BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

perusahaan agar kegiatan bisa berjalan dengan lancar. Selain sebagai teknologi menjadikan kinerja manajer menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh teknologi informasi

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

Bab II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil dan juga perkembangan di sektor industri yang memiliki peran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Eka (2013) pengukuran kinerja di Kementrian BUMN dinilai masih belum

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan mutu pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen merupakan alat yang efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, informasi yang disediakan oleh sistem informasi akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

S K R I P S I. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan. Oleh karena itu, manajemen perlu memiliki kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk dapat beroperasi seefektif dan seefisien mungkin, salah satunya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

T E S I S. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI. Diajukan Oleh : Anita Aprilyati

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. luas, menuntut suatu persaingan yang cukup ketat didalam dunia usaha. Dampak yang

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

DAFTAR PUSTAKA. Abdul dan Terra Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi elemen penting dalam aktivitas setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Pendahuluan Perkembangan informasi dewasa ini terjadi dengan cepat dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kegiatan perusahaan,

KUESIONER. isilah pada tempat yang disediakan dengan singkat dan jelas. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Usia :

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi hingga tujuan yang diharapkan tercapai. Perencanaan Sistem Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB I PENDAHULUAN. kinerjanya dapat dinilai dari seberapa efektif hasil dari keputusan tersebut. Bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

Analisis Penerapan Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Manajerial pada PT TBIG tbk

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha bersaing dengan ketat. Bagi perusahaan hal itu merupakan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN. dapat melihat dan menggunakan peluang yang ada serta dapat mengidentifikasi

Bab1 PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu peran penting sistem informasi akuntansi manajemen adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Informasi Akuntansi Manajemen Pengertian Informasi Akuntansi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. yang tingkat perkembangannya termasuk cepat di kawasan Asia.

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERERIAL DENGAN VARIABEL KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, dalam waktu yang relative singkat informasi dapat berubah.

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian dalam suatu organisasi. Dengan kondisi seperti ini

Umur : Lama Bekerja : Jabatan : Pendidikan terakhir : ( ) SLTA ( ) Diploma ( ) S1 ( ) S2 ( ) Lain lain...

KUESIONER PENELITIAN. Kuesioner ini digunakan untuk meneliti bagaimana hubungan customization

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

Ajeng Nurpriandyni, Titiek Suwarti. Universitas Stikubank Semarang Jl. Trilomba Juang No 1 Semarang 50241

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalami kebangkrutan karena tidak siap akan perubahanperubahan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang tepat dan relevan untuk tujuan yang diteliti. dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukan adanya perbaikan dan peningkatan yang signifikan, namun

BAB I PENDAHULUAN. usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi. Salah satu alasan utama ketidak setujuan tersebut adalah korelasi

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting bagi perekonomian masyarakat. Dalam pasal 1

Skripsi PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN SALING KETERGANTUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SAM SCOPE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Kepada Yth. Bapak/Ibu Manajer... Di Tempat. Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuesioner ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BABI PENDAHULUAN. Sebuah organisasi tidak akan berjalan mulus tanpa adanya. manajemen, yang merupakan satu kelompok utuh dari pengelola organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan pasar global (Sri Hastuti, 2008). Perubahan ekonomi secara global menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dalam operasi perusahannya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat bersaing dalam situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk meningkatkan kemampuan di dalam bidang operasional maupun dalam bidang manajerial (Steffi Sigilipu, 2013). Kinerja merupakan suatu hasil prestasi kerja yang optimal yang dilakukan oleh seorang, kelompok atau badan usaha. Kinerja dapat diukur dengan melihat kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai kinerja yang baik jika perusahaan mendapatkan keuntungan sesuai target yang telah ditetapkan (Mulyadi, 2001). Kinerja manajerial dalam organisasi merupakan salah satu cara untuk menentukan berhasil atau tidaknya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Mahoney et, al (1963) dalam Nazarudin (1998) menyatakan kinerja manajerial adalah kinerja individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial 1

2 seperti perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pemiliha staf, negosiasi, perwakilan, pengawasan. Pada situasi yang memburuk manajer perlu memiliki kemampuan untuk melihat dan meggunakan peluang, mengidentifikasi masalah, dan menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan tepat (Dwiandra, 2006). Manajer juga perlu mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan perusahaan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan tepat. Tujuan perusahaan itu sendiri pada umumnya mencakup pada pertumbuhan perusahaan, laba yang dihasilkan, produktivitas, kelangsungan perusahaan, dan kesejahteraan karyawan (Syamsuddin, 2007). Kunci keberhasilan perusahaan adalah penciptaan dan penggunaan informasi secara akurat. Beberapa ahli manajemen menekankan bahwa perusahaan yang menguasai informasi memiliki keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis. Keunggulan kompetitif yang dapat diciptakan oleh perusahaan dapat dicapai dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja manajerial (Dwiandra, 2006). PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk adalah perusahaan mutinasional yang bergerak dibidang consumer goods. Perusahaan ini menawarkan produk minuman seperti susu, Buavita, Teh Kotak, Sari Asem Asli, dan Sari Kacang Ijo dalam kemasan aseptik yang tahan lama. Namun kinerja manajerial pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk dapat dinyatakan menurun setiap tahunnya (Supiandi, 2014).

3 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk mencatat laba usaha pada tahun 2013 sebesar Rp. 423.195 juta. Pada tahun 2014 mencatat laba usaha sebesar Rp. 374,126juta. Laba usaha mengalami penurunan sebesar Rp. 49.069 juta. Namun penjualan bersih pada tahun 2014 sebesar 13% meleset dari target semula yang dicanangkan sebesar 15%. Hal ini sesuai dengan data laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk periode tahun 2010-2014 cenderung menurun. Adapun data laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk sebagai berikut: Grafik 1.1 Pertumbuhan laba PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk 500000 450000 400000 350000 300000 250000 200000 150000 100000 50000 0 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Sumber: laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk Tahun 2010-2014 (data diolah)

4 Grafik diatas menunjukkan presentase laba usaha di PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. Laba Usaha tahun 2012 adalah Rp. 429.342 juta dengan presentase 15,28% dari total penjualan bersih. Pada tahun 2013 laba usaha sebesar Rp. 423.195 juta dengan presentase 12,23% dari total penjualan bersih. Sedangkan laba usaha 2014 sebesar Rp. 374.126 juta dengan presentase 9,5% dari total penjualan bersih di PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. Bedasarkan penjelasan-penjelasan di atas, turunnya presentase laba usaha mencerminkan kurang bagusnya kinerja manajerial. Kinerja manajerial perlu diperbaiki sehingga pada periode selanjutnya kinerja manajerial yang tidak terlalu bagus tidak dapat terulang kembali. Kinerja manajerial dapat tercapai secara efektif dan efisien apabila fungsi dari manajemen dilaksanakan dengan baik dari tahap perencanaan sampai pada tahap pengendalian manajemennya sehingga dapat memberikan kinerja yang optimal guna menjamin tercapainya tujuan perusahaan (Supriyono, 2000). Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial ialah teknologi informasi (Wahyu dan Kiki, 2013). Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak pada sebuah perusahaan. Teknologi informasi dengan komputer adalah salah satu motor penggerak yang telah merubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi di bidang akuntansi (Rakhmadi, 2007). Ajeng dan Titiek (2010) mengatakan bahwa tujuan digunakannnya teknologi informasi ialah memberikan kemudahan kepada para pengguna untuk mendapat informasi dengan cepat, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami

5 dan teruji. Dalam dunia bisnis pemanfaatan teknologi informasi menyebabkan perubahan yang luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan transaksi pertukaran antara perusahaan dengan customernya dan dengan perusahaan lain (Mulyadi, 2001). Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi yang digunakan untuk menyampaikan maupun mengolah informasi. Teknologi informasi adalah serangkaian perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasi data menjadi informasi yang berguna (Bodnar, 2006). Haag dan Cummings (1998) dalam Arsono dan Muslichah (2002) menyatakan teknologi informasi berguna dalam menangkap informasi, menyampaikan informasi, menciptakan informasi, menyimpan informasi, dan mengkomunikasikan informasi oleh jadi teknologi informasi dapat membantu manajer dalam membuat perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan, investigasi, evaluasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial. Teknologi informasi juga dapat mempengaruhi informasi yang disajikan oleh SAM karena informasi yang dihasilkan dapat menunjang kebutuhan manajemen. Pengukuran kinerja manajerial terhadap unit yang mempunyai tingkat saling ketergantungan tinggi, akan sangat bermanfaat apabila pengukuran tersebut mencakup penilaian reliabilitas, kerjasama, dan fleksibiitas para manajer (Hayes 1997 dalam Ajeng dan Titiek 2010). Perusahaan dengan kinerja yang baik maka telah menerapkan hubungan saling ketergantungan satu departemen dengan departemen lain. Selain teknologi

6 informasi, saling ketergantungan juga memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial (Wahyu dan Kiki, 2013). Saling ketergantungan menciptakan kebutuhan informasi tambahan untuk memastikan bahwa kinerja dapat terkoordinasi dengan baik. Tantangan bagi manajemen adalah memuaskan kebutuhan informasi departemen dan koordinasi arus kerja diantara sub-unit fungsional menjadi sangat independen (Sri Hastuti, 2008). Di samping itu, saling ketergantungan organisasi cenderung mempengaruhi aktivitas perencanaan dan pengendalian bagi sub unit yang mempunyai tingkat saling ketergantungan tinggi. Maka, didalam situasi saling ketergantungan tinggi, para manajer akan membutuhkan SAM yang dapat memberikan informasi yang bersifat integritas (Muslichah, 2003). Jadi, semakin tinggi tingkat saling ketergantungan akan menyebabkan semakin kompleksnya tugas yang dihadapi manajer. Sebagai akibat manajer membutuhkan informasi yang lebih banyak, baik itu informasi yang terkait dengan departemen lain. Informasi yang baik dapat dicapai secara efektif dan efisien ialah dengan melakukan pengembangan terhadap sistem informasi yang berguna bagi manajerial. Informasi yang dihasilkan akan membantu manajer untuk mengatasi kompleksitas tugas yang dihadapi, sehingga dengan informasi yang tersedia akan meningkatkan kinerja manajerial. Menurut Krismiaji (2005:12) berpendapat bahwa: Sistem informasi merupakan suatu cara yang dilaksanakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data serta cara yang

7 digunakan untuk melakukan pengendalian dan menyediakan informasi untuk membantu manajemen dalam mengambil keptusan dan menjalankan kegiatan operasional perusahaan sehingga tujuan telah ditetapkan dapat tercapai. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi disediakan kepada para manajer oleh suatu perusahaan dalam dunia bisnis mempunyai sasaran utama. Sasaran utama informasi tersebut dijelaskan oleh Hansen dan Mowen (2009:2), yaitu: 1. Menyediakan informasi yang menunjang pengambilan keputusan, 2. Menyediakaninformasi yang mendukung perhitungan biaya jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen, 3. Menyediakan informasi akuntansi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian. Sistem akuntansi manajemen (SAM) merupakan prosedur dan sistem formal yang menggunakan informasi untuk mempertahankan dan menyediakan alternatif dari berbagai kegiatan perusahaan. Mia dan Patiar (2001) menyatakan bahwa syarat utama informasi yang diperlukan, yaitu sistem akuntansi manajemen (SAM) yang dapat membantu manajer dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusan sehingga dapat memperbaiki kinerja organisasi. Sistem akuntansi manajemen dalam perusahaan manufaktur diharapkan dapat mempersiapkan para manajer dalam membentuk format yang tepat bagi industri dan para manajer dituntut dapat merasakan kepuasan dari sistem akuntansi manajemen terhadap kebutuhan informasi (Arsono dan Muslichah, 2002). Karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen berdasarkan persepsi para manajer dalam pengambilan keputusan. Menurut penelitian Chenhall dan Morris (1986) dalam Achmad dan Ira (2009) menemukan bukti empiris mengenai karakteristik informasi yang bermanfaat menurut persepsi para manajerial yaitu

8 terdiri dari informasi broad scope, timeliness, aggregation, dan integration. Menurut Chenhall dan Morris (1986) dalam Jurnal akuntansi dan keuangan mengidentifikasi empat karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen yang baik dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Informasi broadscope (lingkup luas) lebih mengacu kepada informasi dari sistem informasi akuntansi manajemen yang mewakili dimensi fokus, kuantitatif, dan horizon waktu (Gordon dan Narayanan, 1984). Informasi broadscope juga mencakup permasalahan ekonomi maupu non ekonomi, estimasi kejadian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dan aspek-aspek lingkungan. Informasi broadscope berguna untuk mencapai kinerja yang lebih baik (Sathe dan Watson, 1987). 2. Menurut Bodnar (1995) informasi timelines menunjukkan ketepatan waktu dalam memperoleh informasi dari suatu kejadian. Informasi dapat dikatakan tepat waktu apabila informasi tersebut mencerminkan kondisi terkini dan sesuai dengan kebutuhan manajer. Informasi yang tepat waktu akan membantu manajer dalam pengambilan keputusan. 3. Informasi aggregation juga merupakan informasi yang memperhatikan penerapan bentuk kebijakan formal (seperti discounted cash flow) atau model analitis informasi hasil akhir yang didasarkan pada area fungsional (seperti pemasaran, produksi) atau didasarkan pada waktu (seperti bulanan, kuartalan). Informasi aggregation diperlukan dalam organisasi karena dapat mencegah kemungkinan terjadinya overload informasi (Chia, 1995; Iselin, 1998 dalam YP Supardiyono, 1999).

9 4. Chenhall dan Morris (1986) menjelaskan bahwa informasi yang terintegrasi juga menunjukkan adanya keterbukaan informasi, karena dampak kebijakan satu unit dapat diketahui oleh unit lainnya dalam organisasi. Dengan adanya informasi yang terintegrasi juga akan mangakibatkan para manajer mempertimbangkan unsur integritas didalam melakukan evaluasi kerja. Karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi tersebut akan menjadi efektif apabila mendukung kebutuhan pengguna informasi akan pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan pendekatan kontijensi bahwa tingkat ketersediaan dari masing-masing karakteristik informasi sistem akuntansi mungkin tidak selalu sama untuk setiap organisasi tetapi ada faktor tertentu lainnya yang akan mempengaruhi tingkat kebutuhan terhadap informasi akuntansi manajemen. Hal ini dapat digambarkan bahwa informasi akuntansi manajemen sebagai sub kontrol dalam organisasi, akan selalu dihadapkan pada sub sistem kontrol lainnya seperti desentralisasi karena kedua sub sistem kontrol tersebut selalu ada dalam suatu organisasi. (Outley, 1980 dalam Nazarudin, 1998). Maka dari itu peneliti mengambil dimensi informasi broadscope karena lingkungan yang luas dan tidak mencakup internal perusahaan saja melainkan eksternal perusahaan. Penelitian ini mereplikasi penelitian Arsono Laksamana dan Muslichah (2002) dengan menggunakan variabel teknologi informasi, saling ketergantungan, kinerja manajerial, dan karakteristik sistem akuntansi manajemen yang bertindak sebagai variabel antara (intervening). Penelitian Arsono dan Musclihah menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif karakteristik sistem akuntansi

10 manajemen (SAM) scope yang bertindak sebagai variabel intervening dalam hubungan antara teknologi informasi dan saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial. Beberapa peneliti terdahulu menunjukkan hasil penelitian yang berbedabeda. Fuad Rahman (2000) menggunakan karakteristik sistem akuntansi manajemen yaitu broad scope sebagai hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial. Sedangkan Wahyu, Kiki, Elen (2013) pun menunjukkan bahwa teknologi informasi dan saling ketergantungan memiliki efek positif langsung dan dampak yang signifikan terhadap kinerja manajerial melalui sistem akuntansi manajemen (SAM). Pada penelitian Sri Hastuti (2008) menyimpulkan bahwa teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Sedangkan, saling ketergantungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi manajemen memiliki peran sebagai memediasi antara teknologi informasi dan saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan oleh Ajeng dan Titiek (2010) berpendapat pengaruh sistem akuntansi manajemen lebih besar dibandingkan dengan teknologi informasi. Hasil penelitian menyimpulkan untuk meningkatkan kinerja Manajerial akan lebih efektif melalui teknologi informasi dan saling ketergantungan dibandingkan dengan dimediasi oleh karakteristik sistem akuntansi manajemen. Mengingat pentingnya teknologi informasi dan saling ketergantungan yang dimiliki oleh setiap perusahaan agar sistem akuntansi manajemen (SAM) khusunya informasi broadscope yang dijalankan dapat meningkatkan kinerja

11 manajerial. Sistem akuntansi manajemen (SAM) menjadi pendorong pada perusahaan agar laba usaha yang dihasilkan meningkat. Maka peneliti memiliki minat untuk mengambil judul penelitian Pengaruh Teknologi Informasi dan Saling Ketergantungan terhadap Kinerja Manajerial melalui Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen sebagai variabel Intervening (Studi kasus pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini adalah masih kurang baiknya kinerja manajerial pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. Adapun pertanyaan penelitian yang disusun adalah sebagai berikut: 1. Apakah teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk? 2. Apakah saling ketergantungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk? 3. Apakah teknologi informasi berpengaruh terhadap karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk? 4. Apakah saling ketergantungan berpengaruh terhadap karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk?

12 5. Apakah teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial melalui karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk? 6. Apakah saling ketergantungan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial melalui karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi maupun data yang relevan dengan pemecahan masalah yang diidentifikasi, kemudian data dan informasi dianalisis dan diolah untuk dibuat penelitian dan ditarik kesimpulan. Maksud yang lainnya adalah untuk meneliti penggunaan manajer terhadap sistem informasi yang tersedia pada perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan solusi atas masalah dengan cara menjawab pertanyaan yang terdapat dalam identifikasi masalah, yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja manajerial pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. 2. Untuk mengetahui pengaruh saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk.

13 3. Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. 4. Untuk mengetahui pengaruh saling ketergantungan terhadap karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. 5. Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi melalui karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. 6. Untuk mengetahui pengaruh saling ketergantungan melalui karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi semua pihak. Adapun kegunaan dalam penelitian ini diarahkan pada kegunaan praktis dan kegunaan teoritis, sebagai berikut : 1.4.1 Bagi Praktisi 1. Bagi Penulis a. Sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana untuk meraih gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi di Universitas Widyatama.

14 b. Dapat mengembangkan kreatifitas, memahami, dan mengetahui seberapa jauh ilmu yang diperoleh dalam penilitian ini. c. Mengetahui seberapa jauh kemampuan penulis dalam memecahkan permasalahan. 2. Bagi Perusahaan a. Membantu manajer melakukan perencanaan organisasi dimasa datang agar tercapainya suatu tujuan yang diharapkan. b. Dapat mempertahankan atau memperbaiki kinerja dalam suatu organisasi agar lebih baik lagi. 3. Bagi Pihak Lain Peneltian ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagi para peneliti berikutnya dan sebagai acuan apabila ingin meneliti dengan objek yang sama, berkaitan dengan penggunaan informasi akuntansi. 1.4.2 Aspek Pengembangan Ilmu Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan juga pengetahuan dalam bidang akuntansi manajemen. Serta dapat mengkaji dan membandingkan teori yang diperoleh mengenai Pengaruh Teknologi Informasi dan Saling Ketergantungan terhadap Kinerja Manajerial dengan Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen sebagai variabel Intervening. Diharapkan juga dapat menjadi bahan referensi penelitian selanjutnya.

15 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk yang berlokasi di jalan Jl. Raya Cimareme 131, Padalarang 40552, Kab. Bandung Barat. Adapun penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2015 sampai dengan selesainya penelitian ini.