INFOKES, VOL. 5 NO. 1 Februari 2015 ISSN : SENAM HAMIL SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

EFFEKTIFITAS SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I PRIMIPARA ABSTRAK

PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP PROSES PERSALINAN PADA PRIMIGRAVIDA DI RSIA AISYIYAH KLATEN. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP IBU TENTANG SENAM HAMIL DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

SENAM HAMIL MEMPERCEPAT PROSES PERSALINAN KALA II

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu hamil antara lain disebabkan oleh pertambahan berat badan ibu hamil dan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bernama Fatimah / adalah mahasiswi D-IV Bidan

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

Senam Hamil Mempengaruhi Lama Persalinan Normal pada Primigravida. Pregnant Exercise Influence Vaginal Term Labor On Primigravid

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 3 TENTANG SENAM HAMIL

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP LAMAPERSALINAN KALA I PADA IBU POST PARTUM SPONTAN PRIMIPARA ABSTRAK

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

ISSN No Media Bina Ilmiah 29

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak mempunyai kelompok umur tahun yaitu sebanyak 37

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKNYAMANAN IBU SELAMA HAMIL

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

MANFAAT PRENATAL YOGA TERHADAP PROSES PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN SPONTAN

BAB I PENDAHULUAN. Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium. Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWATAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS SPONTAN TAHUN 2013

Umur : tahun Pendidikan: 1. SD Pekerjaan: 1. IRT tahun 2.SMP 2.PNS tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN TERJADINYA ROBEKAN PERINEUM SPONTAN DI BPM WIWIK AZIZAH SAID DESA DURIWETAN KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PERBEDAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA MENGATASI KELUHAN PADA MASA KEHAMILAN. Nindya Kurniawati

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

HUBUNGAN POSISI MENERAN DENGAN RUPTUR PERINEUM DI RB KARTINI PUTRA MEDIKA KLATEN

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

BAB I PENDAHULUAN. menantikannya selama 9 bulan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI, SAUDARA/IBU, DAN TEMAN TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI PUJON KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERSIAPAN PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

BAB I PENDAHULUAN. I dan II jarang terjadi perdarahan postpartum. morbiditas lainnya meliputi macam-macam infeksi dan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp

1

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB II LANDASAN TEORI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu

Transkripsi:

SENAM HAMIL SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA Siti Farida 1, Sunarti 2 D III Kebidanan, Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta Email: faridajihan45@yahoo.co.id ABSTRAK Selama kehamilan upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu memerlukan perhatian ekstra sehingga kondisi kesehatan ibu tetap terjaga. Latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis. Luaran penelitian untuk pengayaan bahan ajar dan publikasi jurnal ilmiah yang ber ISSN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan Quasi- Experimental, yaitu suatu penelitian eksperimen yang penetapan objek penelitiannya tidak dilakukan secara acak (randomized) atau Non-Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. Objek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Kelompok Perlakukan (KP) dan Kelompok Kontrol (KK). Penetapan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan consecutive sampling technique. Hasil penelitian ini menunjukkan, rata-rata proses persalinan kala I dan Kala II pada ibu yang melakukan senam dan tidak melakukan senam terdapat perbedaan proses persalinan. Diperoleh nilai t pada kala 1 sebesar 9,22 dengan probabilitas signifikansi 0,000 berarti p < 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan proses persalinan kala I antara ibu yang melakukan senam dengan yang tidak senam. Pada kala II diperoleh nilai t sebesar 21,7 dengan probabilitas signifikansi 0,011 berarti p < 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan proses persalinan kala II antara ibu yang melakukan senam dengan yang tidak senam. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesa diterima dan ada pengaruh antara senam hamil terhadap lamanya proses persalinan. Keywords: Senam,Hamil, Proses, Persalinan PENDAHULUAN Selama kehamilan upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu memerlukan perhatian ekstra sehingga kondisi kesehatan ibu tetap terjaga atau diusahakan minimal sama dengan kondisi kesehatan sebelum hamil. Hal-hal yang memerlukan perhatian itu antara lain nutrisi, persiapan laktasi, pemeriksaan kehamilan yang teratur, peningkatan kebersihan diri dan lingkungan, kehidupan seksual, istirahat dan tidur, menghentikan kebiasaan yang merugikan kesehatan dan berpengaruh terhadap janin (seperti merokok), melaksanakan pergerakan dan senam hamil. Upaya-upaya itu ada yang ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu dan fetus, disamping itu dimaksudkan juga sebagai persiapan menghadapi persalinan dan nifas seperti persiapan laktasi dan senam hamil. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 35

Varney (1997) dan Hanton (2001) menjelaskan bahwa senam hamil akan memberikan suatu produk kehamilan atau outcome persalinan yang lebih baik, dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Senam hamil juga dapat mengurangi risiko stress dan nyeri pada saat melahirkan. Selain itu inti dari senam hamil sendiri adalah melatih pernafasan menjelang persalinan. Sehingga pada saat menjelang kelahiran bayi, ibu bisa rileks dan menguasai keadaan. Manfaat senam hamil rutin tidak hanya untuk kenyamanan ibu selama kehamilan, namun juga memberikan banyak manfaat dalam persalinan. Manfaat senam hamil selama kala I dapat menurunkan insidensi partus lama, mengurangi rasa sakit dan menurunkan kecemasan ibu dalam menghadapi proses persalinan karena latihan senam hamil yang rutin dapat mempengaruhi elastisitas otot dan ligamen yang ada di panggul, mengatur tehnik pernafasan serta memperbaiki sikap tubuh. Manfaat senam hamil selama kala II dapat membantu ibu menjalani persalinan yang normal dengan lama persalinan yang normal pula, karena pada senam hamil ibu telah dibimbing cara mengejan dan mengatur napas, mengatur kontraksi dan relaksasi serta melatih kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul sehingga memudahkan proses persalinan. Selama persalinan kala III dan kala IV latihan senam hamil sangat bermanfaat dalam mencegah perdarahan berlebihan, karena dapat meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan kekuatan kontraksi otot rahim (Dewi, 2013). TINJAUAN PUSTAKA Senam Hamil Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil. Oleh karena itu, senam hamil memiliki prinsip-prinsip gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Latihan-latihan pada senam hamil dirancang khusus untuk menyehatkan dan membugarkan ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan, serta mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalam menghadapi persalinan (Anggeriani; 2013). Mochtar (1998) membagi tujuan dari senam hamil menjadi tujuan secara umum dan khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1) Tujuan Umum : a) Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan, b) Meningkatkan kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan, c) Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis. 2) Tujuan Khusus :a) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan. b) Melonggarkan persendianpersendian yang berhubungan dengan proses persalinan. c) Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas. d) Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan. e) Dapat mengatur diri kepada ketenangan. Waktu Pelaksanaan Senam Hamil dianjurkan dilakukan saat kehamilan memasuki trisemester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan. Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan untuk meningkatkan kesiapan fisik dan mental calon ibu selama proses persalinan. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 36

Kebutuhan Fisik Ibu HamilSelama trimester ketiga yaitu, wanita hamil akan mengalami pembesaran rahim, kelebihan berat badan dan pergelangan kaki menjadi bengkak. Tetapi latihan senam hamil masih dapat dilakukan, karena latihan yang tepat dan teratur dapat membantu menghilangkan nyeri pada punggung dan membuat tubuh menjadi lebih bugar. Persalinan Menurut Manuaba (1998), persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Sedangkan menurut Kushartanti (2004), persalinan diartikan sebagai pengeluaran janin yang sudah cukup umur, yaitu antara umur 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat minimal 2500 gram. Menurut Wiknjosastro (2002), persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persalinan adalah suatu proses pengeluaran bayi yang cukup bulan yaitu antara 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat minimal 2500 gram dan dilanjutkan dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari rahim ibu. Menurut Mochtar (1998:91), persalinan dibedakan menjadi dua berdasarkan cara persalinannya yaitu partus biasa (normal) dan partus luar biasa (abnormal). Partus normal atau partus spontan ialah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang 24 jam. Sedangkan partus abnormal ialah persalinan dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding-dinding perut dengan operasi cectio caesaria. Pengertian lain dari partus normal yang lebih lengkap adalah persalinan yang dimulai secara spontan, berisiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan, dimana bayi dilahirkan secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37 42 minggu lengkap setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi baik. Pada proses berjalannya proses persalinan, biasanya terdapat hal-hal yang membuat persalinan normal menjadi persalinan abnormal di antaranya yaitu partus lama. Partus lama yaitu fase laten lebih dari 8 jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir dan dilatasi serviks dikanan garis waspada pada persalinan fase aktif (Saifudin, 2002). METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental dan menggunakan rancangan Quasi-Experimental, yaitu suatu penelitian eksperimen yang penetapan objek penelitiannya tidak dilakukan secara acak (randomized) atau dikenal juga dengan nama Non-Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. Objek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Kelompok Perlakukan (KP) dan Kelompok Kontrol (KK). Penetapan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan consecutive sampling technique. Dengan demikian dalam penelitian ini, peneliti membandingkan 2 kelompok ibu bersalin dimana satu kelompok ibu hamil yang diberi perlakuan yang berupa diberikan senam hamil pada sejak usia kehamilan memasuki >28 minggu sampai menjelang persalinan dengan dosis latihan 1-2 kali seminggu dan satu kelompok sebagai kontrol dimana ibu hamil tidak diberikan latihan senam hamil. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 37

HASIL DAN PEMBAHASAN Rata-rata pendidikan ibu hamil yang melakukan senam hamil adalah SMU sebesar 41,7% dan PT sebesar 25% serta selebihnya berpendidikan DIII dan SD. Sedangkan rata-rata pendidikan ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil adalah SMP dan SMU sebesar 33.3%, dan yang berpendidikan SD dan PT sebesar 16,7%. Secara absolut menunjukkan bahwa ada perbedaan pendidikan ibu yang melakukan senam dengan ibu yang tidak melakukan senam hamil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata proses persalinan kala I dan Kala II pada ibu yang melakukan senam dan pada ibu yang tidak melakuakan senam terdapat perbedaan proses persalinan antara ibu yang melakukan senam hamil dengan ibu yang tidak melakukan senam, dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Nilai Median, Nilai Mean dan Nilai Standar Deviasi No Variabel Median Mean Standar Deviasi Ibu Hamil Yang Melakukan Senam Hamil (Kelompok Perlakuan) 1 Paritas 2 1.75 0.75 2 Umur 27 27 3.74 3 Umur kehamilan 33.75 33.50 2.77 4 Kala I 4 4.17 1.6 5 Kala II 1 1.2 0.49 Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan Senam (Kelompok Kontrol) 1 Paritas 1.8 2 0.7 2 Umur 27.4 27 3.2 3 Umur kehamilan 33.1 33 1.88 4 Kala I 11 12.17 2.5 5 Kala II 2 1,75 0.45 Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata umur responden 27 tahun, rata-rata paritas responden adalah 2 dengan rata-rata umur kehamilam 33 minggu. Ratarata proses persalinan pada ibu hamil yang melakukan senam hamil, kala I berlangsung selama 4 jam dan kala II selama 1 jam sedangkan pada ibu yang tidak melakukan senam hamil, diperoleh nilai rata-rata persalinan pada kala I sebesar 11 jam dan kala II sebesar 2 jam. Secara absolut bahwa rata-rata proses kehamilan (kala I dan kala II) berbeda antara ibu yang melakukan senam dengan ibu yang tidak melakukan senam. Hasil analisis uji beda t-test dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Independent Samples Test Levene's Test for ity of Variances t-test for ity of Means Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 38

kala 1 kala 2 variances variances not variances variances not F Sig. T Df 4.74 6.040 9.2 22 9.2 22.041.842 2.7 89 2.7 89 Sig. (2- taile d) Mean Differ ence Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 22.000 8.000.867 6.201 9.799 18.9 30.000 8.000.867 6.184 9.816 22.011.5417.1942.1389.9445 21.7 98.011.5417.1942.1387.9447 Tabel 2 diperoleh nilai t pada kala 1 sebesar 9,22 dengan probabilitas signifikansi 0,000 berarti p < 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan proses persalinan kala I antara ibu yang melakukan senam dengan ibu yang tidak melakukan senam. Pada kala II diperloleh nilai t sebesar 21,7 dengan probabilitas signifikansi 0,011 berarti p < 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan proses persalinan kala II antara ibu yang melakukan senam dengan ibu yang tidak melakukan senam. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Sri Mintarsih yaitu Effektifitas Senam Hamil Terhadap Lama Pembukaan Kala I Persalinan Pada Primipara di RS Dr. Moewardi dengan nilai p hitung 0,013 < 0,05 atau X2 hitung > X2tabel (6,135 >1,714) pada signifikan 5%. Responden yang mengikuti senam hamil mengalami lama persalinan kala I < 12 jam sebanyak (87,5%) dan yang mengalami lama persalinan kala I >12 jam sebanyak (12,5%) dan responden yang tidak melakukan senam hamil mengalami lama persalinan kala I <12 jam sebanyak (33,33%) dan yang mengalami lama persalinan kala I >12 jam sebanyak (66,66%) sehingga dapat disimpulkan bahwa senam hamil sangat effektif terhadap lama pembukaan persalinan kala I pada ibu post partum primipara di RSUD Dr. Moewardi. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sri Wahyuni dalam penelitiannya yaitudari 15 ibu hamil yang mengikuti senam hamil terdapat 80% ibu hamil yang mengalami proses persalinan normal dan 20% mengalami proses persalinan tidak normal. Sedangkan 15 ibu hamil yang tidak mengikuti senam 66,66% mengalami persalinan tidak normal dan hanya 33,33% yang mengalami proses persalinan normal. Berdasarkan uji Fisher Exact Probability test diperoleh nilai Exact Sig sebesar 0.025. nilai tersebut bila dibandingkan dengan taraf signifikansi 0.05 berada dibawah 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan proses persalinan di RSIA. Menurut teori Varney (1997) dan Hanton (2001) menjelaskan bahwa senam hamil akan memberikan suatu produk kehamilan atau outcome persalinan Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 39

yang lebih baik, dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Kegunaan senam hamil untuk mengurangi terjadinya insiden operasi sectio Caesar dan risiko stress serta nyeri pada saat melahirkan. Selain itu inti dari senam hamil sendiri adalah melatih pernafasan menjelang persalinan. Sehingga pada saat menjelang kelahiran bayi, ibu bisa rileks dan menguasai keadaan (Agustiyadi; 2005). Menurut hasil penelitian Hendarmin Aulia dan Siti Hindun didapatkan bahwa Ibu yang melakukan senam hamil dengan proses persalinan normal sebesar 56.06% sedangkan ibu yang tidak senam hamil proses persalinan normal sebesar 43,94%. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Chi-Square didapatkan ada hubungan antara senam hamil dengan persalinan kala II, p value 0,014, odds ratio (OR) 0,419, dan 95% CI = 0,208-0,846, sehingga dapat disimpulkan senam hamil merupakan faktor protektif terjadi persalinan tidak normal. Dengan kata lain ibu-ibu yang senam hamil mempunyai resiko untuk terjadinya partus tidak normal hanya sebesar 0,419 kali dibandingkan ibu-ibu yang tidak senam hamil. Ratarata lamanya persalinan kala II Ibu yang tidak senam hamil sebesar 151,11 menit dan Ibu yang senam hamil yaitu 128,58 menit (p value = 0,012). Pada proses berjalannya proses persalinan, biasanya terdapat hal-hal yang membuat persalinan normal menjadi persalinan abnormal di antaranya yaitu partus lama. Partus lama yaitu fase laten lebih dari 8 jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir dan dilatasi serviks dikanan garis waspada pada persalinan fase aktif (Saifudin, 2002). Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yerniah Iswanti Usman pada tahun 2009 yang berjudul hubungan senam hamil dengan power ibu pada proses persalinan kala II di RS Panti Wilasa Citarum Semarang diperoleh hasil bahwa dengan uji chi-square menunjukkan ada hubungan senam hamil dengan power ibu pada proses persalinan kala II (p=000,1 CI=89.179-112.735). Penelitian dengan topik yang sama juga pernah dilakukan oleh Yus Susahana Hilal pada tahun 2009 yang berjudul pengaruh senam hamil terhadap lamanya proses persalinan di klinik bidan praktek Ny. Endang Purwati di Mergangsan Yogyakarta,dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesa diterima dan ada pengaruh antara senam hamil terhadap lamanya proses persalinan. KESIMPULAN Rata-rata proses persalinan pada ibu hamil yang melakukan senam hamil, kala I berlangsung selama 4 jam dan kala II selama 1 jam sedangkan pada ibu yang tidak melakukan senam hamil, diperoleh nilai rata-rata persalinan pada kala I sebesar 11 jam dan kala II sebesar 2 jam. Secara absolut bahwa rata-rata proses kehamilan (kala I dan kala II) berbeda antara ibu yang melakukan senam dengan ibu yang tidak melakukan senam. DAFTAR PUSTAKA Usman, Yerniah Iswanti. 2009. Hubungan Senam Hamil dengan Power Ibu pada Proses Persalinan Kala II di RS Panti Wilasa Citarum Semarang periode Triwulan I Tahun 2009. Semarang : Diponegoro University undergraduate thesis. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 40

Yus Susahana Hilal. 2009.Pengaruh Senam Hamil terhadap Lamanya Proses Persalinan di Klinik Bidan Praktek Ny. Endang Purwati Am. Keb Mergangsan,Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi. Varney, Helen. (1997). Buku Ajar AsuhanKebidanan. Jakarta: EGC. Hardiyanti Chandra Dewi. 2013. Proses Persalinan Pada Ibu Hamil H Umur 26 Tahun Primigravida Yang Rutin Mengikuti Senam Hamil Selama Kehamilan Trimester Ketiga. Saifudin, AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih, dkk. 2013. Pengaruh Senam Hamil terhadap Proses Persalinan pada Primigravida di RSIA Aisyiyah Klaten. Klaten: Jurnal.stikesmukla.ac.id/index.php/motorik/article/download/14/15 Hendarmin Aulia, Siti Hindun. 2010. Pengaruh Senam Hamil terhadap Proses Persalinan Normal di Klinik YK Madira Palembang. JKK, Th. 42, No. 1 Januari 2010. Sri Mintarsih. 2012. Effektifitas Senam Hamil terhadap Lama Persalinan Kala I PrimiparaSTIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. stikespku.ac.id/ejournal/index.php/profesi/article/download/48/42 Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 41