BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wibowo, 2011) (The president post indonesia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sektor property juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar.

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi dan kualitas barang yang

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu aspek keuangan yang penting dalam perkembangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan. Didalam dunia modern saat ini, seorang manajer memegang kunci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sektor Jumlah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. indonesia. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mahal, hal ini dikarenakan jumlah populasi yang terus meningkat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .(Sumber: Theresia 2010)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pasti menginginkan adanya pertumbuhan laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini membutuhkan tempat tinggal. Tanpa bisa di pungkiri berapun harga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimumkan nilai saham dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor properti sebagai salah satu instrumen biasanya dipilih investor properti dan real estate merupakan salah satu alternatif investasi yang diminati investor dimana investasi disektor ini merupakan investasi jangka panjang dan property merupakan aktiva multiguna yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan, oleh karena itu perusahaan properti dan real estate mempunyai struktur modal yang tinggi. Harga tanah yang cenderung naik dari tahun ketahun yang dikarenakan jumlah tanah yang terbatas sedangkan permintaan akan semakin tinggi karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dan penentu harga bukanlah pasar tetapi orang (pihak) yang menguasai tanah tersebut membuat industri properti dan real estate ini semakin banyak disukai oleh investor maupun kreditor. Sektor properti dan real estate merupakan sektor yang paling rentan dalam industri makro terhadap fluktuasi suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang pada akhirnya akan mempengaruhi pada daya beli masyarakat. Bahkan bagi sebagian orang digunakan untuk menyembunyikan dan memutar uang. Selama tahun 2013, penjualan tanah, rumah, apartemen dan lahan untuk kawasan industri di jabodetabek Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan sehingga mengakibatkan harga tanah didaerah tersebut meningkat secara tidak wajar. Hal ini didukung dengan masuknya investor asing dalam rangka perkembangan bisnis didaerah Asia yang dianggap dapat bertahan pada krisis Eropa. Peningkatan harga properti yang tidak wajar dibarengi juga dengan kenaikan suku bunga pinjaman Kredit Pinjaman Rumah, karena desakan inflasi sehingga Bank Indonesia selaku bank sentral melakukan kebijakan preventif berupa menaikkan suku bunga acuan (BI rate) dan perubahan dalam kebijakan loan to value dibidang kredit yang diharapkan dapat merendam aksi spekulan dalam rangka mencari keuntungan sesaat di tengah tingginya kebutuhan akan tempat tinggal yang layak. (The Presiden Post Indonesia) 1

Dengan pesatnya pembangunan yang sedang terjadi di indonesia, diharapkan dapat memberikan peluang yang baik bagi perusahaan lain. Salah satu sektor yang akan mendapatkan manfaat dari pembangunan infrastrukturinfrastruktur ini adalah perusahaan dibidang properti. Terutama pada perumahan mewah atau real estate, infrastruktur yang baik akan merangsang invistor untuk berinvestasi di bidang ini, karena dengan infrastruktur yang baik diharapkan mampu menjadikaan real estate bisa diterima oleh masyarakat, sehingga baik pengembang, invistor, maupun masyarakat dapat merasakan manfaat dari infrastruktur yang berkualitas. (Grahandaka 2010) Menurut riset Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), Laju inflasi tahun depan akan tetap rendah sekitar 4,5% per tahun, sehingga memicu BI rate tetap stabil dibawah 6% per tahun. Konsekuensinya, tingkat suku bunga KPR pada 2013 diperkirakan sekitar 7,5% per tahun. PSPI menilai, penjualan dari hampir seluruh subsektor industri property seperti perumahan, apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan akan naik sekitar 12-18%. Pertumbuhan sepanjang 2013 diprediksi mencapai 15%, dengan nilai pendapatan sebesar Rp 325 triliun. (investor) Pemilihan laba dikarenakan laba merupakan salah satu parameter yang dapat memprediksi jumlah laba yang diperoleh perusahaan menunjukan baik atau tidaknya kinerja perusahaan. Pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan. Pertumbuhan laba yang baik menunjukan bahwa perusahaan memiliki keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai suatu perusahaan (Simorangkir,1993) dalam haspari, (2003), karena besarnya dividen yang akan dibayarkan dimasa akan datang sangat bergantung pada kondisi perusahaan. Perusahaan dengan laba yang meningkat, dapat memperkuat hubungan antara besarnya perusahaan atau ukuran perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh. Dimana perusahaan dengan laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar didalam menghasilkan profitabilitasnya, Porter (1980) dalam Hamid (2001), merumuskan bahwa perusahaan yang bertumbuh dalah perusahaan yang memiliki pertumbuhan laba dan penjualan yang tinggi. Analisis laporan keuangan dilakukan dengan cara membandingkan suatu komponen dari laporan keuangan dengan komponen lainnya. Analisis ini 2

bertujuan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan menilai hasil pengelolaan perusahaan serta untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan pertumbuhan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Dalam sebuah penganalisisan dapat memberikan informasi kepada pihak intern dan ekstern yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dalam perusahaan, yang akan menunjukkan kondisi sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Penganalisisan ini juga dapat menghubungkan unsur-unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai keefektivitasan dan kefesianan perusahaan. Laba perusahaan sendiri dapat diukur melalui return on equity perusahaan. Karena ROE mempunyai hubungan positif dengan perubahan laba, dan ROE juga dapat digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimilikinya. Evaluasi kinerja perusahaan dapat dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan. Analisis rasio memungkinkan manajer keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan yang akan menunjukkan sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Rasio-rasio yang digunaka dalam penelitian ini meliputi rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Rasio Solvitabilitas adalah perbandingan antara dana yang berasal dari modal sendiri yang berasal dari kreditur. Rasio ini sangat penting bagi para kreditur atau calon kreditur untuk mengetahui seberapa besar para pemilik (pemegang saham) mempunyai dana dalam perusahaan tersebut, hal ini digunakan untuk menentukan tingkat keamanan para kreditur. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR). DER digunakan untuk mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi DER semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan (Syamsudin,2009). DAR digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban perusahaan (Munawir,2010). Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, ditunjukan oleh adanya laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Rasio profitabilitas yang digunkan peneliti dalam penelitian 3

ini adalah Net Profit Margin.Net Profit Margin merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur persentasi dari sisa setiap rupiah setelah semua biaya dan beban. Semaki besar rasio ini menunjukkan semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba (Kasmir, 2012). Penelitian tentang Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Equity (ROE) yang dilakukan oleh Sofia Maulida (2007) menyebutkan adanya pengaruh positif antara DER terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian tentang Debt to Assets Ratio (DAR) terhadap Return On Equity (ROE) yang dilakukan oleh Khoirianto Redy (2010) menyebutkan pengaruh positif antara Debt to Assets Ratio (DAR) terhadap Return On Equity (ROE). Penelitian tentang Net Profit Margin (NPM) terhadap Return On Equity (ROE) yang dilakukan oleh Yuli Orniati (2009) menyebutkan bahwa hasil NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap laba perusahaan. Berdasarkan uraian dan hasil penelitian sebelumnya serta fakta-fakta dan fenomena pada perusahaan property dan real estate yang telah dilakukan sebelumnya, maka peneliti merasa tertarik untuk menyusun laporan akhir dengan judul Analisis Pengaruh Debt to Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Return On Equity (ROE) Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apakah ada pengaruh Debt to Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan terhadap Return On Equity (ROE) Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2013? 2. Apakah ada pengaruh Debt to Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) secara parsial terhadap Return On 4

Equity (ROE) Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2013? 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Untuk memperjelas gambaran pembahasan dan supaya analisis menjadi terarah sesuai dengan masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasannya yaitu variabel independen yang digunakan Debt to Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM). Data diperoleh dari Ringkasan Kinerja Keuangan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses melalui (idx.co.id). Jumlah populasi sebanyak 18 perusahaan. Sampel yang dipilih sebanyak 10 perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dari tahun 2010-2013. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis Apakah ada pengaruh Debt to Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan terhadap Return On Equity (ROE) Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2013. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis Apakah ada pengaruh Debt to Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) secara parsial terhadap Return On Equity (ROE) Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2013. 1.4.2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penulisan laporan akhir adalah : a. Bagi Penulis 5

Memberikan pengetahuan dan menambah wawasan bagi penulis dan pengalaman bagi penulis dalam penyusunan laporan akhir sebagai bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa jurusan akuntansi. b. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan mereka yang memutuskan pendanaan dalam investasi untuk pengembangan usaha perusahaan Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia. c. Bagi Lembaga Dapat disajikan sebaagai bahan referensi dan masukkan dalam membuat penelitian-penelitian berikut atau penelitian lain yang sejenis. 1.5. Sistematika Penulisan Secara garis besar laporan akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab yang isinya mencerminkan susunan atau materi yang akan dibahas, dimana tiap-tiap bab memiliki hubungan yang satu dengan yang lain. Untuk memberikan gambaran yang jelas, berikut ini akan diuraikan mengenai sistematika pembahasan laporan akhir ini secara singkat yaitu : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis mengemukakan dasar serta permasalahan yang akan dibahas, yaitu latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis akan mengemukakan teori-teori dan literaturliteratur yang digunakan sebagai acuan perbandingan untuk membahas masalah meliputi Debt to Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE) serta penelitian sebelumnya. BAB III METODELOGI PENELITIAN 6

Pada bab ini berisi tentang sampel yang digunakan dalam penelitian dan informasi data-data yang diperlukan dalam melakukan pengujian penelitian meliputi identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, serta model dan teknik analisis yang digunakan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan SPSS versi 18 sebagai alat bantu dalam pengolahan data. Selain itu juga akan dijelaskan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini adalah bab terakhir dimana penulis memberikan kesimpulan dari isi pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang diharapkan akan bermanfaat dalam pemecahan masalah dan penelitian yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 7