BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas kinerjanya agar terus

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem dinamis yang

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. PLN P3B RJBR sadar akan hal tersebut sehingga berusaha melakukan penilaian

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan tentang adanya masalah loyalitas kerja karyawan dialami pula

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Lembang merupakan daerah yang memliliki banyak tempat wisata alam.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan roda penggerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. timbul di dalam suatu perusahaan. Kepuasan kerja memiliki arti yang beragam,

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan berbagai tugas sesuai dengan job description. Selain melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian dan kerugian tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perusahaan untuk meningkatkan loyalitas kerja karyawan salah

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mengelola sumber daya manusianya dengan baik. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Ridwan Purnama, 2008 ). (Sri Dewi Anggadini, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan potensi Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan yang semakin ketat, dimana perusahaan harus memperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dirinya guna menemukan dan mengembangkan jati dirinya masing-masing. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan dalam usaha mencapai tujuan nasional. Berbagai isu aktual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam suatu perusahaan sumber daya manusia yang merupakan salah

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Letak wilayah kota Serang yang strategis dekat dengan ibu kota Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan di Indonesia dewasa ini baik perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

2015 PENGARUH GAJI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER SMK BINA WARGA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) saat ini berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kinerja karyawan maupun produktivitas terhadap tujuan perusahaan tercapai.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb) Cabang Utama Bandung adalah salah satu lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Karena selalu berhubungan dengan masyarakat, Bank bjb Cabang Utama Bandung harus dapat meningkatkan komitmen organisasi. Dalam meningkatkan komitmen organisasinya Bank bjb Cabang Utama Bandung harus lebih meningkatkan potensi dan kualitas karyawannya dilingkungan tempat kerja, memberikan penghargaan sesuai dengan hasil kerja yang dilakukan melebihi standar kerja lainnya, unsur yang dapat membantu meningkatkan komitmen organisasi dapat dilihat dengan faktor personal, faktor situasional, faktor posisional saat karyawan berada di perusahaan. Komitmen organisasi sering menjadi isu yang sangat penting bahkan terkadang sampai beberapa perusahaan menjadikan komitmen sebagai salah satu syarat untuk pemenuhan jabatan dalam suatu perusahaan. Komitmen organisasi merujuk pada kesetiaan atau loyalitas karyawan terhadap perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja, meskipun begitu tidak jarang pula kurangnya pemahaman terhadap komitmen itu sendiri. Pemahaman komitmen itu penting untuk menunjang kondisi kerja kondusif sehingga perusahaan berjalan dengan

2 efektif dan efisien. Cara sederhana untuk membuat individu mempunyai komitmen organisasi adalah dengan melihat dukungannya kepada perusahaan beserta tujuan-tujuannya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada Bank bjb Cabang Utama Bandung terlihat peningkatan ketidakhadiran, keterlambatan dan angka perputaran karyawan (turnover) yang tinggi hal ini menyebabkan rendahnya komitmen organisasi karyawan dan sebaliknya apabila karyawan yang angka kehadirannya rendah menunjukkan tingginya komitmen organisasi karyawan. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001:100), seorang yang tidak puas akan pekerjaannya atau yang kurang berkomitmen pada organisasi akan terlihat menarik diri dari organisasi baik melalui ketidakhadiran ataupun masuk-keluar. Dengan adanya pendapat di atas, ada beberapa data sekunder yang mengindentifikasikan masih rendahnya komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menyajikan data tingkat absensi Bank bjb Cabang Utama Bandung pada tahun 2010-2012 dalam tabel 1.1 di bawah ini: Tabel 1.1 Data Ketidakhadiran Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung Periode 2010-2012 Tahun Jumlah Karyawan Sakit Izin Mangkir TOTAL % % % % 2010 70 15 21,43 7 10,00 2 2,86 24 34,29 2011 74 18 24,32 8 10,81 2 2,70 28 37,84

3 2012 80 21 26,25 10 12,50 4 5,00 35 43,75 Sumber: Di olah dari Data Kepegawaian Bank bjb Cabang Utama Bandung 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% 2010 2011 2012 sakit 21,43% 24,32% 26,25% izin 10,00% 10,81% 12,50% mangkir 2,86% 2,70% 5,00% Tahun sakit izin mangkir Grafik 1.1. Data Absensi Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung Periode 2010-2012 Berdasarkan data absensi di atas, tingkat kehadiran karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 2010 2012. Terlihat pada tahun 2010 jumlah absensi karyawan menunjukan 34,29%, tahun 2011 menunjukan peningkatan menjadi 37,84%, kemudian tahun 2012 menunjukan peningkatan yang signifikan menjadi 43,75%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah ketidakhadiran paling tinggi terjadi di tahun 2012, dimana terdapat 26,25% karyawan yang sakit, 12,50% karyawan yang izin dan 5,00% karyawan yang mangkir kerja. Peningkatan jumlah ketidakhadiran ini dapat menyebabkan rendahnya komitmen organisasi karyawan,

4 rendahnya komitmen organisasi berpengaruh pada faktor personal, faktor situasional, faktor posisional karyawan. Tabel 1.2 Rekapitulasi Jumlah Keterlambatan Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung Periode 2010 2012 Tahun Terlambat % 2010 19 27,14 2011 22 29,73 2012 27 33,75 Jumlah 68 30,36 Sumber: Bank bjb Cabang Utama Bandung Tabel rekapitulasi di atas menunjukkan jumlah keterlambatan karyawan setiap tahunnya selalu meningkat, dapat dilihat dari tahun 2010 menunjukkan 27,14%, tahun 2011 menunjukkan 29,73%, dan tahun 2012 semakin meningkat tingkat keterlambatan menjadi 33,75%. Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung ini setiap hari nya selalu ada saja yang terlambat karena kurangnya pengawasan dari atasan untuk masuk tepat waktu, keterlambatan ini dapat menyebabkan adanya kelambanan pekerjaan, tidak adanya disiplin waktu, pekerjaan yang sudah ditargetkan akan tertunda hal ini dapat berdampak pada komitmen organisasi karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung.

5 Tabel 1.3. Rekapitulasi Tingkat Turn Over Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung Periode 2010-2012 Tahun Jumlah Karyawan Resign 2010 2011 2 2011 2012 3 Jumlah 5 Sumber: Bank bjb Cabang Utama Bandung Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat tingkat turnover karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung. Data tersebut menunjukkan masih tingginya tingkat karyawan yang resign. Banyaknya karyawan yang resign akan membuat efektivitas dan efisiensi kerja Bank bjb menjadi terganggu karena akan membuat Bank bjb melakukan perekrutan karyawan kembali dan melakukan pelatihan untuk karyawan baru tersebut. Semakin meningkatnya karyawan yang resign akan menunjukkan rendahnya komitmen organisasi yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada Manajer HRD Bank bjb Cabang Utama Bandung, rendahnya komitmen organisasi karyawan pada Bank bjb Cabang Utama Bandung terbukti dengan adanya beberapa permasalahan yang berkaitan dengan faktor personal, faktor situasional, faktor posisional, yaitu : tidak seimbangnya antara pekerjaan yang sudah dilakukan karyawan dengan

6 timbal balik atas pekerjaan, kesenjangan jabatan di antara rekan kerja, kurangnya kesempatan karyawan untuk maju dan berkembang, mengeluhnya karyawan terhadap pekerjaan yang diberikan oleh atasan. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung mengenai komitmen organisasi yang menurun. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa permasalahan, yaitu kurangnya pengawasan dan ketegasan dari pemimpin dalam menyikapi karyawan yang lalai dalam bekerja, target pekerjaan yang di bebankan kepada karyawan tidak selesai sesuai waktu yang telah ditentukan. Tidur, berdandan dan makan saat jam kerja berlangsung, sikap santai dan mengobrol saat jam kerja akan menyebabkan pula target pekerjaan tidak selesai tepat waktu, efektif melakukan pekerjaan setelah jam delapan pagi sedangkan seharusnya efektif melakukan pekerjaan sudah ditentukan jam setengah delapan pagi, ini dikarenakan karyawan banyak yang bereleha-leha dan terlambat masuk sikap ini akan terjadi kelambanan melakukan pekerjaan. Fenomena-fenomena yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa komitmen organisasi karyawan masih belum optimal jika dilihat dari kemauan, faktor personal, faktor situasional, faktor posisional dan dorongan karyawan mencapai target yang diinginkan. Apabila kenyataan di atas diabaikan secara terus menerus oleh karyawan, maka akan menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Van Dyne dan Graham (dalam Coetzee, 2005), faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi karyawan adalah personal factors, situational factors, positional factors. Personal factors berhubungan dengan

7 faktor-faktor personal yang terdapat di dalam diri individu. Faktor situasional berhubungan dengan situasi atau kondisi di dalam organisasi. Sedangkan faktor posisional berhubungan dengan masa jabatan atau posisi seseorang dalam lingkungan kerjanya. Komitmen organisasi bila dikelola dengan baik dapat memicu keuntungankeuntungan seperti bertambahnya kinerja karyawan, mengurangi turnover dan mengurangi ketidakhadiran karyawan. Untuk tercapainya hal tersebut dibutuhkan hal-hal yang mempengaruhi komitmen organisasi. Komitmen merupakan sesuatu yang diharapkan pemimpin dalam pencapaian tujuan. Sumber daya manusia akan menaruh perhatian serta bersedia melakukan apa saja untuk memajukan perusahaan tempatnya bekerja. Dapat disimpulkan bahwa faktor personal, faktor situasional, faktor posisional merupakan faktor yang sangat penting dalam menggerakan karyawan, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan perilaku karyawan dari faktor personal, faktor situasional, faktor posisional oleh pihak perusahaan baik itu kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi atau non materi. Sehingga karyawan senantiasa memiliki rasa ingin bekerja dan disiplin yang tinggi. Dengan faktor personal, faktor situasional, faktor posisional karyawan yang tinggi maka komitmen organisasi karyawan terhadap perusahaan cenderung meningkat, tapi pada kenyataannya seringkali manajemen sumber daya manusia dalam suatu perusahaan kurang memahami aspek-aspek yang mendasari rendahnya komitmen organisasi. Seperti tingkat komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung yang relatif masih rendah, akibatnya

8 tingkat perilaku karyawan dilihat dari faktor personal, faktor situasional, faktor posisional karyawan untuk terlibat dalam pekerjaan perusahaan dan loyalitas terhadap perusahaan masih rendah. Kondisi karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung tidak dapat dibiarkan berlarut-larut karena dengan komitmen organisasi yang rendah, karyawan tidak bisa mencurahkan perasaan dan waktu untuk kemajuan perusahaan yang pada akhirnya perusahaan tersebut akan kehilangan daya saing dengan perusahaan lain yang mungkin akan jauh lebih berkembang dibandingkan dengan perusahaan ini atau akan berdampak pada menurunnya produktivitas perusahaan. Perusahaan harus mampu untuk menarik hati karyawan agar mampu bekerja dengan giat tanpa ada rasa terbebani di dalam ruang lingkup pekerjaannya atau dengan rekan kerja yang berada di dalam perusahaan sehingga akan terjalin hubungan yang baik antara pekerjaan dan rekan kerja, hal ini akan tercapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Berdasarkan penjelasan di atas penyebab rendahnya komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung masih tergolong rendah, dikarenakan kurangnya faktor personal, faktor situasional, faktor posisional karyawan sehingga perlu adanya suatu peningkatan perilaku karyawan yang di antaranya faktor personal, faktor situasional, faktor posisional terhadap komitmen organisasi, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: Pengaruh Faktor Personal, Faktor Situasional, Faktor Posisional terhadap Komitmen Organisasi pada Bank bjb Cabang Utama Bandung

9 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Dalam dunia kerja khususnya lingkungan intern perusahaan, komitmen organisasi sering menjadi isu yang sangat penting bahkan terkadang sampai beberapa perusahaan menjadikan komitmen sebagai salah satu syarat untuk pemenuhan jabatan dalam suatu perusahaan. Komitmen organisasi merujuk pada kesetiaan atau loyalitas karyawan terhadap perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja, meskipun begitu tidak jarang pula kurangnya pemahaman terhadap komitmen itu sendiri. Pemahaman komitmen itu penting untuk menunjang kondisi kerja kondusif sehingga perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien. Rendahnya komitmen organisasi dapat disebabkan oleh perilaku karyawan yang di dukung oleh faktor personal, faktor situasional, faktor posisional yang terlihat selama karyawan bekerja di perusahaan, rendahnya komitmen organisasi dapat dilihat dari tingginya tingkat absensi, keterlambatan, dan tingkat turnover. Cara sederhana untuk membuat individu mempunyai komitmen organisasi adalah dengan melihat dukungannya kepada perusahaan beserta tujuan-tujuannya dan memberikan apa yang diperlukan oleh karyawan sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan. Kinerja karyawan meningkat jika pendekatan yang berorientasi pada kontrol dihilangkan dalam mengelola karyawan dan diganti dengan strategi komitmen organisasi. Karyawan yang menghargai dan berpegang teguh kepada misi perusahaan bersedia untuk tidak hanya berusaha sepenuh hati atas nama perusahaan, tetapi juga berkorban bilamana itu diperlukan. Karyawan yang

10 terinspirasi oleh sasaran bersama seringkali tingkat komitmennya lebih tinggi dibandingkan komitmen yang datang karena insentif finansial dan faktor lainnya. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang, identifikasi masalah, dan data yang telah dipaparkan di atas, menurunnya komitmen organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor personal, faktor situasional, faktor posisional. Karena banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi yang menurun, maka peneliti hanya akan meneliti beberapa faktor saja. Rumusan ini dapat dijabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh faktor personal terhadap komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung? 2. Bagaimana pengaruh faktor situasional terhadap komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung? 3. Bagaimana pengaruh faktor posisional terhadap komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung? 4. Bagaimana pengaruh faktor personal, faktor situasional, faktor posisional terhadap komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung?

11 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah penelitian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui pengaruh faktor personal terhadap komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung. 2. Untuk mengetahui pengaruh faktor situasional terhadap komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung. 3. Untuk mengetahui pengaruh faktor posisional terhadap komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung. 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor personal, faktor situasional, faktor posisional terhadap komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan informasi pada penulis dan rekan-rekan Manajemen mengenai faktor personal, faktor situasional, faktor posisional terhadap komitmen organisasi. 2. Kegunaan praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan acuan pada Bank bjb Cabang Utama Bandung dalam penerapan prinsip-prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia bahwa dalam meningkatkan komitmen organisasi dapat ditentukan oleh faktor personal, faktor situasional, faktor posisional.