BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi untuk selalu berinovasi, mampu menyesuaikan diri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kepadanya dengan baik dan benar sesuai peraturan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. suatu instansi tidak bisa berpartisipasi dan memperhatikan hal tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang pesat membawa dampak pada persaingan usaha yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk bahwa hal-hal terpenting diperhatikan dalam pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia atau SDM pada suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN. dan penyebaran teknologi baru yang semakin cepat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi juga merupakan wadah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Gambaran Umum Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB I PENDAHULUAN. Yayasan Darul Hikam yang didirikan pada tahun 1943 oleh. KHE.Hasbullah Hafidzi merupakan penyelenggara kegiatan sekolah mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keadaan karyawan. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

BAB I PENDAHULUAN. sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi atau

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. JALAN WASTUKANCANA NO. 2 Telp BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

DAFTAR KUESIONER. 1. Umur Responden : 2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita (silang salah satu) 3. Lama bekerja : 4.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan terbuka. CEO Edelman Indonesia dan Head of Public Affairs Asia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya perkembangan dan dinamika lingkungan, baik di tataran lokal, nasional, maupun global yang disertai dengan situasi yang sulit diprediksi, menuntut setiap organisasi untuk selalu berinovasi, mampu menyesuaikan diri serta terus melakukan perubahan-perubahan yang terjadi guna meningkatkan kemampuan organisasi itu sendiri. Kemajuan organisasi ditentukan oleh kinerja dan keefektifan para pegawai dalam menjalankan tugas pokoknya. Setiap organisasi mengharapkan pegawainya mampu melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Tujuannya agar organisasi dapat terus menerus meningkatkan daya saingnya. Semua itu dapat tercapai apabila pegawai mampu memberikan kinerja terbaiknya guna mencapai tujuan organisasi. Kinerja memiliki peranan yang sangat penting karena kinerja merupakan bentuk hasil akhir dari proses pegawai menyelesaikan tugasnya. Pegawai yang menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar maka akan memiliki kinerja yang tinggi. Sebaliknya, pegawai yang menyelesaikan tugasnya dengan dengan tidak benar dan asal-asalan maka akan memiliki kinerja yang rendah. Dalam dunia organisasi, kinerja pegawai berperan penting dalam usaha pencapaian tujuan organisasi. 1

2 Tak terkecuali dengan organisasi koperasi yang semakin hari semakin meningkat perkembangannya. Koperasi merupakan organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi memiliki fungsi yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi. Sebagai suatu bagian dari organisasi bisnis yang berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung tidak terlepas dari permasalahan di bidang sumber daya manusia. Ekspektasi kinerja karyawan yang tinggi sangatlah penting agar organisasi koperasi ini dapat secara terus-menerus meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi ini memiliki karakteristik dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Koperasi ini menjadi sarana peningkatan kesejahteraan anggota, dimana anggotanya dikhususkan berstatus pegawai negeri sipil. Bidang usahanya meliputi usaha simpan pinjam dan usaha niaga. KPKB berdiri tanggal 11 Mei 1962, pada awalnya bernama Koperasi Pegawai Otonom Kota Praja yang disingkat KPOKB. Badan hukum paling akhir No. 518/PAD-02-DISKOP/2005. Beralamat di jalan Wastukancana No. 5 Bandung. KPKB memiliki karyawan sebanyak 40 orang, yang terdiri dari karyawan tetap sebanyak 37 orang dan PNS sebanyak 3 orang. Jumlah anggotanya per 31 Desember 2015 adalah sebanyak 5.685 orang.

3 Di tahun 2016, Pemertintah Kota Bandung terus memacu daya saing koperasi di kota tersebut guna meningkatkan perekonomian rakyat. Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bandung melaporkan terdapat sekitar 2.500 koperasi yang terdaftar dan sebanyak 2.140 atau 84% merupakan koperasi aktif. Diskoperindag melakukan pembinaan di lapangan secara terus-menerus guna mengakselerasi pertumbuhan koperasi di Kota Bandung. Gerakan perkoperasian di Kota Bandung disiapkan untuk berperan dalam kancah perekonomian global, terutama menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean. Kemajuan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia khususnya kinerja. Melalui kinerja karyawan yang meningkat, maka efektivitas dan produktivitas perusahaan pun akan meningkat pula. Namun untuk mendapatkan kinerja yang optimal dari karyawan tidaklah mudah, karena disini dibutuhkan kesadaran dan tanggungjawab yang tinggi dari karyawan itu sendiri. Berikut adalah laporan pendapatan jasa kredit barang selama 5 tahun terakhir. Tabel 1.1 Laporan Pendapatan Jasa Kredit Barang Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung Tahun 2011-2015 Tahun Jumlah Pemohon Rencana Keuntungan Jasa KRB Jumlah Realisasi Jasa KRB 2011 627 450.000.000,00 369.916.863,00 2012 574 423.000.000,00 294.666.886,00 2013 260 300.000.000,00 203.375.505,00 2014 244 306.000.000,00 163.833.706,00 2015 288 252.000.000,00 182.599.016,00 Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (2016) Berdasarkan tabel 1.1 diatas menunjukan bahwa selama 5 tahun terakhir, rencana keuntungan jasa kredit barang tidak tercapai. Dimana dari tahun 2011

4 sampai 2014 terjadi penurunan jumlah pemohon yang drastis, yang membuat pengambil keputusan menurunkan target rencana keuntungan jasa kredit barang. Namun setiap tahunnya, rencana keuntungan jasa kredit barang selalu tidak tercapai. Di tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah pemohon namun tetap rencana keuntungan jasa kredit barang tidak tercapai. Tentunya hal ini jauh dari harapan perusahaan yang menginginkan para karyawan memiliki kinerja yang baik rencana-rencana organisasi dapat tercapai. Tabel 1.2 Rekap Absen Karyawan/Karyawati KPKB Bulanan Tahun 2015-2016 Bulan Sakit Izin Tanpa Jumlah Keterangan Oktober 2015 2 17 0 19 November 2015 0 18 0 18 Desember 2015 7 15 0 22 Januari 2016 10 10 0 20 Februari 2016 5 16 0 21 Maret 2016 0 21 5 26 Sumber: Rekap Absen Karyawan/Karyawati KPKB Bulanan Tahun 2015-2016 Berdasarkan tabel 1.2 diatas menunjukan tingginya tingkat ketidakhadiran pegawai KPKB. Dari bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Maret 2016, pegawai yang tidak hadir dengan alasan izin sangat dominan dibandingkan dengan pegawai yang tidak hadir dengan alasan sakit dan tanpa keterangan. Tentunya organisasi sangat mengharapkan tingkat ketidakhadiran yang rendah dari para pegawainya agar kinerja pegawai meningkat dan tujuan-tujuan dari organisasi dapat tercapai. Kinerja yang optimal dari sebuah program kerja mencerminkan keberhasilan dari diri seseorang dan organisasinya. Dengan tingkat kinerja

5 pegawai yang tinggi, tujuan dan sasaran organisasi akan dapat tercapai. Penulis beranggapan bahwa data primer dari organisasi dan sekunder yang sudah didapat belum cukup untuk penulis jadikan sebagai landasan pelaksanaan penulis, oleh karena itu dari hasil arahan pembimbing dan dengan tujuan memperkuat penelitian, penulis melakukan penyebaran kuesioner pendahuluan untuk mendapatkan data primer dari karyawan secara langsung. Untuk mengetahui permasalahan yang terdapat di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, penulis melakukan pembagian kuesioner kepada 25 karyawan secara acak. Di bawah ini penulis menyajikan hasil penelitian pendahuluan tentang aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi kinerja pegawai secara keseluruhan: Tabel 1.3 Hasil Kuesioner Pendahuluan Tentang Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung Tingkat Kepentingan Variabel No. Aspek-aspek SP P KP TP STP TS 5 4 3 2 1 1 Pengalaman kerja 15 8 2 0 0 113 2 Status pegawai (PNS atau Non-PNS) 12 8 3 2 0 105 3 Keadilan dalam menempatkan pegawai 18 7 0 0 0 118 4 Lingkungan kerja fisik (kenyamanan ruang 23 2 0 0 0 123 kantor) 5 Hubungan kerja dengan atasan 22 1 2 0 0 120 6 Hubungan kerja dengan rekan kerja 22 3 0 0 0 122 7 Kompetensi 7 8 4 6 0 91 8 Motivasi 5 7 6 7 0 85 9 Kedisiplinan 6 6 7 6 0 87 10 Kompensasi 10 6 9 0 0 101 11 Kepemimpinan 7 8 6 4 0 93 12 Komitmen pegawai 4 8 0 8 5 73 13 Kepuasan kerja 6 5 4 7 3 79 14 Jenjang karir 5 4 7 7 2 78 15 Budaya Organisasi 0 5 5 7 8 57 Ket: SP=Sangat Penting, P=Penting, KP=Kurang Penting, TP=Tidak Penting, STP=Sangat Tidak Penting, TS=Total Score Sumber: Hasil olah data kuesioner pendahuluan (2016)

6 Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa aspek yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dalam mempengaruhi kinerja pegawai adalah aspek nomer 4,5,6, dimana aspek-aspek tersebut merupakan aspek dari variabel lingkungan kerja. Kemudian tingkat kepentingan yang paling dominan kedua adalah aspek nomer 1,2,3, dimana aspek-aspek tersebut merupakan aspek dari variabel penempatan kerja. Tabel 1.4 Status Pegawai di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung No. Nama Pegawai Status Pegawai 1 Edi Budiman Pegawai Negeri Sipil 2 Dede Sutarsih Pegawai Negeri Sipil 3 Lia Karlia Pegawai Negeri Sipil 4 Hj. Nuraeni Ratna P. Karyawan Tetap 5 Dra. Neni Yuliah Karyawan Tetap 6 Ida Yuningsih Karyawan Tetap 7 Winny Winniyarti D, SE. Karyawan Tetap 8 Rd. Diki Lesmana Karyawan Tetap 9 Handoyo Karyawan Tetap 10 Atin Supriatin Karyawan Tetap 11 Cucu Rahmat, Amd. Kom. Karyawan Tetap 12 Ria Sobariah Karyawan Tetap 13 Farah Darmawati, Amd. Karyawan Tetap 14 Taufik Hidayat Karyawan Tetap 15 Dadan Sungkawa Karyawan Tetap 16 Maman Suherman Karyawan Tetap 17 Ela Rahmalia Karyawan Tetap 18 Rohmah Setiawati Karyawan Tetap 19 Sudarna Karyawan Tetap 20 Rikrik Gunawan Karyawan Tetap 21 Yani Kartiani Karyawan Tetap 22 Abdul Gani Karyawan Tetap 23 Tatang Suryana Karyawan Tetap 24 Erna Karnia, SE. Karyawan Tetap 25 Kartija Karyawan Tetap 26 Mochamad Rosidi, SE. Karyawan Tetap 27 Dewi Kusmayanti, SE. Karyawan Tetap 28 Wynne Anggarani, SH. Karyawan Tetap 29 Dewi Melia Karyawan Tetap 30 Mulyani Karyawan Tetap 31 Yani Mulyantini Karyawan Tetap 32 Pandji Djajadi Karyawan Tetap 33 Ridwan Irawan Karyawan Tetap 34 Muhammad Thonthowi, SS. Karyawan Tetap 35 Eni Surahmi Holida Karyawan Tetap 36 Uu Mahpudin Karyawan Tetap 37 Uho Suhaya Karyawan Tetap 38 Achmad Ramdhani Deni Karyawan Tetap 39 Muhamad Nuh Karyawan Tetap 40 Undang Wahyu Karyawan Tetap Sumber: Data Pegawai Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (2016)

7 Berdasarkan tabel 1.4 diatas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jumlah pegawai sebanyak 40 orang, hanya 3 orang pegawai yang sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil, sisanya sebanyak 37 orang masih menjadi karyawan tetap yang belum diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Tentunya para pegawai mengharapkan segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil karena akan berdampak pada meningkatnya kompensasi yang mereka terima. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, terdapat beberapa faktor yang diindikasikan menjadi masalah selama ini di KPKB yaitu diantaranya sulitnya mencari sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi jabatan, banyak pegawai yang belum diangkat menjadi PNS, lingkungan kerja fisik yang kurang begitu nyaman, hubungan dengan rekan kerja dan atasan yang kurang harmonis. Hal hal diatas tentu saja menjadi kendala dalam meningkatkan kinerja pegawai. Pentingnya penempatan pegawai adalah untuk mempekerjakan pegawai yang tepat agar tujuan organisasi dapat tercapai. Pentingnya lingkungan kerja adalah untuk menciptakan suatu kondisi yang baik agar pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara optimal, sehat, aman, nyaman. Maka dari itu kondisi penempatan pegawai dan lingkungan kerja masih harus dibenahi agar kinerja yang diberikan pegawai lebih optimal. Kondisi seperti ini apabila terus menerus dibiarkan maka akan berdampak buruk terhadap organisasi, sehingga akan tercipta suatu kondisi kerja yang kurang efektif dan efisien. Kinerja karyawan yang baik akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu tujuan perusahaan serta dapat pula membantu pimpinan dalam membuat keputusan.

8 Berdasarkan uraian latar belakang masalah kinerja pegawai Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, disebabkan oleh kurang tepatnya penempatan pegawai dan lingkungan kerja yang kurang kondusif. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa perlu melakukan penelitian lebih dalam dengan judul : Pengaruh Penempatan Pegawai Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian Identifikasi dan rumusan masalah penelitian ini diajukan untuk merumuskan dan menjelaskan mengenai permasalahan yang tercakup dalam penelitian yang meliputi faktor-faktor yang diindikasikan dapat mempengaruhi kinerja pegawai di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yaitu penempatan pegawai dan lingkungan kerja. 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan yang muncul antara lain: 1. Sulitnya mencari sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi jabatan. 2. Banyak pegawai yang belum diangkat menjadi PNS. 3. Lingkungan kerja fisik yang kurang nyaman. 4. Hubungan dengan rekan kerja dan atasan yang kurang harmonis. 5. Kinerja pegawai yang belum optimal dilihat dari pendapatan kredit dan tingkat absensi.

9 1.2.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah, penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana: 1. Bagaimana penempatan pegawai di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). 2. Bagaimana liingkungan kerja di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). 3. Bagaimana kinerja pegawai di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). 4. Seberapa besar pengaruh penempatan pegawai dan lingkungan kerja baik secara simultan dan parsial terhadap kinerja pegawai di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mengkaji hal-hal sebagai berikut: 1. Penempatan pegawai di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). 2. Lingkungan kerja di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). 3. Kinerja pegawai di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). 4. Besarnya pengaruh penempatan pegawai dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai baik secara simultan maupun parsial di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).

10 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini diajukan guna menjelaskan mengenai manfaat dan kontribusi yang dapat diberikan dari penelitian baik kegunaan teoritis maupun praktis. 1.4.1 Kegunaan Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan teori mengenai penempatan pegawai, lingkungan kerja, dan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan kajian bagi perkembangan teori dan ilmu pengetahuan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai penempatan pegawai dan lingkungan kerja untuuk meningkatkan dan menjaga kinerja pegawai. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian sejenis selanjutnya. 1.4.2 Kegunaan Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam mengkaji penerapan manajemen sumber daya manusia, terutama memberikan gambaran yang berkaitan dengan penempatan pegawai dan lingkungan kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja pegawai di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).