Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

*Keperluan korespondensi : , ABSTRAK

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

Maulidiyah, Teguh Wibowo, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh Tri Andari IKIP PGRI Madiun

BAB IV HASIL PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CRH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Abstrak. Kata kunci : Efektivitas, PMC, TGT, Prestasi, Gaya Kognitif.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TALKING STICK, STAD DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

2 Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Madiun

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Abstrak. Kata kunci: model pembelajaran NHT, model pembelajaran TPS, fungsi, prestasi belajar matematika

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) JENIS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI

Kata Kunci: model pembelajaran, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Kubus dan balok

Oleh Tri Andari Agung Prastyo Pambudi.

PROSIDING ISBN :

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TAI DAN TUTOR SEBAYA BERBANTU LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STHL BERBASIS PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 5 KEPIL

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN DEMONSTRASI GEOGEBRA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Agung Putra Wijaya S

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

*Keperluan korespondensi, HP: , ABSTRAK

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

Kata kunci: Model Make a Match, prestasi belajar, motivasi belajar

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Model CLS dengan Teknik Berkirim Salam dan Soal SMP Negeri 3 Gombong.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

STUDI PERBANDINGAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Sulistyaning Kartikawati. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, FPTK, IKIP PGRI MADIUN

Eksperimentasi Pembelajaran GI dan GI-PP Ditinjau dari Sikap Mahasiswa Terhadap Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika...ISBN: hal November

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK N 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DIKOMBINASIKAN NHT DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

STUDI KOMPARASI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK DAN ARTIKULASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

STUDI KOMPARASI METODE PROBLEM SOLVING DAN PROBING PROMPTING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NEGERI PURWOREJO

Institut Agama Islam Ma arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh: MAHFIATI A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN CPS DAN MMP DIMODIFIKASI STAD DENGAN BERBANTUAN EDMODO TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS PADA MATERI POKOK SEGITIGA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK

Larasati Tiara Medyasari 1, Muhtarom 2, Sugiyanti 3 Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang 1.

Santi Widyawati Dosen Program Studi Pendidikan Matematika IAIM NU Metro Lampung ABSTRAK

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK DAN THINK PAIR SHARE MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PENDEKATAN CTL ANTARA MODEL PEMBELAJARAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENERAPAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN NHT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

EFEKTIVITAS STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII

SKRIPSI. Oleh: DEFI HANDAYANI NPM:

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NGQT DAN TTW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT SISWA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE STAD DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Mei Dwi Utami 1,*, Sri Mulyani 2, dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN QUIZ TEAM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT DIKOMBINASIKAN COOPERATIVE REVIEW DAN PAIR CHECK TERHADAP KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Yuliana 1), M Ridlo Yuwono 2) 1)2) Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Widya Dharma Klaten,

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT, SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI SEGITIGA SISWA KELAS VII

Transkripsi:

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN ALAT PERAGA GEOBOARD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs AL ISTIQOMAH Ella Nikmatul Laili 1), Wasilatul Murtafiah 2), dan Reza Kusuma S 3) 1 Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun Email: lanilla973@gmail.com 2 Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun Email: murtafiah.mathedu04@gmail.com 3 Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun Email: rezasetyansah@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui manakah model pembelajaran yang lebih efektif Numbered Heads Geoboard atau model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa. (2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh motivasi tinggi, sedang, dan rendah pada siswa terhadap prestasi belajar matematika. (3) Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard dan model pembelajaran matematika siswa yang mempunyai motivasi tinggi, sedang maupun rendah. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al Istiqomah tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampelnya dengan cluster random sampling dan sampelnya yaitu kelas VII B sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Heads Geoboard, dan kelas VII D sebagai kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data untuk data prestasi belajar menggunakan metode tes dan data motivasi belajar siswa menggunakan metode angket. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah (1) Model pembelajaran Numbered Heads Geoboard lebih efektif daripada model pembelajaran matematika siswa. (2) Motivasi belajar siswa tinggi, sedang, dan rendah pada siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. (3) Tidak terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard dan model pembelajaran matematika siswa yang mempunyai motivasi tinggi, sedang maupun rendah. Kata kunci: Alat Peraga Geoboard, Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), Belajar, Prestasi Belajar Matematika. Motivasi 1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama hubungannya dengan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Upaya pembaharuan pendidikan salah satunya ada pada pembelajaran matematika. Namun keadaan yang sebenarnya, pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran matematika saat ini cenderung text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga kurang mengoptimalkan kemampuan siswa. Selain itu, metode pembelajaran yang cenderung konvesional (seperti ceramah dan pemberian tugas) yang kurang menggali motivasi dan potensi siswa, mengakibatkan siswa merasa jenuh dan malas dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal inilah yang mengakibatkan

prestasi belajar kurang baik. Pada kenyataan saat ini, pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap menakutkan bagi kebanyakan siswa. Banyak siswa yang menganggap mata pelajaran matematika sulit jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Hal ini dibuktikan dengan data yang didapatkan dari hasil kelulusan jenjang SMP/MTs dari Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014 didapatkan bahwa sebagai pembanding Hasil Kelulusan SMP Tingkat Kabupaten Madiun dengan Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2013/2014 yang disajikan dalam Tabel sebagai berikut: Tabel 1. Data Pembanding Nilai Rata-Rata Hasil Kelulusan SMP Tahun Pelajaran 2013/2014 Mata Pelajaran Tingkat Propinsi Tingkat Kabupaten Bahasa Indonesia 7,56 6,85 Bahasa Inggris 7,52 5,24 Matematika 7,15 4,4 IPA 7,56 5,3 Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai matematika jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain paling rendah, baik tingkat provinsi Jawa Timur maupun tingkat kabupaten Madiun. Hal ini menunjukkan rendahnya prestasi belajar matematika. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalan di atas, guna meningkatkan keberhasilan pembelajaran matematika adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peran aktif siswa dan guru sebagai fasilitator. Salah satu model pembelajaran yang menerapkan hal tersebut adalah model pembelajaran kooperatif. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah Numbered Heads Together (NHT). Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) mengutamakan adanya kelompok-kelompok untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa, dengan pemanggilan nomor tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok tersebut membuat siswa benar-benar terlibat aktif dan siap dicek pemahamannya dalam diskusi. Usaha lain untuk meningkatkan prestasi belajar, pemahaman materi, dan keaktifan siswa adalah dengan penggunaan alat peraga sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar. Peran alat peraga dapat meningkatkan motivasi anak untuk senang, tertarik, dan bersikap positif terhadap pelajaran matematika. Salah satu contoh dari alat peraga pembelajaran matematika bagi siswa adalah alat peraga Geoboard. Alat peraga Geoboard yang lebih dikenal dengan papan berpaku atau papan geometri dengan karet elastis ini, cocok untuk membantu siswa dalam mengenali berbagai macam bentuk bangun datar, sehingga siswa akan lebih mudah memahami bentuk bangun datar tersebut dengan melihat secara nyata. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dengan penggunaan alat peraga papan geometri yang juga pernah dilakukan oleh Elisabeth Kantohe. Kantohe (2013: 99) menyimpulkan bahwa penggunaan alat peraga papan geometri dengan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar dan membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Pemilihan alat peraga sebagai media pengajaran juga dapat dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep matematika siswa. Salah satu bentuk upaya untuk membuat pembelajaran efektif, menarik, bermanfaat, dan sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa yakni salah satunya dengan

mengadakan variasi dan inovasi. Salah satu variasi dan inovasi proses pembelajaran adalah dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard dalam pembelajaran matematika. Terobosan ini diharapkan dapat membantu siswa membangkitkan semangat belajar, motivasi, dan aktivitas belajar sehingga meningkatkan prestasi belajar matematika. Berdasarkan latar belakang di atas, diperlukan pengkajian untuk menentukan manakah yang lebih efektif model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard atau pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa dilihat dari motivasi belajar. Selain itu apakah terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard dan model pembelajaran matematika siswaterhadap motivasi belajar. Untuk itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Efektivitas Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan Alat Peraga Geoboard Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VII MTs Al Istiqomah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah model pembelajaran yang lebih efektif Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard atau model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Al Istiqomah. (2) apakah terdapat perbedaan pengaruh motivasi tinggi, sedang, dan rendah pada siswa kelas VII MTs Al Istiqomah terhadap prestasi belajar matematika. (3) apakah terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran Numbered Heads Geoboard dan model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi tinggi, sedang maupun rendah pada siswa kelas VII MTs Al Istiqomah. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas VII MTs Al Istiqomah tahun ajaran 2014/2015. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard dan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik cluster random sampling. Peneliti menggunakan teknik ini karena yang menjadi obyek penelitian adalah kelas atau kelompok bukan individu. Dengan demikian, sampel yang dikehendaki dapat diambil secara sembarang (acak). Dari pengambilan sampel tersebut diperoleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Geoboard dan kelas VII D sebagai kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran dan motivasi siswa. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan metode angket, metode tes, dan metode dokumentasi. Menurut Sugiyono (2010: 148) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner (angket) untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa dan tes yang digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diadakan uji coba. Setelah dilakukan uji coba, kemudian dilakukan analisis butir soal dan analisis instrumen tes dan angket. Teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi uji pendahulu, uji prasyarat, dan uji hipotesis. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang terkumpul dalam penelitian ini terdiri atas data keadaan awal sebelum diberi perlakuan berupa nilai Ulangan Harian, data prestasi belajar siswa didapat dari pemberian tes sesudah pembelajaran, data motivasi belajar siswa yang terdiri dari motivasi tinggi, sedang, dan rendah. Data diperoleh dari kelas VIIB sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard dan kelas VIID sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk data prestasi belajar siswa, data sebelumnya rata-rata nilai UH untuk kelas eksperimen VII B dengan jumlah siswa 28 yaitu 83,25 dan untuk kelas kontrol yaitu VII D dengan jumlah siswa 27 yaitu 82,81. Setelah dilakukan penelitian dihasilkan nilai rata-rata hasil tes prestasi matematika dari 20 soal untuk kelas eksperimen 79,80. Sedangkan pada kelas kontrol rata-rata hasil tes prestasinya adalah 71,67. Sedangkan untuk data motivasi belajar siswa, rata-rata motivasi belajar siswa pada kelas VIIB (kelas eksperimen) yang mempunyai motivasi tinggi sejumlah 8 siswa, kategori motivasi belajar sedang berjumlah 11 siswa dan kategori motivasi belajar rendah berjumlah 6 siswa. Sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar matematika siswa pada kategori motivasi belajar tinggi yaitu 79,38, kategori motivasi belajar sedang yaitu 81,36 dan kategori motivasi belajar rendah yaitu 77,50. Untuk kelas VIID (kelas kontrol) diperoleh jumlah siswa dengan kategori motivasi belajar tinggi berjumlah 8 siswa, kategori motivasi belajar sedang berjumlah 10 siswa dan kategori motivasi belajar rendah berjumlah 9 siswa. Sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar matematika siswa pada kategori motivasi belajar tinggi yaitu 78,75, motivasi belajar sedang yaitu 71,50 dan motivasi belajar rendah yaitu 65,56. Hasil analisis uji pendahuluan data dengan menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan uji t. Hasil uji normalitas dengan metode Liliefors pada tingkat signifikansi 0, 05 kelas eksperimen menunjukkan bahwa L obs = 0,1558 karena daerah kritik untuk uji ini adalah DK = {L L > 0,1658} maka H 0 diterima. Jadi sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas untuk kelas kontrol menunjukkan bahwa L obs = 0,1423 karena daerah kritik untuk uji ini adalah DK = {L L > 0,1682} maka H 0 diterima. Jadi sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selain melakukan uji normalitas, uji homogenitas juga perlu dilakukan. Hasil analisis homogenitas dengan uji F pada tingkat signifikansi 0, 05 menunjukkan bahwa F obs = 1,276 karena daerah kritik yang digunakan adalah DK = {F F > 1,924} maka H 0 diterima. Jadi sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, peneliti melakukan uji keseimbangan dengan uji t. Hasil analisis uji keseimbangan dengan uji t menunjukkan bahwa t obs = 0,264 karena daerah kritik yang digunakan untuk uji ini adalah DK = {t t < 2,006 atau t > 2,006} maka H 0 diterima. Jadi, kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan yang sama. Setelah dilakukan hasil analisis uji pendahuluan maka selanjutnya adalah analisis uji prasyarat dan uji hipotesis. Rangkuman hasil analisis data untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Rangkuman Uji Normalitas Kelas DK Keputusan Kesimpulan VII B 0,1063 0,1730 H diterima Berdistribusi normal VII D 0,1522 0,1682 H diterima Berdistribusi normal Motivasi Belajar Tinggi 0,1290 0,2130 H diterima Berdistribusi normal Motivasi Belajar Sedang 0,0933 0,1866 H diterima Berdistribusi normal Motivasi Belajar Rendah 0.1787 0,2200 H diterima Berdistribusi normal Berdasarkan data yang telah dipaparkan di atas, dapat diketahui bahwa semua sampel berdistribusi normal. Sehingga dapat dilanjutkan ke uji berikutnya, yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak (Budiyono, 2013:174). Hasil analisis homogenitas dengan uji F dengan tingkat signifikan α = 0,05 pada kelas VII B dan VII D menunjukkan bahwa F obs = 1,172 karena daerah kritik yang digunakan adalah DK = {F F > 1,946} maka H 0 diterima. Jadi sampel berasal dari populasi yang homogen. Sedangkan Hasil analisis homogenitas dengan uji Bartlet pada kelompok motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut. Tabel 3. Rangkuman Uji Homogenitas dengan Uji Bartlett Kelompok tabel Keputusan Kesimpulan Motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah 0,069 5,991 H diterima Kelompok homogen hipotesis yang digunakan yaitu teknik Hasil dari uji homogenitas pada Tabel analisis variansi dua jalan dengan sel tak di atas menunjukkan bahwa sampel sama. Rangkuman hasil uji hipotesis dengan homogen. Sehingga dapat dilanjutkan ke uji berikutnya, yaitu uji hipotesis. Analisis uji tingkat signifikan α = 0,05 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Sumber Keputusan Model (A) 700,230 1 700,230 5,220 4,056 H ditolak Motivasi (B) 488,350 2 244,170 1,820 3,206 H diterima Interaksi (AB) 303,070 2 151,540 1,130 3,206 H diterima Galat 6176,143 46 134,260 Total 7667,790 52 Dari uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh hasil F 5,220 dan F 4, 056. Daerah obs kritis DK { F F > 4,056} hal ini menunjukkan bahwa H o ditolak. Ini berarti model pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa dan ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran Numbered Heads Geoboard dan dengan model pembelajaran konvensional. Setelah analisis uji hipotesis maka dilakukan analisis uji lanjut pasca anava dengan melihat rataan marginalnya. Berdasarkan hasil deskripsi data diketahui bahwa rata-rata hasil tes prestasi belajar matematika dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard adalah 79,80 dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional mempunyai rata-rata 71,67. Dari uji tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard lebih efektif daripada model pembelajaran matematika siswa kelas VII MTs Al Istiqomah. Perbedaan prestasi belajar matematika pada kedua model pembelajaran tersebut, didukung pula dari keadaan yang terjadi saat penelitian. Pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional, proses pembelajarannya berpusat pada guru/pendidik dan peserta didik sebagai penerima. Guru mengajar dengan metode ceramah, sehingga pemahaman siswa hanya terjadi di kelas tanpa ada pengalaman. Siswa hanya melihat dan mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru. Hal ini menyebabkan siswa tidak terlibat aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran, sehingga pada pembelajaran ini peserta didik menjadi pasif karena hanya menerima apa yang diberikan pendidik. Hal tersebut menyebabkan prestasi belajar siswa kurang maksimal. Sedangkan, pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard selain membuat siswa menjadi siap semua untuk dicek pemahamannya dengan bekerja sama dalam kelompok, penggunaan alat peraga membantu guru menyampaikan konsep matematika secara nyata sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Abdul Hamid dan Anton Prayitno (2012: 66) yang menguji keefektifan pembelajaran kooperatif model NHT ( Numbered Heads Together) dalam meningkatkan kualitas belajar matematika. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model pembelajaran NHT meningkatkan kualitas belajar matematika. Selain itu, penggunaan alat peraga membantu guru menyampaikan konsep matematika secara nyata sehingga proses pembelajaran menjadi aktif, efektif, kreatif, dan bermakna karena siswa ikut terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian dengan penggunaan alat peraga papan geometri yang juga pernah dilakukan oleh Elisabeth Kantohe (2013: 99) yang menyimpulkan bahwa penggunaan alat peraga papan geometri dengan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar dan membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard lebih efektif daripada model pembelajaran matematika siswa kelas VII MTs Al Istiqomah. Perhitungan hasil analisis uji variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh hasil F 1, 820 dan F 3, 206. obs Daerah kritis DK { F F 3,206} Hal ini menunjukkan bahwa H o diterima. Ini berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi, sedang, dan, rendah pada siswa kelas VII MTs Al Istiqomah terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan terdapat perbedaan pengaruh motivasi tinggi, sedang, dan rendah pada siswa kelas VII

MTs Al Istiqomah terhadap prestasi belajar matematika siswa. Nilai rata-rata prestasi belajar pada masing-masing kategori motivasi belajar tidak memiliki selisih yang signifikan. Pada kelas kontrol hubungan antara kategori motivasi belajar dan nilai rata-rata prestasi belajar sudah sesuai yakni nilai rata-rata prestasi belajar dengan kategori motivasi belajar tinggi lebih baik daripada nilai rata-rata prestasi belajar kategori motivasi belajar sedang dan rendah. Hanya saja, yang terlihat pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa kategori motivasi belajar sedang memiliki nilai rata-rata lebih tinggi daripada nilai rata-rata kategori motivasi belajar tinggi dan rendah dan selisih antara nilai rata-rata kategori motivasi belajar tinggi dan rendah tidak memiliki selisih yang signifikan meskipun nilai rata-rata kategori motivasi belajar tinggi tetap lebih tinggi dengan nilai rata-rata kategori motivasi belajar rendah. Perilaku, lingkungan, dan kondisi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung mempengaruhi emosi siswa untuk termotivasi dalam belajar. Motivasi merupakan salah satu energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan. Pada kelas eksperimen, proses pembelajaran dilakukan secara berkelompok dengan anggota kelompok heterogen. Hal ini menyebabkan kategori motivasi sedang memiliki nilai rata-rata prestasi belajar lebih baik karena siswa dengan kategori motivasi sedang termotivasi secara emosi saat belajar kelompok berlangsung. Ketidaksesuaian dengan hipotesis awal dimungkinkan keterbatasan penelitian karena kurang cermat dalam mengelola emosi seseorang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wahyu Astuti Budi dkk (2013: 739) yang menyatakan bahwa ketidaksesuaian dengan hipotesis dimungkinkan keterbatasan penelitian karena kurang cermat dalam mengelola emosi seseorang dan dimungkinkan juga disebabkan oleh motivasi yang berasal dari dalam diri siswa yaitu keinginan untuk menggapai sesuatu lebih kuat. Selain itu, penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Toyyib Syaichoni dan Sardulo Gembong (2011:57) yang menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara siswa yang motivasinya tinggi dan siswa yang motivasinya rendah terhadap prestasi belajar matematika siswa. Ini menunjukkan bahwa motivasi belajar tinggi maupun rendah memberikan masukan yang sama terhadap prestasi belajar matematika siswa. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa tinggi, sedang, dan rendah pada siswa kelas VII di MTs Al Istiqomah tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Berdasarkan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh hasil F 1,130 dan F 3, 206. Daerah obs kritis DK { F F 3,206} Hal ini menunjukkan bahwa H o diterima. Ini berarti tidak terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran Numbered Heads Geoboard dan model pembelajaran matematika siswa yang mempunyai motivasi tinggi, sedang maupun rendah pada siswa kelas VII MTs Al Istiqomah. Dari pengujian terlihat bahwa dari masingmasing kategori motivasi belajar siswa (tinggi, sedang, dan rendah) pada penerapan model pembelajaran Numbered Heads Geoboard lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional. Namun motivasi belajar siswa tinggi, sedang, dan rendah pada siswa kelas VII di MTs Al Istiqomah tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar matematika siswa. Motivasi merupakan hasil dari pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif, menarik, bermanfaat, dan sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa akan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga dalam penelitan ini tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran penerapan model pembelajaran Numbered Heads Geoboard dan model pembelajaran matematika siswa yang mempunyai motivasi tinggi, sedang maupun rendah pada siswa kelas VII MTs Al Istiqomah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Astuti Budi dkk (2013: 739) berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika pada materi pokok fungsi dan nilai perbandingan trigonometri. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara penerapan model pembelajaran Numbered Heads Geoboard dan model pembelajaran konvensional pada siswa yang mempunyai motivasi belajar siswa tinggi, sedang, dan rendah pada siswa kelas VII MTs Al Istiqomah terhadap prestasi belajar matematika siswa. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran Numbered Heads Geoboard lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Al Istiqomah. 2. Motivasi belajar siswa tinggi, sedang, dan rendah pada siswa kelas VII di MTs Al Istiqomah tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. 3. Tidak terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard dan model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi tinggi, sedang maupun rendah pada siswa kelas VII MTs Al Istiqomah. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang penulis lakukan di kelas VII MTs Al Istiqomah, maka penulis memberikan saran yang nantinya dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada pembelajaran matematika. Adapun saran-saran tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekolah dalam pengembangan model pembelajaran dan pengembangan alat peraga matematika yang sesuai dengan materi pelajaran dan kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa di MTs Al Istiqomah. 2. Bagi Guru Hendaknya guru mencoba mengimplementasikan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran yang bervariasi dan perlu mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard untuk materi pelajaran lain yang sesuai sehingga prestasi belajar siswa menjadi lebih baik. 3. Bagi Siswa Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan alat peraga Geoboard

diharapkan siswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan bermakna dalam proses pembelajaran, sehingga prestasi belajar matematika siswa dapat meningkat. 4. Bagi Peneliti Lain Peneliti yang akan mengadakan penelitian yang serupa hendaknya menggunakan sampel dan materi yang berbeda, apakah menghasilkan kesimpulan yang sama atau tidak. Selain itu, bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan alat peraga Geoboard pada model pembelajaran konvensional selain model pembelajaran Numbered Heads Geoboard untuk melihat keefektifan model pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Serta untuk penelitian lanjutan perlu dianalisis lagi apakah motivasi siswa dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. 5. Bagi Orang Tua Orang tua diharapkan lebih memperhatikan, membimbing, dan membantu anak ketika belajar di rumah. Dukungan dan motivasi dari orang tua akan membantu anak dalam meraih prestasi belajar yang lebih baik. 5.DAFTAR PUSTAKA Abdul Hamid dan Anton Prayitno. 2012. Meningkatkan Kualitas Belajar Matematika Siswa Kelas VII dalam Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Model NHT (Number Heads Together) di SMPN 5 Kepanjen Malang. Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora (Online), Volume 9, No. 2, (www.kopertis7.go.id/.../humaniora_v ol_09_no_02_des.2012.pdf, Diunduh 5 Maret 2015). Budiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. Elisabeth Kantohe. 2013. Penggunaan Alat Peraga Papan Geometri dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Luas Belah Ketupat dan Layang-Layang. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako (Online), Volume 1, No. 1, (jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/jep MT/article/download/.../2169, Diunduh 5 Maret 2015). Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Toyyib Syaichoni dan Sardulo Gembong. 2009. Efektivitas Model Pembelajaran Explicit Instruction dan STAD terhadap prestasi belajar ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan MIPA (Online), Volume 1, No.1,(http://ejournal.ikippgrimadiun.ac. id/sites/default/files/vol%201%20no%2 01_2.pdf, Diunduh 27 Juni2015). Wahyu Astuti Budi dkk. 2013.Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD ( Student Teams Achievement Divisions ) pada Materi Pokok Perbandingan dan Fungsi Trigonometri ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri Se- Kota Madiun. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika (Online), Volume 1, No. 7, (http://jurnal.pasca.uns.ac.id, Diunduh 27 Juni 2015).