BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2010 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pemantauan. Lingkungan Hidup.

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

Jangka waktu penyelesaian : ± 19 hari (pengumuman 5 hari, pemeriksaan 14 hari sejak formulir UKL UPL dinyatakan lengkap secara administrasi)

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

LAMPIRAN III. PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 50 TAHUN 2012 TANGGAL :

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 18 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

PEDOMAN PENGISIAN FORMULIR UKL-UPL

SURAT PERMOHONAN PERSETUJUAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL)

WALIKOTA MAKASSAR WALIKOTA MAKASSAR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 08 Tahun : 2010 Seri : E

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BUPATI MADIUN PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PEMALANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 42 TAHUN 2015 TENTANG

-1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG IZIN LINGKUNGAN BUPATI KUDUS,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Re

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 19 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

WALIKOTA KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 04 TAHUN 2005 SERI D PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) DAN DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 47 Tahun : 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 21 TAHUN 2015 SERI E.16

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) KABUPATEN BULUNGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 257 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSEDUR PELAYANAN DOKUMEN LINGKUNGAN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

IJIN GANGGUAN (HO) BARU/PERLUASAN DAN PERUBAHAN IJIN / GANTI NAMA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI LANDAK BUPATI LANDAK,

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA SUKABUMI TAHUN 2010

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 71 /KUM/2013

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN PEMERINTAH NO. 82/2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2007

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

2 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 28 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I KETENTUAN UMUM

PANDUAN MENYUSUN SPPL. Cara mudah menyusun SPPL di Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 13 Juni 2011 NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG : UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Sekretariat Daerah Kota Sukabumi Bagian Hukum 2011

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI NOMOR 9 2011 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG : UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA SUKABUMI, Menimbang : bahwa dengan telah terbitnya Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL), maka Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) perlu diubah dan disesuaikan kembali yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota Sukabumi; Mengingat..

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851); 6. Undang-Undang..

- 3-6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059 ); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3910); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4153); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161); 11. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kota Sukabumi (Lembaran Daerah Kota Sukabumi Tahun 2008 Nomor 2); 12. Peraturan..

- 4-12. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Sukabumi (Lembaran Daerah Kota Sukabumi Tahun 2008 Nomor 6); Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup; 2. Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 31 Tahun 2008 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Kantor Lingkungan Hidup Kota Sukabumi (Berita Daerah Kota Sukabumi Tahun 2008 Nomor 31); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah.

- 5-1. Daerah adalah Kota Sukabumi. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4. Kepala Daerah adalah Walikota Sukabumi. 5. Kantor adalah Kantor Lingkungan Hidup Kota Sukabumi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi lingkungan hidup. 6. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Sukabumi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi lingkungan hidup. 7. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang selanjutnya disebut Amdal adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. 8. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan suatu usaha dan/atau kegiatan. 9. Surat.

- 6 9. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut SPPL adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha dan/atau kegiatannya di luar usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL. 10. Pemrakarsa adalah penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan. 11. Instansi yang berwenang adalah instansi yang berwenang memberikan keputusan izin melakukan usaha dan atau kegiatan. BAB II JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI UKL-UPL DAN SPPL Pasal 2 (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib Amdal wajib memiliki UKL-UPL. (2) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL wajib membuat SPPL. Pasal 3 Jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki UKL- UPL atau SPPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. BAB III..

- 7 - BAB III TATA CARA Pasal 4 (1) Pemrakarsa mengajukan UKL-UPL atau SPPL kepada Kepala Daerah melalui Kepala Kantor dengan format penyusunan sebagaimana tercantum dalam lampiran II dan lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. (2) Kepala Kantor memberikan tanda bukti penerimaan UKL-UPL atau SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pemrakarsa yang telah memenuhi format penyusunan UKL-UPL atau SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Kepala Kantor melakukan pemeriksaan UKL-UPL atau SPPL yang telah diterima dan memenuhi format penyusunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (1) Kepala Kantor wajib : Pasal 5 a. melakukan pemeriksaan UKL-UPL berkoordinasi dengan instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan dan menerbitkan rekomendasi UKL-UPL paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya UKL-UPL; atau b. melakukan pemeriksaan SPPL dan memberikan persetujuan SPPL paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya SPPL. (2) Dalam..

- 8 - (2) Dalam hal terdapat kekurangan data dan/atau informasi dalam UKL-UPL atau SPPL serta memerlukan tambahan dan/atau perbaikan, Pemrakarsa wajib menyempurnakan dan/atau melengkapinya sesuai hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Setelah UKL-UPL dan SPPL disempurnakan oleh Pemrakarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Kantor wajib : a. menerbitkan rekomendasi UKL-UPL paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya UKL-UPL yang telah disempurnakan oleh Pemrakarsa; atau b. memberikan persetujuan SPPL paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya SPPL yang telah disempurnakan oleh pemrakarsa. (4) Dalam hal Kepala Kantor tidak melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau tidak menerbitkan rekomendasi UKL-UPL atau persetujuan SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3), UKL-UPL yang diajukan oleh Pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan dianggap telah diperiksa dan disahkan oleh Kepala Kantor. (5) Format rekomendasi UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, tercantum dalam lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal 6 (1) Rekomendasi UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 digunakan sebagai dasar untuk : a. memperoleh izin lingkungan; b. melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. (2) Kepala

- 9 - (2) Kepala Kantor wajib mencantumkan persyaratan dan kewajiban dalam rekomendasi UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 7 (1) Pejabat dari instansi yang berwenang wajib mencantumkan syarat dan kewajiban yang tercantum dalam program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, di dalam izin melakukan usaha dan atau kegiatan yang bersangkutan. (2) Izin yang diterbitkan oleh pejabat dari instansi yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tembusannya wajib disampaikan kepada Kepala Kantor. BAB IV PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 8 (1) Pengawasan dan pengendalian Peraturan Walikota ini dilaksanakan oleh Kantor dan instansi terkait, yang meliputi : a. pemantauan dan pengawasan pelaksanaan UKL- UPL atau SPPL pada lokasi dan atau kegiatan; b. evaluasi hasil pemantauan pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh usaha dan atau kegiatan berdasarkan dokumen UKL-UPL atau SPPL. (2) Dalam mendukung pengawasan dan pengendalian oleh Kantor dan Instansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemrakarsa wajib : a. melaksanakan...

- 10 - a. melaksanakan pengelolaan terhadap dampak negatif yang dilaksanakan oleh usaha dan atau kegiatan sebagaimana disanggupi dalam UKL-UPL atau SPPL; b. melaporkan hasil pengelolaan dan pemantauan lingkungan kepada Kepala Daerah; c. melaporkan setiap perubahan baik yang menyangkut perubahan terhadap ketentuanketentuan yang tertuang dalam UKL-UPL dan/atau SPPL kepada Kepala Daerah. BAB IV PEMBIAYAAN Pasal 9 Biaya yang diperlukan dalam penyusunan dan pemeriksaan UKL-UPL atau SPPL dibebankan kepada Pemrakarsa. BAB V LAIN-LAIN Pasal 10 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Walikota ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan kemudian oleh Kepala Kantor. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 11...

- 11 - Pasal 11 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) (Berita Daerah Kota Sukabumi Tahun 2009 Nomor 13) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 12 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah. Ditetapkan di Sukabumi Pada tanggal 13 Juni 2011 WALIKOTA SUKABUMI, cap. ttd. Diundangkan di Sukabumi Pada tanggal 13 Juni 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA SUKABUMI, cap. ttd. MOKH. MUSLIKH ABDUSSYUKUR MOHAMAD MURAZ BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 9

LAMPIRAN II : PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR : TENTANG : UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP FORMAT PENYUSUNAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) UKL-UPL minimal berisi hal-hal sebagai berikut : I. IDENTITAS PEMRAKARSA 1. Nama perusahaan : 2. Nama pemrakarsa : 3. Alamat kantor, nomor telepon/ fax :

II. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN 1. Nama rencana usaha dan/atau kegiatan 2. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan : : Keterangan : Tuliskan lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara lain: nam kecamatan, kabupaten/kota dan propinsi tempat akan dilakukannya r dan/atau kegiatan. Untuk kegiatan-kegiatan yang mempunyai skala us kegiatan besar, seperti kegiatan pertambangan, perlu dilengkapi denga kegiatan dengan skala yang memadai (1:50.000 bila ada) dan letak lokas Garis Lintang dan Garis Bujur. 3. Skala usaha dan/atau Kegiatan : Keterangan: Tuliskan ukuran luas dan atau panjang dan/atau volume dan/atau k besaran lain yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran t kegiatan. Sebagai contoh antara lain: 1. Bidang Industri: jenis dan kapasitas produksi, jumlah bahan baku d jumlah penggunaan energi dan jumlah penggunaan air 2. Bidang Pertambangan: luas lahan, cadangan dan kualitas bahan tamb dan luas lintasan uji seismik dan jumlah bahan peledak 3. Bidang Perhubungan: luas, panjang dan volume fasilitas perhubung dibangun, kedalaman tambatan dan bobot kapal sandar dan ukuran yang sesuai dengan bidang perhubungan - 2 -

4. Pertanian: luas rencana usaha dan/atau kegiatan, kapasitas unit jumlah bahan baku dan penolong, jumlah penggunaan energi penggunaan air 5. Bidang Pariwisata: luas lahan yang digunakan, luas fasiiltas pariwis dibangun, jumlah kamar, jumlah mesin laundry, jumlah hole, kap duduk tempat hiburan dan jumlah kursi restoran 4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Tuliskan komponen-komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang diyakini akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup. Teknik penulisan dapat menggunakan uraian kegiatan pada setiap tahap pelaksanaan proyek, yakni tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi atau dengan menguraikan komponen kegiatan berdasarkan proses mulai dari penanganan bahan baku, proses produksi, sampai dengan penanganan pasca produksi. Contoh: Kegiatan Peternakan Tahap Prakonstruksi : a. Pembebasan lahan (jelaskan secara singkat luasan lahan yang dibebaskan dan status tanah). b. dan lain lain Tahap Konstruksi: a. Pembukaan lahan (jelaskan secara singkat luasan lahan, dan tehnik pembukaan lahan). b. Pembangunan kandang, kantor dan mess karyawan (jelaskan luasan bangunan). c. dan lain-lain..

Tahap Operasi: a. Pemasukan ternak (tuliskan jumlah ternak yang akan dimasukkan). b. Pemeliharaan ternak (jelaskan tahap-tahap pemeliharaan ternak yang menimbulkan limbah, atau dampak terhadap lingkungan hidup). c. dan lain-lain (Catatan: Khusus untuk usaha dan/atau kegiatan yang berskala besar, seperti antara lain: industri kertas, tekstil dan sebagainya, lampirkan pula diagram alir proses yang disertai dengan keterangan keseimbangan bahan dan air (mass balance dan water balance)) III. DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI. Uraikan secara singkat dan jelas mengenai: 1. kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap lingkungan hidup; 2. jenis dampak lingkungan hidup yang terjadi; 3. ukuran yang menyatakan besaran dampak; dan 4. hal-hal lain yang perlu disampaikan untuk menjelaskan dampak lingkungan yang akan terjadi terhadap lingkungan hidup. 5. ringkasan dampak dalam bentuk tabulasi seperti di bawah ini : - 3 - SUMBER... SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK (Tuliskan kegiatan yang menghasilkan dampak terhadap lingkungan) (Tuliskan dampak yang mungkin terjadi) (Tuliskan ukuran yang dapat menyatakan besaran dampak) (Tu lai dis

Contoh: Kegiatan Peternakan pada tahap operasi Contoh: Contoh: me lin ter Pemeliharaan menimbulkan berupa : ternak limbah 1. Limbah cair 2. Limbah padat (kotoran) 3. Limbah gas akibat pembakaran sisa makanan ternak Terjadinya penurunan kualitas air Sungai XYZ akibat pembuangan limbah cair Terjadinya penurunan kualitas air Sungai XYZ akibat pembuangan limbah padat Penurunan kualitas udara akibat pembakaran Limbah cair yang dihasilkan adalah 50 liter/hari. Limbah padat yang dihasilkan adalah 1,2 m 3 /minggu. IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Uraikan secara singkat dan jelas : 1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dan mengelola dampak termasuk upaya untuk menangani dan menanggulangi keadaan darurat; 2. Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk mengetahui efektifitas pengelolaan dampak dan ketaatan terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup; 3. Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup. V. TANDA TANGAN DAN CAP

Setelah UKL-UPL disusun dengan lengkap, pemrakarsa wajib menandatangani dan membubuhkan cap usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan. Sukabumi, WALIKOTA SUKABUMI, MOKH. MUSLIKH ABDUSSYUKUR

LAMPIRAN III : PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR : TENTANG : UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... Jabatan :... Alamat :... Nomor Telp. :... Selaku penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari : Nama perusahaan/usaha :... Alamat perusahaan/usaha :...

Nomor telp. Perusahaan :... Jenis Usaha/sifat usaha :... Kapasitas Produksi :... Perizinan yang dimiliki :... Keperluan :... Besarnya modal :... Dengan ini menyatakan bahwa kami sanggup untuk : 1. melaksanakan ketertiban umum dan senantiasa membina hubungan baik dengan tetangga sekitar. 2. menjaga kesehatan, kebersihan dan keindahan di lingkungan usaha. 3. Bertanggung jawab terhadap kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh usaha dan/atau kegiatan tersebut. 4. bersedia dipantau dampak lingkungan dari usaha dan/atau kegiatannya oleh pejabat yang berwenang. 5. menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup di lokasi dan disekitar tempat usaha dan/atau kegiatan. 6. apabila kami lalai untuk melaksanakan pernyataan pada angka 1 sampai angka 5 di atas, kami bersedia bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keterangan: a. Dampak lingkungan yang terjadi : 1.

2. 3. 4. 5. dst. - 2 - b. Pengelolaan... b. Pengelolaan dampak lingkungan yang dilakukan : 1. 2. 3. 4. 5. dst. SPPL ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan berakhirnya usaha dan/atau kegiatan atau mengalami perubahan lokasi, desain, proses, bahan baku dan/atau bahan penolong. Menyetujui, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Sukabumi, (...) NIP. Sukabumi, Yang menyatakan, Materai Rp. 6.000,- Tanda tangan Cap perusahaan (... Sukabu mi,

WALIKOTA SUKABUMI, MOKH. MUSLIKH ABDUSSYUK UR

LAMPIRAN IV : PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR : TENTANG : UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP FORMAT SURAT REKOMENDASI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP KOP NASKAH DINAS KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA SUKABUMI,. 20 Nomor : Kepada : Lampiran : Perihal : Rekomendasi UKL-UPL Kegiatan Yth.... oleh..

di Menindaklanjuti surat saudara nomor. tanggal. perihal Penyampaian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) untuk kegiatan Bersama ini diberitahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi teknis yang telah dilakukan, maka terhadap pengajuan UKL-UPL sebagaimana dimaksud secara teknis dapat disetujui. UKL-UPL yang telah disetujui merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat rekomendasi ini dan menjadi acuan bagi penanggungjawab kegiatan dalam menjalankan kegiatannya dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila terjadi pemindahan lokasi kegiatan, disain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong atas usaha dan/atau kegiatan, terjadi bencana alam dan/atau lainnya yang menyebabkan perubahan lingkungan yang sangat mendasar baik sebelum maupun saat pelaksanaan kegiatan, maka penanggung jawab kegiatan wajib menyusun UKL- UPL dan Amdal baru sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penanggung jawab kegiatan PT wajib melaksanakan seluruh ketentuan yang tercantum dalam UKL-UPL dan bertanggung jawab sepenuhnya atas pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan dari kegiatan - 2 - Penanggung Penanggung jawab kegiatan PT wajib melaporkan pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tercantum dalam UKL-UPL kepada Kantor Lingkungan HIdup Kota Sukabumi dan instansi terkait (pemberi izin) setiap bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya rekomendasi ini. Demikian Rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai bahan seperlunya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA SUKABUMI, Tembusan : 1.. 2....

Sukabu mi, WALIKOTA SUKABUMI, MOKH. MUSLIKH ABDUSSYU KUR