TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. wacana. Artinya, sebuah teks disebut wacana berkat adanya konteks.

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini dapat terlaksana dengan bahasa sebagai media perantaranya. Bahasa dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan

diunduh pada tanggal 16 Juni Lampiran 1: Klarifikasi Istilah No. Istilah Uraian 1. Analisis Multimodal

Job Application Letter & Resume

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

PENULISAN BUKU AJAR: Penggunaan Bahasa. I Made Sujana & Herman Suhaeri LPMP2 UNRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

RELEVANSI LFS DALAM ANALISIS BAHASA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA INGGRIS

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

TEKNIK PENULISAN OPINI UNTUK MEDIA MASSA

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi, dan interaksi di kelas, merupakan alat penting yang

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB 1 PENDAHULUAN. Mackey (1986:12) mengemukakan bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu

MAKALAH RAGAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. melalui berita-berita yang terdapat di berbagai media. Penyampaian berita (pesan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB 1 PENDAHULUAN. sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 )

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Adanya variasi bahasa dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari. Dalam

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Kompetensi Guru Mata pelajaran (Kompetensi Dasar)

42. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Ragam Bahasa Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

HAKIKAT DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

BAB I P E N D A H U L U A N. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu keterampilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. diuraikan, diperlukan sejumlah teori yang menjadi kerangka landasan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.

Bahasa Indonesia. Korespondensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA PENULISAN TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BELAJAR MENULIS. GKJ Brayat Kinasih Yogyakarta

03Teknik RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA. Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dalam perkembangannya. masyarakat adalah dengan cara memasang iklan.

Penting Tidaknya Bahasa Indonesia

oleh Dwi Budiyanto

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. dalam aplikasinya. Ini sejalan dengan gagasan Bailey (2007: 8): Different

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis akan memaparkan penelitian terdahulu, konsep dan landasan teori. Tinjauan pustaka mencakup penelitian sebelumnya, konsep berkaitan dengan variabel-variabel dalam judul penelitian, dan landasan teori yang diaplikasi peneliti untuk menganalisis surat lamaran pekerjaan. 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terhadap aspek-aspek bahasa tentu sudah diteliti oleh banyak orang. Begitu juga dengan penelitian tentang surat-menyurat dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta bahasa Mandarin. Tetapi sepanjang pengetahuan penulis, belum ada penelitiaan yang membandingkan struktur generik surat lamaran kerja bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Di Cina penelitian mengenai surat menyurat resmi sudah pernah dilakukan Tian Xing Bin (2004) di dalam penelitiannya yang berjudul shangwu xin han wenti fenxi mengungkapkan bahwa dalam penulisan surat resmi menyediakan dasar bagi penguasaan komponen dan format. Memahami fitur gaya surat, sehingga menjaga citra baik suatu instansi dalam menulis surat resmi, tidak hanya dengan aturan, bahasa formal dan berwibawa, tetapi juga penggunaan data yang jelas dan ringkas untuk informasi yang dibutuhkan. Dalam (jurnal) penelitian yang dilakukan oleh Tian Xing Bin ini menjadi bahan acuan bagi penulis, yang memiliki kesamaan dalam menganalisis surat resmi berupa fitur gaya surat, bahasa formal dan berwibawa dalam penulisan surat resmi dalam bahasa Mandarin.

Sihombing (2008) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Pembuka Surat Berbahasa Jepang Dalam Buku Korespondensi Bahasa Jepang mengatakan bahwa surat merupakan suatu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi, pernyataan, atau pesan kepada pihak lain yang mempunyai keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu. Fungsi surat adalah untuk menyampaikan informasi yang berupa bahasa tertulis dari pihak satu kepada pihak kedua yang mana kedua belah pihak dibatasi oleh jarak, ruang, tempat dan waktu. Dwi Widayati (2006) dalam jurnal Logat volume II nomor 2 yang artikelnya berjudul Stuktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur Generik Periklanan mengungkapkan bahwa pada beberapa penelitian yang telah dilakukan Bathia (1992) terhadap surat promosi penjualan dan surat permohonan pekerjaan, umumnya ditemukan banyak kesamaan dalam menggunakan move-move dalam teksnya, antara lain adanya memperkenalkan tawaran/calon, memberi butir-butir tawaran/calon, menunjukkan nilai tawaran/pencalonan, memberi insentif, melampirkan dokumen, dan meminta respon/tindakan. Penelitian yang dilakukan oleh Widayati ini sangat mendukung penelitian penulis dan menjadi bahan acuan bagi penulis, dalam penelitiannya Widayati menjelaskan tentang struktur generik, dan sekilas juga membahas surat lamaran pekerjaan, penelitian ini berhubungan dengan judul penelitian penulis mengenai struktur generik surat lamaran pekerjaan bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Dalam artikel Dwi Widayati, Struktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur Generik Periklanan yang dikutip dari Bathia mengatakan bahwa, surat lamaran

pekerjaan termasuk dalam jenis business genre, dalam mendeskripsikan struktur genre ini, Bathia membaginya dalam tujuh move dan tiga step yaitu: 1. Memberi bukti kelayakan 2. Memperkenalkan tawaran/calon a. Menawarkan produk/pelayanan b. Memberi butir-butir tawaran c. Menunjukkan nilai tawaran 3. Menawarkan insentif 4. Melampirkan dokumen 5. Meminta respon 6. Menggunakan taktik penekanan 7. Mengakhiri dengan sopan santun Dwi Widayati dalam jurnalnya, Struktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur Generik Periklanan yang dikutip dari Bhatia mengatakan bahwa, analisis struktur generik itu harus melalui tujuh tahapan yaitu: 1. Menempatkan teks pada sebuah konteks situasi 2. Menemukan literatur yang sudah ada 3. Analisis kontekstual (analisis situasi) 4. Seleksi korpus (data) 5. Mempelajari Institusi teks 6. Tingkat analisis linguistik Level 1: analisis fitur-fitur leksikogramar (makna sebenarnya) Level 2: analisis pola teks Level 3: interpretasi struktural teks genre

7. Informasi khusus dalam analisis genre Singkatnya, dalam analisis move harus memperhatikan kajian teori, kajian situasi dan kajian konteks yang lebih luas. Yang dimaksud dengan move merupakan unit semantik dalam suatu wacana atau teks. Harahap (1998) dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Ejaan yang disempurnakan dalam Surat-Surat Dinas Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara menerangkan bahwa penyusunan dan penulisan surat menyurat resmi harus memperhatikan ketentuan-ketentuan mengenai ejaan dan penggunaan tanda baca seperti yang digariskan dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Mengenai ejaan yang perlu diperhatikan adalah pemakaian huruf besar yang betul dan tepat, penulisan kata ganti, penulisan kata depan, penulisan unsur serapan, serta pemakaian tanda baca yang tepat. Skripsi Harahap ini juga menjadi salah satu bahan acuan bagi penulis, selain menganalisis struktur generik surat lamaran pekerjaan, penulis juga menganalisis tentang penggunaan/pemakaian ejaan yang disempurnakan dalam menulis surat lamaran pekerjaan. Meifriyanti (1994) dalam skripsinya yang berjudul Pemakaian Bahasa Surat-menyurat di Kantor PT. Semen Padang Perwakilan Medan mengungkapkan bahwa bahasa yang digunakan dalam surat resmi adalah bahasa baku yang diakui menurut kaidah yang telah ditetapkan, bahasa surat harus jelas atau tidak bermakna ganda, lugas: tidak mubazir, tidak banyak basa-basi, mengikuti perkembangan bahasa surat, efektif dan efisien, bahasa padu, tiap gagasan dituangkan dalam 1 paragraf, dan menarik: kosa kata tepat, optimis, menghindari

pengungkapan secara langsung hal-hal yang tidak menyenangkan. Skripsi Meifriyanti juga menjadi salah satu referensi bagi penulis, dalam menganalisis pemakaian tata bahasa (fitur linguistik) dalam surat lamaran pekerjaan bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. 2.2 Konsep Konsep adalah pokok pertama yang mendasari keseluruhan pemikiran. Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi, dalam konsep peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan judul penulis, yaitu surat lamaran pekerjaan dan struktur generik. 2.2.1 Surat Lamaran Pekerjaan Surat lamaran pekerjaan pada dasarnya merupakan surat permohonan untuk dipertimbangkan mendapatkan pekerjaan, dan biasanya dilengkapi dengan daftar riwayat hidup. Dalam surat lamaran kerja yang harus ditulis dan dijelaskan adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pelamar sesuai dengan posisi atau jabatan pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan atau instansi lain. Dalam surat lamaran hanya menuliskan point-point penting yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Surat lamaran pekerjaan juga tidak memberikan semua rincian dari layanan yang ditawarkan, hal ini hanya dimaksudkan untuk menyoroti dan aspek

yang paling penting dari pencalonan tersebut, dengan demikian tujuan utama dari surat lamaran kerja dilihat sebagai klarifikasi. 2.2.2 Struktur Generik Struktur generik merupakan struktur teks yang mempunyai pola atau struktur awal, tengah dan akhir, (pembuka, isi dan penutup) dan ketiganya menjelaskan secara mendetail tentang konsep dan cara kerja penganalisisan suatu teks. Menurut Santosa (2003: 60) struktur teks adalah : Suatu kesatuan bentuk (simbol/tekstual) dan makna suatu teks yang secara keseluruhan menunjukkan tujuan/fungsi sosial teks, secara umum satu kesatuan bentuk dan makna teks ini menunjukkan suatu organisme (bukan sebagai bagian) yang terdiri dari struktur pembuka (opening), isi (body), dan penutup (closing). Dari penjelasan struktur di atas yang telah dipaparkan penulis, maka struktur itu mempunyai bagian-bagian tersendiri dalam suatu teks. Dengan demikian ketiga struktur tersebut membentuk suatu organisme makna untuk mencapai fungsi atau tujuan suatu teks. Dalam buku Teori dan Analisis Wacana Pendekatan Sistematik Fungsional, Sinar (2003:65) mengatakan bahwa pakar Linguistik Sistemik Fungsional Martin dan Hasan memandang setiap teks mempunyai pola atau struktur awal-tengah-akhir, dan ketiganya menjelaskan secara mendetail tentang konsep dan cara kerja penganalisisan genre. Hasan (dalam Sinar (2003:65) pernah menerbitkan artikel tentang struktur teks yang berfokus pada genre surat lamaran pekerjaan. Langkah-langkah yang

diharuskannya dalam genre ini adalah identification (identifikasi) ^ Application (aplikasi-surat lamaran) ^ over (tawaran) ^ Confirmation (konfirmasi). Berbicara tentang genre, genre merupakan ragam bahasa sebagai produk dari budaya masyarakat tersebut, dengan kata lain, penulis atau penutur dari suatu kelompok budaya menggunakan bahasa, mengadakan interaksi secara sosial dan menjadi penghasil genre. Genre mempunyai pola keseluruhan dan keterorganisasian yang dinamakan struktur skematika atau struktur generik, struktur generik merujuk kepada potensi struktur pada setiap genre yang konfigurasinya terdapat di dalam konteks situasi (register) dimana unsur-unsur karakter yang ditemukan didalamnya bersifat opsional dan obligatori. Sinar (2003:69) Setiap jenis genre mempunyai struktur skematika atau struktur generik genre tersendiri dan dapat berbeda atau bervariasi pada setiap jenis wacana atau suatu teks. Meskipun beragam, namun dasar struktur generik ialah yang mempunyai pendahuluan, pertengahan dan penutup. Setiap genre mempunyai fungsi sosial yang berbeda maka setiap genre mempunyai tahapan atau struktur generik (struktur awal- struktur inti- dan struktur akhir) yang berbeda-beda. Dalam suatu teks/wacana genre akan bervariasi atau mempunyai urutan yang berbeda sesuai dengan tradisi. Perubahan tersebut bisa terdapat pada fungsi atau tujuan sosialnya, maupun pada sistem pentahapannya atau struktur generiknya. Untuk menulis surat lamaran pekerjaan dengan baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Mandarin perlu memperhatikan struktur generik atau

struktur skematika penulisan, hal ini dimaksudkan agar surat lamaran pekerjaan yang dibuat bernilai persuasif dalam arti bahwa penulis yang bertujuan untuk mendapatkan respon positif dari suatu instansi/lembaga. Struktur yang membentuk surat lamaran kerja ini umumnya mengacu pada move- move (tahaptahap) seperti pada beberapa penelitian yang telah dilakukan Bhatia (1993) antara lain adanya: (1) memperkenalkan tawaran/calon (2) memberi butir-butir tawaran/calon (3) menunjukkan nilai tawaran/pencalonan (4) memberi insentif (5) melampirkan dokumen (6) dan meminta respon/tindakan. Analisis struktur generik surat lamaran pekerjaan merupakan salah satu sarana untuk lebih mengenali stuktur dan pola generik surat lamaran pekerjaan, sehingga para penulis dapat menerapkan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan. Dalam perkembangannya, analisis struktur generik memberi perhatian tidak hanya pada aspek bahasa, tetapi juga pada aspek lainnya seperti gaya bahasa, peristiwa dan deskripsinya.

2.3 Landasan Teori Dalam suatu penelitian, teori dikatakan sebagai kerangka acuan. Keadaan demikian menunjukkan bahwa teori sangat penting peranannya dalam membantu penyelesaian atau pembahasan masalah. Dalam menganalisis surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, penulis menganalisis kepada teori analisis kontrastif yang dikemukakan oleh Henry Guntur Tarigan dan teori struktur generik yang dikemukakan oleh Hasan dan Martin 2.3.1 Teori Analisis Kontrastif Teori analisis kontrastif yang dikemukakan oleh Hendry Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul Pengajaran Analisis Kontrastif. Tarigan mengungkapkan bahwa analisis kontrastif ialah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur bahasa pertama yang disebut dengan B1 dengan struktur bahasa kedua yang disebut dengan B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan diantara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan yang diperoleh dan dihasilkan melalui analisis kontrastif dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan belajar berbahasa, terlebihlebih dalam belajar bahasa kedua. 2.3.2 Teori Struktur Generik Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan teori struktur skemetika atau yang dikenal dengan struktur generik. Struktur skematika atau struktur generik dikemukakan oleh Hasan dan Martin. Hasan dan Martin mempunyai kesamaan dalam mengungkapkan teori struktur skematika atau struktur generik dengan mendeskripsikan konsep genre dalam sebuah teks.

Konsep genre sebagai usaha melingkupi unsur fungsional, aspek atau dimensi yang secara umum dinamakan oleh sebagai maksud, tujuan, objektif, dan sasaran. Di dalam setiap interaksi sosial sebagai kegiatan manusia atau masyarakat dalam budaya tertentu, atau didalam wacana manusia-dalam-teks, penutur suatu badaya mesti mempunyai tujuan atau maksud yang khas bagi budaya tersebut. Tujuan ini kemudian menjadi satu dari faktor-faktor yang memotivasi dan menentukan didalam perkembangan interaksi sosial atau pencipta teks. Dalam deskripsi Hasan, istilah konfigurasi konteks merujuk pada bentuk teks tertentu sementara istilah struktur generik merujuk kepada struktur potensi dari jenis genre tertentu di mana unsur-unsur dari karakter opsi dan obligatori ditemukan dalam genre. Martin merujuk kepada bentuk aktual teks tertentu yang masuk dalam pembahasan konteks budaya yang dinamakan struktur skematika. Menurut Hasan dan Martin (dalam Sinar, 2003: 69) genre mempunyai pola keseluruhan dan keterorganisasian yang dimaksud struktur skematika atau struktur generik. Struktur skematika adalah budaya teks dan ia menamakannya genre. Struktur generik merujuk kepada potensi struktur pada setiap genre yang konfigurasinya terdapat di dalam konteks situasi di mana unsur-unsur karakter yang ditemukan didalamnya bersifat opsional dan obligatori. Sementara struktur skematika merujuk kepada bentuk aktual teks tertentu yang konfigurasinya berada dalam pembahasan konteks budaya

Struktur skematika bermakna pola keseluruhan dan keterorganisasian genre-dalam-teks. Setiap jenis genre mempunyai struktur skematika genre yaitu yang mempunyai pendahuluan, pertengahan dan penutup. Martin juga menyatakan bahwa : As such, genre is concerned with systems of social processes, where the principles for relating social processes to each other have to do with texture-the ways in which field, mode and tenor variables are phased together in text. This means that the principles for relating texts to one another at the level of genre complement those at the level of register. Sebagai contoh, genre adalah berhubungan dengan sistem proses sosial, dimana prinsip untuk berhubungan dalam proses sosial dengan yang lainnya harus dilakukan dengan tekstur- cara dalam berbagai bidang, mode dan variabel umum adalah disatukan dengan teks. Ini berarti bahwa prinsip untuk hubungan teks dengan yang lainnya pada level komplemen genre dan pada level mendaftarkan (2000:12). Martin juga menyarankan bahwa struktur dari setiap elemen genre tentu saja dapat mengeluarkannya sesuai dengan ranah prinsip penstrukturan, dan bahwa representasi konsitituensi hanya menawarkan kompromi relatif sebuah genre (2000: 7). Oleh karena itu, sebuah teks selalu mengikuti genre sosial yang ada dan mempunyai struktur generik tersendiri, dan sama halnya dengan sebuah surat lamaran kerja yang mempunyai struktur teks tersendiri.