E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Internal Value Chain Starbucks

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa cepat. Menurut data dari jumlah pengguna internet di

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan kerja praktek Toko Butik Amethyst Ungu pada

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB III ANALISIS SISTEM

PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 ANALISIS SISTEM

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berhati-hati dalam memilih produk pakaian yang akan mereka gunakan.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan, serta modal awal usaha. Pasar yang sangat besar ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sebagai target market. Konektivitas yang terbangun dengan adanya

Faktor Sukses E-Market

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja. Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai pengglobalisasian

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

Teknologi Web Service untuk Mendukung Efisiensi Transaksi Mira Ahmad

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer.

SISTEM INFORMASI E-BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIOSHIP MANAGEMENT BERBASIS WEB PADA CV. 171 PALEMBANG

Pemodelan Proses Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuntutan akan kebutuhan informasi dan penggunaan komputer semakin

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. model sepatu wanita. Toko sepatu ini memiliki bermacam-macam model

Sistem Informasi Pendidikan

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang

E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB II. Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan. menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter.

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN APLIKASI SITUS WEB PENJUALAN SHEE MOSLEM SHOP MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL. Nama : Yusika Rona Qoriyana NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan Online Shop atau toko online melalui media internet

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Wawancara terhadap owner Sate Tomang: Bapak Adrio Wirjadi. Bagaimana restoran ini berdiri? restoran ini dinamakan Sate Tomang.

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Daya tarik estetika berpengaruh positif dan signifikan terhadap

offline yang didirikan pada tahun 2005, yang beralamat di jalan Pahlawan

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam Kebijakan Privasi ini kami menguraikan data pribadi apa saja yang kami proses dan untuk tujuan apa.

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data Structural Equation Modelling maka dapat disimpulkan sebagai

BAB III Landasan Teori

BAB 3 ANALISA PERMASALAHAN

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan

TREND JUAL BELI ONLINE (E-COMMERCE) Nuril Hilaliyah. Abstrak. Pendahuluan.

Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

Transkripsi:

E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com Mata Kuliah : E-Business Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Sylvia Monica (01-2014-096) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA KAMPUS III - JAKARTA 2015 1

Sejarah Singkat dan Profil Berrybenka Berrybenka merupakan salah satu portal belanja produk fashion yang sudah cukup dikenal publik, terutama mereka yang menyukai online shopping produk-produk fashion. Berrybenka mulai beroperasi pada Agustus 2011. Berrybenka berawal dari menjual barangnya melalui Facebook, lalu setelelah semakin banyak orang mengenal Berrybenka, Berrybenka mengembangkan bisnisnya dengan membuat laman web-nya sendiri. Saat ini, tidak hanya laman web, tetapi Berrybenka juga mengembangkan laman web versi mobile dan terdapat majalah fashion digitalnya. Pada awalnya Berrybenka merupakan website online shop yang menyediakan produk fashion wanita. Dalam perjalannya, saat ini Berrybenka juga menyediakan produk fashion pria dan anak-anak. Tidak hanya itu, mulai tahun 2014, Berrybenka juga mulai mengembangkan bisnis yang masih di dalam naungan Berrybenka yaitu Hijabenka. Hijabenka juga merupakan laman web Berrybenka yang menyediakan produk fashion, tetapi lebih berfokus pada busana muslim yaitu hijab. Porter s Competitive Forces Model pada Berrybenka 1. Ancaman Masuknya Kompetitor Baru Saat ini bisnis online shop semakin menjamur, orang-orang mulai tertarik dan mengandalkan online shop sebagai media berbelanja, terutama produk-produk fashion. Hal itulah yang membuat para pengusaha juga ikut tertarik untuk membuat bisnis di bidang ini. Online shop yang ada saat ini, tidak hanya berupa website seperti Berrybenka, tetapi juga menggunakan beberapa media sosial yang ada. Jadi, orangorang yang akan memulai bisnis online shop jauh lebih mudah. Walaupun berbeda tipe dengan Berrybenka yang merupakan salah website fashion teerkemuka, tetapi 2

jika ada yang mempunyai cukup modal, tidak menutup kemungkinan, online shop yang semula hanya pada media sosial akan berkembang menjadi e-commerce website. 2. Ancaman Produk atau Jasa Penggganti Produk fashion yang terdapat pada Berrybenka memang memiliki kemiripan dengan produk di beberapa online shop sejenis. Seperti diketahui bahwa fashion biasanya mengikuti tren yang cenderung berubah dari waktu ke waktu, sehingga Berrybenka menyediakan produk fashion dengan model yang juga mengikuti tren sesuai dengan keinginan konsumen. Namun, menurut Head of Marketing Berrybenka, Lily Suriani (Kompas.com) barang-barang yang dapat lewat situs tersebut cenderung unik dan tidak mudah diperoleh di pasaran. Dapat disimpulkan bahwa produk substitusi untuk produk Berrybenka akan lebih susah ditemukan. 3. Persaingan di Antara Pemain yang Sudah Ada Banyak website e-commerce semacam Berrybenka.com, bahkan sebelum terdapat Berrybenka.com sudah berdiri website e-commerce yang menjual produk serupa atau tingkat diferensialnya rendah, sehingga terdapat persaingan yang cukup ketat di antara website-website tersebut. Dengan adanya banyak kompetitor maka terciptalah pasar persaingan sempurna. Dengan ini juga perusahaan-perusahaan kompetitor juga akan bersaing dalam hal harga sehingga menghasilkan produk yang lebih murah. 4. Daya Tawar dari Konsumen Saat ini konsumen memiliki cukup banyak pilihan dalam memilih di mana mereka akan membeli barang-barang yang diinginkan, termasuk melalui online shop. Website e-commerce semacam Berrybenka.com sudah cukup banyak, masing-masing website mempunyai barang fashion yang hampir sama. Walaupun mempunyai barang yang hampir sama dengan website e-commerce lain karena mengikuti mode yang 3

sedang tren. tetapi Berrybenka.com mempunyai keunikan produknya. Sehingga, Berrybenka mempunyai target pasar tersendiri, yang menyukai produk-produk yang dipasarkan oleh Berrybenka. Namun, walaupun mempunyai keunikannya sendiri, konsumen masih dapat memilih di mana mereka akan membeli produk fashion yang mereka inginkan, sehingga konsumen mempunyai kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat. 5. Daya tawar dari supplier Pada awal berdiri, Berrybenka harus mencari, menemui, dan melakukan negosiasi langsung dengan pemilik produk. Namun, setelah Berrybenka menjadi terkenal dan cuku banyak visitor, saat ini supplier-lah yang banyak datang untuk menawarkan diri, sehingga produk dari supplier harus diseleksi oleh tim dari online store Berrybenka. Produk-produk yang ditawarkan oleh Berrybenka merupakan produk pilihan, jadi produk yang dijual merupakan produk berkualitas dengan harga yang masih terjangkau untuk target pasar Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka dapat dengn mudah memilih supplier mana yang akan mereka gunakan dan supplier mana yang tidak digunakan lagi atau yang akan diputus hubungannya oleh Berrybenka. Hal itu memyebabkan kekuatan tawar menawar dari supplier Berrybenka cukup rendah, karena Berrybenka-lah yang akan meencari supplier mana yang digunkannya. Millar s Value Chain Model pada Berrybenka 1. Aktivitas Utama - Inbound Logistics Berrybenka tidak melakukan proses produksi bahan baku menjadi produk jadi, tetapi Berrybenka berfokus dalam mencari barang yang akan dipasarkannya 4

dari supplier. Ada dua acara yang dilakukan oleh Berrybenka, yaitu sistem putus hubungan dan sistem hubungan yang berlanjut. Saat sistem putus hanya sekali, maka hubungan yang terjadi kepada supplier akan berhenti begitu saja, ketika sudah ada yang membeli produk dari supplier tersebut dengan Berrybenka mengambil komisi penjualan. Namun, saat Berrybenka menggunakan sistem hubungan berlanjut, Berrybenka kembali mengambil barang dari supplier. Supplier menggunkan sistem akan titip barang kepada Berrybenka, kemudian total penjualan akan dibayar ke supplier pada bulan depannya sesuai dengan tanggal perjanjian, atau disebut dengan sistem konsinyasi. Pada aktifitas ini Berrybenka fokus untuk bersaing dalam mencari kepuasan pelanggan dengan kekuatan tawar-menawar dengan supplier. Dengan adanya kekuatan tawar-menawar supplier, maka biaya perusahaan dapat ditekan dalam pemilihan barang-barang yang akan dipasarkan. yang berdampak kepada harga produk pelanggan, sehingga akan didapatkan harga yang kompetitif terhadap pesaing dalam bisnis online. - Operasional Berrybenka tidak melakukan kegiatan operasional, Berrybenka berfokus untuk melakukan pengujian kualitas produk daari supplier untuk mendapatkam mutu yang sesuai dengan yang diinginkan pelanggan, karena kualitas produk menjadi patokan untuk pelanggan mempercayai produk-produk yang dijual Berrybenka. Berrybenka juga melakukan pengendalian pelaksanaan atas barang yang dijual agar tidak ada penyimpangan dan produk mencapai hasil yang maksimal atau sesuai dengan perencanaan dengan begitu biaya yang dikeluarkan juga optimal. 5

- Outbound Logistics Dalam perlakuannya terhadap barang yang dipasarkan, Berrybenka tidak selamanya menyimpan stock barang di gudang, tetapi mengambil barang yang dipesan ke supplier terlebih dahulu. Ketika hal ini terjadi, pengiriman barang memang akan lebih memakan waktu lebih lama sehari dan Berrybenka sudah menyiasati hal ini. Namun, Berrybenka juga melakukan penyimpanan stock barang di gudang. Karena tidak mungkin semua barang yang dijual Berrybenka akan langsung dipesan dan didistribusikan ke pelanggan, Berrybenka mengatur posisi peletakan barang serta pengelompokannya sehingga pengeluaran kembali barang dapat dilakukan dengan mudah. sehingga jika barang yang dipesan sudah ada di gudang dapat langsung ambil dan langsung kirim. Jadi, dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan. - Pemasaran dan Penjualan Berrybenka melakukan pemasaran dan penjualan melalui e-commerce dengan website www.berrybenka.com. Berrybenka juga melakukan perluasan kategori fashionnya untuk menarik pembeli dan memperoleh pendapatan yang lebih besar. Pencarian produk di website Berrybenka dapat dilakukan berdasarkan produk, harga, launch date, warna, ukuran serta terdapat rekomendasi seperti Top Seller, Hot Items, dan Must Have. Selain itu, dalam websitenya juga dicantumkan How to Order, sehingga konsumen yang melakukan pemesanan akan dengan mudah untuk mengetahui dan mengikuti tahapan-tahapan untuk memesan barang. Dalam memasarkan produknya, Berrybenka juga sering mengadakan program diskon atau adanya kupon potongan harga. Potongan harga biasanya diberikan pada konsumen jika mendaftarkan email di Berrybenka.com untuk mendapatkan newsletter dari Berrybenka. 6

- Pelayanan Berrybenka berupaya menyesuaikan produk yang mereka jual dengan harapan dari target pasarnya. Karena bila produk memenuhi ekspektasi dan harapan konsumen maka konsumen akan selalu tertarik untuk mengunjungi situs Berrybenka.com dan selanjutnya akan menjadi konsumen tetap mereka. Jika ada pesanan-pesanan dari konsumennya, Berrybenka berusaha mengupayakan kelancaran pengiriman barang dan ketepatan waktu pengiriman untuk kepuasan konsumennya. Pada layanan pengiriman barang Berrybenka hanya menyediakan satu jasa layanan pengiriman barang, yaitu JNE. Pada kenyataannya tidak semua konsumen menghendaki pengiriman dengan jasa layanan pengiriman barang yang digunakan oleh Berrybenka. E-commerce semacam Berrybenka menyediakan lebih dari satu jasa layanan pengiriman barang, yang dapat menyesuaikan dengan konsumennya. Berrybenka juga belum menyediakan layanan pengiriman barang express, beberapa konsumen menginginkan pengiriman barang secara cepat. Jadi, Berrybenka diharapkan dapat bekerja sama dengan jasa pengiriman barang yang lain. dan menyediakan layanan pengiriman barang express. Supaya konsumen menikmati pelayanan yang lebih baik dari Berrybenka Berrybenka menyediakan layanan customer service yang bersedia menerima tanggapan, kritik, saran maupun komplain dari konsumen. Konsumen dapat memilih beberapa alternatif yang disediakan oleh Berrybenka.com seperti telepon, email, dan live chat. Setelah barang yang dipesan sudah diterima konsumen, Berrybenka juga masih meyediakan layanan retur barang, jika barang yang diterima konsumen 7

tidak sesuai dengan keinginannya, misalnya salah ukuran, warna atau sematamata konsumen hanya kurang suka dengan barang yang dibeli. Retur barang bisa dilakukan dengan cara mengirimkan kembali barangnya ke warehouse Berrybenka, dengan menyertakan tiket retur yang sudah disiapkan oleh Berrybenka dan diisi oleh konsumen. Namun, memang saat pengiriman barang, ongkos kirim ditanggung oleh konsumen. Walaupun demikian, hal ini meningkatkan pelayanan yang disediakan oleh Berrybenka sebagai website online shop. 2. Aktivitas Pendukung Secara umum, aktivitas pendukung dalam rantai nilai terbagi dalam 4 kategori kegiatan: - Procurement Pada awal berdirinya, untuk pembelian persedian barang, Berrybenka mencari beberapa supplier dalam usahanya. Namun, seiring dengan berkembangnya Berrybenka, banyak supplier yang menawarkan diri untuk bekerja sama sehingga Berrybenka harus memilih beberapa diantara supplier tersebut untuk berkerja sama. - Technology Development Berrybenka mulai mengenalkan usahanya untuk pertama kali melalui facebook. Dari situ banyak pelanggan mulai melihat dan tertarik dengan Berrybenka. Akhirnya, Berrybenka melakukan pengembangan permasaran untuk meningkatkan produk selain melalui facebook yaitu dengan membuat website e- commerce. Berrybenka juga sudah mulai mengembangkan situs mobile web-nya. 8

- Human Resource Management Berrybenka melakukan seleksi penerimaan karyawan dengan standar tertentu agar strategi yang ditetapkan Berrybenka dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Karena skill karyawan sangat berperan besar, selain itu berrybenka juga memposisikan karyawan sesuai dengan bagian yang sesuai dengan kemampuannya. - Firm Infrastructure Berrybenka memiliki susunan menejemen yang terstruktur. Setiap karyawan Berrybenka melakukan tugas masing-masing yang pembagiannya sudah jelas. Aktivitas utama dari Berrybenka adalah menjual produk fashion dari supplier-supplier yang bekerja sama dengan Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka memiliki tanggung jawab menjaga relasi antara supplier dengan Berrybenka, maupun konsumen dengan Berrybenka. Dengan adanya relasi yang baik antara Berrybenka dengan supplier, maka supplier tidak berkeberatan untuk terus men-supply barangnya pada Berrybenka. Hal ini menjadi nilai positif karena memungkinkan barang yang dipesan oleh konsumen akan selalu ready stock. 9

Lampiran Lampiran 1 Tampilan awal website Berrybenka Lampiran 2 Tampilan awal mobile website Berrybenka 10

Sejarah Singkat dan Profil Berrybenka Berrybenka merupakan salah satu portal belanja produk fashion yang sudah cukup dikenal publik, terutama mereka yang menyukai online shopping produk-produk fashion. Berrybenka mulai beroperasi pada Agustus 2011. Berrybenka berawal dari menjual barangnya melalui Facebook, lalu setelelah semakin banyak orang mengenal Berrybenka, Berrybenka mengembangkan bisnisnya dengan membuat laman web-nya sendiri. Saat ini, tidak hanya laman web, tetapi Berrybenka juga mengembangkan laman web versi mobile dan terdapat majalah fashion digitalnya. Pada awalnya Berrybenka merupakan website online shop yang menyediakan produk fashion wanita. Dalam perjalannya, saat ini Berrybenka juga menyediakan produk fashion pria dan anak-anak. Tidak hanya itu, mulai tahun 2014, Berrybenka juga mulai mengembangkan bisnis yang masih di dalam naungan Berrybenka yaitu Hijabenka. Hijabenka juga merupakan laman web Berrybenka yang menyediakan produk fashion, tetapi lebih berfokus pada busana muslim yaitu hijab. Porter s Competitive Forces Model pada Berrybenka 6. Ancaman Masuknya Kompetitor Baru Saat ini bisnis online shop semakin menjamur, orang-orang mulai tertarik dan mengandalkan online shop sebagai media berbelanja, terutama produk-produk fashion. Hal itulah yang membuat para pengusaha juga ikut tertarik untuk membuat bisnis di bidang ini. Online shop yang ada saat ini, tidak hanya berupa website seperti Berrybenka, tetapi juga menggunakan beberapa media sosial yang ada. Jadi, orangorang yang akan memulai bisnis online shop jauh lebih mudah. Walaupun berbeda tipe dengan Berrybenka yang merupakan salah website fashion teerkemuka, tetapi 11

jika ada yang mempunyai cukup modal, tidak menutup kemungkinan, online shop yang semula hanya pada media sosial akan berkembang menjadi e-commerce website. 7. Ancaman Produk atau Jasa Penggganti Produk fashion yang terdapat pada Berrybenka memang memiliki kemiripan dengan produk di beberapa online shop sejenis. Seperti diketahui bahwa fashion biasanya mengikuti tren yang cenderung berubah dari waktu ke waktu, sehingga Berrybenka menyediakan produk fashion dengan model yang juga mengikuti tren sesuai dengan keinginan konsumen. Namun, menurut Head of Marketing Berrybenka, Lily Suriani (Kompas.com) barang-barang yang dapat lewat situs tersebut cenderung unik dan tidak mudah diperoleh di pasaran. Dapat disimpulkan bahwa produk substitusi untuk produk Berrybenka akan lebih susah ditemukan. 8. Persaingan di Antara Pemain yang Sudah Ada Banyak website e-commerce semacam Berrybenka.com, bahkan sebelum terdapat Berrybenka.com sudah berdiri website e-commerce yang menjual produk serupa atau tingkat diferensialnya rendah, sehingga terdapat persaingan yang cukup ketat di antara website-website tersebut. Dengan adanya banyak kompetitor maka terciptalah pasar persaingan sempurna. Dengan ini juga perusahaan-perusahaan kompetitor juga akan bersaing dalam hal harga sehingga menghasilkan produk yang lebih murah. 9. Daya Tawar dari Konsumen Saat ini konsumen memiliki cukup banyak pilihan dalam memilih di mana mereka akan membeli barang-barang yang diinginkan, termasuk melalui online shop. Website e-commerce semacam Berrybenka.com sudah cukup banyak, masing-masing website mempunyai barang fashion yang hampir sama. Walaupun mempunyai barang yang hampir sama dengan website e-commerce lain karena mengikuti mode yang 12

sedang tren. tetapi Berrybenka.com mempunyai keunikan produknya. Sehingga, Berrybenka mempunyai target pasar tersendiri, yang menyukai produk-produk yang dipasarkan oleh Berrybenka. Namun, walaupun mempunyai keunikannya sendiri, konsumen masih dapat memilih di mana mereka akan membeli produk fashion yang mereka inginkan, sehingga konsumen mempunyai kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat. 10. Daya tawar dari supplier Pada awal berdiri, Berrybenka harus mencari, menemui, dan melakukan negosiasi langsung dengan pemilik produk. Namun, setelah Berrybenka menjadi terkenal dan cuku banyak visitor, saat ini supplier-lah yang banyak datang untuk menawarkan diri, sehingga produk dari supplier harus diseleksi oleh tim dari online store Berrybenka. Produk-produk yang ditawarkan oleh Berrybenka merupakan produk pilihan, jadi produk yang dijual merupakan produk berkualitas dengan harga yang masih terjangkau untuk target pasar Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka dapat dengn mudah memilih supplier mana yang akan mereka gunakan dan supplier mana yang tidak digunakan lagi atau yang akan diputus hubungannya oleh Berrybenka. Hal itu memyebabkan kekuatan tawar menawar dari supplier Berrybenka cukup rendah, karena Berrybenka-lah yang akan meencari supplier mana yang digunkannya. Millar s Value Chain Model pada Berrybenka 3. Aktivitas Utama - Inbound Logistics Berrybenka tidak melakukan proses produksi bahan baku menjadi produk jadi, tetapi Berrybenka berfokus dalam mencari barang yang akan dipasarkannya 13

dari supplier. Ada dua acara yang dilakukan oleh Berrybenka, yaitu sistem putus hubungan dan sistem hubungan yang berlanjut. Saat sistem putus hanya sekali, maka hubungan yang terjadi kepada supplier akan berhenti begitu saja, ketika sudah ada yang membeli produk dari supplier tersebut dengan Berrybenka mengambil komisi penjualan. Namun, saat Berrybenka menggunakan sistem hubungan berlanjut, Berrybenka kembali mengambil barang dari supplier. Supplier menggunkan sistem akan titip barang kepada Berrybenka, kemudian total penjualan akan dibayar ke supplier pada bulan depannya sesuai dengan tanggal perjanjian, atau disebut dengan sistem konsinyasi. Pada aktifitas ini Berrybenka fokus untuk bersaing dalam mencari kepuasan pelanggan dengan kekuatan tawar-menawar dengan supplier. Dengan adanya kekuatan tawar-menawar supplier, maka biaya perusahaan dapat ditekan dalam pemilihan barang-barang yang akan dipasarkan. yang berdampak kepada harga produk pelanggan, sehingga akan didapatkan harga yang kompetitif terhadap pesaing dalam bisnis online. - Operasional Berrybenka tidak melakukan kegiatan operasional, Berrybenka berfokus untuk melakukan pengujian kualitas produk daari supplier untuk mendapatkam mutu yang sesuai dengan yang diinginkan pelanggan, karena kualitas produk menjadi patokan untuk pelanggan mempercayai produk-produk yang dijual Berrybenka. Berrybenka juga melakukan pengendalian pelaksanaan atas barang yang dijual agar tidak ada penyimpangan dan produk mencapai hasil yang maksimal atau sesuai dengan perencanaan dengan begitu biaya yang dikeluarkan juga optimal. 14

- Outbound Logistics Dalam perlakuannya terhadap barang yang dipasarkan, Berrybenka tidak selamanya menyimpan stock barang di gudang, tetapi mengambil barang yang dipesan ke supplier terlebih dahulu. Ketika hal ini terjadi, pengiriman barang memang akan lebih memakan waktu lebih lama sehari dan Berrybenka sudah menyiasati hal ini. Namun, Berrybenka juga melakukan penyimpanan stock barang di gudang. Karena tidak mungkin semua barang yang dijual Berrybenka akan langsung dipesan dan didistribusikan ke pelanggan, Berrybenka mengatur posisi peletakan barang serta pengelompokannya sehingga pengeluaran kembali barang dapat dilakukan dengan mudah. sehingga jika barang yang dipesan sudah ada di gudang dapat langsung ambil dan langsung kirim. Jadi, dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan. - Pemasaran dan Penjualan Berrybenka melakukan pemasaran dan penjualan melalui e-commerce dengan website www.berrybenka.com. Berrybenka juga melakukan perluasan kategori fashionnya untuk menarik pembeli dan memperoleh pendapatan yang lebih besar. Pencarian produk di website Berrybenka dapat dilakukan berdasarkan produk, harga, launch date, warna, ukuran serta terdapat rekomendasi seperti Top Seller, Hot Items, dan Must Have. Selain itu, dalam websitenya juga dicantumkan How to Order, sehingga konsumen yang melakukan pemesanan akan dengan mudah untuk mengetahui dan mengikuti tahapan-tahapan untuk memesan barang. Dalam memasarkan produknya, Berrybenka juga sering mengadakan program diskon atau adanya kupon potongan harga. Potongan harga biasanya 15

diberikan pada konsumen jika mendaftarkan email di Berrybenka.com untuk mendapatkan newsletter dari Berrybenka. - Pelayanan Berrybenka berupaya menyesuaikan produk yang mereka jual dengan harapan dari target pasarnya. Karena bila produk memenuhi ekspektasi dan harapan konsumen maka konsumen akan selalu tertarik untuk mengunjungi situs Berrybenka.com dan selanjutnya akan menjadi konsumen tetap mereka. Jika ada pesanan-pesanan dari konsumennya, Berrybenka berusaha mengupayakan kelancaran pengiriman barang dan ketepatan waktu pengiriman untuk kepuasan konsumennya. Pada layanan pengiriman barang Berrybenka hanya menyediakan satu jasa layanan pengiriman barang, yaitu JNE. Pada kenyataannya tidak semua konsumen menghendaki pengiriman dengan jasa layanan pengiriman barang yang digunakan oleh Berrybenka. E-commerce semacam Berrybenka menyediakan lebih dari satu jasa layanan pengiriman barang, yang dapat menyesuaikan dengan konsumennya. Berrybenka juga belum menyediakan layanan pengiriman barang express, beberapa konsumen menginginkan pengiriman barang secara cepat. Jadi, Berrybenka diharapkan dapat bekerja sama dengan jasa pengiriman barang yang lain. dan menyediakan layanan pengiriman barang express. Supaya konsumen menikmati pelayanan yang lebih baik dari Berrybenka Berrybenka menyediakan layanan customer service yang bersedia menerima tanggapan, kritik, saran maupun komplain dari konsumen. Konsumen dapat memilih beberapa alternatif yang disediakan oleh Berrybenka.com seperti telepon, email, dan live chat. 16

Setelah barang yang dipesan sudah diterima konsumen, Berrybenka juga masih meyediakan layanan retur barang, jika barang yang diterima konsumen tidak sesuai dengan keinginannya, misalnya salah ukuran, warna atau sematamata konsumen hanya kurang suka dengan barang yang dibeli. Retur barang bisa dilakukan dengan cara mengirimkan kembali barangnya ke warehouse Berrybenka, dengan menyertakan tiket retur yang sudah disiapkan oleh Berrybenka dan diisi oleh konsumen. Namun, memang saat pengiriman barang, ongkos kirim ditanggung oleh konsumen. Walaupun demikian, hal ini meningkatkan pelayanan yang disediakan oleh Berrybenka sebagai website online shop. 4. Aktivitas Pendukung Secara umum, aktivitas pendukung dalam rantai nilai terbagi dalam 4 kategori kegiatan: - Procurement Pada awal berdirinya, untuk pembelian persedian barang, Berrybenka mencari beberapa supplier dalam usahanya. Namun, seiring dengan berkembangnya Berrybenka, banyak supplier yang menawarkan diri untuk bekerja sama sehingga Berrybenka harus memilih beberapa diantara supplier tersebut untuk berkerja sama. - Technology Development Berrybenka mulai mengenalkan usahanya untuk pertama kali melalui facebook. Dari situ banyak pelanggan mulai melihat dan tertarik dengan Berrybenka. Akhirnya, Berrybenka melakukan pengembangan permasaran untuk meningkatkan produk selain melalui facebook yaitu dengan membuat website e- commerce. Berrybenka juga sudah mulai mengembangkan situs mobile web-nya. 17

- Human Resource Management Berrybenka melakukan seleksi penerimaan karyawan dengan standar tertentu agar strategi yang ditetapkan Berrybenka dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Karena skill karyawan sangat berperan besar, selain itu berrybenka juga memposisikan karyawan sesuai dengan bagian yang sesuai dengan kemampuannya. - Firm Infrastructure Berrybenka memiliki susunan menejemen yang terstruktur. Setiap karyawan Berrybenka melakukan tugas masing-masing yang pembagiannya sudah jelas. Aktivitas utama dari Berrybenka adalah menjual produk fashion dari supplier-supplier yang bekerja sama dengan Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka memiliki tanggung jawab menjaga relasi antara supplier dengan Berrybenka, maupun konsumen dengan Berrybenka. Dengan adanya relasi yang baik antara Berrybenka dengan supplier, maka supplier tidak berkeberatan untuk terus men-supply barangnya pada Berrybenka. Hal ini menjadi nilai positif karena memungkinkan barang yang dipesan oleh konsumen akan selalu ready stock. 18

Lampiran Lampiran 1 Tampilan awal website Berrybenka Lampiran 2 Tampilan awal mobile website Berrybenka Sejarah Singkat dan Profil Berrybenka 19

Berrybenka merupakan salah satu portal belanja produk fashion yang sudah cukup dikenal publik, terutama mereka yang menyukai online shopping produk-produk fashion. Berrybenka mulai beroperasi pada Agustus 2011. Berrybenka berawal dari menjual barangnya melalui Facebook, lalu setelelah semakin banyak orang mengenal Berrybenka, Berrybenka mengembangkan bisnisnya dengan membuat laman web-nya sendiri. Saat ini, tidak hanya laman web, tetapi Berrybenka juga mengembangkan laman web versi mobile dan terdapat majalah fashion digitalnya. Pada awalnya Berrybenka merupakan website online shop yang menyediakan produk fashion wanita. Dalam perjalannya, saat ini Berrybenka juga menyediakan produk fashion pria dan anak-anak. Tidak hanya itu, mulai tahun 2014, Berrybenka juga mulai mengembangkan bisnis yang masih di dalam naungan Berrybenka yaitu Hijabenka. Hijabenka juga merupakan laman web Berrybenka yang menyediakan produk fashion, tetapi lebih berfokus pada busana muslim yaitu hijab. Porter s Competitive Forces Model pada Berrybenka 11. Ancaman Masuknya Kompetitor Baru Saat ini bisnis online shop semakin menjamur, orang-orang mulai tertarik dan mengandalkan online shop sebagai media berbelanja, terutama produk-produk fashion. Hal itulah yang membuat para pengusaha juga ikut tertarik untuk membuat bisnis di bidang ini. Online shop yang ada saat ini, tidak hanya berupa website seperti Berrybenka, tetapi juga menggunakan beberapa media sosial yang ada. Jadi, orangorang yang akan memulai bisnis online shop jauh lebih mudah. Walaupun berbeda tipe dengan Berrybenka yang merupakan salah website fashion teerkemuka, tetapi jika ada yang mempunyai cukup modal, tidak menutup kemungkinan, online shop yang semula hanya pada media sosial akan berkembang menjadi e-commerce website. 20

12. Ancaman Produk atau Jasa Penggganti Produk fashion yang terdapat pada Berrybenka memang memiliki kemiripan dengan produk di beberapa online shop sejenis. Seperti diketahui bahwa fashion biasanya mengikuti tren yang cenderung berubah dari waktu ke waktu, sehingga Berrybenka menyediakan produk fashion dengan model yang juga mengikuti tren sesuai dengan keinginan konsumen. Namun, menurut Head of Marketing Berrybenka, Lily Suriani (Kompas.com) barang-barang yang dapat lewat situs tersebut cenderung unik dan tidak mudah diperoleh di pasaran. Dapat disimpulkan bahwa produk substitusi untuk produk Berrybenka akan lebih susah ditemukan. 13. Persaingan di Antara Pemain yang Sudah Ada Banyak website e-commerce semacam Berrybenka.com, bahkan sebelum terdapat Berrybenka.com sudah berdiri website e-commerce yang menjual produk serupa atau tingkat diferensialnya rendah, sehingga terdapat persaingan yang cukup ketat di antara website-website tersebut. Dengan adanya banyak kompetitor maka terciptalah pasar persaingan sempurna. Dengan ini juga perusahaan-perusahaan kompetitor juga akan bersaing dalam hal harga sehingga menghasilkan produk yang lebih murah. 14. Daya Tawar dari Konsumen Saat ini konsumen memiliki cukup banyak pilihan dalam memilih di mana mereka akan membeli barang-barang yang diinginkan, termasuk melalui online shop. Website e-commerce semacam Berrybenka.com sudah cukup banyak, masing-masing website mempunyai barang fashion yang hampir sama. Walaupun mempunyai barang yang hampir sama dengan website e-commerce lain karena mengikuti mode yang sedang tren. tetapi Berrybenka.com mempunyai keunikan produknya. Sehingga, Berrybenka mempunyai target pasar tersendiri, yang menyukai produk-produk yang 21

dipasarkan oleh Berrybenka. Namun, walaupun mempunyai keunikannya sendiri, konsumen masih dapat memilih di mana mereka akan membeli produk fashion yang mereka inginkan, sehingga konsumen mempunyai kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat. 15. Daya tawar dari supplier Pada awal berdiri, Berrybenka harus mencari, menemui, dan melakukan negosiasi langsung dengan pemilik produk. Namun, setelah Berrybenka menjadi terkenal dan cuku banyak visitor, saat ini supplier-lah yang banyak datang untuk menawarkan diri, sehingga produk dari supplier harus diseleksi oleh tim dari online store Berrybenka. Produk-produk yang ditawarkan oleh Berrybenka merupakan produk pilihan, jadi produk yang dijual merupakan produk berkualitas dengan harga yang masih terjangkau untuk target pasar Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka dapat dengn mudah memilih supplier mana yang akan mereka gunakan dan supplier mana yang tidak digunakan lagi atau yang akan diputus hubungannya oleh Berrybenka. Hal itu memyebabkan kekuatan tawar menawar dari supplier Berrybenka cukup rendah, karena Berrybenka-lah yang akan meencari supplier mana yang digunkannya. Millar s Value Chain Model pada Berrybenka 5. Aktivitas Utama - Inbound Logistics Berrybenka tidak melakukan proses produksi bahan baku menjadi produk jadi, tetapi Berrybenka berfokus dalam mencari barang yang akan dipasarkannya dari supplier. Ada dua acara yang dilakukan oleh Berrybenka, yaitu sistem putus hubungan dan sistem hubungan yang berlanjut. Saat sistem putus hanya sekali, 22

maka hubungan yang terjadi kepada supplier akan berhenti begitu saja, ketika sudah ada yang membeli produk dari supplier tersebut dengan Berrybenka mengambil komisi penjualan. Namun, saat Berrybenka menggunakan sistem hubungan berlanjut, Berrybenka kembali mengambil barang dari supplier. Supplier menggunkan sistem akan titip barang kepada Berrybenka, kemudian total penjualan akan dibayar ke supplier pada bulan depannya sesuai dengan tanggal perjanjian, atau disebut dengan sistem konsinyasi. Pada aktifitas ini Berrybenka fokus untuk bersaing dalam mencari kepuasan pelanggan dengan kekuatan tawar-menawar dengan supplier. Dengan adanya kekuatan tawar-menawar supplier, maka biaya perusahaan dapat ditekan dalam pemilihan barang-barang yang akan dipasarkan. yang berdampak kepada harga produk pelanggan, sehingga akan didapatkan harga yang kompetitif terhadap pesaing dalam bisnis online. - Operasional Berrybenka tidak melakukan kegiatan operasional, Berrybenka berfokus untuk melakukan pengujian kualitas produk daari supplier untuk mendapatkam mutu yang sesuai dengan yang diinginkan pelanggan, karena kualitas produk menjadi patokan untuk pelanggan mempercayai produk-produk yang dijual Berrybenka. Berrybenka juga melakukan pengendalian pelaksanaan atas barang yang dijual agar tidak ada penyimpangan dan produk mencapai hasil yang maksimal atau sesuai dengan perencanaan dengan begitu biaya yang dikeluarkan juga optimal. - Outbound Logistics 23

Dalam perlakuannya terhadap barang yang dipasarkan, Berrybenka tidak selamanya menyimpan stock barang di gudang, tetapi mengambil barang yang dipesan ke supplier terlebih dahulu. Ketika hal ini terjadi, pengiriman barang memang akan lebih memakan waktu lebih lama sehari dan Berrybenka sudah menyiasati hal ini. Namun, Berrybenka juga melakukan penyimpanan stock barang di gudang. Karena tidak mungkin semua barang yang dijual Berrybenka akan langsung dipesan dan didistribusikan ke pelanggan, Berrybenka mengatur posisi peletakan barang serta pengelompokannya sehingga pengeluaran kembali barang dapat dilakukan dengan mudah. sehingga jika barang yang dipesan sudah ada di gudang dapat langsung ambil dan langsung kirim. Jadi, dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan. - Pemasaran dan Penjualan Berrybenka melakukan pemasaran dan penjualan melalui e-commerce dengan website www.berrybenka.com. Berrybenka juga melakukan perluasan kategori fashionnya untuk menarik pembeli dan memperoleh pendapatan yang lebih besar. Pencarian produk di website Berrybenka dapat dilakukan berdasarkan produk, harga, launch date, warna, ukuran serta terdapat rekomendasi seperti Top Seller, Hot Items, dan Must Have. Selain itu, dalam websitenya juga dicantumkan How to Order, sehingga konsumen yang melakukan pemesanan akan dengan mudah untuk mengetahui dan mengikuti tahapan-tahapan untuk memesan barang. Dalam memasarkan produknya, Berrybenka juga sering mengadakan program diskon atau adanya kupon potongan harga. Potongan harga biasanya diberikan pada konsumen jika mendaftarkan email di Berrybenka.com untuk mendapatkan newsletter dari Berrybenka. 24

- Pelayanan Berrybenka berupaya menyesuaikan produk yang mereka jual dengan harapan dari target pasarnya. Karena bila produk memenuhi ekspektasi dan harapan konsumen maka konsumen akan selalu tertarik untuk mengunjungi situs Berrybenka.com dan selanjutnya akan menjadi konsumen tetap mereka. Jika ada pesanan-pesanan dari konsumennya, Berrybenka berusaha mengupayakan kelancaran pengiriman barang dan ketepatan waktu pengiriman untuk kepuasan konsumennya. Pada layanan pengiriman barang Berrybenka hanya menyediakan satu jasa layanan pengiriman barang, yaitu JNE. Pada kenyataannya tidak semua konsumen menghendaki pengiriman dengan jasa layanan pengiriman barang yang digunakan oleh Berrybenka. E-commerce semacam Berrybenka menyediakan lebih dari satu jasa layanan pengiriman barang, yang dapat menyesuaikan dengan konsumennya. Berrybenka juga belum menyediakan layanan pengiriman barang express, beberapa konsumen menginginkan pengiriman barang secara cepat. Jadi, Berrybenka diharapkan dapat bekerja sama dengan jasa pengiriman barang yang lain. dan menyediakan layanan pengiriman barang express. Supaya konsumen menikmati pelayanan yang lebih baik dari Berrybenka Berrybenka menyediakan layanan customer service yang bersedia menerima tanggapan, kritik, saran maupun komplain dari konsumen. Konsumen dapat memilih beberapa alternatif yang disediakan oleh Berrybenka.com seperti telepon, email, dan live chat. Setelah barang yang dipesan sudah diterima konsumen, Berrybenka juga masih meyediakan layanan retur barang, jika barang yang diterima konsumen tidak sesuai dengan keinginannya, misalnya salah ukuran, warna atau semata- 25

mata konsumen hanya kurang suka dengan barang yang dibeli. Retur barang bisa dilakukan dengan cara mengirimkan kembali barangnya ke warehouse Berrybenka, dengan menyertakan tiket retur yang sudah disiapkan oleh Berrybenka dan diisi oleh konsumen. Namun, memang saat pengiriman barang, ongkos kirim ditanggung oleh konsumen. Walaupun demikian, hal ini meningkatkan pelayanan yang disediakan oleh Berrybenka sebagai website online shop. 6. Aktivitas Pendukung Secara umum, aktivitas pendukung dalam rantai nilai terbagi dalam 4 kategori kegiatan: - Procurement Pada awal berdirinya, untuk pembelian persedian barang, Berrybenka mencari beberapa supplier dalam usahanya. Namun, seiring dengan berkembangnya Berrybenka, banyak supplier yang menawarkan diri untuk bekerja sama sehingga Berrybenka harus memilih beberapa diantara supplier tersebut untuk berkerja sama. - Technology Development Berrybenka mulai mengenalkan usahanya untuk pertama kali melalui facebook. Dari situ banyak pelanggan mulai melihat dan tertarik dengan Berrybenka. Akhirnya, Berrybenka melakukan pengembangan permasaran untuk meningkatkan produk selain melalui facebook yaitu dengan membuat website e- commerce. Berrybenka juga sudah mulai mengembangkan situs mobile web-nya. 26

- Human Resource Management Berrybenka melakukan seleksi penerimaan karyawan dengan standar tertentu agar strategi yang ditetapkan Berrybenka dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Karena skill karyawan sangat berperan besar, selain itu berrybenka juga memposisikan karyawan sesuai dengan bagian yang sesuai dengan kemampuannya. - Firm Infrastructure Berrybenka memiliki susunan menejemen yang terstruktur. Setiap karyawan Berrybenka melakukan tugas masing-masing yang pembagiannya sudah jelas. Aktivitas utama dari Berrybenka adalah menjual produk fashion dari supplier-supplier yang bekerja sama dengan Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka memiliki tanggung jawab menjaga relasi antara supplier dengan Berrybenka, maupun konsumen dengan Berrybenka. Dengan adanya relasi yang baik antara Berrybenka dengan supplier, maka supplier tidak berkeberatan untuk terus men-supply barangnya pada Berrybenka. Hal ini menjadi nilai positif karena memungkinkan barang yang dipesan oleh konsumen akan selalu ready stock. 27

Lampiran Lampiran 1 Tampilan awal website Berrybenka Lampiran 2 Tampilan awal mobile website Berrybenka 28

Lampiran 3 Tahapan cara pembelian di Berrybenka Lampiran 4 Tampilan pilihan customer service Berrybenka 29

DAFTAR PUSTAKA www.berrybenka.com http://bola.kompas.com/read/2013/04/01/09260637/berrybenka.com.resmi.diluncurkan http://startupbisnis.com/belajar-pengelolaan-ecommerce-dari-ferry-tenka-co-founder-disdusberrybenka-bilna/ 30