GENDER DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT. Agustina Tri W, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
1Konsep dan Teori Gender

Pemahaman Analisis Gender. Oleh: Dr. Alimin

Hakekat Perencanaan. Model Perencanaan. Proses Perencanaan Program 5/24/2017. Community Development Program. Prinsip community development program

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI KESEHATAN: GENDER DAN KESEHATAN

KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER. By : Basyariah L, SST, MKes

BAB 1 PENDAHULUAN. Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana lakilaki

STUDI TENTANG KESETARAAN GENDER

PENDIDIKAN ADIL GENDER DALAM KELUARGA 1. Siti Rohmah Nurhayati, M.Si. 2

Analisis Gender dan Transformasi Sosial Pembahas: Luh Anik Mayani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

DEFINISI & TERMINOLOGI ANALISIS GENDER

MEMAHAMI GENDER UNTUK MENGATASI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

HANIFAH MUYASSARAH FAK. DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM IMAM GHAZALI CILACAP

Laki-laki, Perempuan, dan Kelompok Masyarakat Rentan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam

PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

PENDEKATAN TEORITIS. Tinjauan Pustaka

PENGANTAR Pengertian Jender. Wiwik D Pratiwi

Kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. By : Fanny Jesica, S.ST

JENDER DAN KESEHATAN REPRODUKSI. Pile Patiung, SE

BAB I PENDAHULUAN. perempuan atau laki-laki secara terpisah, tetapi bagaimana menempatkan

BAB IV. Refleksi Teologis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mana perbedaan perempuan dan laki-laki yang bersifat kodrat sebagai ciptaan

MATERI MODUL MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI. Disusun Oleh : Dewi Nur Andhika Sari (11)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. upaya dari anggota organisasi untuk meningkatkan suatu jabatan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.

BAB 6 PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas dan menjelaskan hasil dan analisis pengujian

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. gagasan anti poligami (Lucia Juningsih, 2012: 2-3). keterbelakangan dan tuntutan budaya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

BAB II. Kajian Pustaka. Studi Kesetaraan dan Keadilan Gender Dalam Pembangunan 9

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. Jadi singkatnya Seks bisa disebut juga sebagai Jenis kelamin biologis.

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER Disajikan kepada Para Pembina Penggalang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat pada Lomba Tingkat IV

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sesuatu yang kita miliki, melainkan sesuatu yang kita lakukan dan kita

Tim Penyusun. Pengarah. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan

BAB II LANDASAN TEORI

GENDER DAN PENDIDIKAN: Pengantar

2016 EKSISTENSI MAHASISWI D ALAM BERORGANISASI D I LINGKUNGAN FAKULTAS PEND ID IKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Konsep Dasar Gender PERTEMUAN 4 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. a. Pengertian Pemberdayaan Perempuan

Gender, Social Inclusion & Livelihood

Pertanyaan awal : mengapa pembangunan merupakan isu gender?

BAB I PENDAHULUAN. oleh daya saing dan keterampilan (meritokration). Pria dan wanita sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman dan arus globalisasi membuat tidak sedikit

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi bahkan hampir seluruh waktu yang kita habiskan adalah untuk

Gender. Aspek Seksualitas. Seks biologis. Kesehatan seksual ASPEK SEKSUALITAS DALAM KEPERAWATAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alfian Rizanurrasa Asikin, 2014 Bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kesadaran gender siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi

2017, No kewajiban negara untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses terhadap keadilan dan bebas dari diskriminasi dalam sistem peradilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang bermacam-macam, seperti politik, keyakinan agama, rasisme dan ideologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gender dengan kata seks atau jenis kelamin yang ditentukan secara biologis. Misalnya

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERSAMAAN GENDER DALAM PENGEMBANGAN DIRI. Oleh Marmawi 1

PERAN PEREMPUAN DALAM SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN PENAWANGAN KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR. Oleh: TITIES KARTIKASARI HANDAYANI L2D

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. masih dapat kita jumpai hingga saat ini. Perbedaan antara laki- laki dan

KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM. Jihan Abdullah *

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. ISLAM DAN ISU-ISU KONTEMPORER Oleh E.S

PENDEKATAN TEORETIS TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sama. Hal ini terlihat jelas dalam kamus bahasa Indonesia yang tidak secara jelas

PERILAKU SOSIALMASYARAKATPETANI (PSMP)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

BAB IV ANALISIS PERLINDUNGAN HAK NAFKAH PEREMPUAN DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DALAM PERSPEKTIF FEMINISME

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KONSELING TERHADAP PERLINDUNGAN PEREMPUAN. Diajukan memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Genap. Mata kuliah : Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR.. TAHUN 2009 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KESETARAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. a. Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran. perempuan ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004).

STATISTIK PENDIDIKAN DAN INDIKATOR BERWAWASAN GENDER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB II LANDASAN TEORI. Kata gender dalam istilah bahasa indonesia sebenarnya berasal dari bahasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Orang dewasa muda diharapkan

KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bidang

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kepada setiap warganegara untuk memperoleh pendidikan. Karena itu

Transkripsi:

GENDER DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT Agustina Tri W, M.Pd

Manusia dilahirkan o Laki-laki kodrat o Perempuan Konsekuensi dg sex sbg Laki-laki Sosial Konsekuensinya dg sex sbg Perempuan 2

Apa Pengertian Gender? melihat perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi karakteristik, sikap dan perilaku masingmasing dalam konteks sosial budaya, berbeda dengan seks yang hanya melihat perbedaan tersebut dari sudut jenis kelamin saja. konstruksi sosial yang membedakan peran dan kedudukan laki-laki dan perempuan dalam suatu masyarakat yang dilatarbelakangi kondisi sosial budaya. konsep yang mengacu pada peran-peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang terjadi akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial budaya masyarakat. 3

Apa perbedaan Gender & Sex? Gender: Karena Sosial Tidak universal/tidak sama dimana saja Dapat dipertukarkan Dinamis Bergantung Bukan kodrat Sex : Karena beda Biologis Universal/Sama dimana saja Tidak dpt dipertukarkan Statis Tidak Tergantung masa Kodrat 4

Perbedaan Seks dan Gender Seks adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan secara biologis dan melekat pada jenis kelamin tertentu. Konsep jenis kelamin (seks) digunakan untuk membedakan laki-laki dan perempuan berdasarkan unsur biologis dan anatomi tubuh Laki-laki memiliki penis, testis, jakala, memproduksi sperma dan cirri-ciri biologis lainnya Perempuan mempunyai alat reproduksi seperti rahim, dan saluran-saluran untuk melahirkan, memproduksi telur (indung telur), vagina, mempunyai payudara dan air susu, dan alat biologis perempuan lainnya

Apa konsekuensinya? Alat-alat yang dimiliki laki-laki dan perempuan tersebut merupakan atribut yang selamanya melekat pada setiap manusia dan fungsinya tidak dapat dipertukarkan. Alat-alat tersebut bersifat permanen tidak berubah dan merupakan ketentuan biologis atau ketentuan Tuhan (kodrat). Karena itu jenis kelamin (seks) merupakan sifat bawaan dengan kelahirannya sebagai manusia.

Gender adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembedaan antara laki-laki dan perempuan secara sosial. Gender adalah kelompok atribut dan perilaku yang dibentuk secara kultural yang ada pada laki-laki dan perempuan.

Gender merupakan hasil konstruksi sosial maupun kultural. misal, perempuan dianggap lemah lembut, emosional, keibuan, dan lain sebagainya. laki-laki dianggap kuat, rasional, perkasa, dan sebagainya. Sifat-sifat tersebut bukan kodrat, karena tidak selamanya dan dapat pula dipertukarkan.

Perbedaan antara seks (jenis kelamin) dan gender SEKS GENDER Biologis Pemberian Tuhan (Kodrat) Kodrati (alami) Tidak Dapat Diubah Peran Seks Laki-laki Perempuan ortu, Produksi Reproduksi (Haid, hamil, melahirkan, menyusui,dsb) Kultur, Adat Istiadat Bentukan setelah lahir Diajarkan melalui sosialisasi Internalisasi Konstruksi sosial Dapat Diubah (Dinamis) Peran Gender Memasak, mencuci, merawat anak dan mendidik anak, bekerja di luar rumah, menjadi tenaga professional dsb.

Apa itu Stereotipe Gender? Pelabelan laki-laki dan perempuan berdasarkan karakteristik tertentu pada suatu masyarakat Laki-laki: - maskulin - rasional - tegas - ceroboh - tdk pencemburu - tidak setia Perempuan: - feminim - emosional - lemah lembut - teliti - pencemburu - setia.. 10

Pembagian Peran Perempuan/laki-laki: Peran seks: Perempuan Laki-laki -hamil -melahirkan -menyusui Peran Jender: Reproduksi/keg RT: vv - Mencari nafkah : v vv Kegiatan Sosial : v vv -menghamili Bagaimana perbandingan antara L dan P? 11

Kebutuhan Gender: Kebutuhan Spesifik/seks : sesuai ciri biologis Pembalut, bh dll Kebutuhan air lebih banyak dll Bangku tempat duduk, tangga, toilet dll Peran jender: Siswa perempuan sekolah malam butuh transport, Lingkungan belajar yang aman Peralatan belajar Baju/pakaian dll

Kebutuhan Gender: Taktis : jangka pendek kebutuhan spesifik/gender meliputi kebt spesifik dan kebth utk peran jender Strategis : jangka panjang kebutuhan menuju kesetaraan contoh: regulasi/undang2, pendidikan dll 13

Kapan Gender tidak jadi masalah? Jika : 1. dilakukan secara adil 2. menguntungkan kedua belah pihak 14

Contoh Gender yang tidak jadi masalah: 1. Terjadi kesepakatan kedua belah pihak (lk+pr) di dalam pembagian tugas 2. Perempuan masih memiliki kesempatan utk kegiatan lain di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan bermasyarakat dan mengembangkan diri 3. Laki-laki membantu perempuan dengan pekerjaan di rumah apabila tugas perempuan yg lain juga cukup berat

Kapan Gender jadi masalah? Jika: 1. terjadi ketimpangan 2. satu pihak dirugikan 3. satu pihak dibedakan derajatnya 4. satu pihak dianggap tidak mampu 5. satu pihak diperlakukan lebih rendah 6. satu pihak mengalami ketidakadilan gender 16

Contoh Gender yang jadi masalah: 1. Perempuan tdk berkembang krn harus di rumah saja 2. Anka-anak perempuan tidak mendapat pendidikan seperti anak laki kerena dianggap tdk perlu 3. Perempuan tergantung pada nafkah suami shg kalau suami meninggal perempuan sulit utk menghidupi anak-anaknya krn tdk ada ketrampilan & pengalaman 4. Laki-laki tidak mau tahu dengan pekerjaan di rumah karena marasa tdk pantas melakukan pekerjaan perempuan, meskipun istri sangat repot 5..

Dalam Masyarakat perlu adanya: Kesetaraan dan keadilan gender Kesetaraan gender adalah: kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Keadilan gender adalah : suatu proses untuk menjadi adil terhadap laki-laki dan perempuan 18

Dikatakan adil/setara Gender: Jika: > Terdapat pembagian kerja/peran laki-laki dan perempuan sesuai dengan harkat dan martabatnya dalam hal: 1. akses (peluang) 2. partisipasi 3. kontrol - keputusan atas diri sendiri 4. mengambil manfaat 19

Kapan ada Ketidakadilan gender? Jika ada berbagai tindak ketidakadilan atau diskriminasi yang bersumber pada keyakinan gender Diskriminasi, yaitu: adanya pembedaan, pengucilan, atau pembatasan yang dibuat atas dasar jenis kelamin, yang mempunyai tujuan mengurangi atau menghapus pengakuan, penikmatan atau penggunaan hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan pokok di bidang politik, ekonomi, dll oleh perempuan, terlepas dari status perkawinan mereka, atas dasar persamaan antara perempuan dan laki-laki 20

Apa Penyebab Kesenjangan Gender? 1. Budaya (kawin muda, patriarki) 2. Sensitifitas gender pada pengambil kebijakan 3. lemahnya civil society 4. ekonomi-kemiskinan 5. interpretasi agama 6. sarana dan prasarana 7. Wilayah geografis 8. beban ganda 9. pendidikan tidak menjanjikan 21

Ketidakadilan Gender dapat terjadi di mana saja? 1. Negara 2. Masyarakat 3. Budaya/keyakinan 4. Tempat kerja 5. Rumahtangga 6. Keyakinan pribadi 22

Contoh kaitan keyakinan gender dg ketidakadilan gender Keyakinan Gender Perempuan: lembut dan bersifat emosional Perempuan: pekerjaan utamanya di rumah dan kalau bekerja hanya membantu suami (tambahan) Lelaki: berwatak tegas dan rasional Bentuk Ketidakadilan Gender Tidak boleh menjadi manajer atau pemimpin sebuah institusi Dibayar lebih rendah dan tidak perlu kedudukan yang tinggi/penting Cocok menjadi pemimpin dan tidak pantas kerja di rumah dan memasak 23