Tika Widiastuti NPM: Ekonomi dan Keuangan Syariah. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tinjauan Ketimpangan Ekonomi di Negeri-Negeri Islam

PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2017, No Perdagangan Indonesia menerima permohonan perpanjangan Tindakan Pengamanan, maka Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia melakukan pe

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN


PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 30 SEPTEMBER 2015

DAMPAK KORUPSI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI BEBERAPA NEGARA MUSLIM

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 87/PMK.011/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG

Posisi Human Development Indeks. (HDI) Indonesia (United Nations Development Program (UNDP) tahun 2008)

Bagian II. Bab III Proses Eksekusi Anggaran

MENTERI KEUANGANN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN TENTANG. Tindakan. Perdagangan. dan Tindakan. b. bahwaa. barang. yang.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2/PMK.010/2018 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)

MENTER! KEUANGA.N REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 165/PMK.010/2015 TENT ANG

BAB IV GAMBARAN UMUM

Elaun - Tugas Rasmi Luar Negara

POKOK BAHASAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

KETAHANAN PANGAN DAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 57/PMK.OIl/20Il TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAWAT BlNDRAT

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini

KORUPSI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

DAMPAK PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN+3 EVI JUNAIDI

OLEH: CRISTIAN WIJAYA DJUNAEDI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat.oleh karena itu, berbagai kebijakan diambil dalam rangka mencapai. tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan.

Corruption Perception Index Metode Berubah, Indonesia Masih Tetap di Bawah

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 58/PMK.Oll/2011

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR

BAB I PENDAHULUAN. penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama. tergolong dalam negara maju atau negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. mulai banyaknya perusahaan yang memiliki website pribadi. Adopsi internet

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.Oll/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah salah satu lembaga keuangan negara yang keberadaannya. sangat penting dalam perekonomian sebuah negara.

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PASAL 4 PENENTUAN STATUS PENDUDUK

KK/BP(S)/DS10/791/441/6 Jld.2(s.k. 3/2009)(8) KEMENTERIAN KEWANGAN SURAT PEKELILING PERBENDAHARAAN BIL. 8 TAHUN 2010

Daftar negara yang warganya perlu visa untuk melewati perbatasan eksternal Negara Schengen dan daftar negara yang tidak memerlukannya.

MENTERI KEUANGAN, REPUBUK INDONESIA SALINAN

Tesis. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2. Program Studi Magister Manajemen

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)

BAB I PENDAHULUAN Objek Penelitian

A. Kakitangan (Bagi kerja lapangan,seminar,bengkel & dll) / Academic staff (workshop,fieldwork,seminar and others)

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH TERHADAP INVESTASI SWASTA DI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.268, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Bea Masuk. Impor. Dextrose. Monohydrate

Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan)

Kajian SSM terhadap komoditas ekspor Indonesia

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Corruption Perception Index Perbaiki Penegakan Hukum, Perkuat KPK, Benahi Layanan Publik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187jPMK.Ollj2012

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data

ABSTRAK. kualitas pelayanan, account representative, tax knowledge, jenjang pendidikan, kepatuhan. Universitas Kristen Maranatha i

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi berbeda

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dimensi tantangan lokal, nasional maupun global. Kemiskinan tidak

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU

ANALISIS DAMPAK REALISASI APBD TERHADAP PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA BINJAI SKRIPSI. Diajukan oleh :

PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL DAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT KORUPSI PEMERINTAH DAERAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH VARIABEL SOSIAL EKONOMI TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINS I JAWA TIMUR TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

SKRIPSI. Disusun Oleh : RAHMA NURFIANI PRADITA

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)

PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB I PENDAHULUAN. sementara pada waktu yang sama mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat.

PENDAHULUAN. hidup yang layak dibutuhkan pendidikan. Pendidikan dan kesehatan secara. dan merupakan jantung dari pembangunan. Negara-negara berkembang

THE COMPARISON ANALYSIS WITHIN RISK OF MURABAHAH FINANCING AND MUDHARABAH AT PT BANK SYARIAH X (RISK ANALYSIS BY USING INTERNAL METHOD CREDITRISK+)

I PENDAHULUAN Latar Belakang

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

Corruption Perception Index Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta.

Realokasi Kursi Bukan Menambah Kursi Oleh. Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. bersama yang diterjemahkan sebagai kesejahteraan hidup. Secara ekonomi

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN TEKNOLOGI INTERNET TERHADAP KINERJA MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BNI CABANG SURABAYA

ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI DAN DERAJAT OTONOMI FISKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEREKONOMIAN DAERAH DALAM PELASANAAN OTONOMI DI KABUPATEN PROBOLINGGO

PENGARUH PERUMUSAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Survei pada BUMN yang Menderita Kerugian) Eddy Mulyadi Soepardi **

Laporan Keluarga Angkat (sedikitnya diisi 1 kali selama Inbound tinggal bersama keluarga angkat, dan bila dirasa perlu)

PENGARUH PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG. Ghulam Maulana Hilal

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI

JEJAK KOLONIALISME DALAM PRAKTEK KORUPSI DITUBUH BIROKRASI (PENGALAMAN INDONESIA)

SKRIPSI. Disusun oleh: NOVIAN TRIANGGARA

Analisis Pengaruh Kebijakan Manajemen Terhadap Kepuasan dan Kinerja Karyawan RS Perkebunan (Jember Klinik) PT Perkebunan Nusantara X (Pesero) Jember

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON NUTRITION KE 2 DI ROMA DAN GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI (GERAKAN 1000 HPK)

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI PROVINSI JAWA TIMUR SITI ANNI MAKRIFAH

ANALISIS DATA PANEL TIDAK LENGKAP DENGAN TEKNIK ESTIMASI LEAST SQUARE DUMMY VARIABLE (LSDV) (Studi Kasus pada Pertumbuhan Ekonomi Pulau Jawa)

Transkripsi:

Dampak Korupsi Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Di Beberapa Negara Muslim Tika Widiastuti NPM: 0606154912 Ekonomi dan Keuangan Syariah Abstrak Penulisan tesis ini bertujuan untuk menganalisis dampak korupsi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di beberapa negara muslim. Negara Muslim yang diteliti berjumlah 31 negara, yaitu Bangladesh, Turkmenistan, Cote d'ivoire, Pakistan, Tajikistan, Azerbaijan, Indonesia, Uzbekistan, Kyrgyz Republic, Albania, Sierra Leone, Togo, Uganda, Kazakhstan, Benin, Iran, Mali, Algeria, Lebanon, Morocco, Maldives, Burkina Faso, Egypt, Turkey, Kuwait, Tunisia, Malaysia, Jordan, Bahrain, Oman, dan Brunei Darussalam. Untuk mengetahui dampak korupsi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat menggunakan dua cara. Pertama, dengan melihat pengaruh kebijakan fiskal (penerimaan dan pengeluaran pemerintah) terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di dua kelompok negara, yaitu kelompok negara yang tingkat korupsinya tinggi (IPK < 3) dan kelompok negara yang tingkat korupsinya rendah (IPK 3). Kedua, dengan menganalisa tingkat kesejahteraan di dua kelompok negara tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahun terakhir, yaitu tahun 2006. Tingkat korupsi suatu negara diukur dengan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang dikeluarkan oleh lembaga Transparansi Internasional setiap tahunnya, tingkat kesejahteraan masyarakat diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Develompent Index (HDI) yang dikeluarkan oleh UNDP, dan anggaran penerimaan dan belanja pemerintah diukur dari persen PDB dari masing-masing negara. Data tersebut diperoleh dari beberapa hasil publikasi BPS, IDB dan Bank Dunia. Proses estimasi didasarkan pada analisis model persamaan struktural (Structural Equation Modelling). Hasil penelitian ini manunjukkan bahwa, pertama, korupsi berdampak buruk terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal ini terlihat dari hasil analisis kebijakan fiskal melalui instrumen penerimaan dan pengeluaran pemerintah terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat yang dilakukan pada 2 (dua) kelompok negara muslim tersebut. Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat di negara yang tingkat korupsinya tinggi, memiliki nilai estimasi (koefisien) tidak signifikan. Jika dibandingkan pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat di negara muslim yang tingkat korupsinya rendah yang positif dan signifikan..kedua, di negara muslim yang tingkat korupsinya tinggi, memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih rendah dibandingkan dengan di negara muslim yang tingkat korupsinya rendah walaupun nilainya tidak signifikan oleh karena umumnya negara-negara Muslim adalah negara korup. Kata kunci : korupsi, kesejahteraan, pengeluaran pemerintah, penerimaan 7

pemerintah, Structural Equation Modelling. 8

THE EFFECT OF CORRUPTION TOWARD THE SOCIETY WELFARE IN SOME MUSLIM COUNTRIES Tika Widiastuti NPM: 0606154912 Economy dan Syariah Finance Abstract This writing is to analyze the effect of corruption toward the the society welfare in some muslim contries. The muslim countries which the writer analysis are 31 countries. They are Bangladesh, Turkmenistan, Cote d Ivoire, Pakistan, Tajikistan, Azerbaijan, Indonesia, Uzbekistan, Kyrgyz Republic, Albania, Sierra Leone, Togo, Uganda, Kazakhstan, Benin, Iran, Mali, Algeria, Lebanon, Morocco, Maldives, Burkina Faso, Egypt, Turkey, Kuwait, Tunisia, Malaysia, Jordan, Bahrain, Oman, and Brunei Darussalam. The writer uses two methodes to know the effect of Corruption toward the society welfare. First, is by seing the fiscal policy (income and outcome country) toward the society welfare in 2 Countries group; country with high Corruption Perception Index (CPI < 3) and with low Corruption Perception Index (CPI > 3). Second, by analizing the index of society welfare in that 2 countries. In this writing the writer used the last data; year 2006. The corruption index in a country is measured by Corruption Perception Index (CPI) that issued by International Transparancy Institution every year. The society welfare is measured by Human Development Index (HDI) that issued by UNDP, and income and outcome budget country are measured from PDB percent in every country. The data is from the publication of BPS, IDB and world bank. The estimation process is based on structural equation modelling analysis. The findings of this writing are; First, the bad effect of corruption leads to low society welfare. This could be seen from the result analysis of fiscal policy through income and outcome instrument country toward the soceity welfare in 2 muslim countries group. The effect of outcome country toward the society welfare in country with high corruption index has no significant estimation (coefisien). compared to he effect of outcome country toward the society welfare in country with low corruption index, positive and siginificant. Second, in muslim countries with high corruption index has low welfare compared to country with low corruption index, eventough the number is not siginifican.its obvious that muslim countries are corrupt. Key words : Corupption, welfare, outcome country, income country, Structural Equation Modelling. 9

Dampak Korupsi Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Di Beberapa Negara Muslim Tika Widiastuti NPM: 0606154912 Ekonomi dan Keuangan Syariah Ringkasan Eksekutif Penelitian ini berangkat dari perumusan masalah: bahwa upaya mensejahterakan masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam faktanya cenderung dihambat oleh adanya praktik korupsi yang dapat melemahkan ketahanan anggaran di masing-masing negara. Sehingga kebijakan fiskal yang berupa instrumen pengeluaran pemerintah dan penerimaan pemerintah kurang mampu memberikan pengaruh positif terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, karena terjadinya inefisiensi alokasi anggaran karena praktik korupsi tersebut. Hal ini juga dapat dilihat pada peringkat HDI negara-negara muslim jauh tertinggal di bawah negara-negara Barat, sementara berdasarkan data, tingkat korupsi (IPK) negara Barat lebih baik dibandingkan negara muslim yang cenderung berperingkat buruk. Berdasarkan perumusan masalah tersebut dikemukakan pertanyaan penelitian, yaitu: (1) Bagaimanakah dampak korupsi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di beberapa negara muslim?; dan (2) Apakah kesejahteraan masyarakat di negara Muslim yang tingkat korupsinya tinggi lebih rendah dibandingkan dengan negara Muslim yang tingkat korupsinya rendah?. Sedangkan hipotesa yang diajukan: (1) Diduga korupsi berdampak terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat; dan (2) Diduga tingkat kesejahteraan masyarakat di negara yang tingkat korupsinya tinggi adalah lebih rendah dibandingkan dengan negara yang tingkat korupsinya rendah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi korupsi, kesejahteraan masyarakat, penerimaan, dan pengeluara pemerintah. Negara muslim yang diteliti berjumlah 31 (tiga puluh satu) negara yaitu Bangladesh, Turkmenistan, Cote d'ivoire, Pakistan, Tajikistan, Azerbaijan, Indonesia, Uzbekistan, Kyrgyz 10

Republic, Albania, Sierra Leone, Togo, Uganda, Kazakhstan, Benin, Iran, Mali, Algeria, Lebanon, Morocco, Maldives, Burkina Faso, Egypt, Turkey, Kuwait, Tunisia, Malaysia, Jordan, Bahrain, Oman, dan Brunei. Data yang digunakan data time series yaitu tahun 2003-2006. Secara lebih spesifik ke-31 negara ini dipisahkan menjadi dua kelompok berdasarkan tingkat korupsi di masing-masing negara, yaitu kelompok pertama yaitu negara yang memiliki tingkat korupsi tinggi (memiliki Indeks Persepsi Korupsi (IPK) kurang dari tiga). Kelompok kedua yaitu negara yang memiliki tingkat korupsi rendah (memiliki Indeks Persepsi Korupsi (IPK) lebih dari atau sama dengan tiga). Kelompok pertama meliputi 17 (tujuh belas) Negara, yaitu Bangladesh, Turkmenistan, Cote d'ivoire, Pakistan, Tajikistan, Azerbaijan, Indonesia, Uzbekistan, Kyrgyz Republic, Albania, Sierra Leone, Togo, Uganda, Kazakhstan, Benin, Iran, Mali. Sedangkan kelompok kedua meliputi 14 (empat belas) negara, yaitu meliputi Algeria, Lebanon, Morocco, Maldives, Burkina Faso, Egypt, Turkey, Kuwait, Tunisia, Malaysia, Jordan, Bahrain, Oman, dan Brunei. Setelah negara-negara tersebut dikelompokkan, maka terlebih dahulu dianalisa peran pemerintah melalui instrumen fiskalnya (penerimaan dan pengeluaran pemerintah) terhadap kesejahteraan masyarakat di kedua kelompok negara tersebut. Selanjutnya dianalisa tingkat kesejahteraandi dua kelompok negara tersebut. Teknik pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Sebagai suatu metode pengujian yang menggabungkan faktor analisis, path analisis dan regresi dengan cara melihat dan menguji model hubungan dimensi-dimensi tersebut. SEM dapat digunakan sebagai alat untuk mengkonfirmasi pre-knowledge yang telah diperoleh sebelumnya. Hasil running Amos 6.0 menunjukkan bahwa variabel penerimaan pemerintah memiliki nilai estimasi yang positif dan signifikan terhadap pengeluaran pemerintah di negara yang korupsiya tinggi dan di negara yang korupsiya rendah. Berdasarkan analisis, korupsi berdampak buruk terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal ini terlihat dari hasil analisis kebijakan fiskal melalui instrumen penerimaan dan pengeluaran pemerintah terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat yang dilakukan pada 2 (dua) kelompok negara muslim yang dibedakan 11

atas negara muslim yang korupsinya tinggi dan negara muslim yang korupsinya rendah. Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat di negara yang tingkat korupsinya tinggi, memiliki nilai estimasi (koefisien) positif dan tidak signifikan. Nilai ini lebih rendah jika dibandingkan pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat di negara muslim yang tingkat korupsinya rendah. Kedua, di negara muslim yang tingkat korupsinya tinggi, memiliki tingkat kesejahteraan tidak signifikan berbeda dibandingkan dengan di negara muslim yang tingkat korupsinya rendah. Hasil analisa menunjukkan bahwa variabel korupsi memiliki nilai estimasi (koefisien) yang positif dan tidak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di negara yang korupsinya tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa praktik korupsi berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat terutama di negara-negara Muslim. 12