa rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan ini bertujuan untuk mengukur kinerja perusahaan dari berbagai aspek kinerja Rasio menggambarkan suatu hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara Individu atau Kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut. Dari hasil perhitungan terhadap rasio keuangan PT United Tractors tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, diperoleh perhitungan rasio untuk likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas sebagai berikut. 4.1.1 Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Rasio Likuiditas meliputi Rasio Lancar (Current Ratio) dan Rasio Cepat (Quick Test Rasio). 36

37 a. Rasio Lancar Yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini penting karena masalah arus kas jangka pendek bisa mengakibatkan perusahaan bangkrut. Dari perhitungan terhadap rasio lancar untuk periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Lancar PT United Tractors Tbk Tahun Current Ratio Aktiva Lancar Kewajiban Lancar CR (%) 2004 3,766,964 2,048,740 183.87% 2005 5,641,627 3,605,967 156.45% 2006 5,402,542 4,049,798 133.40% 2007 7,036,656 5,253,733 133.94% 2008 12,883,590 7,874,135 163.62% (Sumber : Lampiran 1) Grafik 4.1 Rasio Lancar PT United Tractors Tbk (Sumber : Lampiran 1)

38 Semakin tinggi rasio lancar, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Dari 5 (lima) tahun terakhir diketahui ada perubahan, di tahun 2004 di dapat rasio lancar 183.87 % menurun di tahun 2005 sampai dengan 133.94% di tahun 2007, akan tetapi naik di tahun 2008. Secara umum kinerja PT United Tractors dinilai menurun, tetapi jika dilihat rasio lancer yang masih diatas 100% maka dapat disimpulkan perusahaan mempunyai kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknnya. b. Rasio Cepat (Quick Test Rasio) Yaitu kemampuan aktiva lancar minus persediaan untuk membayar kewajiban lancar. Dalam perhitungan rasio cepat unsur persediaan dihapuskan, karena persediaan memerlukan jangka waktu yang cukup lama untuk dikonversi menjadi kas. Dari perhitungan terhadap rasio cepat untuk periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Rasio Cepat PT United Tractors Tbk Tahun Quick Test Ratio Aktiva Lancar Persediaan Kewajiban Lancar QTR (%) 2004 3,766,964 1,302,092 2,048,740 120.31% 2005 5,641,627 2,148,103 3,605,967 96.88% 2006 5,402,542 1,603,720 4,049,798 93.80% 2007 7,036,656 2,121,187 5,253,733 93.56% 2008 12,883,590 5,246,343 7,874,135 96.99% (Sumber : Lampiran 1)

39 Grafik 4.2 Rasio Cepat PT United Tractors Tbk (Sumber : Lampiran 1) Semakin tinggi rasio cepat, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Rasio cepat tahun 2004 sampai dengan 2008 secara keseluruhan menurun,dan di tahun 2008 terdapat persedian yang cukup tinggi, hal ini lah yang membuat nilai rasio cepat menjadi menurun. Dari angka rasio cepat yang dibawah 100% atau 1 berarti dapat disimpulkan bahwa aktiva yang cepat diuangkan belum cukup memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu yang pendek 4.1.2 Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut rasio pengungkit (leverage), yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang.

40 a. Debt to Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Asset) Yaitu rasio total kewajiban terhadap aset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan prosentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Dari perhitungan untuk periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Perhitungan DAR PT United Tractors Tbk Tahun Total Kewajiban DAR Total Aktiva DAR (%) 2004 3,629,278 6,769,367 53.61% 2005 6,485,918 10,633,839 60.99% 2006 6,606,651 11,247,846 58.74% 2007 7,216,432 13,002,619 55.50% 2008 11,644,916 22,847,721 50.97% (Sumber : Lampiran 2) Grafik 4.3 DAR PT United Tractors Tbk (Sumber : Lampiran 2)

41 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rasio dari tahun 2004 sampai dengan 2008 ada penurunan nilai.. Nilai rasio ini menunjukkan penurunan dari resiko pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya, dengan kata lain bahwa perusahaan mempunyai peningkatan kemampuan dalam membayar semua kewajibannya dari tahun 2004 ke 2008 b. Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas) Yaitu rasio total kewajiban terhadap ekuitas. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan DER PT United Tractors Tbk Tahun Total Kewajiban DER Total Ekuitas DER (%) 2004 3,629,278 3,103,595 116.94% 2005 6,485,918 4,105,713 157.97% 2006 6,606,651 4,594,437 143.80% 2007 7,216,432 5,733,335 125.87% 2008 11,644,916 11,131,607 104.61% (Sumber : Lampiran 2)

42 Grafik 4.4 DER PT United Tractors Tbk (Sumber : Lampiran 2) Dari hasil perhitungan tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dapat dilihat nilai Debt to Equtiy Ratio (DER) secara keseluruhan terjadi penurunan nilai walaupun pada tahun 2005 mencapai 157.97%, dari nilai tersebut bisa dijelaskan terjadi penurunan dalam DER yang berarti porsi pemegang saham semakin besar dalam pendanaan perusahaan. 4.1.3 Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada pada perusahaan a. Net Profit Margin (Marginal Laba Bersih) Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan.

43 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan NPM PT United Tractors Tbk Tahun Laba Bersih NPM Pendapatan Usaha NPM (%) 2004 1,099,633 8,895,977 12.36% 2005 1,050,729 13,281,246 7.91% 2006 930,372 13,719,567 6.78% 2007 1,493,037 18,165,598 8.22% 2008 2,660,742 27,903,196 9.54% (Sumber : Lampiran 3) Grafik 4.5 NPM PT United Tractors Tbk (Sumber : Lampiran 3) Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Nilai rasio yang rendah menggambarkan sedikit penerimaan keuntungan bersih untuk setiap kali penjualannya, begitu juga sebaliknya, rasio yang tinggi berarti mendapatkan laba yang tinggi pula. Berdasarkan hasil perhitungan tahun 2004 sampai dengan 2008

44 diperoleh hasil yang menunjukkan penurunan persentase Net Profit Margin (NPM) walaupun terjadi kenaikan pendapatan usaha, hal ini menunjukkan perusahaan masih perlu meningkatkan efisiensi usaha, sehingga bisa mengurangi biaya yang ditimbulkan. b. Return On Asset (ROA) Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Tabel 4.6 Hasil Perhitungan ROA PT United Tractors Tbk Tahun Laba Bersih ROA Total Aktiva ROA (%) 2004 1,099,633 6,769,367 16.24% 2005 1,050,729 10,633,839 9.88% 2006 930,372 11,247,846 8.27% 2007 1,493,037 13,002,619 11.48% 2008 2,660,742 22,847,721 11.65% (Sumber : Lampiran 3)

45 Grafik 4.6 ROA PT United Tractors Tbk (Sumber : Lampiran 3) Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini effisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Dari hasil perhitungan di tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 diperoleh hasil yang menurun dari 16.24% di tahun 2004 dan 11.65% di tahun 2008 hal ini menunjukkan terjadi penurunan efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya. Akan tetapi jika dilihat dari trend 3 tahun terakhir menunjukkan kenaikan, jika perusahaan mampu meningkatkan efisiensinya maka di tahun 2009 akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

46 c. Return On Equity (ROE) Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan ROE PT United Tractors Tbk Tahun Laba Bersih ROE Rata-rata Ekuitas ROE (%) 2004 1,099,633 2,296,399 47.89% 2005 1,050,729 3,604,654 29.15% 2006 930,372 4,350,075 21.39% 2007 1,493,037 5,163,886 28.91% 2008 2,660,742 8,432,471 31.55% (Sumber : Lampiran 3) Grafik 4.7 ROE PT United Tractors Tbk (Sumber : Lampiran 3) Dilihat dari nilai Return on Equity tahun 2004 sampai dengan 2008 secara keseluruhan menunjukkan nilai yang menurun dari nilai 47,89% di tahun 2004 menurun sampai yang terendah adalah 21,39% di tahun 2006, akan tetapi

47 menunjukan kenaikan di tahun 2007 dan 2008, hingga menunjukkan di angka 31,55% yang berarti bahwa PT United Tractors Tbk bisa memberikan kembalian sebesar 31 rupiah dari 100 rupiah investasi yang ditanamkan. Sehingga jika perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya maka diyakini akan bisa melanjutkan trend positif di tiga tahun terakhir. 4.1.4 Rasio Aktivitas Rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya. a. Receivable Turn Over (RTO) Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan RTO PT United Tractors Tbk Tahun Pendapatan Usaha RTO Rata-rata Piutang Dagang RTO 2004 8,895,977 1,393,633 6.38 2005 13,281,246 1,894,272 7.01 2006 13,719,567 2,206,070 6.22 2007 18,165,598 2,524,103 7.20 2008 27,903,196 3,235,473 8.62 (Sumber : Lampiran 4)

48 Grafik 4.8 RTO PT United Tractors Tbk (Sumber : Lampiran 4) Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya. Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 terjadi kenaikan dalam nilai receivable turn over (RTO) yang berarti terjadi peningkatan kemampuan perusahaan dalam mencairkan piutangnya. b. Total Asset Turn Over (TATO) Dengan melihat rasio ini kita bisa mengetahui efektivitas penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik efektifitas perusahaan dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan penjualan.

49 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan TATO PT United Tractors Tbk Tahun Pendapatan Usaha TATO Rata-rata Total Aktiva TATO 2004 8,895,977 6,412,903 1.39 2005 13,281,246 8,701,603 1.53 2006 13,719,567 10,940,843 1.25 2007 18,165,598 12,125,233 1.50 2008 27,903,196 17,925,170 1.56 (Sumber : Lampiran 4) Grafik 4.9 TATO PT United Tractors Tbk (Sumber : Lampiran 4) Dari perhitungan tahun 2004 sampai dengan 2008 dapat dilihat bahwa ada kenaikan dalam nilai Total asset turn over hal ini menunjukkan bahwa manajemen perusahaan memiliki peningkatan kemampuan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan.

50 4.2 Perbandingan rasio PT United Tractors, Tbk dengan rasio rata-rata industri sejenis. 4.2.1 Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar (Current Ratio) Tabel 4.10 Perbandingan Rasio Lancar antara PT United Tractors Tbk Grafik 4.10 Perbandingan Rasio Lancar antara PT United Tractors Tbk UNTR Industri sejenis

51 Dilihat dari perbandingan rasio lancer, menunjukkan bahwa kemampuan dalam memenuhi kebutuhan seketika PT United Tractors Tbk lebih baik kemampuan rata-rata perusahaan dalam industri sejenis, walaupun di tahun 2006 menurun hingga di bawah rata-rata, namun secara keseluruhan masih baik. b. Rasio Cepat (Quick Test ratio) Tabel 4.11 Perbandingan Rasio Cepat antara PT United Tractors Tbk Grafik 4.11 Perbandingan Rasio Cepat antara PT United Tractors Tbk UNTR Industri sejenis

52 Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 nilai Rasio Cepat PT United Tractors Tbk lebih tinggi daripada rata-rata industry sejenis, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan PT United Tractors Tbk dalam memenuhi hutang lancarnya lebih baik daripada rata-rata kemampuan perusahaan di bidang industri sejenis. Angka rasio diatas secara keseluruhan menunjukkan bahwa nilai rasio likuiditas PT United Tractors. Tbk lebih tinggi daripada rata-rata industri sejenis, ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditas perusahaan lebih baik daripada kemampuan rata-rata industri sejenis. 4.2.2 Rasio Solvabilitas a. Debt Asset Ratio(DAR) Tabel 4.12 Perbandingan DAR antara PT United Tractors Tbk

53 Grafik 4.12 Perbandingan DAR antara PT United Tractors Tbk Industri sejenis UNTR Dari perbandingan di atas dapat diketahui bahwa nilai DAR PT United Tractors Tbk lebih rendah daripada nilai rata-rata perusahaan industry sejenis. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan nilai hutang dengan nilai aktiva PT United Tractors Tbk masih rendah. Sehingga kemampuan PT United Tractors Tbk dalam menjamin utang-utang nya dengan aktiva lebih tinggi daripada ratarata perusahaan sejenis.

54 b. Debt Equity Ratio (DER) Tabel 4.13 Perbandingan DER antara PT United Tractors Tbk Grafik 4.13 Perbandingan DER antara PT United Tractors Tbk Industri sejenis UNTR Dilihat dari perbandingan diatas secara keseluruhan nilai DER PT United Tractors relative sama, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajibannnya dengan modal (equity) sama. Antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 nilai rasio Solvabilitas PT United Tractors.

55 Tbk berada di bawah rata-rata industri sejenis, ini menunjukkan bahwa resiko tidak terbayarnya utang-utang PT United Tractors Tbk lebih kecil daripada ratarata industri sejenis. 4.2.3 Rasio Profitabilitas a.net Profit Margin (NPM) Tabel 4.14 Perbandingan NPM antara PT United Tractors Tbk Grafik 4.14 Perbandingan NPM antara PT United Tractors Tbk UNTR Industri sejenis

56 Dari nilai perbandingan diatas dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dapat diketahui bahwa nilai NPM PT United Tractors Tbk lebih tinggi dari nilai rat-rata perusahaan sejanis, hal ini menunjukkan bahwa laba bersih yang diperoleh PT United Tractorrs Tbk dari setiap penjualan lebih tinggi daripada yang diperoleh rata-rata perusahaan sejenis. b.return on Asset (ROA) Tabel 4.15 Perbandingan ROA antara PT United Tractors Tbk

57 Grafik 4.15 Perbandingan ROA antara PT United Tractors Tbk UNTR Industri sejenis Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 diperoleh nilai ROA PT United Tractors Tbk Lebih tinggi daripada nilai rata-rata perusahaan sejenis, hal ini menunjukkan bahwa tinggat pengembalian yang diperoleh PT United Tractors Tbk dibanding aktiva yang dimiliki lebih tinggi daripada rata-rata perusahaan sejenis.

58 c.return On Equity (ROE) Tabel 4.16 Perbandingan ROE antara PT United Tractors Tbk Grafik 4.16 Perbandingan ROE antara PT United Tractors Tbk UNTR Industri sejenis Dalam rasio Profitabilitas antara tahun 2004 sampai dengan 2008 menunjukkan bahwa PT United Tractors Tbk mempunyai kemampuan lebih baik dalam menghasilkan laba daripada rata-rata industri sejenis, hal ini ditunjukkan

59 dengan nilai rasio profitabilitas yang lebih tinggi daripada nilai rata-rata industri sejenis. 4.2.4 Rasio Aktivitas a.receivable Turn Over (RTO) Tabel 4.17 Perbandingan RTO antara PT United Tractors Tbk Grafik 4.17 Perbandingan RTO antara PT United Tractors Tbk UNTR Industri sejenis

60 Dilihat dari perbandingan nilai RTO, PT United Tractors Tbk mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam mencairkan piutang nya selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 b.total Asset Turn Over (TATO) Tabel 4.18 Perbandingan TATO antara PT United Tractors Tbk Tabel 4.18 Perbandingan TATO antara PT United Tractors Tbk Industri sejenis UNTR

61 Dilihat dari nilai Total Asset Turn Over (TATO), diperoleh hasil bahwa nilai PT United Tractors Tbk lebih kecil daripada nilai rata-rata industri sejenis, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan PT United Tractors Tbk dalam memanfaatkan aktiva nya masih kurang efektif daripada rata-rata industri sejenis. Secara keseluruhan hal ini menunjukkan bahwa aktivitas yang dilakukan PT United Tractors Tbk baik itu kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya kurang efisien dibanding dengan rata-rata perusahaan sejenis.