SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN PARTIKEL JERAMI PADI Mechanical and physical properties of particleboard rice straw

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL DARI BATANG PANDAN MENGKUANG (Pandanus atrocarpus Griff) BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL DAN KONSENTRASI UREAFORMALDEHIDA

KUALITAS PAPAN KOMPOSIT DARI SABUT KELAPA DAN LIMBAH PLASTIK BERLAPIS BAMBU DENGAN VARIASI KERAPATAN DAN LAMA PERENDAMAN

Lampiran 1. Perhitungan bahan baku papan partikel variasi pelapis bilik bambu pada kombinasi pasahan batang kelapa sawit dan kayu mahoni

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI

SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN PARTIKELDARI KAYU SENGON (PARASERIANTHES FALCATARIA. L) DAN SERBUK SABUT KELAPA (COCOS NUCIFERA.L)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PAPAN PARTIKEL BAMBU BETUNG

SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN KOMPOSIT DARI BATANG SINGKONG DAN LIMBAH PLASTIK BERDASARKAN PELAPISAN DAN KOMPOSISI BAHAN BAKU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. perabot rumah tangga, rak, lemari, penyekat dinding, laci, lantai dasar, plafon, dan

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji

PENGARUH SUHU PEREBUSAN PARTIKEL JERAMI (STRAW) TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL RINO FARDIANTO

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober Pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN

VARIASI KADAR PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN PARTIKEL KELAPA SAWIT DAN SERUTAN MERANTI

SIFAT FISIS-MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI KOMBINASI LIMBAH SHAVING KULIT SAMAK DAN SERAT KELAPA SAWIT DENGAN PERLAKUAN TEKANAN BERBEDA

SIFAT FISIS MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH KAYU GERGAJIAN BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL

PENAMBAHAN TANIN PADA PEREKAT UREA FORMALDEHIDA UNTUK MENURUNKAN EMISI FORMALDEHIDA PAPAN PARTIKEL

PENGARUH KOMPOSISI PEREKAT UREA FORMALDEHIDA DAN BAHAN PENGISI STYROFOAM TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT SKRIPSI

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga didunia

Kiki Sinaga, M. Dirhamsyah Dan Ahmad Yani Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jalan Imam Bonjol Pontianak

BAB III METODE PENELITIAN

17 J. Tek. Ind. Pert. Vol. 19(1), 16-20

PENGARUH BESARAN KEMPA TERHADAP SIFAT PAPAN PARTIKEL SERUTAN KAYU. (The Effect of Pressing Rate on Wood Shaving Particleboard Properties)

PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL BERBAHAN DASAR SABUT KELAPA (Cocos nucifera L.) SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KUALITAS FIBER PLASTIC COMPOSITE DARI KERTAS KARDUS DENGAN MATRIKS POLIETILENA (PE)

PENGARUH RASIO SEMEN DAN PARTIKEL TERHADAP KUALITAS PAPAN SEMEN DARI LIMBAH PARTIKEL INDUSTRI PENSIL

Luthfi Hakim 1 dan Fauzi Febrianto 2. Abstract

KUALITAS PAPAN KOMPOSIT SERAT KULIT BATANG SAGU DAN PLASTIK POLIPROPILENA (PP) BERLAPIS FINIR DAN BAMBU

PENGARUH PANJANG PARTIKEL TERHADAP KUALITAS ORIENTED PARTICLE BOARD DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus J.A & J.H. Schult.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK PAPAN SEMEN DARI LIMBAH KERTAS KARDUS DENGAN PENAMBAHAN KATALIS NATRIUM SILIKAT

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau

4 PENGARUH KADAR AIR PARTIKEL DAN KADAR PARAFIN TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT

PENGARUH KOMPOSISI FACE-CORE TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIS ORIENTED STRAND BOARD DARI BAMBU DAN ECENG GONDOK

Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Nangka sebagai Bahan Baku Alternatif dalam Pembuatan Papan Partikel untuk Mengurangi Penggunaan Kayu dari Hutan Alam

SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAPAN SEMEN DARI LIMBAH INDUSTRI PENSIL DENGAN BERBAGAI RASIO BAHAN BAKU DAN TARGET KERAPATAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Medan (Penulis Korespondensi : 2 Staf Pengajar Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN LIMBAH ROTAN DAN PENYULINGAN KULIT KAYU GEMOR (Alseodaphne spp)

PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA

SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN PARTIKEL TANPA PEREKAT DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis acq)

KUALITAS PAPAN SERAT BERKERAPATAN SEDANG DARI AKASIA DAN ISOSIANAT

Universitas Sumatera Utara

Oleh : Febriana Tri Wulandari Prodi Kehutanan Faperta Unram

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya. Oleh :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN SERAT BATANG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca. L) PADA BERBAGAI SUHU DAN WAKTU KEMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN PELEPAH KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN PARTIKEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Suherti, Farah Diba, Nurhaida Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jln Imam Bonjol Pontianak

III. METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISTIK PAPAN SEMEN DARI LIMBAH KERTAS KARDUS DENGAN PENAMBAHAN KATALIS KALSIUM KLORIDA

Karakteristik Papan Partikel dari Pelepah Salak Pondoh (Salacca sp) dengan Penambahan Asam Sitrat

PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL BERBAHAN DASAR KULIT DURIAN (Durio zibethinus murr.)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

SIFAT FISIKMEKANIK PAPAN PARTIKEL TIGA LAPIS

KUALITAS PAPAN KOMPOSIT BERLAPIS FINIR DARI SABUT KELAPA DAN PLASTIK POLIETILENA DAUR ULANG: VARIASI UKURAN PARTIKEL SABUT KELAPA

PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL MENGGUNAKAN PEREKAT POLIVINIL ACETAT (PVAc) DENGAN BAHAN PENGAWET BORAKS DAN IMPRALIT COPPER KHROM BORON (CKB)

6 PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGEMPAAN TERHADAP KUALITAS PAPAN KOMPOSIT

BAB III METODE PENELITIAN

VARIASI SUHU DAN WAKTU PENGEMPAAN TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT DENGAN PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA

Ira Lestari Simbolon 1, Tito Sucipto 2, Rudi Hartono 2 1 Alumni Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Jl.

KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PARTICLE BOARD DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN VARIASI ZAT ADITIF DAN JENIS PEREKAT

PENGARUH PERENDAMAN SERUTAN KAYU DURIAN (Durio zibethinus) DALAM LARUTAN ASAM ASETAT DAN ACETIC ANHYDRIDE TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL

PENGARUH COMPACTION RATIO TERHADAP SIFAT PAPAN LANTAI PARTIKEL KAYU JATI DAN SENGON

KARAKTERISTIK PAPAN SEMEN DARI TIGA JENIS BAMBU DENGAN PENAMBAHAN KATALIS MAGNESIUM KLORIDA (MgCl 2 )

KARAKTERISTIK KOMPOSIT TANPA PEREKAT (BINDERLESS COMPOSITE) DARI LIMBAH PENGOLAHAN KAYU

Effect of Particle Layerson Mechanical Characteristics (MoE And MoR) Of Particle Board Of Ulin Wood (Eusideroxylon Zwageri T.Et.B)

PEMBUATAN BATANG SILINDRIS DENGAN VARIASI UKURAN PARTIKEL SEKAM DARI SEKAM PADI

SIFAT MEKANIK PAPAN GYPSUM DARI SERBUK LIMBAH KAYU NON KOMERSIAL

KARAKTERISTIK PAPAN COM-PLY DARI CAMPURAN KAYU SAWIT DAN KORAN BEKAS. Oleh/By :

Anwar Kasim, Yumarni dan Ahmad Fuadi. Abstract. Key words: Elaeis guineensis Jacq., trunk, Uncaria gambir Roxb., adhesive, particleboard.

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

PAPAN PARTIKEL DARI AMPAS TEBU (Saccharum officinarum)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Fisis dan Mekanis Papan Semen Bambu Hitam (Gigantochloa Atroviolacea Widjaja) dengan Dua Ukuran Partikel

PEMANFAATAN LIMBAH PENGOLAHAN KAYU JATI SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN PARTIKEL NON PEREKAT

PENGARUH PENGUKURAN SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS PAPAN PARTIKEL SAMPAH DAUN KERING BERDASARKAN UKURAN BUTIR

PAPAN SEMEN-GYPSUM DARI CORE-KENAF (Hibiscus cannabinus L.) MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGERASAN AUTOCLAVE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL DARI BULU DOMBA, SERBUK GERGAJI DAN SERUTAN KAYU DENGAN PEREKAT UREA FORMALDEHIDA

Jonyal Periandi Sitanggang 1, Tito Sucipto 2, Irawati Azhar 2 1 Alumni Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara,

SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI BATANG DAN CABANG KAYU JABON (Anthocephalus cadamba Miq.)

KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) DENGAN VARIASI KADAR PEREKAT UREA FORMALDEHIDA DAN UKURAN PARTIKEL

LIMBAH PLASTIK POLIPROPILENA BERBAGAI VARIASI RASIO DAN PENAMBAHAN MALEIC ANHYDRID

METODE PENELITIAN. Fakultas Kehutanan Univesitas Sumatera Utara Medan. mekanis kayu terdiri dari MOE dan MOR, kerapatan, WL (Weight loss) dan RS (

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat

Papan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI

VARIASI BERAT LABUR PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA TERHADAP KUALITAS PAPAN LAMINA DARI BATANG KELAPA SAWIT DENGAN PEMADATAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material komposit,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN PARTIKEL JERAMI PADI Mechanical and physical properties of particleboard rice straw Lastri Anita Gultom, Dirhamsyah, Dina Setyawati Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124 Email : lastrianita8689@gmail.com ABSTRACT This research is aimed to know the effect of material composition and concentration of adhesives to physical and mechanical properties particle board. The factors were used includes material composition and content of adhesives urea formaldehyde (UF) on particleboard. Factors material composition consist of three treatment those were 45 g, 54 g, 63 g and content of adhesives factor consist of three treatments is 12%, 14%, and 16%. Particleboard made measuring 3 cm x 3 cm x 1 cm, with compression heat at a temperature 14 C with a the pressure 27 kgf/cm 2 for 1 minutes. The mean results of testing the physical and mechanical properties obtained moisture content (9.33% - 12.77%), density (.44 g/cm 3 -.54 g/cm 3 ), development of a thick (27.83% - 47, 95%), water absorption (118.2% - 211.89%), MOE (68.54 kg/cm 2-539.19 kg/cm 2 ), MOR (13.33 kg/cm 2-28.35 kg / cm 2 ), internal bonding strength (.19 kg/cm 2 -.35 kg/cm 2 ) and a strong hold screws (6.4 kg - 12.2 kg). Results of the study stated particleboard the produced was affected by the amount of material composition and content of the adhesive used.the results of all test physical and mechanical properties that do not comply JIS A 598-23 except for water content and density of board the produced. Key words :rice straw, particleboard, composition, adhesives, physical mechanical properties PENDAHULUAN Indonesia mempunyai kekayaan sumber daya alam serat non kayu yang melimpah dan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Bahan baku ini mempunyai sifat-sifat yang berbeda dibandingkan kayu, sehingga memerlukan penelitian dan pengembangan mulai dari penyiapan bahan, teknologi proses sampai permesinannya. Pengembangan teknologi biokomposit atau komposit hijau dengan memanfaatkan serat alam dan limbah pertanian, perkebunan akan membantu mengatasi kelangkaan bahan baku industri perkayuan sekaligus turut mencegah kerusakan lingkungan. Produk-produk biokomposit ini digunakan untuk bahan bangunan, mebel, lantai, panel dinding. Dengan semakin langkanya kayu, peluang serat alam, bambu, limbah pertanian dan perkebunan sebagai bahan baku pengganti kayu untuk industriindustri tersebut sangat besar. Salah satu limbah organik yang sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan papan partikel adalah jerami padi (Yasin et.al., 21). Sebagai negara agraris (pertanian), jerami merupakan limbah pertanian yang melimpah di Indonesia. Potensi jerami padi di Indonesia sangat besar dari segi kuantitas yaitu 77 juta ton dari hasil panen padi (BPS, 28). Negara- negara sudah memanfaatkan jerami dan jerami memberi nilai tambah karena mampu menjadi insulator (penghangat) pada musim dingin yaitu digunakan sebagai pelapis atap dan dinding (Mediastika, 27). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan yang diperoleh dari komposisi bahan dan 458

kadar perekat yang digunakan, mengetahui pengaruh komposisi bahan dan kadar perekat UF terhadap sifat fisik dan mekanik papan partikel jerami padi, mengetahui interaksi antara komposisi bahan dan kadar perekat UF terhadap sifat fisik dan mekanik papan partikel jerami padi yang dihasilkan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan selama ± tiga bulan di laboratorium Pengolahan Kayu di Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura untuk persiapan bahan baku, dan Laboratorium Duta Pertiwi Nusantara. Bahan yang dipergunakan adalah limbah jerami padi, perekat Urea Formaldehida (UF), katalis, parafin. Alat yang dipergunakan antara lain gunting, baskom, timbangan analitik, gelas ukur, oven listrik, kantong plastik besar, alat pencetak contoh uji, mesin kempa, desikator, kaliper dan mikrometer sekrup, alat uji fisik dan mekanik (universal testing machine), alat tulis, kalkulator dan kamera Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan papan partikel adalah jerami padi. Jerami padi yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan dengan cara direndam dalam air dingin selama ±24 jam untuk menghilangkan kotoran yang terdapat pada jerami. Jerami padi kemudian dikeringanginkan selama ± 1 minggu, setelah itu dipotong- potong dengan ukuran ±,5 cm. Kemudian dilakukan pengeringan kembali dalam oven pada suhu 13±2 C sehingga mencapai kadar air ± 5%. Lembaran partikel dibuat dengan variasi berat komposisi 45 g, 54 g, 63 g dan kadar perekat bervariasi 12%, 14%,16%. Papan partikel dibuat dengan ukuran 3 cm x 3 cm x 1 cm. Bahan bahan telah ditimbang kemudian dicampur hingga merata secara manual, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan. Selanjutnya diberikan tekanan pendahuluan, setelah itu dilakukan pengempaan panas pada suhu 14 C dengan tekanan sebesar 27 kg/cm 3 selama 1 menit. Setelah dikempa, papan partikel kemudian dikondisikan selama ± 1 minggu agar pada proses perekatan sempurna. Papan yang telah jadi kemudian dipotong mengacu berdasarkan pada standar JIS A 598-23. Pengujian meliputi kadar air, kerapatan, pengembangan tebal, daya serap air, Modulus of Elasticity (MOE), Modulus of Rupture (MOR), Internal Bond (IB) dan kuat pegang sekrup. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga kali ulangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat fisik papan a. Kadar Air Hasil pengujian nilai kadar air disajikan pada Tabel 1. 459

Tabel 1. Nilai Rerata Kadar Air(%) Papan Partikel Jerami Padi (The average moisture content(%) of particle board rice straw) 15 1 5 45 g (a1) 54 g (a2) 63 g (a3) Perekat 12% (b1) Perekat 14% (b2) Perekat 16% (b3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar komposisi bahan maka semakin tinggi kadar air dari papan partikel, tetapi semakin tinggi kadar perekat maka semakin rendah nilai kadar air dari papan partikel. Menurut Wulandari (212) semakin tinggi kadar perekat maka semakin tinggi pula kekompakan suatu papan partikel melakukan pengikatan antar partikelnya. Semakin besar komposisi bahan maka semakin tinggi kadar air hal ini diduga dipengaruhi oleh banyaknya jumlah partikel yang tidak sesuai / sebanding dengan perekat yang digunakan dan proses pencampuran secara manual sehingga partikel dan perekat tidak dapat tercampur secara merata. Menurut Erwinsyah dan Darnoko (2), kadar air juga ditentukan oleh kadar air awal partikel, jumlah air dalam perekat dan jumlah air yang menguap selama proses pengempaan. Japanese Industrial Standard (JIS) A 598 23 mensyaratkan nilai kadar air papan partikel sebesar 5% 13% untuk setiap tipe papan, maka papan partikel yang dihasilkan telah memenuhi syarat yang ditetapkan yaitu memiliki kadar air 9,33% - 12,77%. b. Kerapatan Rerata nilai kerapatan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai Rerata Kerapatan (g/cm 3 ) Papan Partikel Jerami Padi (The average density (gr/cm 3 )of particle board rice straw).6.4.2 45 g (a1) 54 g (a2) 63 g (a3) Perekat 12% (b1) Perekat 14% (b2) Perekat 16% (b3) Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan 54 g dan 64 g tidak memiliki perbedaan kerapatan yang dihasilkan. Faktor yang diduga menyebabkan hasil antara komposi bahan 54 g dan 64 g hampir sama adalah karena adanya ketidaksempurnaan dalam proses 46

pengerjaan yaitu dalam proses pengempaan, partikel melebar ke bagian tepi karena plat besi yang digunakan sebagai penyangga hanya digunakan pada dua sisi. Selain itu diduga yang menyebabkan hasil kerapatan yang diperoleh dari komposisi bahan 54 g dan 64 g tidak jauh berbeda karena perekat tidak tercampur secara merata pada saat proses pencampuran karena banyaknya jumlah partikel tidak sebanding dengan kadar perekat. Adanya kandungan zat lilin dan silika yang terdapat pada jerami padi juga dapat mempengaruhi papan partikel yang dihasilkan, sehingga waktu pengempaan yang singkat menyebabkan perekat belum masuk ke dalam partikel dengan merata. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa papan partikel yang dihasilkan memiliki kerapatan sedang (,4 g/cm 3 -,8 g/cm 3 ). Kadar zat ekstraktif dalam jerami sebesar 1-15% dan kadar silika 12-18% (Skinner et al.,1999 dalam Fardianto 29). Nilai rerata setiap perlakuan kerapatan papan partikel yang dihasilkan secara keseluruhan berkisar,44 g/cm 3 -,54 g/cm 3. Nilai kerapatan tersebut telah memenuhi JIS A 598-23 yaitu antara,4 g/cm 3 -,9 g/cm 3. c. Pengembangan Tebal dan Daya Serap Air Nilai rerata pengembangan tebal dan daya serap air dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai rerata pengembangan tebal(%) dan daya serap air papan partikel jerami padi (The average thickness swelling (%) and water absorption (%) of particle board rice straw) 25 2 15 1 5 45 g (a1) 54 g (a2) 63 g (a3) PT perekat 12 % DSA perekat 12% PT perekat 14% DSA perekat 14% PT perekat 16 % DSA perekat 16% Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar komposisi bahan maka akan semakin meningkat nilai pengembangan tebal papan partikel sedangkan bila semakin tinggi kadar perekat maka nilai pengembangan tebal akan semakin menurun. Penyerapan air akan menyebabkan mengembangnya dinding sel serat, sedangkan rongga serat yang mengecil saat pengempaan mudah kembali ke ukuran semula karena perekat tidak masuk kedalam rongga serat yang mengikatnya dengan baik, karena semakin banyak air yang diserap dan memasuki struktur partikel maka semakin besar perubahan dimensi yang dihasilkan. Hal ini juga terdapat pada penelitian papan partikel dari 461

serbuk sabut kelapa sebagai penyerap air dan oli oleh Subiyanto et al. (23) dan penelitian Hadjib dan Abdurahman (211) dimana semakin tinggi kerapatan maka sifat pengembangan tebal papan partikel cenderung semakin meningkat. Hal ini karena perendaman menyebabkan pemulihan kembali partikel ke dimensi semula setelah dimampatkan selama proses pengempaan panas. JIS A 598-23 mensyaratkan nilai pengembangan papan partikel maksimal 12%. Nilai pengembangan tebal papan partikel yang diperoleh berkisar antara 27,83% - 47,95%. Jadi keseluruhan papan partikel yang dihasilkan belum memenuhi standar dari JIS A 598-23. Sifat mekanik papan a. Modulus of Elasticity (MOE) dan Modulus of Rupture (MOR) Hasil pengujian MOE disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai rerata Modulus of Elasticity / MOE (kg/cm 2 ) dan Modulus of Rupture / MOR (kg/cm 2 ) papan partikel jerami padi (The average MOE(kg/cm 2 ) and MOR kg/cm 2 ) of particle board rice straw) 6 5 4 3 2 1 45 g (a1) 54 g (a2) 63 g (a3) MOE Perekat 12% MOR Perekat 12% MOE Perekat 14% MOR Perekat 14% MOE Perekat 16% MOR Perekat 16% Semakin tinggi kadar perekat maka semakin tinggi MOE dan MOR dari papan partikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari nilai MOE dan MOR yang dihasilkan cenderung meningkat bila terjadi penambahan kadar perekat maupun komposisi bahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada komposisi bahan 45 g dan 54 g semakin bertambahnya komposisi bahan maka akan semakin tinggi nilai MOE dan MOR yang diperoleh, dengan komposisi 63 g yang memiliki nilai MOE dan MOR lebih kecil. Rendahnya MOE dan MOR karena ketidaksempurnaan pada proses pengerjaan karena pencampuran yang dilakukan secara manual sehingga tidak merata yang mempengaruhi nilai MOE dan MOR yang dihasilkan. Selain itu, menurut Pan et al. (1999) jerami memiliki kandungan zat ekstraktif (zat lilin) dan silika yang lebih besar dibandingkan dengan kayu, dua zat tersebut dapat menghambat ikatan rekat antar partikel pada saat proses perekatan. Menurut Viswanathan et al. (2) papan partikel dengan ukuran partikel jerami yang lebih panjang dan lebar menunjukkan sifat mekanik yang lebih baik terutama pada MOR. Nilai dari MOE yang dihasilkan 462

yaitu 25,61 kg/cm 2-1575,35 kg/cm 2 dan MOR 13,33 kg/cm 2 28,35 kg/cm 2 masih berada dibawah JIS A 598-23 yang mensyaratkan nilai MOE minimal 24 kg/cm 2 dan MOR 82 kg/cm 2. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa papan partikel jerami padi tidak memiliki kekuatan yang tinggi. b. Keteguhan rekat internal (IB) Rerata nilai IB disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai rerata IB (kg/cm 2 ) papan partikel jerami padi (The average IB (kg/cm 2 ) of particle board rice straw).4.3.2.1 45 g (a1) 54 g (a2) 63 g (a3) Perekat 12% (b1) Perekat 14% (b2) Perekat 16% (b3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar komposisi bahan maka semakin rendah keteguhan rekat makin tinggi kadar perekat maka akan semakin tinggi keteguhan rekat dari papan partikel. Nilai keteguhan rekat yang rendah diduga akibat dari perekat yang dicampurkan dengan partikel jerami tidak tercampur secara merata karena bentuk partikel jerami padi yang berongga pada bagian tengahnya (silinder) sehingga perekat tidak dapat masuk sampai pada bagian dalam partikel. Hal ini seperti yang dikemukakan Hammer et al. (21) bahwa berbeda dengan kayu, jerami mengandung abu dan silika dengan jumlah yang cukup tinggi yang mengakibatkan lemahnya ikatan antar partikel dan rendahnya keteguhan rekat pada papan. Selain itu, jerami padi memiliki lubang dan berbentuk silinder pada batangnya sehingga ketika jerami dipotong partikel tidak memisah dan masih berbentuk tabung sehingga menghalangi perekat mencapai permukaan dalam jerami. Japanese Industrial Standard ( JIS) A 598-23 mensyaratkan nilai keteguhan rekat papan partikel minimal 1,5 kg/cm 2 dan dengan demikian maka nilai keteguhan rekat papan partikel yang dihasilkan belum memenuhi standar tersebut. c. Kuat pegang sekrup Rerata nilai kuat pegang sekrup dapat dilihat pada Tabel 6. 463

Tabel 6. Nilai rerata kuat pegang sekrup (kg) papan partikel jerami padi (The average screw holding strength (kg) of particle board rice straw) 15 1 5 45 g (a1) 54 g (a2) 63 g (a3) Perekat 12% (b1) Perekat 14% (b2) Perekat 16% (b3) Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat pegang sekrup yang paling tinggi pada komposisi bahan 54 g dan semakin tinggi kadar perekat maka semakin tinggi nilai kuat pegang sekrup papan partikel. Menurut Subiyakto et al. (25) semakin tinggi kadar perekat semakin tinggi kuat pegang sekrup papan partikel, hal tersebut dikarenakan semakin kompaknya partikel dalam papan sehingga lebih kuat menahan sekrup. Semakin besar komposisi bahan secara umum nilai kuat pegang sekrup semakin meningkat dan semakin besar kadar perekat maka nilai kuat pegang sekrup juga secara umum makin meningkat. Nilai kuat pegang sekrup papan partikel dalam penelitian ini keseluruhan belum dapat memenuhi JIS A 598-23 dengan nilai minimal 31 kg. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa papan partikel yang dihasilkan memiliki kerapatan yang rendah dan sedang yaitu antara,44 g/cm 3,53 g/cm 3. Faktor komposisi bahan berpengaruh pada semua sifat fisik dan mekanik yang diujikan kecuali pada kadar air dan keteguhan rekat internal sedangkan kadar perekat hanya tidak berpengaruh pada kadar air dan kerapatan, dan hubungan antara komposisi bahan dan kadar perekat tidak berpengaruh pada pengembangan tebal. Hasil dari semua pegujian sifat fisik dan mekanik yang dilakukan tidak memenuhi JIS A 598 23 kecuali pada kadar air dan kerapatan papan yang dihasilkan oleh karena itu perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanik papan partikel. DAFTAR PUSTAKA Anonim, Tipikal Komposisi Biomas, Online 1995, Akses 15 April 212,http://punennvis.in/PDF /Newsletter/bio-uti.pdf. Badan Pusat Statistik (BPS). 28. Statistical Yearbook of Indonesia. Pusat Biro Statistik Indonesia. Erwinsyah dan Darnoko. 2. Papan Partikel dari Tandan Kosong Sawit. Prosiding Seminar Nasional III MAPEKI, Bandung 22-23 Agustus 2. Fardianto, R. 29. Pengaruh Suhu Rebusan Partikel Jerami (Straw) Terhadap Sifat-sifat Papan Partikel. Departemen Kehutanan. IPB-Bogor. Hadjib, N. Muslich, M. dan Abdurahman. 26. Sifat 464

Fisis Dan Mekanis Kayu Jati Super Dan Jati Lokal Dari Beberapa Daerah Penanaman. Jurnal penelitian hasil hutan 24 (4) :13-18. Hammerr, A.L., Youngs, R.L., Sun, X.F., Chandra, M. 21. Non-Wood Fiber As An Alternative To Wood Fiber In China's Pulp And Paper Industry. Holzforschung 55 (2), 219-224. Japanese Standards Association. 23. JIS A 598-23 Particleboards, Japan. Mediastika, CE. 27. Potensi Jerami Padi Sebagai Bahan Baku Panel Akustik, Dimensi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Surabaya. Pan, X.J., Sano, Y., Ito, T., 1999. Atmospheric acetic acid pulping of rice straw II: behaviour of ash and silica in rice straw during atmospheric acetic acid pulping and bleaching. Holzforschung 53 (1), 49-55. Subiyanto, B, Raskita. S dan Effendy, H. 23. Pemanfaatan Serbuk Sabut Kelapa Sebagai Bahan Penyerap Air Dan Oli Berupa Panel Papan Partikel. Jurnal Ilmu & Teknologi Kayu Tropis 1 (1) :26-34. Wulandari. 212. Deskripsi Sifat Fisika Dan Mekanika Papan Partikel Tangkai Daun Nipah (Nypa fruticans.wurmb) Dan Papan Partikel Batang Bengle (Zingiber cassumunar.roxb). Media bina ilmiah 6 (6) :7-11. Yasin, M, Bhutto,A W, Bazmi, A A, Karim S. 21. Efficient Utilization of Rice-Wheat Straw to Produce Valueadded Composite Products. Vol.1, pp 13. Viswanathan, R., Gothandapani, L., Kailappan, R., 2. Water Absorption And Swelling Characteristics Of Coir Pith Particle Board. BioreSOurce Technology 71, 93-94. 465