BAB I PENDAHULUAN. dan membawa dampak positif bagi organisasi maupun diri sendiri. Sumber daya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. selain faktor SDM tersebut banyak pula faktor-faktor lainnya yang harus

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pembangunan nasional. Dalam ruang lingkup yang lebih kecil, utama berjalannya sebuah organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

B A B 1 P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN. biaya, meningkatkan produktivitas karyawan, dan melakukan hal-hal dengan

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimal kepada konsumen. Perusahaan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nurwinda Endah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di dalam Perusahaan, senantiasa membutuhkan manajemen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan tercapainya sebuah tujuan dari sebuah organisasi, tak dapat. peran aktif sumber daya manusia didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. daya, terutama sumber daya manusia dalam pelaksanaan suatu proyek maka

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (sdm) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan

Selviana Anggraini 1. Universitas Mulawarman.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

METODE PEMELIHARAAN KARYAWAN BAGIAN PH DI PT X LAMPUNG SELATAN METHOD OF MAINTENANCE EMPLOYEES IN THE PH IN PT X SOUTH LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kinerja Karyawan BMT At-Taqwa Muhammadiyah Padang. sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

1.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya tanpa adanya lembaga sebagai tempat mencari nafkah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kompensasi Tidak Langsung. untuk mencapai tujuan bidang pendidikan. Kompensasi lebih dari sekedar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun pengertian kompensasi menurut para ahli sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi yang kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan era pembangunan, dimana yang menjadi kunci kompetisi adalah sumber daya manusia yang berkualitas, yang mampu bersaing dan membawa dampak positif bagi organisasi maupun diri sendiri. Sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi berperan sebagai penggerak utama, dan penentu bagi keberhasilan atau kemajuan suatu organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh semua pihak instansi yang terkait demi tercapainya suatu tujuan, selain faktor sumber daya manusia tersebut banyak pula faktor-faktor lainnya yang harus diperhatikan, karena memang faktor yang satu dengan yang lainnya saling keterkaitan sehingga memiliki satu kesatuan. Maka dari itu, pengembangan sumber daya manusia harus menjadi pusat perhatian karena merupakan subjek dan objek pembangunan.tapi fakta menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja yang melimpah dan laju pertumbuhan yang cepat justru menjadi masalah pokok ketenagakerjaan Indonesia. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting dalam suatu organisasi atau instansi karena sumber daya manusia yang menggerakkan dan mengarahkan organisasi, sumber daya manusia harus selalu diperhatikan, dijaga, dipertahankan serta di kembangkan oleh organisasi. Bila suatu organisasi ingin bertahan dan berkembang dalam persaingan yang semakin hari semakin ketat, 1

2 maka sebuah organisasi harus mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang khususnya efisiensi dan efektivitas dalam hal tenaga kerja. Tenaga kerja yang bergabung dalam suatu organisasi atau instansi diharapkan mampu memberikan kinerja terbaik, maupun bersikap loyal, dan yang paling diharapkan dari tenaga kerja dalam hal ini adalah tenaga kerja honorer yang harus memberikan kinerja yang baik terhadap profesinya saat ini. Tenaga honorer sebagai abdi Negara turut dan ikut berperan aktif dalam aktifitas pelayanan masyarakat dituntut unutuk memiliki kompetensi, komitmen dan kinerja yang baik, meskipun harus bekerja dengan upah dan kompensasi yang terbilang jauh dari standar upah minimum yang berlaku di suatu daerah. Upah minimum (UMK) yang berlaku di Kab.Rokan Hilir sebesar Rp. 1. 520.000.Tidak jarang juga kompensasi yang menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan bagi pegawai honorer baru bisa dinikmati dalam jangka waktu yang lama. Sebaliknya fenomenal ini tidak berlaku bagi pegawai yang berstatus PNS( Pegawai Negri Sipil), dengan sistem penggajian yang tetap dan jelas setiap bulannya tentu tidak perlu membuat pegawai dengan status PNS harus memutar otak untuk mencari pekerjaan sampingan guna mencukupi kebutuhannya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2005 Pasal 1 yang dimaksud dengan : 1. Tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas tertentu pada instansi pemerintah atau yang penghasilannya menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 2. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang berwenang

3 mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil di lingkungannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3. Instansi adalah instansi pemerintah pusat dan instansi pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. Berdasarkan Perda No. 10 Tahun 2007 dimana disebutkan bahwa : 1. Perencanaan kebutuhan SDM persandian skala Kabupaten Rokan Hilir. 2. Perekrutan calon SDM persandian skala Kabupaten Rokan Hilir. Dalam realisasinya pengangkatan tenaga honorer sudah berjalan dengan baik karena secara langsung sudah membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.akan tetapi yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kinerja tenaga honorer adalah kurangnya penghasilan atau gaji yang mereka terima sehingga mengakibatkan kurangnya hasil kinerja mereka. Usaha-usaha yang dilakukan oleh dinas terkait adalah dengan memberikan penghargaan kepada tenaga kerja honorer yang di anggap bekerja dengan baik, seperti dilihat dari segi kehadiran ataupun dari segi keaktifannya di instansi tersebut.pemberian penghargaan biasanya berupa bonus uang yang biasanya di berikan ketika masa penggajian di luar uang intensif. a) Gaji Gaji merupakan salah satu contoh bentuk kompensasi financial langsung.pemberian gaji sifatnya tetap dan jumlahnya pasti sepanjang hubungan kerja berlangsung.gaji merupakan balas jasa dalm bentuk uang yang diberikan pengusaha kepada karyawan atas tenaga, pikiran yang telah disumbangkan dalm

4 rangka memajukan atau mewujudkan tujuan perusahaan. Gaji bersifat tetap dan diberikan dalm jumlah yang pasti selama masih ada hubungan kerja b) Insentif Insentif merupakan bentuk kompensasi yang berorientasi pada hasil kerja dan merupakan salah satu faktor penting untuk memotivasi pekerja agar lebih bersemangat demi tercapainya tujuan organisasi. Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada pegawai atas prestasi kerjanya yang mencapai atau melebihi target yang telah ditentukan. Insentif hanya dapat diberikan kepada pekerja apabila ia bisa menghasilkan produk melebihi standar yang telah ditetapkan. Pada sisi lain insentif bisa juga disebut sebagai kompensasi yang diberikan berdasarkan kinerja (pay for performance plan). c) Tunjangan Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dan keluarganya. Contoh-contoh benefit antara lain uang makan, uang transport, uang bonus, uang duka, uang THR, uang pakaian seragam, uang pengobatan, uang pension, dan uang hadiah pernikahan. Pemberian benefit juga terkait dengan ketersediaan beberapa fasilitas yang dapat menunjang kegiatan pegawai, baik untuk kegiatan fisik maupun spiritual. Contoh-contoh fasilitas tersebut adalah fasilitas olahraga, kantinkendaraan operasional, kesenian, Masjid, koperasi.

5 d) Bonus Peraturan ketenagakerjaan di Indonesia tidak mengatur tentang sistem pemberian Bonus dan Komisi, namun dalam praktiknya hampir semua perusahaan atau lembaga menerapkan pemberian bonus dan komisi kepada pegawainya dengan cara dan dalam jumlah yang berbeda-beda. Bonus adalah imbalan yang diterima pegawai atas pencapaian kinerja yang melampaui hasil atau waktu yang ditetapkan. Ketentuan pemberian bonus sebenarnya gampang dan tidak rumit karena dapat diukur dengan jelas yaitu berdasarkan hasil yang melebihi target dalam satuan waktu yaitu harian, mingguan, bulanan atau tahunan. Secara prinsip pemberian bonus berdasarkan kriteria jabatan/posisi, masa kerja, dan target hasil kerja.bentuk bonus bermacammacam dan diberikan sesuai kebijakan yang berlaku. Dalam praktiknya pemberian bonus dapat berupa uang cash, tour rekreasi, gaji bulan ke 13 atau ke 14, tunjangan Hari Raya diberikan lebih dari ketentuan, kredit atau pinjaman lunak. Tabel I.1 : Daftar Gaji Tenaga Kerja Honorer Pada Dinas Kebersihan Pertamanan Dan Pasar Kabupaten Rokan Hilir. No Tingkat Pendidikan Jumlah Honorer Gaji Honorer/Bulan 1 S I 1 Rp. 800. 000 2 D III 2 Rp. 750.000 3 SMA 43 Rp. 700.000 Total 46 Sumber : Dinas Kebersihan Pertamanan Dan Pasar Kab. Rokan Hilir 2013 Dari tabel I.1 diatas dapat dilihat dari gaji yang mereka terima berdasarkan pendidikan masing-masing yang di terima oleh tenaga kerja honorer tersebut tidak mencukupi kebutuhan hidup mereka dan tidak mereka terima setiap bulannya.hal ini sangat tidak sesuai dengan UMK ( upah minimum kabupaten ) Kab. rokanhilir

6 yang ditetapkan oleh Pemda Kab. Rokan Hilir yaitu sebesar Rp. 1. 520.000. hal ini sangat bertolak belakang dengan gaji yang diterima oleh tenaga honorer.yang. Oleh karena itu instansi tersebut memberikan kompensasi untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja honorer tersebut. Berdasarkan tabel diatas Pemkab harus mengeluarkan dari dana APBD sebesar 750.000 x 46 orang x 12 bulan = Rp. 414.000.000 Hal ini yang membuat tenaga honorer mengeluhkan sedikit nya gaji yang mereka terima sehingga membuat aktivitas kinerja mereka menurun, seperti malas ke kantor, lebih banyak membuang waktu diwarung kopi dan menunda nunda pekerjaan. TabelI.2 : Daftar Pemberian Tambahan Penghasilan Tenaga Kerja Honorer Pada Dinas Kebersihan dan Pasar Kab.Rokan Hilir. No Bidang-bidang Besaran Rp. 1 Bidang Umum Rp. 300.000 2 Bidang Keuangan Rp. 300.000 3 Bidang Program dan Perencanaan Rp. 300.000 4 Bidang Pasar Rp. 300.000 5 Bidang Pertamanan dan Kebersihan Rp. 300.000 6 Bidang Kepegawaian Rp. 300.000 7 Bidang Retribusi dan Penagihan Rp. 350.000 Sumber: Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pasar Kab.Rokan Hilir 2013 Dari table I.2 diatas terlihat besarnya pemberian tambahan penghasilan kerja yang besar tunjangannya berdasarkan bidang-bidangnya.penerapan sistem ini sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawabanya.dalam pemberian ini dilakukan setiap per tiga bulannya dan juga dikaitkan dengan kedisiplinan serta kinerja tenaga kerja honorer.

7 Dari tabel di atas Pemkab harus mengeluarkan dari dana APBD sebesar 300.000 x 46 orang x 12 bulan = Rp 165.600.000 untuk meningkatkan kinerja tenaga honorer. Tabel I.3 : Daftar Absensi Tenaga Kerja Honorer Pada Dinas Kebersihan Pertamanan DanPasar Kabupaten Rokan Hilir. No Bagian jumlah Honorer Absensi Sakit Izin Alpa Cuti 1 Bidang Umum 7 5 8 1 2 Bidang Keuangan 3 3 4 3 Bidang Program dan Perencanaan 3 3 4 Bidang Pasar 2 3 5 Bidang Pertamanan dan Kebersihan 4 6 Bidang Kepegawaian 1 3 8 7 Bidang Retribusi dan Penagihan 6 Sumber: Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pasar Kab.Rokan Hilir 2013 Dari tabel diatas masih banyaknya honorer yang tidak masuk dengan berbagai alasan. Mereka ada yang terlambat, ada yang izin dan cuti. Disini dapat dilihat betapa rendahnya disiplin mereka dalam bekerja. Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di dinas kenersihan dan pertamanan Kab. Rokan Hilir, peneliti menemukan beberapa masalah yang dapat menghambat berjalannya kinerja tenga honorer tidak berjalan dengan baik. Pertama perihal budaya tidak disiplin dan tingkat absensi yang dilakukan oleh pegawai. Peraturan pegawai diharuskan datang pukul 07.30 WIB namun pada realitasnya banyak pegawai yang datang ke kantor lewat dari jam yang diharuskan dan juga banyak pegawai yang pulang sebelum jam 16.00 WIB. Hal ini tentu akan menyulitkan pegawai lain, ataupun atasan. Kedua, mengenai perilaku pegawai yang banyak tidak bekerja dengan baik saat jam kerja berlangsung, pegawai hanya duduk-duduk santai sambil membaca

8 koran dan mengobrol diluar pekerjaan dengan rekan kerjanya, bermain game komputer pada saat jam kerja juga sering dilakukan oleh pegawai. Ketiga, mengenai masalah iklim kerja atau lingkungan kerja diruangannya karena lingkungan yang tidak kondusif dan kurang nyaman di dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti misalnya pegawai yang membentuk kelompokkelompok dalam berkumpul membuat adanya jarak antar pegawai yang satu dengan pegawai lainya. Keempat, masalah kurang adanya tindakan yang tegas dari pimpinan juga menjadi kendala dalam tercapainya kinerja yang baik, tidak adanya tindakan yang dapat membuat efek jera kepada pegawai yang kurang disiplin. Hal tersebut sebenarnya telah diketahui oleh para pimpinan Bagian dan Sub Bagian, tetapi pimpinan bagian tersebut seperti terlihat kurang peduli dengan kondisi ini, pimpinan hanya sesekali memberikan arahan kepada para pegawainya, namun ketika para pegawai acuh terhadap arahan pimpinan tersebut dan budaya tidak disiplin tersebut terus berjalan, pimpinan seperti tidak peduli dengan masalah tersebut. Pimpinan juga tidak memberikan sanksi yang tegas kepada pegawai yang tidak disiplin tersebut, padahal budaya tidak disiplin tersebut dapat mengurangi produktivitas kerja honorer yang menyebabkan pekerjaan menjadi terbengkalai dan tujuan dari instansi tersebut tidak dapat tercapai secara efektif dan efesien. Dengan adanya kompensasi terhadap tenaga kerja honorer di harapkan dapat meningkatkan etos kerja dan disiplin dalam menjalankan tugasnya.perilaku yang timbul dari tenaga kerja honorer terhadap instansi pemerintah berhubungan dengan pemuas kebutuhan, misalnya dengan kompensasi yang diperoleh setelah

9 bekerja.dengan adanya kompensasi maka seseorang dapat terpenuhi sebagian besar kebutuhannya, baik fisik maupun non fisik, dan juga jaminan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja. Oleh sebab itu, erat kaitan antara pemuasan kebutuhan kompensasi yang di terima, maka kompensasi menjadi unsur yang dominan dalam mempengaruhi kinerja tenaga kerja honorer. Perilaku atau kinerja akan berkaitan pula dengan upaya pencapaian tujuan dan kondisi tertentu yang diinginkan agar hasil yang dicapai memuaskan. Misalnya, tingkat kedisiplinan kerja, tingkat absensi, loyalitas tenaga kerja honorer terhadap atasan dan organisasi tempat ia bernaung. Seorang pemimpin dapat dikatakan berhasil memotivasi dengan baik dapat dilihat dari tingkah laku dan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaan yang dilakukannya, yaitu apakah mereka bekerja dengan sungguh-sungguh, bersemangat dan tidak terlihat terpaksa dalam melaksanakan tugasnya, jujur dan bertanggung jawab. Dalam meningkatkan kinerja maka diperlukan tenaga kerja yang bekerja secara efisien.hal ini bertujuan untuk menghemat waktu dalam pelaksaan tugasnya dan meningkatkan disiplin pegawai. Untuk tercapainya tujuan dari suatu organisasi ( instansi pemerintah) yang diharapkan, maka seorang tenaga kerja honorer harus diberikan suatu motivasi seperti memenuhi kebutuhan dan keinginan-keinginan yang antara lain dapat di lakukan memberikan upah yang tinggi, memberikan intensif yang terarah.

10 Menurut Andrew E. Sikula dalam bukunya Hasibuan (2002:283) mengatakan bahwa proses administrasi upah atau gaji ( kadang-kadang disebut kompensasi) melibatkan pertimbangan atau keseimbangan perhitungan. kompensasi merupakan sesuatu yang dipertimbangkan sebagai suatu yang sebanding, dalam kepegawaian, hadiah yang bersifat uang merupakan kompensasi yang di berikan kepada pegawai sebagai penghargaan dari pelayanan mereka.bentuk-bentuk pemberian upah, bentuk upah, dan gaji digunakan untuk mengatur pemberian keuangan antara organisasi dan pegawai. Pemberian upah merupakan imbalan, pembayaran untuk pelayanan yang telah diberikan oleh pegawai.pembayaran tersebut dapat berupa uang maupun yang bukan berupa uang (nonfinansial).kompensasi sangat penting halini karena kompensasi merupakan sumber penghasilan bagi mereka dan keluarganya.kompensasi juga merupakan gambaran dalam status sosial bagi tenaga kerja honorer karena tingkat penghasilan sangat berpengaruh dalam menentukan standar kehidupan. Kompensasi yang diberikan kepada tenaga kerja honorer sangat berpengaruh terhadap kepuasan mereka dan motivasi dalam meningkatkan kinerja yang baik.hal ini karena motivasi kerja tenaga kerja honorer banyak di pengaruhi oleh terpenuhi tidaknya kebutuhan minimal kehidupan mereka dan keluarganya.dengan adanya kompensasi ini diharapkan agar tenaga kerja honorer termotivasi dalam menjalankan tugasnya dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

11 Dalam melaksanakan tugasnya, tenaga kerja honorer diperlukan adanya pembinaan, agar dalam melaksanakan tugasnya tidak menyimpang dan sesuai apa yang kita harapkan. Dalam meningkatkan kinerja, pemerintah perlu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan tenaga kerja honorer tersebut, dengan memberikan kompensasi ini diharapkan bisa menambah dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja honorer. Diharapkan, dengan adanya kompensasi ini, pemerintah betul-betul menjalankan dan tidak ada lagi alasan pemerintah terlambat dalam pembayaran uang tersebut.agar mereka benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Dari permasalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan mengambil judul : Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Tenaga Kerja Honorer Di Kantor Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pasar Kab.Rokan Hilir. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: Apakah Kompensasi Memepengaruhi Kinerja Tenaga Kerja Honorer di Kantor Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pasar Kab.Rokan Hilir. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja tenaga kerja honorer di kantordinas Kebersihan Pertamanan dan Pasar Kab.Rokan Hilir.

12 1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Instansi Pemerintah Sebagai bahan informasi dan masukan pada kantor Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pasar Kab. Rokan Hilir dalm rangka meningkatkan semangat dan produktivitas pegawainya. 2. Bagi Penulis Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program S 1 jurusan Administrasi Negara. 3. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai acuan untuk pembaca dan peneliti selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan inidibagi menjadi 6 (enambab), yang mana bagianbagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TELAAH PUSTAKA Bab ini berisikan tentang kerangka teori, pengertian kompensasi, tujuan pemberian kompensasi, pengertian kinerja, pengertian pegawai, hipotesis, dan variabel penelitian.

13 BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang waktu dan tempat penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini merupakan bagian yang berisikan tentang keadaan dari tempat diadakan penelitian, yaitu kantor Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pasar Kab. Rokan Hilir dan kemudian akan diterangkan strktur organisasi, uraian tugas serta yang lain- lain yang dapat menjelaskan keberadaan dari Kantor Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pasar Kab. Rokan Hilir. BAB V : HASIL PENELITIAN Pada bab ini menguraikan sejauh mana pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja tenaga honorer di Kantor Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pasar Kab. Rokan Hilir. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan memberikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran guna mendukung keberhasilan dari penelitian tersebut.