lah dilaksanakan cukup baik. Akan tetapi sub aspek

dokumen-dokumen yang mirip
layanan pendidikan pemerintah (negeri),

praktek Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Nege

kembali bekerja di Instansinya masing-masing.

Bab IV tampak belajar kelompok mempunyai tujuan, gram dan target yang jelas. Mahasiswa terlebih dahulu

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I HAURWANGI CIANJUR TAHUN 2011/2012

pala BAKN No. 5/SE/1976, S.K MENPAN No. 59/1987 jo. 13A988

pendidikan/pengajaran dilihat dari perhitungan ber

kepada mahasiswa, pengembangan dibidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Visi, misi dan tujuan pengembangan dosen yunior bara sebatas

belajar yaitu dengan sistem belajar modul

2. Data tentang kesiapan guru untuk melaksanakan fung

pada dasarnya merupakan jawaban terhadap pertanyaan-per

casila secara benar; metode yang digunakan hanya meng

bagaimana pelaksanaan pengawasan terhadap pengelo hasil penelitian yang telah diuraikan dalam Bab IV,

levan dengan dokumen Kurikulum Elektronika Komuni-

yang masuk ke Indonesia tanpa melalui perguruan tinggi

BAB V KESIMPULAN DAN BEKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis terhadap data peneliti. an yang terkumpul, maka berikut ini akan dikemukakan ke

Pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidik. an di Indonesia dari waktu ke waktu terus dikembangkan se

bangan filsafat, pandangan hidup, dan situasi suatu bangsa. Oleh karena itu, sejak Proklamasi Kemerdekaan, Kurikulum

pula beberapa saran yang ditujukan kepada pengambil

DESKRIPSI KEMAMPUAN AWAL SISWA SMA NEGERI 1 PEJAGOAN TAHUN AKADEMIK 2013/2014

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

itu maka lulusan yang diharapkan baik dari lembaga pen

jabatan fungsional tersebut. Disamping itu, Panitia berserta dan fungsinya mendukung kelancaran pelaksanaan promosi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AKTUALISASI PENINGKATAN KUALITAS GURU SMTA DAN HAMBATANNYA **)

dikan, mengharuskan setiap pimpinan (dekan-dekan) seharusnya

FKIP, hubungan program pengembangan tenaga pengajar

dalam berbagai bentuk maupun wadah pengembangan dosen yaitu; pengiriman dosen untuk studi lanjut ke pasca sarjana, penataran dan latihan untuk dosen,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie telah. Kerja Guru tersebut telah dilaksanakan secara efek

tadi, akan diberikan beberapa kesimpulan tentang faktorfaktor 1. Secara umum penyuluhan industri kecil bagi petani gula

3. Pada diri anak didik belum tertanam nilai-nilai

Lampiran II : Surat No. 097 / L3 / KU / 2010 : Tanggal 07 Mei 2010

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

diartikan bahwa perguruan tinggi swasta

PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

itu harus memperbandingkan keadaan sebelumnya dengan

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

pendidikan, dihadapkan pada berbagai komponen yaitu, mencapai tujuan pendidikan yang disepakati adalah Admi

Rini Kurniasih 1), Imam Sujadi 2), Getut Pramesti 3) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

1. Pengembangan karir merupakan bagian integral dari manajemen sumber daya. UNINUS khususnya pada jabatan struktural selama ini belum berjalan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAH

ABSTRAK. PENGENDALIAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI «SUSL tentang Pengendalian Mutu dalam Disain Program

Menjadi jurusanyang unggul dan menjadi rujukan dalam penyelenggaraan tridharma perguruan

KESIMPULAN DAN SARAN

Perguruan Tinggi (Studi Kasus pada Unpad, ITB, dan IKIP. pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Populasi dalam penelitian ini adalah hasil belajar. demokrasi, persepsi siswa tentang sikap orang tua dalam

Widyat Nurcahyo, Analisa Atribut Yang Mempengaruhi Mutu Program Studi

pamong dan dosen pembimbing) yang menjadi obyek peneli

STANDAR SUASAN AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

hasil penelitian. Bagian kesimpulan mengemukakan tentang pengelolaan pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksa

hubungan yang kuat/positip. Hal ini memberikan arti

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika...ISBN: hal November

kegiatan kerja di dalam organisasi itu sendiri. Sedangkan

ini, karena kemampuan tersebut akan berpengaruh terhadap

tingkat kelulusan (passing grade).

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN

BAB IV DATA DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 131

Mereka sama-sama memandang bahwa semakin tinggi latar belakang

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

(1) penentuan subyek penelitian, (2) metode penelitian,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

Diploma III,danS-l dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan dengan

tidak dimaksudkan untuk mengukur ada tidaknya hubungan an

dilingkungan UNM pada umumnya gaya kepemimpinan yang diterapkan cendemng membentahukan dan menjajakan kepada dosen. Gaya kepemimpinan ini dapat

Surat Kabar Harian PUSARA, Edisi: Maret 1992

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan

PENINGKATAN ANALISIS KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KELILING KELAS BERBASIS EKSPERIMEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Kewajiban guru. UU tentang Guru dan Dosen: Pasal 35

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

pe B, Rapat Kerja antara Direktorat Pendidikan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang bermutu, efektif atau ideal adalah yang mengintegrasikan

PENDAHULUAN. Tujuan Evaluasi Kinerja Dosen

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. semula bernama Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan USU disingkat dengan

pemahaman-penghayatan nilai wawasan kebangsaan oleh

BaB I PMDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini diuraikan dasar-dasar

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

pentingnya informasi bagi kehidupan organisasi. Sebagai "darah" organisasi, informasi adalah salah satu unsur penting

SUATU PANDANGAN TENTANG KURIKULUM dan PENYUSUNAN KURIKULUM MATEMATIKA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN GURU DALAM KEHADIRAN MENGAJAR DIKELAS MELALUI PENERAPAN REWARD AND PUNISHMENT DI SDN PEJAGAN 6 BANGKALAN TAHUN 2015

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BADAN PENJAMINAN MUTU

PENJELASAN PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

Vol. III No Mei Oleh Sudirman ABSTRAK

tinggal landas, diperlukan sumber daya manusia yang

periodik. Dalam satu priode latihan berlangsung selama e-

A. VISI DAN MISI JURUSAN

a. Implikasi kebijakan melalui Surat Keputusan Menteri layah Departemen Agama Propinsi Jawa Barat. Penge

MENGEFEKTIFKAN PERAN MAHASISWA PESERTA PENGAJARAN MIKRO DALAM MENSUPERVISI PELAKSANAAN PENGAJARAN MIKRO

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1990 tanggal

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pesatnya perkembangan industri mendorong para pelaku bisnis untuk lebih

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI JENIS DAN BESAR SUDUT MELALUI 1 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

HASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Carl haeil analisis data lapangan, dan diskusi tentang hasil penelitian serta membandingkannya dengan landasan konseptual ataupun teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian ini dapat ditarik bebe - rapa kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan itu terutama berkenaan dengan ketiga permasalahan, yaitu aspek pendi dikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Masalah pertama, yaitu tentang penampilan tenaga edukatif dilihat dari pelaksanaan pendidikan dan penga jaran. Sehubungan dengan masalah ini dapat ditarik ke simpulan sebagai berikut: Tenaga edukatif di Universitas Sriwijaya melak sanakan tugas pendidikan dan pengajaran cukup baik atau cukup efektif. sub aspek pengkajian kurikulum, persiap an dan pengembangan materi perkuliahan, kegiatan bela jar-mengajar, pengembangan kemampuan profesional dan hubungan profesional antara senior dengan yunnior te lah dilaksanakan cukup baik. Akan tetapi sub aspek penggunaan media pengajaran dan evaluasi hasil belajar- Mengajar masih kurang baik atau kurang efektif. Hasil pembuktian hipotesis pertama menunjukkan 156.

157 bahwa faktor golongan tidak mempengaruhi penampilan te naga edukatif melaksanakan fungsi akademik aspek pendi dikan dan pengajaran. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang berarti antara tenaga edukatif golongan IV dengan golongan III dalam hal melaksanakan fungsi akademik aspek pendidikan dan pengajaran. Hal ini dise babkan karena situasi dan kondisi kegiatan pendidikan dan pengajaran belum begitu bervariasi. Tenaga edukatif yunior cenderung untuk melaksanakan apa yang dilaksana kan oleh tenaga senior. Sedangkan tenaga senior sendiri tidak gigih mengembangkan diri. Masalah kedua, yaitu tentang penampilan tenaga edukatif dilihat dari segi kegiatan penelitian. Berkenaan dengan masalah ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tenaga edukatif di Universitas Sriwijaya melak sanakan fungsi akademik aspek penelitian kurang efektif atau kurang baik. Secara kualitatif hasil penelitian yang telah dilaksanakan cukup baik. Akan tetapi secara kuantitatif masih.relatif sedikit. Hal ini disebabkan oleh karena pertama terbatasnya dana yang tersedia un - tuk kegiatan penelitian. Kedua disebabkan karena kurang nya kemampuan tenaga peneliti untuk melaksanakan peneli tian. Ketiga kurangnya motivasi tenaga peneliti untuk melaksanakan penelitian. Hal ini disebabkan karena ku rangnya faktor yang mendorong untuk melaksanakan

kegiatan penelitian. Pembinaan terhadap personil peneliti untuk me ningkatkan keraarapuan tenaga peneliti telah banyak dilak sanakan, namun hasilnya belum cukup efektif. Hal ini di sebabkan karena cara pembinaannya belum sistematis dan berkesinambungan. Hal ini belum cocok dengan cara dan sistem pembinaan personil yang harus direncanakan seca ra baik dan berkesinambungan. Hasil pembuktian hipotesis kedua menunjukkan bah wa terdapat perbedaan yang nyata antara tenaga edukatif golongan IV dengan golongan III. Hal ini disebabkan ka rena tuntutan akan hasil penelitian yang berbeda, dan kegiatan membimbing penulisan skripsi mahasiswa. Masalah ketiga,' yaitu berkenaan dengan penampil an tenaga edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik aspek pengabdian pada masyarakat. Sehubungan dengan ma salah ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tenaga edukatif di Universitas Sriwijaya melak sanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat kurang efek tif. Hal ini disebabkan karena rendahnya motivasi para pelaksana untuk melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat, dissaraping itu terbatasnya dana yang diper lukan untuk kegiatan ini. Rendahnya motivasi disebabkan karena kurangnya faktor pendorong untuk melaksanakan ke giatan ini. Secara melembaga kegiatan pengabdian pada masyarakat dikelola oleh Pusat Pengabdian pada Masyarakat 158

159 Namun pengelolaannya belum cukup baik, terbukti dari arsip dan rencana kegiatan pun belum ada. Kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh lembaga ini adalah kegiatan KKN..Oleh karena kegiatan ini kegiatan intra kurikuler yang harus dilaksanakan. Berdasarkan hasil analisis statistik uji t, ti dak terdapat perbedaan yang nyata antara tenaga eduka - tif golongan IV dengan golongan III dalam melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Dengan kata lain faktor golongan tidak mempengaruhi kegiatan tenaga edu katif melaksanakan pengabdian pada raasyarakat. Hal ini disebabkan karena kegiatan pengabdian pada raasyarakat lebih banyak diatur oleh lembaga. Dari hasil evaluasi ketiga aspek penampilan tena ga edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik di Uni - versitas Sriwijaya dapat ditarik kesimpulan secara umum sebagai berikut: Penampilan tenaga edukatif dalam melaksanakan fungsi akademik aspek pendidikan dan pengajaran cukup baik atau cukup efektif, namun demikian be lum ditunjang oleh kegiatan penelitian dan peng abdian pada masyarakat secara efektif pula. Sehingga pelaksanaan tridharraa perguruan tinggi seolah-olah berpusat pada kegiatan pendidikan dan pengajaran saja.

B* Rekomenriag-j_ tenb. e=,pertimba Ekan -- dan kerimpulan J "---, pemba. "y» dengan teori.. 'SerU """"handingkan- ~an z::::::meiaah s dapat dikemukakan beb-rana ^ - Ealah satu bahan per - komendasi kebijaksanaan. "San dalaa ^nentukan ' Rek0-"d^i ^ berkenaan dengan asnek "-Pengajaran ««*» aspek pendldlkan Salah satu tuiuan vamn.. - - wkualitas balk. secara -t :r - - "l d"*» ~«^ dapat dlhltung nama lt3tlf 1U tif hj, ' na,ua secara kuaiit» ^f Udak mudah untuk diukur. Anaw, l-».ang bermutu balk se ' lls "^"^^ luyang menunjang ke. u»u lul Ban adalah Wsonil UnE dalm -*atkan an dan kemauan ~J^"^ «. Pemblnaa,erso; k tu berpr - - -- "-en, TCrlu unt k USUSnya ""«««««-*.tlf Perlu untuk diperhatikan. Pemblnaan personsl -i. -.«-.,:. ;"; ;;;- ' - ^ i slde tll belafca_ pemm J-an keglata meliputi: Personil pengajar ini a) Pembinaan peningkatan mgkatan kemampuan, yaitu 160

meningkatkan ii ra j peng- t.ahuan dan ketrampilan dalam kegiatan belajar-mengajar. Seperti mem persiapkan dan memberikan kesempatan kepada mereka yang mampu dan mau untuk mengikuti pen didikan program 32 dan S3. Memberikan kesem patan untuk mengikuti pencangkokan, penataran, seminar, diskusi dan sebagainya. b) Pembinaan kemauan untuk berprestasi (motivasi) yang tinggi. Penampilan (performance) tenaga edukatif (dosen) adalah fungsi dari kemampuan dan motivasi yang tinggi. Oleh karena itu pem binaan kemampuan saja tidaklah cukup, tanpa dibarengi dengan pembinaan motivasi. Pembina an motivasi ini seperti pembinaan kondisi ker ja, kebutuhan fisik, penghargaan terhadar ha sil karya dan sebagainya. Dengan dilakukannya pembinaan secara berencar.a dan terus menerus ini diharapkan dapat meningkatkan ke mampuan dan kemauan tenaga edukatif guna mendorong kearah tercapainya tujuan secara optimal. Kegiatan evaluasi hasil belajar-mengajar sar.'at menentukan keberhasilan atau kegagalar. mahasiswa rislam mengikuti program pendidikannya. Oleh Karena itu kegiat an ini teramatlah penting, sehingga tidak dilakukan se- ' cara sembarangan. Sebab bila dilakukan secara sembarangan, bukan saja merugikan mahasiswa yang bersangkutan i61

lebih jauh dari pada itu negara juga ikut dirugikan. Sehubungan dengan hal ini dipandang perlu untuk mening katkan kemampuan dalara melaksanakan evaluasi. 2. Rekomendasi yang berkenaan dengan aspek penelitian Kegiatan penelitian merupakan salah satu dharma dari tridharma perguruan tinggi yang juga harus dilak sanakan oleh tenaga edukatif. Kegiatan ini memerlukan biaya yang besar. Sehubungan dengan masalah biaya, per lu adanya perencanaan yang matang agar supaya kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik. Seyogyanya pimpinan perguruan tinggi raeraikirkan sumber biaya untuk menunjang kegiatan penelitian. Selain itu kegiatan ini memerlukan keraarapuan yang tinggi dari para tenaga peneliti. Oleh karena itu perlu pengerabangan keraarapuan dosen dalam hal penelitian. Sebab apabila tidak, hal ini dapat aenghambat pengembang an karir tenaga edukatif, lantaran penelitian ini meru pakan syarat promosi kepangkatan. 3. Rekomendasi yang berkenaan dengan aspek pengabdian pada masyarakat Seperti halnya kegiatan penelitian, kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan syarat promosi ke pangkatan. Oleh karena itu kegiatan ini seyogyanya di laksanakan oleh semua tenaga edukatif. Kegiatan ini ti dak raenuntut kemampuan yang berlebihan, namun karena kegiatan ini pengabdian tidak menguntungkan secara 162

sumber biaya untuk kegiatan ini. 163 Lembaga pengabdian pada masyarakat (PPM) dapat berperan lebih aktif untuk raenggali permasalahan yang dihadapi oleh raasyarakat yang dapat ditanggulangi oleh perguruan tinggi. Sehingga dapat mendistribusikan tena ga edukatif keberbagai macam kegiatan pengabdian. Per masalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang memerlukan bantuan perguruan tinggi sangat banyak. Misalnya penyu luhan hukum, penyuluhan wiraswasta, penyuluhan teknik tepat guna, penyuluhan kesehatan, penyuluhan pendidikan, penyuluhan pertanian. Kegiatan dalara bentuk bantuan, se perti bantuan hukum, bantuan teknik, bantuan kesehatan dan sebagainya. Oleh karena itu apabila kita tanggap dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, ba nyak hal yang dapat kita kerjakan sebagai kontribuai membangun masyarakat. k. Rekomendasi bagi penelitian berikutnya Disadari bahwa haail penelitian ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian dapat merupakan sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan, khususnya administrasi pen didikan. selain implikaai tersebut di atas, hasil pene litian ini membuka permasalahan baru yang memerlukan Penelitian lebih lanjut. Studi tentang penampilan tena ga edukatif memerlukan pengkajian secara luas dan oenoalaa. Penampilan tenaga edukatif tidak saja dlnengaruhi oleh keroamwannya melaksanakan tugas.

164 Melainkan dipengaruhi pula oleh faktor-faktor seperti kondisi kerja, kebutuhan, dan motivasi. Disamping itu guna mencapai hasil yang optimal perlu pengerabangan te naga (personil) edukatif. Demikianlah beberapa butir sebagai bahan pertim bangan, terutama bagi para pimpinan guna meningkatkan daya guna dan hasil guna lembaga untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. *