MANUAL PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

dokumen-dokumen yang mirip
MANUAL PROSEDUR PRAKTIKUM

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN LABORATORIUM

Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion

MANUAL PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PERALATAN LABORATORIUM

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

MANUAL PROSEDUR EVALUASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR SUASANA AKADEMIK

Perlakuan dan pembuangan limbah kimia dari pekerjaan laboratorium sehari-hari

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

MANUAL PROSEDUR REKAPITULASI KEHADIRAN MAHASISWA

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN DAN MONITORING MATERI KULIAH

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA

MANUAL PROSEDUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

MANUAL PROSEDUR SEMESTER PENDEK

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PENGOLAHAN DAN PEMUSNAHAN LIMBAH LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANUAL PROSEDUR PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

MANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

PEMBELAJARAN VI BAHAN BERACUN BERBAHAYA

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

MANUAL PROSEDUR EVALUASI KINERJA DOSEN

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

MANUAL PROSEDUR TINJAUAN MANAJEMEN

MANUAL PROSEDUR PEMINJAMAN FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN RUANG KULIAH

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

SINTESIS GAS KARBONDIOKSIDA (CO2) NAMA : YURIS FIRDAYANTI P. NURAINI AULIA AINUL ALIM RAHMAN

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

Kimia Lingkungan (M. Situmorang) Halaman i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

MANUAL PROSEDUR PENETAPAN DOSEN MATA KULIAH

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN STAFF

MANUAL PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

MANUAL PROSEDUR RUANG BACA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA JAWABAN (DOKUMEN NEGARA) UjianTeori. Waktu: 100 menit

KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

BAB IV TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH B3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANUAL PROSEDUR PENETAPAN PENASEHAT AKADEMIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FUN CHEMISTRY. Putri Anjarsari

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

Reaksi dalam larutan berair

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM (Aluminium Foil)

Penentuan Kesadahan Dalam Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab V Hasil dan Pembahasan

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

4025 Sintesis 2-iodopropana dari 2-propanol

K I M I A A I R. A N A L I S I S K I M I A Asiditas dan Alkalinitas

1. Pengertian Perubahan Materi

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

Oleh: ANA KUSUMAWATI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pencemaran Air. lingkungan global, dan sangat berhubungan erat dengan pencemaran udara

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Transkripsi:

MANUAL PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

MANUAL PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : Revisi : 0 Tanggal : Oktober 2016 Dibuat oleh : Tim Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknik Kimia FT-UB Ketua, Prof. Dr. Ir. Chandrawati Cahyani, MS Dikendalikan oleh : Sekretaris PS S-1 Teknik Kimia FT-UB Ir. Bambang Ismuyanto, MS Disetujui oleh : Ketua PS S-1 Teknik Kimia FT-UB Ir. Bambang Poerwadi, MS i

DAFTAR ISI I. Tujuan dan Pengertian... 1 I.1. Tujuan... 1 I.2. Pengertian... 1 II. Pihak Terkait... 1 III. Dokumen Pendukung... 1 IV. Prosedur... Error! Bookmark not defined.1 ii

I. Tujuan dan Pengertian I.1. Tujuan Manual Prosedur Penanganan Limbah Laboratorium ini dibuat sebagai acuan bagi pihak-pihak yang terkait untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh limbah di laboratorium, sehingga kegiatan di laboratorium dapat terlaksana secara efektif, efisien dan berkualitas. I.2. Pengertian Limbah laboratorium adalah buangan yang berasal dari laboratorium. Limbah dapat berasal dari bahan kimia, peralatan untuk pekerjaan laboratorium dll. II. Pihak Terkait 1. Mahasiswa/peneliti 2. Kepala Laboratorium 3. Dosen Lab 4. Laboran/PLP (Pranata Laboratorium Pendidikan) III. Referensi ISO 17825 dan ISO 9001:2008 IV. Dokumen Pendukung - V. PROSEDUR 1. Laboran melakukan identifikasi sumber limbah untuk memperoleh jenis limbah yang dihasilkana di laboratorium. 2. Laboran mengidentifikasi tempat penyimpanan sementara dan pembuangan limbah sesuai dengan jenis limbahnya. 3. Untuk limbah padat (seperti masker, sarung tangan) bisa langsung dimasukkan ke dalam tempat sampah yang sudah berlabel. 4. Untuk limbah gas (seperti penggunaan generator, kompresor) bisa langsung dibuang ke udara bebas. 5. Untuk limbah berbahaya dan beracun dapat ditangani dengan cara : - Netralisasi: Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti : CaO, sebaliknya limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asm seperti : H 2 SO 4 atau HCl. - Pengendapan : Kontaminan logam berat dalam cairan diendapkan dengan tawas/ FeCl 3, CaO karena dapat mengikat As, Zn, Ni, Mn dan Hg. 1

- Reduksi oksidasi : Untuk zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga terbentuk zat yang kurang / tidak toksik. - Penukaran Ion : ion logam berat nikel Ni, dapat diserap oleh kation sedangkan anion beracun dapat diserap oleh resin anion. 6. Untuk limbah infeksius dapat ditangani dengan cara : - Metode Desinfeksi : dengan cara penambahan bahan-bahan kimia yang dapat mematikan atau membuat kuman-kuman penyakit menjadi tidak aktif. - Metode Pengenceran (Dilution) : dengan cara mengencerkan air limbah sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Kerugiannya ialah bahan kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang terjadi dapat menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air seperti selokan, sungai dan sebagainya sehingga dapat menimbulkan banjir. - Metode Proses Biologis : dengan menggunakan bakteri-bakteri pengurai. Bakteri-bakteri tersebut akan menimbulkan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam limbah. - Metode Ditanam (Landfill) : penanganan limbah dengan menimbunnya dalam tanah. - Metode Insinerasi (Pembakaran) : Pemusnah limbah dengan cara memasukkan ke dalam insinerator. Dalam insinerator senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan ke atmosfir sebagai CO 2 dan H 2 O. Bahan-bahan seperti mineral, logam dan bahan organik lainnya (kuman penyakit, jaringan tubuh, hewan, darah, bahan kimia, kertas, plastik) yang tidak terbakar tersisa dalam bentuk abu yang beratnya 10-30% dari berat aslinya (tergantung dari jenis limbah). 7. Air sisa pencucian pencucian alat- alat laboratorium (erlenmeyer, beaker glass, pipet ukur, pipet volume, dl ), bisa langsung dibuang ke dalam bak saluran air dengan cara dialiri air. 8. Untuk pembuangan limbah bahan kimia cair,harus diencerkan terlebih dahulu sampai PH netral berkisar ph 7 9. Menggunakan bahan kimia sesuai dengan kebutuhan. 2

Tabel 3.1 Ringkasan W Hazcards Kode Tipe Limbah Metode Pembuangan W1 W2 W3 W4 Kelebihan dan stok yang tidak diinginkan dari bahan kimia berbahaya (yaitu, yang memiliki peringatan/simbol bahaya). Tanggal kadaluwarsa pada bahan kimia tidak selalu relevan untuk penggunaan di sekolah. Sejumlah kecil limbah berbahaya (sisa dari eksperimen, dll) yang tidak boleh dibuang dan tidak dapat di-treatment atau didaur ulang. Semua sekolah harus memiliki wadah terpisah untuk: termometer rusak dan potongan kecil merkuri dan senyawanya, limbah hidrokarbon, timbal dan senyawanya (dan kadmium dan senyawa kadmium). Sekolah yang lebih besar mungkin perlu wadah tambahan untuk: organohalogens, residu perak. Sejumlah kecil limbah yang dapat didaur ulang dengan sedikit usaha atau digunakan kembali. Sejumlah kecil limbah yang bereaksi dengan alkali. Kumpulkan untuk dibuang oleh pengangkut limbah terdaftar. Koleksi mungkin terjadi sekali setiap 5 sampai 10 tahun. Kumpulkan untuk dibuang oleh pengangkut limbah terdaftar. Beberapa mungkin dibuang dalam jumlah besar bersama-sama. Wadah ini harus dibuang setiap tahun. Manajemen sekolah sudah harus mengatur pembuangan limbah berbahaya lainnya seperti lampu neon dan monitor komputer. Recycle (rincian dapat diberikan pada Hazcard). Tambahkan perlahan ke 1 mol dm- 3 larutan natrium karbonat. Mungkin terjadi panas. Larutan yang dihasilkan harus diuji alkalinitas dengan indikator asam/basa dan, ketika sudah bersifat alkali, dituangkan ke bak air untuk pengenceran lebih lanjut. 3

W5 Sejumlah kecil limbah yang bereaksi dengan asam. W6 Sejumlah kecil limbah yang mudah menguap. W7 Sejumlah kecil limbah berbahaya yang mungkin dibuang melalui sistem drainase W8 Limbah padat rendah bahaya dan jumlah kecil limbah berbahaya yang dapat dibuang melalui pembuangan sampah normal. WSpec Zat dengan persyaratan pembuangan khusus. Tambahkan perlahan ke 1 mol dm- 3 larutan asam etanoat. Mungkin terjadi panas. Larutan yang dihasilkan harus diuji keasaman dengan larutan litmus dan, ketika sudah bersifat asam, dituangkan ke bak air untuk pengenceran lebih lanjut. Membakar, menguapkan atau melepaskan uap material (sebaiknya) dalam lemari asam yang menyala atau di tempat terbuka yang aman untuk melakukannya. Encerkan dengan air sampai di bawah konsentrasi yang diberikan di bagian kanan kolom tabel Hazcard W. Padatan rendah bahaya dapat dibuang di tempat sampah normal. Ini juga dapat dilakukan dengan bahan kimia dengan peringatan bahaya jika mereka pada konsentrasi di bawah tingkat yang ditetapkan pada tabel di Hazcard W NAMUN HANYA JIKA TELAH TERJADI PENGENCERAN SELAMA KEGIATAN PRAKTIKUM (tidak boleh sengaja mengencerkan untuk tujuan pembuangan). Metode pembuangan akan dijelaskan pada Hazcard. 4