KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/103/KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN RUMAH MAKAN

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 4 /KEP./ /2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN PENGAMBILAN AIR TANAH

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/9 /KEP./ /2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN GUDANG

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

PEMBINAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara

TABEL 4-3. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERANCANGAN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA (TPS) LIMBAH B3 (STUDI KASUS : BENGKEL MAINTENANCE PT. VARIA USAHA)

SURAT PERMOHONAN PERSETUJUAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL)

2014, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disin

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IDENTIFIKASI & TEKNIK PENYIMPANAN LIMBAH B3

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN DARAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

KOP SURAT PERUSAHAAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 336 / KPTS / 013 / 2007 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 151 TAHUN 2011 TENTANG

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

PANDUAN MENYUSUN SPPL. Cara mudah menyusun SPPL di Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 299 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERENCANAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP CV. EVERGREEN BUANA PRIMA SANDANG DI SLEMAN

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 12 TAHUN 2009

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BESI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 21 TAHUN 2015 SERI E.16

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

BUPATI DONGGALA KEPUTUSAN BUPATI DONGGALA NOMOR : / /BLHD/2013 TENTANG

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi IV Bidang Pengelolaan B3, LB3 dan Sampah Asdep PLB3 dan Pemulihan Lahan Terkontaminasi LB3

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Disampaikan Pada Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B September 2016

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 71 /KUM/2013

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 09 TH. 2010

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

PERENCANAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP GUDANG PERALATAN ELEKTRONIK DAN PERALATAN RUMAH TANGGA PT.JDCL DI SLEMAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG IJIN PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH DI KABUPATEN CILACAP

2016, No Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENERAPAN SANKSI ADMINISTRATIF

TATA CARA PENGELOLAAN LIMBAH B3. Oleh : Iyan Suwargana Kabid Pemanfaatan Limbah B3 Pada Asdep Administrasi Pengendalian Limbah B3 3R LIMBAH B3

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 Email blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN MOR 188/ 101 /KEP./413.207/2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN, Membaca Surat Sdr. H. Zakariyah selaku pimpinan UD. Tentrem Jaya tanggal 15 Nopember 2014 Nomor 002 perihal permohonan izin lingkungan Menimbang a. bahwa Kegiatan Karoseri Bak Truk yang berlokasi di Desa Sukodadi Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan, merupakan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan DPLH; b. bahwa terhadap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki DPLH dan dinyatakan layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup wajib diterbitkan izin lingkungan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup tentang Izin Lingkungan Kegiatan Karoseri Bak Truk. Mengingat 1. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285); 3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; 4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup; 5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan 6. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 22 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Lamongan (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2007 Nomor 16/E); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamongan (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2008 Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 2 Tahun 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2011 Nomor 2);

2 8. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Izin Lingkungan; 9. Peraturan Bupati Lamongan Nomor 45 Tahun 2008 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan (Berita Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2008 Nomor 35); Memperhatikan Surat rekomendasi persetujuan DPLH tanggal 10 Desember 2014 nomor 660/1065/413.207/2014 perihal Rekomendasi atas DPLH Kegiatan Karoseri Bak Truk di Desa Sukodadi Kecamatan Sukodadi. M E M U T U S K A N Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK. KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH Memberikan izin lingkungan kepada 1. Nama Perusahaan UD. Tentrem Jaya 2. Jenis Usaha Karoseri Bak Truk dan/atau Kegiatan 3. Penanggung Jawab H. Zakariyah 4. Alamat Jl. H. Hasyim Ashari RT. 004 RW. 004 Desa Sukodadi Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan 5. Lokasi Kegiatan Jl. H. Hasyim Ashari RT. 004 RW. 004 Desa Sukodadi Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan Ruang lingkup kegiatan dalam izin lingkungan ini merupakan operasional Karoseri Bak Truk meliputi kegiatan a. Fasilitas Karoseri Bak Truk, antara lain Lahan terbangun 2.041 m 2 Lahan tidak terbangun 2.035 m 2 b. Kapasitas produksi 30 unit/bulan c. Operasional dan pemeliharaan kegiatan Karoseri Bak Truk Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan apabila terjadi perubahan atas rencana usaha dan/atau kegiatannya sesuai dengan kriteria perubahan yang tercantum dalam pasal 50 Peraturan pemerintah nomor 27 tahun 2012. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dalam melaksanakan kegiatannya wajib mengajukan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yaitu Ijin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dalam melaksanakan kegiatannya harus memenuhi tindakan perbaikan pengelolaan dan pemantauan dampak sebagaimana tercantum dalam lampiran 1. Izin Lingkungan ini berlaku sama dengan masa berlakunya masa izin usaha dan/atau kegiatan. Sebagai pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap kelayakan lingkungan hidup, Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) berkoordinasi dengan PPLH Daerah (PPLHD) Provinsi Jawa Timur, PPLHD Kabupaten Lamongan, melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas kewajiban sebagaimana dimaksud dalam diktum KELIMA.

3 KEDELAPAN KESEMBILAN Menyampaikan laporan pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup setiap 6 (enam) bulan sekali sejak keputusan ini ditetapkan kepada Bupati Lamongan melalui Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Lamongan Pada tanggal 10 Desember 2014 An. BUPATI LAMONGAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN SUKIMAN Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. 1. Sdr. Bupati Lamongan (sebagai laporan); 2. Sdr. Kepala Dinas Kopindag Kabupaten Lamongan 3. Sdr. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Lamongan 4. Sdr. Camat Sukodadi

Lampiran I Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Nomor 188/ 101 /413.207/2014 Tanggal 10 Desember 2014 MATRIK LINGKUNGAN HIDUP YANG HARUS DIKELOLA MENGELOLA UPAYA TAHAP OPERASIONAL 1 Penurunan kualitas udara akibat debu dan emisi kendaraan pengangkut bahan 2 Kemacetan lalu lintas 3 Potensi kecelakaan serta gangguan kesehatan pekerja Lalu Lintas Kendaraan Keluar Masuk Area Kegiatan Produksi Pembuatan Karoseri PerGub Jatim No. 10 Tahun 2009 Tingkat kepadatan lalu lintas di pintu masuk lokasi kegiatan KepMenKes RI No. 1405/MENKES/ SK/XI/2002 Belum dilakukan upaya pengelolaan hanya dilakukan penyiraman pada waktuwaktu tertentu Menempatkan 1 orang petugas keamanan yang juga berfungsi untuk mengatur lalu lintas ketika ada kendaraan keluar ataupun masuk lokasi kegiatan 1. Pembuatan SOP yang berisi tentang standar cara kerja untuk operasional mesin 2. Penggunaan APD untuk pekerja Area taman dan area parkir Area pintu masuk dan keluar Lokasi produksi Masih terdapat debu di sekitar lokasi kegiatan saat aktivitas bongkar muat Tidak terjadi kemacetan Pekerja tidak menggunakan APD 1. Menanam tanaman penyerap polutan seprti trembesi, mahoni, bungur, puring, dll 2. Melakukan penyiraman lahan dan perawatan tanaman Penyediaan dan pemasangan warning lamp, yang dapat dilihat dari berbagai arah pada pintu masuk / keluar lokasi kegiatan Mempertegas regulasi untuk pekerja agar menggunakan APD berupa masker, earplug, sepatu, sarung tangan, serta melakukan uji kesehatan serta berkala kepada pekerja

MATRIK LINGKUNGAN HIDUP 4 5 6 YANG HARUS DIKELOLA Potensi limbah B3 sisa kaleng cat dan oli bengkel Timbulan limbah padat potongan besi dan serbuk kayu Potensi bahaya kebakaran karena penggunaan alat2 listrik Produksi Pembuatan Karoseri PP No. 18 th 1999 jo 85 Tahun 1999 Jumlah limbah padat yang dihasilkan PerMen PU No. 26/PRT/M/2008 MENGELOLA 1. Dikumpulkan pada drum 100 Liter dan diletakan pada area khusus 2. Diambil oleh pihak ketiga Dikumpulkan dan dijual kepada pihak ketiga Belum melakukan upaya pengelolaan lingkungan UPAYA Area pengumpulan limbah B3 Lokasi pengumpulan potongan besi dan serbuk kayu Lokasi kegiatan / produksi Upaya pengelolaan belum maksimal. Limbah B3 yang dihasilkan ±1 drum 100 liter/90 hari Tereduksinya limbah potongan besi dan serbuk Potensi bahaya kebakaran masih belum tereduksi 1. Melakukan pewadahan dan pemberian label 2. Mengumpulkan pada suatu ruangan (TPS B3 sesuai dengan ketentuan) 3. Bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pengangkutan yang telah mendapat rekomendasi dari KLH 4. Lama waktu penyimpanan 90 hari Pemanfaatan sisa serbuk kayu dan potongan besi untuk dapat diolah kembali 1. Penyediaan APAR jenis Dry Chemical Powder minimal 2 buah untuk area gudang produksi 2. Melakukan pelatihan atau simulasi kepada pekerja dalam upaya pengelolaan terhadap bahaya kebakaran yang dapat timbul serta upaya pertolongan yang dilakukan

MATRIK LINGKUNGAN HIDUP 7 YANG HARUS DIKELOLA Potensi penurunan kualitas udara akibat debu operasional mesin kayu dan kebisngan Kepmen LH 48/1996 dan Peraturan Gubernur Jawa Timur 10/2009 MENGELOLA Desain bangunan yang tertutup sekitar ± 10 m serta dilengapi dengan lubang ventilasi UPAYA Area produksi Tereduksi dampak debu dan kebisingan Melengkapi desain bangunan dengan exhaust fan 8 9 10 Peningkatan limbah cair domestik Timbulan limbah padat domestik Berkurangnya daerah resapan air karyawan dan tamu Potensi banjir /peningkatan debit run off PerGub Jatim No 72 Tahun 2013 PP No. 81 Tahun 2012 Perbup 32 Tahun 2013 Pengelolaan air limbah dengan septic tank Dikumpulkan kemudian dibakar Belum melakukan upaya pengelolaan Kamar mandi Area bak sampah Lahan pada area terbuka Limbah cair yang terolah 1840 Liter/hari Tereduksinya limbah padat tetapi menimbulkan efek pencemaran udara Daerah resapan air masih kurang Melakukan pewadahan dengan tempat sampah yang nantinya dikumpulkan pada bak sampah kemudian kordinasi dengan Dinas PU Cipta Karya terkait pengangkutan ke TPS TPA 1. Pembuatan sumur resapan sebanyak 41 unit resapan 2. Pembuatan biopori sebanyak 102 unit lubang biopori 3. Melakukan upaya pemeliharaan terhadap sumur resapan dan biopori

MATRIK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP YANG HARUS DIPANTAU MEMANTAU UPAYA PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN TAHAP OPERASIONAL 1 Penurunan kualitas udara akibat debu dan emisi kendaraan pengangkut bahan 2 Kemacetan lalu lintas 3 4 5 6 Potensi kecelakaan serta gangguan kesehatan pekerja Potensi Limbah B3 sisa kaleng cat dan oli bengkel Timbulan limbah padat potongan besi dan serbuk kayu Potensi bahaya kebakaran karena penggunaan alat2 listrik Lalu Lintas Kendaraan Keluar Masuk Area Kegiatan Produksi Pengolahan Kayu / Bengkel Pembuatan Karoseri PerGub Jatim No. 10 Tahun 2009 Tingkat kepadatan lalu lintas KepMenKes RI No. 1405/MENKES/ SK/XI/2002 PP No 85 Tahun 1999 Jumlah limbah padat yang dihasilkan PerMen PU No. 26/PRT/M/2008 pada area parkir lokasi kegiatan terhadap kondisi lalu lintas ketika terdapat kendaraan yang akan keluar masuk lokasi kegiatan terhadap kondisi pekerja saat operasional berlangsung terhadap area penyimpanan B3 terhadap timbulan sampah potongan besi dan serbuk kayu yang dihasilkan dan pemeriksaan secara berkala 1 bulan sekali terhadap keamanan instalasi listrik Area pintu masuk dan keluar lokasi serta area parkir Area pintu masuk dan keluar lokasi serta area parkir Lokasi produksi Lokasi penyimpanan limbah B3 Lokasi pengumpulan potongan besi dan serbuk kayu Lokasi kegiatan Kualitas udara belum terukur Tidak terjadi kemacetan Kondisi kesehatan pekerja tidak pernah dilakukan pengecekan LB3 yang tersimpan 90 l/hari Lokasi penyimpanan tidak sesuai Tidak terjadi kebakaran Melakukan uji laboratoirum setiap 6 bulan sekali dengan parameter uji debu Dilakuakn pengecekan kesehatan 1 tahun sekali Dilaksanakan Pencatatan dengan baik di loog book

MATRIK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 7 YANG HARUS DIPANTAU Potensi penurunan kualitas udara akibat debu dan kebisingan operasional mesin kayu Kepmen LH 48/1996 dan Peraturan Gubernur Jawa Timur 10/2009 MEMANTAU terhadap area produksi UPAYA PEMANTAUAN PEMANTAUAN Lokasi produksi PEMANTAUAN Pengujian kualitas udara dan kebisingan di lokasi yang berbatasan dengan pemukiman/lahan terbuka 8 9 10 Peningkatan limbah cair domestik Timbulan limbah padat domestik Berkurangnya daerah resapan air karyawan dan tamu Perubahan fungsi lahan PerGub Jatim No 72 Tahun 2013 PP No. 81 Tahun 2012 Perbup 32 Tahun 2013 terhadap kondisi kamar mandi terhadap timbulan sampah yang dihasilkan Belum melakukan upaya pemantauan Sumur pantau TPS untuk sampah Sumur resapan dan biopori Seluruh Terdapat sisa pembakaran sampah Belum terdapat sarana konservasi sumber daya air Membuat sumur pantau dan melakukan uji laboratorium setiap 6 bulan sekali terhadap kondisi sumur resapan dan biopori An. BUPATI LAMONGAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN SUKIMAN