BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori Teori Pegadaian Syari ah Gadai syari ah disebut juga dengan rahn, yang secara bahasa

dibanding penelitian yang disebutkan diatas, dan juga di luar Bank Umum Syariah

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENGUASAAN BARANG GADAI OLEH RAHIN (STUDY KASUS DI DESA KUMESU KEC. REBAN KAB. BATANG) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB IV ANALISIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI QARD} BERAGUN EMAS DI BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG (KC) SIDOARJO

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada fungsi sosial LAZ, Baznas, dan lembaga pengelola wakaf.

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan saling tolong menolong diantara mereka. berupa pemberian dan bisa berupa pinjaman. 1 Allah berfirman dalam surat al-

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi dalam usaha-usaha yang berkaitan dengan media dan barang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK AR-RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH KENDAL DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Konvensional. Pendirian Pegadaian Syariah Ponolawen dilatar belakangi oleh

PENERAPAN AKAD WAKALAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT HUDATAMA SEMARANG CABANG SEKARAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB II PRODUK PENGHIMPUNAN DANA

PENETAPAN BAGI HASIL PADA AKAD MUDHARABAH DALAM KEGIATAN PERTANIAN DI KSPPS TAMZIS BINA UTAMA CABANG BATUR BANJARNEGARA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

PENERAPAN AKAD WADI AH YAD DHAMANAH PADA. PRODUK TABUNGAN ib HIJRAH DI PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

BAB IV ANALISIS DUA AKAD (MURA>BAH}AH DAN RAHN) DALAM PEMBIAYAAN MULIA (MURA>BAH}AH EMAS LOGAM MULIA UNTUK INVESTASI ABADI) MENURUT HUKUM ISLAM

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK SIMPANAN ARISAN BERKAH DI KSPPS BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG GABUS

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

ANALISIS PRODUK REVENUE SHARING PADA BANK BNI SYARIAH CABANG PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. yang membentuk pandangan hidup manusia. Islam hadir dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai falah berdasarkan pada prinsip dan nilai-nilai dalam Al-Qur an dan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

PELAKSANAAN AKAD RAHN PADA PRODUK IB RAHN EMAS (Studi Kasus Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang)

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ekonomi yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Hal ini

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang zaman. Keabadian dan kekuatan Islam telah terbukti sepanjang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. peneliti menemukan beberapa hal penting yang bisa dicermati dan dijadikan acuan penelitian ini.

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya lembaga keuangan syariah baik perbankan maupun non. bank yang terus mengalami perkembangan pesat memberi efek yang

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Musyarakah dalam Fiqh Muamalah. tanggung jawab yang sama. Musyarakah bisa berbentuk mufawadhah atau

PEMBIAYAAN GADAI EMAS KONVENSIONAL DAN SYARIAH. Oleh. Laily Nurhayati Radjab Djamali

BAB III PERBANDINGAN HUKUM JAMINAN FIDUSIA MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 DENGAN HUKUM RAHN TASJÎLÎ

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

Marhu>n adalah harta yang ditahan oleh pihak murtahi>n untuk. marhu>n bihi. Jika marhu>n sama jenisnya dengan hak yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi sha>h{ib al ma>l

BAB II LANDASAN TEORI. skim pembiayaan syari ah. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL WADI< AH PADA TABUNGAN ZAKAT DI PT. BPRS BAKTI MAKMUR INDAH

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pelembagaan Bisnis gadai pertama kali di Indonesia sejak Gubernur

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegadaian merupakan salah satu usaha milik Pemerintah yang berbentuk BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang telah lama berdiri di Indonesia. Awal munculnya Pegadaian di Indonesia di mulai pada tahun 1990 dengan terbitnya PP/10 tanggal 10 April 1990. PP/10 tahun 1990 tersebut menjadi tonggak awal berdirinya Pegadaian di Indonesia dengan misinya yaitu menghapus praktek riba yang ada di dalam masyarakat. Namun awal berdirinya Pegadaian di Indonesia ini tidak secara langsung menggunakan atau berdasarkan prinsip Syari ah, tetapi dalam praktek pertama kalinya menggunakan sistem konvensional. Seiring berjalannya waktu, Pemerintah mulai membentuk dan mendirikan pegadaian dengan prinsip syari ah pada tahun 2003 dengan nama Unit Layanan Gadai Syari ah (ULGS). Kantor cabang yang berdiri pertama kali yaitu berada di Jakarta disusul dengan kota-kota lainnya yang ada di Indonesia. Dalam istilah syari ah pegadaian sering disebut dengan istilah rahn, rahn menurut bahasa berarti al-tsubut dan al-habs yaitu penetapan dan penahanan. Adapula yang menjelaskan bahwa rahn adalah terkurung atau terjerat. 1 Perbedaan yang sangat mencolok di Pegadaian konvensional dengan Pegadaian syari ah (rahn) ialah pegadaian konvensional menggunakan sistem bunga hingga presentase 10% selama 4 bulan masa gadai, sedangkan pegadaian syari ah tidak memberlakukan bunga, tetapi mereka hanya mengenakan biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan serta penaksiran, di mana nominalnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan pegadaian konvensional. Untuk transaksi di 1 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008, h. 105.

2 Pegadaian Syari ah pun lebih menguntungkan dan mempunyai rasa aman, karena Pegadaian Syari ah mengasuransikan nasabah serta marhun (agunan) mereka, sedangkan Pegadaian Konvensional hanya mengasuransikan barang agunannya saja (marhun). Adapun kegiatan gadai syari ah (rahn) ini telah diatur dan disahkan oleh MUI yaitu dalam fatwa DSN-MUI Nomor : 25/DSN- MUI/III/2002 2 jadi kegiatan gadai syari ah ini halal dilakukan oleh siapapun karena telah disahkan oleh Dewan Syari ah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Adapun ayat yang melandasi kegiatan gadai ini, yaitu terdapat dalam QS. Al-Baqarah : 283 yang berbunyi 3 : و إ ن ك ى ت م ع ل ى س ف ز و ل م ت ج د وا ك ات ب ا ف ز ه ان م ق ب ىض ت ف ئ ن أ م ه ب ع ض ك م ب ع ض ا ف ل ي ؤ د ال ذ ي اؤ ت م ه أ م او ت ه و ل ي ت ق للا ر ب ه و ل ت ك ت م ىا الش ه اد ة و م ه ي ك ت م ه ا ف ئ و ه آث م ق ل ب ه و للا ه ب م ا ت ع م ل ىن ع ل يم Perkembangan Pegadaian di Indonesia sangatlah pesat, ini terbukti di kota-kota kecil hampir di setiap pasar tradisional terdapat Pegadaian baik konvensional maupun syari ah. Seperti halnya di kota Kendal sudah terdapat beberapa kantor Pegadaian khususnya Pegadaian Syari ah. Salah satu Unit Pegadaian Syari ah di kota Kendal yaitu terletak di komplek pertokoan Kendal Permai. Salah satu keunikan dari Pegadaian ini yaitu lokasinya berada di samping masjid agung Kendal, selain itu karyawan yang berada di Pegadaian ini sangatlah ramah, selalu mengucap salam, serta bermasyarakat terhadap nasabah yang datang di mana mayoritas nasabah pegadaian ini ialah para pedagang serta ibu rumah tangga. Selain itu Pegadaian syari ah Kendal juga memberikan layanan pesan singkat (sms) kepada para nasabahnya, ini dimaksudkan agar para nasabah yang akan mengambil atau menebus barang jaminan tersebut datang tepat waktu dan tidak mendapatkan denda apabila terlambat melunasinya. 2 www.dsnmui.or.id/index.php, dibrowsing pada tanggal 21 Januari 2016 3 Diterjemahkan oleh Penyelenggara Penerjemah al-qur an, al-qur anul Karim, Semarang : Toha Putra, 2007, h. 38

3 Pegadaian syari ah Kendal berdiri sekitar enam tahun yang lalu tepatnya tahun 2010. Misi dari pegadaian Kendal ini yaitu bersifat sosial di mana kalangan nasabah yang dibidik yaitu masyarakat golongan menengah ke bawah, walaupun tidak dipungkiri terdapat beberapa nasabah golongan ke atas. Walaupun Pegadaian syari ah Kendal ini dikatakan baru berusia dini dibandingkan dengan pegadaian lainnya yang lebih besar yaitu pegadaian konvensional Kendal, namun pegadaian syari ah Kendal ini berkembang cukup signifikan di mana jumlah pendapatan dari biaya administrasi transaksi dan jumlah nasabah setiap harinya mengalami peningkatan mencapai 500 transaksi setiap tahunnya. Alasan mereka mengambil produk ini karena mereka menilai syarat untuk memperoleh pinjaman dengan sistem gadai (rahn) sangatlah mudah, mereka hanya tinggal membawa kartu identitas (KTP/SIM/Paspor, dsb) serta membawa barang jaminan (marhun) yang bergerak (emas, TV, laptop, handphone, dsb) maka hanya dengan waktu sekitar lima menit saja mereka bisa memperoleh uang pinjaman sesuai dengan barang jaminan yang telah ditaksir harganya oleh juru taksir dari Pegadaian Syari ah. Adapun margin (ujrah) yang diterapkan oleh Pegadaian Syari ah Kendal untuk rahn yaitu : a. Golongan A (pinjaman s.d Rp 500.000) sebesar 0,45% (nol koma empat lima persen) per 10 (sepuluh) hari b. Golongan B (pinjaman dari Rp 501.000 Rp 5.000.000) sebesar 0,71% (nol koma tujuh satu persen) per 10 (sepuluh) hari c. Golongan C (pinjaman dari Rp 5.000.001 Rp 10.000.000) sebesar 0,71% (nol koma tujuh satu persen) per 10 (sepuluh) hari d. Golongan D kantong (pinjaman dari Rp 10.000.001 Rp 15.000.000) sebesar 0,62% (nol koma enam dua persen) per 10 (sepuluh) hari

4 e. Golongan D gudang (pinjaman dari Rp 15.000.001 Rp 20.000.000) sebesar 0,65% (nol koma enam lima persen) per 10 (sepuluh) hari. Adapun contoh transaksi di Pegadaian Syari ah berdasarkan jenis golongannya, yaitu : Tabel 1.1 Simulasi Transaksi Gadai Jenis Golon gan A B C D Marhun Antinganting emas 1gr (kadar 50%) Cincin emas 2gr kadar (75%) Gelang emas 8gr (kadar 80%) Emas batangan 20gr (kadar 80%) Harga Pasar Taksiran Marhun (Presentas Biaya Adm. Ujrah/ 10hr (Presen e x HP) tase x TM) Marhun Bih Maksimal (Presentas e x TM) 511.471/gr 255.735 2.000 1.200 236.000 511.471/gr 767.207 8.000 5.500 750.000 511.471/gr 3.273.414 40.000 23.500 3.012.000 511.471/gr 8.183.540 100.000 50.800 7.610.700

5 Berdasarkan ilustrasi pinjaman di atas dapat disimpulkan bahwa kadar ataupun nilai marhun (jaminan) menentukan seberapa besar harga taksiran. Untuk biaya administrasi terbagi menjadi empat golongan di mulai dari Rp 2.000, Rp 8.000, Rp 40.000, sampai Rp 100.000. Sedangkan presentase untuk penentuan besar maksimal pembiayaan bagi marhun bih juga terbagi menjadi empat, yaitu sebesar 93%, 92%, 92%, dan 93%. Citra bagi pegadaian syari ah merupakan komponen yang sangat penting untuk menarik minat para nasabah sehingga mereka dapat memutuskan untuk menggunakan jasa layanan gadai khususnya di Pegadaian syari ah Kendal. Citra merupakan hasil (akibat) dari perbuatan dan komunikasi yang dilakukannya. Perbuatan baik tanpa komunikasi baik, atau komunikasi baik tanpa perbuatan baik, tidak cukup menghasilkan citra baik. 4 Citra yang baik akan cepat terbentuk jika pegadaian syari ah Kendal tersebut berhasil menciptakan kepuasan bagi para nasabah mereka. Salah satu citra yang terbentuk di pegadaian syari ah Kendal yaitu karyawan selalu mengucapkan salam dalam menerima nasabah yang datang, selain itu karyawan juga tidak sungkan menjelaskan secara detail dan ramah apabila nasabah mengalami kebingungan dalam transaksi. Jika citra yang baik sudah terbentuk di pegadaian syari ah Kendal, maka nasabah tidak akan ragu lagi untuk mengambil keputusan untuk menggunakan jasa gadai di pegadaian syariah Kendal. Untuk menciptakan citra yang baik di mata para nasabah serta menarik nasabah baru, tidak jarang Pegadaian syari ah Kendal ini mengadakan seminar umum mengenai topik Pegadaian syari ah. Seperti halnya pada bulan November 2015 yang bertempat di aula kecamatan Kendal, penulis sempat mengikuti acara seminar tersebut, di mana para audien (pendengar) yang hadir merupakan para nasabah dari pegadaian yang ada di Kendal bahkan masyarakat umum yang belum pernah 4 Bambang Hartono, Manajemen Pemasaran Untuk Rumah Sakit, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010, h. 43.

6 menggunakan jasa gadai di Pegadaian syari ah Kendal juga hadir. Antusias para nasabah dan masyarakat umum dalam mengikuti acara seminar ini pun sangat besar, karena dapat dilihat dari jumlah audien yang hadir memenuhi aula. Selain itu dalam sesi pertanyaan, para audien juga antusias dalam memberikan pertanyaan mereka untuk mengetahui tentang pegadaian. Secara umum produk dan layanan yang ditawarkan oleh Pegadaian Syari ah kepada masyarakat yaitu berupa 5 : a. Pemberian pinjaman atau pembiayaan atas dasar hukum gadai syari ah. Produk ini mensyaratkan pemberian pinjaman dengan penyerahan barang sebagai jaminan. b. Jasa taksiran. Di samping memberikan pinjaman kepada masyarakat, pegadaian juga memberikan pelayanan berupa jasa penaksiran atas nilai suatu barang. Jasa ini diberikan kepada mereka yang ingin mengetahui kualitas barang seperti emas, perak, dan berlian. Biaya yang dikenakan pada nasabah adalah berupa ongkos penaksiran barang. c. Jasa titipan (ijarah), pegadaian syari ah juga menerima titipan barang dari masyarakat berupa surat-surat berharga seperti sertifikat tanah, ijazah, dan motor. Fasilitas ini diberikan bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan jauh dalam waktu yan relatif lama atau karena penyimpanan di rumah dirasakan kurang aman. Atas jasa penitipan tersebut, pihak pegadaian syari ah memperoleh atau menerima berupa ongkos penitipan dari si penitip barang. d. Penjualan logam mulia, yaitu jasa penyediaan fasilitas berupa tempat penjualan emas eksekutif yang terjamin kualitas dan keasliannya. h. 246-247. 5 M. Habiburrahim, etc, Mengenal Pegadaian Syari ah, Jakarta : Kuwais, 2012,

7 Sedangkan untuk produk yang ditawarkan di pegadaian syari ah Kendal terdiri dari empat macam, di mana produk-produk tersebut mempunyai ciri khas namanya masing-masing, yaitu : a. Rahn (Gadai Syari ah) b. ARRUM (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Kecil) c. MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) d. AMANAH (Murabahah untuk Kepemilikan Kendaraan Bermotor) e. Tabungan Haji Dalam setiap produk yang ditawarkan terdapat pula akad di dalamnya, akad-akad tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu : a. Akad Tujuan Konsumtif a) Akad Qardhul Hasan b) Akad Ijarah b. Akad Tujuan Produktif a) Akad Rahn b) Akad Mudharabah c) Akad Bai Muqayyadah d) Akad Musyarakah Amwal Al- Inan Sedangkan keputusan adalah hal sesuatu yang diputuskan konsumen untuk memutuskan pilihan atas tindakan pembelian barang atau jasa, hasil pemutusan suatu ketetapan yang dipilih berdasarkan alternatif. 6 Berdasarkan observasi penulis di lapangan, pada dasarnya pihak Pegadaian Syari ah Kendal membangun citra mereka selain dengan layanan yang baik, Pegadaian syari ah juga menggunakan program Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu berupa pemberian beberapa unit komputer ke sekolah yang ada di daerah Kendal serta pemberian sumbangan ke panti asuhan yang ada di Kendal 6 Ahmad Ulinuha, Pengaruh Pelayanan, dan Citra Pegadaian Syari ah Terhadap Keputusan Nasabah dalam Menggunakan Jasa Layanan Gadai Pada Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang, Semarang : IAIN Walisongo, 2010, h. 17.

8 pula. Selain itu, penulis juga sempat mewawancarai beberapa nasabah mengenai alasan mereka mengambil jasa layanan gadai di Pegadaian Syari ah Kendal. Dan ternyata jawaban mereka mayoritas yaitu karena letak Pegadaian Syari ah Kendal yang strategis dan mudah dijangkau dibandingkan dengan Pegadaian konvensional yang terlebih dahulu berdiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan sampel dari beberapa nasabah tersebut mereka tidak mengetahui mengenai citra, keragaman produk, serta akad yang terbentuk di Pegadaian Syari ah Kendal dan ketiga variabel tersebut bukan hal yang penting (urgent) dalam pengambilan keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai. Untuk itu, penulis tertarik untuk meneliti variable-variabel tersebut terhadap keputusan nasabah dengan judul : PENGARUH CITRA, KERAGAMAN PRODUK, DAN AKAD TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN JASA GADAI PADA PEGADAIAN SYARI AH KENDAL. Kata Kunci : Citra, Keragaman Produk, Akad, dan Keputusan Nasabah. 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh citra terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai pada pegadaian syari ah Kendal? 2. Bagaimana pengaruh keragaman produk terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai pada pegadaian syari ah Kendal? 3. Bagaimana pengaruh akad terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai pada pegadaian syari ah Kendal? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menjelaskan apakah variabel citra berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai di pegadaian syari ah Kendal. 2. Untuk mengetahui dan menjelaskan apakah variabel keragaman produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai di pegadaian syari ah Kendal.

9 3. Untuk mengetahui dan menjelaskan apakah variabel akad berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai di pegadaian syari ah Kendal. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Pegadaian Syari ah Kendal Dengan adanya penelitian ini, diharapkan nantinya pegadaian syari ah Kendal dapat mengetahui bagaimana pengaruh citra, keragaman produk, dan akad terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai. Sehingga nantinya hasil ini bisa dijadikan strategi bagi Pegadaian Syari ah Kendal agar menarik nsabah sebanyak-banyaknya, dan calon nasabah lebih tertarik menggunakan jasa gadai dibandingkan dengan pegadaian lainnya. Selain itu Pegadaian Syari ah Kendal nantinya bisa mengevaluasi apa saja yang kurang dengan jasa yang ditawarkan, baik pelayanan ataupun yang lainnya. 2. Bagi Insan Akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca dan mahasiswa lainnya mengenai pengaruh citra, keragaman produk, dan akad terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai khususnya di Pegadaian Syari ah Kendal. Ataupun hasil penelitian ini juga dapat digunakan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah : Bagian awal skripsi berisi : Halaman Judul Skripsi, Halaman Persetujuan Pembimbing, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Halaman Deklarasi, Halaman Pedoman Transliterasi, Halaman Abstrak, Halaman Kata Pengantar, Halaman Daftar Isi, Halaman Daftar Tabel (Jika diperlukan), Halaman Daftar Gambar (Jika diperlukan), Halaman Daftar Lampiran (Jika diperlukan).

10 BAB I. : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4 Sistematika Penulisan BAB II. : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.2 Penelitian Terdahulu 2.3 Kerangka Teoritis 2.4 Hipotesis BAB III. : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.2 Populasi dan Sampel 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran 3.5 Teknik Analisis Data BAB IV. : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Objek Penelitian 4.2 Karakteristik Responden 4.3 Deskripsi Variabel Penelitian 4.4 Analisis Data dan Interpretasi Data 4.5 Pembahasan

11 BAB V. : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran