BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai

I. PENDAHULUAN. Stock split merupakan salah satu corporate action berupa pemecahan saham yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku ekonomi. Sebagai dampaknya, terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber,

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market).

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini investasi di Indonesia semakin berkembang, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin tingginya volume perdagangan saham.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat diikutsertakan langsung didalamnya. Pasar modal memiliki dua fungsi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah terbatasnya jumlah modal atau dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya volume perdagangan saham hal tersebut menandakan bahwa saham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

BAB I PENDAHULUAN. tetap bertahan dan dapat bersaing perusahaan - perusahaan manufaktur perlu

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya investor akan menginvestasikan dananya kepada perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam pengambilan keputusan bagi para investor di pasar modal. Bagi

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN FIRM SIZE

BAB I PENDAHULUAN. Dimana diharapkan adanya pasar modal yang berfungsi secara optimal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB I PENDAHULUAN. tentunya kondisi perekonomiannya. Dimana kondisi ekonomi negara tidak

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut kamus istilah keuangan dan investasi, stock split atau pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM TERHADAP PEMECAHAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. kurang terpecaya, karena sinyal yang diberikan bersifat costly atau. investor percaya akan kondisi perusahaan di masa mendatang.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menawarkan saham perusahaan kepada publik atau biasa disebut go public.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun luar perusahaan. Dari dalam perusahaan yaitu seperti modal

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan pertumbuhan perekonomian pada sektor riil di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan informasi cenderung meningkat, tak terkecuali di pasar

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkait lainnya. (Tjiptono Darmadji dan Fakhruddin, 2011).

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public dalam upaya menambah dana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. surat berharga (obligasi) ataupun saham. Pasar modal memungkinkan para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya penyebaran atau kapitalisasi nilai perusahaan, karena dalam stock split

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT OPTIMAL RANGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMECAHAN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi dikutip dari Sinar Harapan.Co).

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini ditandai dengan adanya kesepakatan dalam bidang bisnis yaitu ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham dapat dikatakan merupakan indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini mengidentifikasikan bahwa stock split merupakan alat yang. penting dalam praktik pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

ANALISA PENGARUH LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan media pertemuan antara pihak yang

BAB II PEMBAHASAN. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank. jasa para perantara pedagang efek (Febriana dan Mudjiati, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, khususnya pada perdagangan saham yang terdapat di

2015 PENGARUH FAKTOR FUND AMENTAL TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A EMITEN SEKTOR PROPERTI D AN REAL ESTATE D I BURSA EFEK IND ONESIA

PENGUJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBAGAI REAKSI PASAR MODAL ATAS PERISTIWA STOCK SPLIT

I. PENDAHULUAN. dengan issuer (orang yang membutuhkan dana). Investor saham akan memperoleh. keuntungan dari perubahan harga saham dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan ramainya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang meneliti tentang stock split dan akan menjelaskan persamaan dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB I PENDAHULUAN. mereka adalah pelaku utama di bursa. Tanpa adanya investor, maka kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan tersebut dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Likuiditas (liquidity) mengacu pada ketersediaan sumber daya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan. Hal ini disebabkan karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban juga merupakan elemen penting dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Namun, untuk menghasilkan laba, perusahaan membutuhkan pendanaan lebih dari pihak lain untuk meningkatkan kegiatan operasionalnya. Pendanaan yang dibutuhkan perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan maupun investasi dapat berasal dari pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Apabila dana internal yang dimiliki tidak cukup, maka perusahaan harus mengupayakan dana yang berasal dari luar perusahaan. Beberapa perusahaan yang telah go public dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para investor/ pemilik modal. Perusahaan menerbitkan sekuritas sebagai cara untuk meningkatkan keuntungan. Investor membeli sekuritas karena mereka berharap untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan di masa depan dibandingkan saat ini. Salah satu sekuritas yang paling diminati para investor adalah saham. Saham memberikan kepemilikan pada investor dalam hal penanaman modal atau 1

investasi terhadap suatu perusahaan. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual sahamnya adalah pasar modal (capital market). Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli sekuritas dan kegiatan terkait lainnya (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:1). Pasar modal juga merupakan suatu media yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Pasar modal mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana untuk melakukan transaksi. Keberadaan pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan. Sebagai media penghimpun dana, pasar modal akan menciptakan hubungan yang erat dengan investor. Hubungan ini berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan investor dalam hal pengambilan keputusan investasi. Investor membutuhkan informasi yang akurat agar dapat mengurangi ketidakpastian yang terjadi, sehingga keputusan dapat diambil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu informasi yang dapat dimanfaatkan para pelaku pasar modal adalah informasi tentang stock split. Nilai saham yang terlalu tinggi akan mengakibatkan saham tersebut kurang diminati investor-investor kecil. Dengan stock split, jumlah lembar saham bertambah melalui pengurangan secara proporsional atas nilai nominal saham. 2

Tujuan utama pemecahan saham adalah untuk menempatkan saham pada kisaran perdagangan yang lebih diminati, sehingga diharapkan akan menarik lebih banyak pembeli (Ambarwati, 2010:103). Stock split merupakan kebijakan para emiten (perusahaan go public) untuk meningkatkan jumlah saham beredar. Secara teoritis, dampak dari stock split adalah harga saham akan menjadi undervalued, karena jumlah lembar saham yang beredar bertambah. Emiten berharap stock split akan diikuti oleh reaksi positif dari pasar, yakni meningkatnya kembali minat beli (bid order) para investor. Naiknya bid order diharapkan akan membuat harga saham emiten yang tadinya under valued akan meningkat kembali beberapa hari setelah pengumuman stock split (Halim, 2015:141). Tabel 1.1 Jumlah Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 Tahun Jumlah Perusahaan 2010 4 2011 10 2012 11 2013 9 2014 5 Total 39 Sumber: www.sahamok.com Tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari tahun 2010 hingga 2014 terjadi fluktuasi jumlah perusahaan go public yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia. Walaupun mengalami fluktuasi, hal ini menunjukkan bahwa stock split merupakan peristiwa yang penting dan tetap dilakukan oleh perusahaanperusahaan go public di Indonesia. 3

Pada umumnya perusahaan melakukan kegiatan stock split dikarenakan harga saham yang terlalu tinggi sehingga mengakibatkan saham tersebut tidak likuid. Apabila saham tidak likuid, maka saham tersebut akan menyebabkan transaksi perdagangan atas saham semakin sedikit. Perdagangan saham yang sedikit menyebabkan profitabilitas atau kemampuan menghasilkan laba dari per lembar saham semakin sedikit. Menurut Tandelilin (2010) dalam Rusliati (2010) likuiditas saham adalah tingkat keaktifan dari sebuah saham untuk dapat diperjualbelikan. Likuiditas saham merupakan salah satu indikator untuk melihat pasar bereaksi terhadap suatu pengumuman. Likuiditas saham dapat dicerminkan melalui Trading Volume Activity (TVA). Volume perdagangan saham merupakan salah satu parameter aktivitas jual beli saham di bursa. Tabel 1.2 Rata-Rata Trading Volume Activity Saham Perusahaan yang Melakukan Stock Split Tahun 2010-2014 No Emiten Tahun Periode Pengamatan Stock Split H-5 hingga H-1 H+1 hingga H+5 1 CPIN 2010 0.004706 0.001345 2 DILD 2010 0.001349 0.001994 3 SSIA 2011 0.005023 0.011037 4 MAIN 2011 0.003618 0.002928 5 AUTO 2011 0.000106 0.000226 6 KLBF 2012 0.001139 0.000668 7 INDS 2012 0.002913 0.001512 8 SMRA 2013 0.002570 0.001267 9 ARNA 2013 0.000844 0.001250 10 MLBI 2014 0.000083 0.000043 Sumber: http://finance.yahoo.com/ (Data Diolah) Berdasarkan Tabel 1.2 tampak bahwa terdapat perkembangan likuiditas saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 4

hingga 2014. Likuiditas saham yang diproksikan ke dalam volume perdagangan saham mengalami peningkatan dan penurunan selama periode penelitian. Perusahaan yang mengalami peningkatan Trading Volume Activity meliputi Intiland Development Tbk (DILD), Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Astra Otopart Tbk (AUTO), dan Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA). Sedangkan Charoen Pokphan Indonesia Tbk (CPIN), Malindo Feedmill Tbk (MAIN), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Indospring Tbk (INDS), Summarecon Agung (SMRA), dan Multi Bintang Indonesia (MLBI) mengalami penurunan Trading Volume Activity. Peningkatan dan penurutan tingkat Trading Volume Activity sebagai proksi likuiditas saham di atas bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa peristiwa stock split dilakukan agar saham berada pada kisaran harga yang lebih diminati investor. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ni Luh dkk. (2014) meneliti tentang analisis pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap tingkat keuntungan (return) saham dan likuiditas saham (studi pada perusahaan yang go public di bursa efek indonesia periode 2008-2013). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peristiwa pemecahan saham menyebabkan adanya perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pemecahan saham yang dilakukan oleh perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2013. Menurut Tandelilin (2010) dalam Ellen (2010), tujuan investor dalam berinvestasi adalah ingin memperoleh return yang maksimal, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return saham merupakan imbalan keberanian perusahaan menanggung risiko atas penjualan saham yang 5

dilakukannya. Berikut adalah data rata-rata capital gain yang menunjukkan perkembangan return saham yang diperoleh perusahaan pada saat sebelum dan setelah melakukan peristiwa stock split. Tabel 1.3 Rata-rata Capital Gain Perusahaan yang Melakukan Stock Split Tahun 2010 hingga 2014 No Emiten Tahun Periode Pengamatan Stock Split H-5 hingga H-1 H+1 hingga H+5 1 CPIN 2010 0.000140-0.001854 2 DILD 2010 0.005732 0.010960 3 SSIA 2011 0.002986 0.009308 4 MAIN 2011 0.014460-0.005734 5 AUTO 2011-0.006484 0.056666 6 KLBF 2012 0.004346 0.006294 7 INDS 2012 0.012826-0.017184 8 SMRA 2013-0.007890-0.015949 9 ARNA 2013 0.006440-0.022504 10 MLBI 2014-0.198069-0.004241 Sumber: http://finance.yahoo.com/ (Data Diolah) Pada Tabel 1.2 tampak perkembangan return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 hingga 2014. Return saham yang diproksikan ke dalam capital gain mengalami peningkatan dan penurunan selama periode penelitian. Sama halnya dengan likuiditas saham, peningkatan dan penurunan capital gain sebagai proksi return saham bertentangan dengan teori stock split. Perusahaan yang mengalami peningkatan capital gain meliputi Intiland Development Tbk (DILD), Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Astra Otopart Tbk (AUTO), Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan Multi Bintang Indonesia (MLBI). Sedangkan Charoen Pokphan Indonesia Tbk (CPIN), Malindo Feedmill Tbk (MAIN), Indospring Tbk (INDS), Summarecon Agung (SMRA), dan Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) mengalami penurunan capital gain. 6

Tabel 1.4 Rata-rata Bid Ask Spread Perusahaan yang Melakukan Stock Split Tahun 2010 hingga 2014 No Emiten Tahun Periode Pengamatan Stock Split H-5 hingga H-1 H+1 hingga H+5 1 CPIN 2010 0.035158 0.029402 2 DILD 2010 0.029036 0.040408 3 SSIA 2011 0.016220 0.037460 4 MAIN 2011 0.025808 0.026852 5 AUTO 2011 0.016678 0.012588 6 KLBF 2012 0.034596 0.026472 7 INDS 2012 0.038578 0.037260 8 SMRA 2013 0.064543 0.062411 9 ARNA 2013 0.051688 0.056662 10 MLBI 2014 0.015384 0.044203 Sumber: http://finance.yahoo.com/ (Data Diolah) Suharto (2015:468) mengemukakan bahwa bid ask spread merupakan perbedaan harga beli dan harga jual saham pada suatu waktu tertentu. Pada Tabel 1.4 tampak bahwa bid ask spread mengalami peningkatan dan penurunan setelah peristiwa stock split selama periode penelitian. Melalui stock split, diharapkan permintaan dan penawaran saham dari perusahaan dan investor semakin meningkat yang digambarkan melalui bid ask spread. Akan tetapi, pada tabel di atas tampak bahwa terjadi peningkatan dan penurunan bid ask spread. Perusahaan yang mengalami peningkatan bid ask spread antara lain Intiland Development Tbk (DILD), Surya Semesta Internusa (SSIA), Malindo Feedmill (MAIN), Arwana Citra Mulia (ARNA), dan Multi Bintang Indonesia (MLBI). Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan bid ask spread antara lain Charoen Pokphan Indonesia Tbk (CPIN), Astra Otopart Tbk (AUTO), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Indospring Tbk (INDS), dan Summarecon Agung Tbk (SMRA). 7

Tabel-tabel diatas menunjukkan peningkatan dan penurunan Trading Volume Activity, Capital Gain, dan Bid Ask Spread perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 hingga 2014. Pada tabel-tabel di atas tampak bahwa TVA, capital gain, dan bid ask spread perusahaan yang melakukan stock split bertentangan dengan teori motivasi stock split yakni Trading Range Theory. Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan setelah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan setelah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah terdapat perbedaan bid ask spread sebelum dan setelah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan likuiditas saham sebelum dan setelah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 8

2. Untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan return saham sebelum dan setelah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan bid ask spread sebelum dan setelah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai stock split dan perbedaannya terhadap likuiditas saham, return saham, dan bid ask spread. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dan masukan dalam melakukan kebijakan perusahaan khususnya stock split. 3. Bagi Investor dan Calon Investor Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi yang berdasarkan stock split. 4. Bagi Peneliti Lainnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau tambahan referensi untuk penelitian yang berhubungan dengan stock split yang akan dilakukan di masa yang akan datang. 9