BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995, capital market

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

juga disertai usaha-usaha penyempumaan fasilitas perdagangan efek di lantai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

-2- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan keadaan. Oleh karena itu, Peratu

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

I. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor bersedia menanamkan dananya di suatu investasi jika

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

SISTEM PENGUPAHAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia pada tahun 2015 meningkat sekitar 5,8 persen.

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. Setiap informasi mengenai aktivitas perusahaan (emiten) dipasar Modal akan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. modal adalah dengan mengeluarkan saham (go public). Saham adalah satuan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam keuangan perusahaan. Struktur modal sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

REAKSI HARGA SAHAM DENGAN ADANYA PERISTIWA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2009

I. PENDAHULUAN. melakukan ekspansi, perusahaan memerlukan tambahan dana. Umumnya

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal)

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini modal telah menjadi komponen yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perubahanperubahan biaya operasional yang mengakibatkan tingkat keuntungan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pendanaan dan investasi bagi masyarakat. menyebabkan pertumbuhan pasar modal melambat dan penundaan Initial Public

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa mendatang. Para investor dapat membeli saham, obligasi

BAB I PENDAHULUAN. baik pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. modal (IDX, 2016). Dibandingkan dengan investasi surat berharga lainnya di

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

I. PENDAHULUAN. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja untuk orang lain karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari investor. Investor dapat melakukan investasi dipasar

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak atas memburuknya kondisi

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. harus mulai mengkikis cara berpikir bahwa perusahaan berdiri semata-mata hanya

ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. di saham memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibanding deposito di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai suatu instrumen ekonomi tidak lepas dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah disamping mengarahkan dana dari masyarakat agar dapat

I. PENDAHULUAN. tidak semua orang siap menghadapi masa tuanya. Terdapat banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995, capital market atau yang lazim disebut pasar modal didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan panawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal memiliki dua fungsi utama yaitu: 1. Bagi perusahaan, pasar modal berperan sebagai sarana untuk mendapatkan modal dari investor. Perusahaan dapat menggunakan modal tersebut untuk menambah modal kerja, ekspansi maupun pengembangan usaha. 2. Bagi investor, fungsi pasar modal yang kedua adalah sebagai sarana bagi masyarakat yang ingin berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan lain-lain. Saham biasa atau common stock merupakan salah satu jenis instrumen keuangan yang sering diperdagangkan di pasar modal. Pada dasarnya, investor membeli saham dengan harapan mendapatkan keuntungan baik berupa dividen maupun capital gain dari selisih transaksi perdagangan saham tersebut. Untuk mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan, investor akan melakukan 1

analisis lebih dalam terhadap semua informasi yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Informasi tersebut, baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi yang efisien. Informasi dianggap memiliki dampak yang signifikan bila informasi tersebut mampu mengubah keputusan-keputusan yang dibuat investor yang tercermin lewat perubahan harga. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham dapat berupa faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan mencakup pengumuman investasi, pengumuman pendanaan, dan pengumuman laporan keuangan perusahaan. Sedangkan faktor eksternal perusahaan dapat berupa pengumuman pemerintah mengenai suku bunga, upah minimum, inflasi, gejolak politik dalam dan luar negeri, nilai tukar, dan lain-lain. Pada tanggal 21 November 2011, bertempat di Bandung, telah ditandatangani Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan berkaitan dengan penetapan Upah Minimum untuk setiap Kabupaten (UMK) di Provinsi Jawa Barat. Salah satu fungsi utama Pemerintah diantaranya adalah melakukan pengaturan agar hubungan antara pekerja/buruh yang diwakili oleh serikat kerja dengan pengusaha sebagai manajemen perusahaan dapat berjalan serasi dan seimbang yang dilandasi oleh pengaturan hak dan kewajiban secara adil. Selain itu pemerintah pada dasarnya juga berperan sebagai penengah dalam menyelesaikan konflik atau perselisihan. 2

Tenaga kerja dan perusahaan mempunyai persamaan dan perbedaan kepentingan. Persamaannya terletak pada kelangsungan hidup tenaga kerja dan kemajuan perusahaan, sementara perbedaannya terkait dengan pandangan dasar mengenai kepentingan masing-masing. Pemberian upah adalah salah satu komponen yang cukup sensitif dalam mempengaruhi hubungan tenaga kerja dengan perusahaan. Berdasarkan Undang-Undang no.13 Tahun 2003, upah adalah hak tenaga kerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada tenaga kerja tersebut yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi tenaga kerja atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Sedangkan perusahaan melihat upah sebagai cost atau biaya yang sebisa mungkin dikurangi. Oleh karena itu pemerintah memiliki peran penting dalam menetapkan upah minimum. Upah minimum yang ditetapkan pemerintah hendaknya mampu melindungi para tenaga kerja sehingga upah yang diterima mampu menjamin kesejahteraan dan kehidupan yang layak bagi tenaga kerja tersebut dan keluarganya. Namun pemerintah juga harus memperhitungkan dampak penetapan upah minimum bagi peningkatan dan perkembangan perusahaan. Kenaikan Upah Minimun Regional (UMR) yang sekarang istilahnya menjadi Upah Minimum Kabupaten (UMK) menjadi satu berita yang paling ditunggu kepastiannya oleh kalangan pengusaha dan kaum buruh/tenaga kerja 3

terutama di penghujung tahun. Dampak positif yang ditimbulkan dari kenaikan UMK yaitu semakin kuatnya perekonomian Indonesia karena daya beli masyarakat akan meningkat sehingga akan semakin memperkuat konsumsi domestik. Namun, di sisi lain, investor juga harus mempertimbangkan dampak lain dari kenaikan biaya produksi perusahaan, yaitu imbas negatif pada laba perusahaan khususnya sektor industri yang padat karya, dan mempunyai ketergantungan kepada tenaga kerja langsung, seperti agrikultur, restoran, hotel, ritel, konstruksi serta manufaktur. Kenaikan biaya upah juga dapat menyebabkan penurunan iklim investasi. Apabila kenaikan UMK yang ditetapkan tidak sebanding dengan kenaikan produktivitas, maka laba korporasi akan tertekan, sehingga biaya untuk pengembangan perusahaan dan investasi akan berkurang. Dalam jangka panjang, akan mengurangi jumlah lapangan kerja yang tersedia, dan dapat menekan konsumsi domestik dalam jangka waktu tertentu. Selain itu kenaikan UMK yang semakin tinggi dibandingkan tahun sebelumnya akan berpotensi menaikkan risiko inflasi. Pada tanggal 21 November 2011, telah ditandatangani Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan berkaitan dengan penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) untuk 26 daerah yang berada di Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2012. SK penetapan UMK Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2012 ini ditetapkan berdasarkan usulan atau rekomendasi yang telah ditandatangani oleh walikota/bupati se-jawa Barat setelah sebelumnya 4

mendapatkan masukan dari Dewan Pengupahan Kota. Dari SK tersebut Kabupaten Bekasi adalah kabupaten dengan UMK 2012 tertinggi yaitu Rp. 1.491.866, sedangkan Kota Banjar memiliki UMK terendah yaitu sebesar Rp. 780.000. Berkaitan dengan penetapan UMK tersebut, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat berencana untuk melakukan gugatan. Menurut APINDO ada beberapa pelanggaran yang terjadi pada hasil rekomendasi yang disepakati dewan pengupahan, misalnya di Kabupaten Karawang, Kabupaten, Bogor, dan Kabupaten Bekasi dimana nilai kenaikannya tidak sesuai dengan hasil penetapan Dewan Pengupahan Kabupaten di masing-masing daerah. APINDO meminta Gubernur untuk membatalkan rekomendasi yang mengalami perubahan tersebut. Jika hasil penetapan yang direkomendasikan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka APINDO akan melakukan upaya-upaya hukum yang diperlukan. Sebagai reaksi atas tindakan APINDO, pihak buruh yang diwaliki Serikat Kerja (SP) melakukan demontrasi diberbagai daerah industri di Jawa Barat. Kenaikan UMK tahun 2012 tidak hanya berimbas pada kenaikan gaji pokok saja namun juga akan menyebabkan kenaikan tunjangan, premi jamsostek, Tunjangan Hari Raya (THR), dan upah lembur hingga cadangan pasca kerja (pesangon), sehingga beban perusahaan yang harus ditanggung menjadi lebih besar. Sementara itu tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2012 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 6,23 5

persen (turun dibandingkan sepanjang 2011 sebesar 6,5 persen). Penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi ini menyebabkan perusahaan sulit untuk melakukan ekspansi pasar sampai melebihi 10%. Untuk menaikkan harga jual barang dan jasa, tidak mungkin melebihi inflasi tahun 2012 yang hanya sebesar 4,3% (BPS, 2012). Jika perusahaan tetap melakukan kenaikan harga, maka ada kemungkinan produk perusahaan tersebut tidak akan laku dipasaran. Provinsi Jawa Barat adalah salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan mampu menggambarkan reaksi pasar, berupa perubahan harga pada saham sektor manufaktur di Provinsi Jawa Barat terhadap terjadinya perisitiwa kenaikan UMK 2012 ini. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah apakah terdapat abnormal return di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum dan sesudah kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2012? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis abnormal return yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum dan sesudah kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2012. 6

1.4 Batasan Penelitian Dalam penelitian ini akan dianalisis harga saham beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan berlokasi di Provinsi Jawa Barat. Periode penelitian yang digunakan adalah pada saat Penetapan Upah Minimum Kabupaten di Jawa Barat tahun 2012. Pada periode tersebut perusahaan yang diteliti juga tidak sedang mengeluarkan kebijakankebijakan yang dapat mempengaruhi harga saham. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk beberapa pihak sebagai berikut: 1. Bagi investor dan calon investor Memberikan gambaran dan tambahan informasi mengenai reaksi pasar terhadap kenaikan Upah Minimum Kabupaten Jawa Barat tahun 2012 Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia 2. Bagi akademisi. Memberikan informasi dan referensi tambahan mengenai pengaruh kenaikan Upah Minimum Kabupaten Jawa Barat tahun 2012 terhadap fluktuasi harga saham perusahaan manufaktur yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat. 7

1.6 Sistematika Penulisan Karya akhir ini terdiri dari 5 bab dengan menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut. 1. Bab I Pendahuluan Bab ini akan menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. 2. Bab II Landasan Teori Bab ini akan menerangkan hal-hal yang menjadi orientasi atau dasar teori bagi penelitian yang akan dilakukan. 3. Bab III Metoda Penelitian Bab ini menjelaskan tentang pengambilan sampel, teknik populasi, dan pengolahan data. Pengolahan data antara lain mengenai cara pengolahan data, rumus yang dipakai, serta kriteria dalam menarik kesimpulan. 4. Bab IV Analisis dan Pembahasan Bab ini menyajikan penjelasan dari pengolahan data secara verbal dengan kata-kata dan secara sistematis dalam bentuk angka-angka. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan, kegunaan dan saran dari hasil penelitian ini. 8