YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KETEPATAN SERVIS DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rukita Ramdan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. negara di kancah International. Nama-nama besar kini telah lahir seperti Ferry

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

2015 KONSTRUKSI TES KELINCAHAN D ALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erpan Herdiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bambang Sugandi, 2013

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Rosdiana, 2015 Pengaruh penerapan pelatihan tabata terhadap peningkatan kemampuan aerobik

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

2016 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SEBELUM BERTANDING DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agung Dwi Juniarsyah, 2013

2015 LATIHAN SHADOW BADMINTON DAN LATIHAN LADDER DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN ATLET BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

2016 PENGARUH PERMAINAN BULUTANGKIS TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMP NEGERI 6 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

2014 PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. Afrian Dhea Fahmi, 2015 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ATLET SQUASH DENGAN POLA MAKAN PASCA KOMPETISI

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Hendra Dana, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bulutangkis yang dilakukan. Olahraga bulu tangkis dapat dimainkan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah )

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

2015 PROFIL KOND ISI FISIK ATLET SQUASH KABUPATEN BEKASI PAD A PORD A

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

PERBANDINGAN KONDISI FISIK DAN TEKNIK DASAR PEMAIN TUNGGAL DENGAN PEMAIN GANDA DALAM CABOR BULUTANGKIS

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. waktu, dan tempat dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dunia Internasional. Nama-nama besar telah lahir seperti Ferry Soneville,

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Deni Diki Hardiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. atlet. Prestasi yang diraih ditandai dengan keberhasilan atlet dalam

2017 KESADARAN ATLET BULUTANGKIS TERHADAP GAYA HIDUP SEHAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peneltian Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sering dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Peraturannya yang sederhana membuat bulutangkis bisa dimainkan oleh anak-anak, remaja, tua-muda, laki-laki maupun perempuan. Bulutangkis disebagian besar masyarakat menjadi olahraga hiburan atau rekreasi, namun seiring bertambahnya waktu bulutangkis menjadi menjadi olahraga prestasi yang dikemas secara professional. Menurut (Subarjah dan Hidayat, 2008, hlm. 2.3) : Permainan bulutangkis merupakan jenis olahraga yang dimainkan dengan menggunakan net, raket sebagai alat pemukul, satelkok sebagai obyek yang dipukul, dan berbagai keterampilan, mulai keterampilan dasar hingga keterampilan yang paling kompleks. Tujuan dari permainan bulutangkis adalah memperoleh angka dan kemenangan dengan cara menyeberangkan dan menjatuhkan satelkok di bidang permainan lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat memukul satelkok atau menjatuhkannya di daerah permainan sendiri. Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sering mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah dunia, sudah banyak prestasi yang ditorehkan oleh atlet Indonesia pada cabang olahraga yang bergengsi ini. Salah satu nya adalah Rudy Hartono yang meraih All England selama delapan kali 1968-1976 dan ini merupakan rekor dunia dan belum ada yang bisa menggantikannya. Selain Rudy Hartono masih banyak atlet Indonesia yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan-kejuaraan Bulutangkis dunia. Namun beberapa tahun belakangan ini prestasi atlet bulutangkis Indonesia merosot. Hal ini ditandai dengan gagalnya atlet-atlet Indonesia di kejuaraankejuaraan Internasional. Ada banyak faktor yang mempengaruhi turunnya prestasi atlet bulutangkis Indonesia, salah satu nya adalah faktor fisik dan mental atau psikologi.

2 Dalam olahraga bulutangkis terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan agar atlet dapat meraih prestasi maksimal. Beberapa aspek tersebut antara lain adalah fisik, teknik, taktik, dan mental (Imanudin, 2008, hlm. 64). Bulutangkis merupakan olahraga yang sarat dengan berbagai kemampuan dan keterampilan gerak yang kompleks. Oleh karena itu, bagi seorang atlet bulutangkis, kondisi fisik yang prima mutlak harus dimiliki. Atlet kelas dunia seperti Susi susanti merupakan contoh atlet yang disiplin menjaga kebugaran fisiknya. Oleh karena itu ia selalu bertanding dalam kondisi yang prima sehingga berdampak positif dengan prestasi yang diraihnya. Fisik merupakan salah satu aspek dasar yang paling penting, apabila atlet bulutangkis memiliki kondisi fisik yang baik maka atlet dapat mempertahankan kondisi fisiknya selama pertandingan sehingga atlet tidak cepat mengalami kelelahan dan berdampak terhadap hasil pertandingan. Salah satu komponen kondisi fisik yang penting yang harus dimiliki oleh seorang atlet bulutangkis adalah daya tahan kardiovaskular (VO 2 max), VO 2 max menurut Depdikbud adalah Kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkan ke jaringan yang aktif sehingga dapat dipergunakan pada proses metabolisme tubuh. Daya tahan merupakan salah satu komponen fisik yang tidak dapat dipisahkan dalam olahraga prestasi, daya tahan aerobik (VO 2 max) merupakan suatu pondasi yang mempengaruhi komponen fisik yang lainnya seperti kekuatan, kecepatan. VO 2 max memegang peranan penting bagi cabang olahraga bulutangkis. Namun menurut (Rizal dan Faruk, 2013) yang lebih penting lagi adalah bukan hanya besaran VO 2 max, tetapi besar persentase penggunaan VO 2 max tersebut pada saat olahraga atau pertandingan. Besaran persentase VO 2 max merupakan faktor penting dalam menghambat kelelahan akibat menumpuknya asam laktat pada otot. Menurut (Savitri, 2014, hlm. 3) : Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki intensitas tinggi, dilihat dari gerakannya yang relatif cepat dalam setiap rallynya dan sangat singkat durasi waktu istirahat antara rally ke

3 rally berikutnya, dengan tetap mempertahankan keakuratan pukulan dalam waktu yang relatif lama. Tubuh secara otomatis akan menggunakan sistem energi anaerobic alaktasid yang berulang-ulang dikarenakan setiap gerakannya harus dilakukan secara maksimal, tetapi harus dapat dipertahankan dalam waktu yang lama dan dilakukan berulang-ulang tanpa ada batas waktu. Oleh karena itu, pemain bulutangkis harus memiliki VO 2 max yang sangat baik agar olahdaya aerobik dapat mengimbangi olahdaya anaerobik dan apabila olahdaya aerobic sudah mencapai titik maksimal VO 2 max, maka tidak mungkin mengimbangi peningkatan olahdaya anaerobik lebih lanjut. Beberapa faktor yaitu fisik, teknik, taktik dan psikologis saling berkaitan dalam memunculkan prestasi yang optimal, menurut Bauersfeld dan Schrouter (Zafar, 2011, hlm. 1) tujuh pendukung prestasi puncak adalah Sistem; situasikondisi kompetisi, sarana dan prasarana latihan dan kompetensi, psikis, konstitusi tubuh, fisik, teknik, taktik/strategi dan psikis. Prestasi yang maksimal seorang atlet tidak akan tercapai bila seorang atlet hanya unggul di salah satu faktor, misalnya faktor fisik, namun tidak didukung dengan faktor lainnya seperti faktor teknik, taktik dan psikologis. Jadi, untuk mencapai prestasi yang maksimal seorang atlet sangat perlu menguasai faktor-faktor tersebut. Pada faktor fisik seorang atlet harus mempunyai dan menjaga fisik yang prima, pada faktor teknik seorang atlet harus meiliki teknik dan bervariasi, mempunyai banyak taktik dan strategi dalam bertanding dan pada faktor psikologis seorang atlet harus memiliki mental juara. Apabila ketiga faktor tersebut dimiliki, atlet tersebut menjadi atlet unggul dan memiliki modal yang cukup untuk meraih prestasi puncak. Selain faktor fisik terdapat faktor lain yang mempengaruhi terhadap timbulnya prestasi seorang atlet, faktor tersebut adalah faktor psikologis. Tidak dipungkiri lagi bahwa faktor psikologis memegang peranan penting terhadap pencapaian prestasi seorang atlet. Bahkan seorang pakar psikologi olahraga mengatakan bahwa 80 persen faktor kemenangan atlet profesional ditentukan oleh faktor psikologis (Sudarwati, 2007, hlm. 17). Dalam olahraga, salah satu faktor psikologis yang harus dimiliki seorang atlet adalah kepercayaan diri. Seorang atlet yang memiliki rasa percaya diri baik, percaya bahwa dirinya akan mampu menampilkan kinerja olahraga yang diharapkan (Weinberg dan Gould, 2003). Adegebesan (Hidayat, 2012, hlm. 43)

4 mengatakan bahwa kepercayaan diri diyakini sebagai salah satu parameter psikologis yang sangat penting dalam partisipasi olahraga. Masalah kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil dibawah kemampuannya, sepanjang ia telah berlatih secara sungguhsungguh dan memiliki pengalaman bertanding yang memadai. Menurut Hidayat (2008) : Kepercayaan diri merupakan sebuah konstruk multi dimensi yang dibangun oleh tiga dimensi yaitu efisiensi kognitif, latihan fisik dan keterampilan serta resiliensi. Ketiga dimensi tersebut dielaborasi menjadi delapan indikator yaitu memfokuskan perhatian, membuat keputusan, mengelola pikiran, menguasai keterampilan fisik, menguasai keterampilan teknik, memperbaiki kesalahan, mengatasi keraguan, dan menampilkan penampilan terbaik. Penelitian tentang VO 2 max dalam hubungan daya tahan jantung paru dengan kondisi psikologis (Irsyahma dan Nisa, 2012). Makin tinggi nilai VO 2 max makin baik daya tahan jantung paru. Latihan fisik aerobik akan meningkatkan daya tahan jantung paru yang hasil akhirnya adalah peningkatan kebugaran jasmani. Dengan kebugaran jasmani yang baik, maka kondisi psikologis terpengaruh secara positif pula. Berdasarkan teori tersebut, daya tahan jantung paru merupakan salah satu faktor fisik yang bisa memberikan pengaruh terhadap kondisi psikologis salah satu nya kepercayaan diri. Dengan memiliki tingkat VO 2 max yang tinggi maka akan berpengaruh juga terhadap tingkat kepercayaan diri. Di Indonesia sekarang sudah banyak klub atau sekolah-sekolah bulutangkis yang melakukan pembinaan atlet, para atlet dilatih tidak hanya sekedar untuk bisa saja, tetapi banyak yang disiapkan untuk mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan oleh PBSI baik itu tingkat cabang, daerah maupun nasional, sehingga mereka sudah siap ketika akan bertanding dengan bekal latihannya dan bisa menjadi juara. Namun pada dasarnya untuk atlet sekolah bulutangkis tidak semuanya mempunyai faktor fisik yang bagus, salah satu nya daya tahan aerobik (VO 2 max). Ini dikhawatirkan akan berdampak pada faktor psikologis yaitu kurang percaya dirinya atlet dalam mengahadapi sebuah pertandingan.

5 Maka dari itu daya tahan aerobik (VO 2 max) sangatlah penting untuk dimiliki oleh seorang atlet bulutangkis, karena selain bisa membuat kepercayaan diri atlet meningkat, juga akan mampu menampilkan performa yang baik dan maksimal, namun masalah dilapangan ketika atlet mempunyai VO 2 max tetapi kepercayaan dirinya rendah sebaliknya ketika atlet mempunyai VO 2 max rendah, kepercayaan diri nya tinggi. Melihat hal itu perlu kiranya dilakukan penelitian tentang apakah tingkat VO 2 max memberikan kontribusi terhadap timbulnya kepercayaan diri pada cabang olahraga bulutangkis khususnya pada atlet sekolah bulutangkis kelompok usia 11-13 tahun. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah VO 2 max memberikan kontribusi yang signifikkan terhadap kepercayaan diri atlet sekolah bulutangkis kelompok usia 11-13 tahun? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti mengajukan tujuan penilitian ini adalah ingin menguji apakah VO 2 max memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kepercayaan diri atlet sekolah bulutangkis kelompok umur 11-13 tahun D. Manfaat Penelitian / Signifikansi Penelitian Adapun manfaat secara praktis di dalam penelitian ini adalah : 1. Sebagai informasi dan masukan bagi para atlet bulutangkis, masyarakat umum dan penggemar olahraga bulutangkis. 2. Sebagai bahan masukan atau sumbangan keilmuan umumnya yang ada dilingkungan FPOK UPI khususnya untuk jurusan Ilmu Keolahragaan untuk dijadikan sebagai informasi yang menarik untuk di teliti lebih lanjut.

6 3. Bahan masukan atau referensi bagi peneliti dalam menyusun rencana penelitian yang berkaitan dengan olahraga bulutangkis, sehingga olahraga bulutangkis terus berkembang dengan pesat. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan mengenai kontribusi tingkat VO 2 max terhadap kepercayaan diri pada olahraga bulutangkis. E. Struktur Organisasi Skripsi 1. Halaman judul 2. Halaman pengesahan 3. Halaman pernyataan tentang keaslian skripsi dan pernyataan bebab plagiarisme 4. Halaman ucapan terima kasih 5. Abstrak 6. Daftar isi 7. Daftar tabel 8. Daftar gambar 9. Daftar lampiran 10. Bab I : Pendahuluan a. Latar belakang penelitian b. Rumusan masalah penelitian c. Tujuan penelitian d. Manfaat/ signifikansi penelitian e. Struktur organisasi skripsi 11. Bab II : Kajian Pustaka/ landasan teoritis 12. Bab III : Metode Penelitian a. Desain penelitian b. Partisipan c. Populasi dan sampel d. Instrumen penelitian e. Prosedur penelitian

7 f. Analisis data 13. Bab IV : Temuan dan pembahasan 14. Bab V : Simpulan dan rekomendasi