MEDIA & CULTURAL STUDIES

dokumen-dokumen yang mirip
Modul ke: TEORI KOMUNIKASI. Budaya Populer dan Media Massa. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SULHARDI. Program Studi Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. sudut pandang saja. Artinya, hampir semua kajian sosial selalu melibatkan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Januari 2013 pukul WIB. Januari 2013 pukul WIB

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Media massa (media cetak, media elektronik dan media bentuk baru)

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda. Penggolongan manusia tersebut disebut dengan ras

BAB I PENDAHULUAN. lurus. Mereka menyanyikan sebuah lagu sambil menari. You are beautiful, beautiful, beautiful

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

MEDIA DAN CULTURAL STUDIES

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode reception analysis. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif,

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. terlihat. Seperti yang dikutip dalam buku Feminisme : Sebuah Kata Hati bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. produsen (komunikator) kepada khalayak sasaran (komunikan). Beriklan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. medium yang lain seperti menyebarkan hiburan, menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama,

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

Nuke Farida ÿ. UG Jurnal Vol. 7 No. 09 Tahun Kata Kunci: Semiotika Pierce, Iklan, Hedonisme

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah sarana bagi para musisi, seperti kata-kata yang merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

Gambar 1.1 : Foto Sampul Majalah Laki-Laki Dewasa Sumber:

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk proses pembentukan makna antara dua orang atau lebih (Mulyana, mewakili sesuatu yang lain (Wibowo, 2013: 7)

BAB I PENDAHULUAN. sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan komunikasi massa saat ini sangat pesat dalam berbagai. kehidupan manusia. Informasinya dapat disampaikan secara cepat dan hampir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal pokok bagi kehidupan setiap manusia, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. perilaku membeli pada masyarakat termasuk remaja putri. Saat ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAMPIRAN : 1. Data Primer a. Analisis Teks I Luna si gadis biasa, lincah alami, rambut lurus diikat, mata bulat sambil tersenyum riang dengan memakai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan kepada orang-orang yang melakukan komunikasi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang semakin pesat ini banyak para pebisnis. yang bermunculan. Sekarang ini banyak persaingan untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

Oleh: Qoriah A. Siregar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia yang mengglobal ini, media massa telah menjadi alat

BAB I PENDAHULUAN. Mereka sangat memperhatikan penampilan selain menunjukan jati diri ataupun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

Imaji Vol. 4 - No. 2/ Februari 2009 RESENSI BUKU

BAB II KAJIAN TEORI Film

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan

Teori Peniruan Media Massa

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dianalisis dengan kajian semiotik.semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok

Produksi Media PR Cetak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi, dirumuskan oleh Carl I. Hoveland (1948) sebagai proses di

PENDAHULUAN BABI. Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Transkripsi:

Modul ke: MEDIA & CULTURAL STUDIES REPRESENTASI BUDAYA Fakultas ILMU KOMUNIKASI ADI SULHARDI. Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id

REPRESENTASI Dalam konteks Antropologi Media, Stuart Hall (2003) mendefinisikan representasi sebagai suatu produksi makna dari konsep-konsep yang ada dalam pikiran seseorang. Secara sederhana representasi dapat diartikan sebagai pikiran orang-orang awam terhadap objek, peristiwa, dan simbol-simbol tertentu. Representasi tidak hanya untuk menyajikan (to present), untuk membayangkang (to image), atau untuk melukiskan (to depict), tapi lebih dari itu representasi mengacu pada cara kita memaknai objek atau peristiwa yang tergambarkan.

Chris Barker menyatakan bahwa representasi merupakan kajian utama dari Cultural Studies, artinya representasi berhubungan dengan budaya dan media massa. Dalam hal ini, Barker mengungkap bahwa representasi adalah kajian tentang bagaimana dunia dikonstruksikan secara sosial kemudian disajikan pada kita dan dimaknai oleh kita sendiri. Representasi merujuk kepada konstruksi segala bentuk media terutama media massa terhadap segala aspek realitas atau kenyataan seperti masyarakat, objek, peristiwa, hingga identitas budaya. Representasi ini bisa berbentuk kata-kata atau tulisan bahkan juga dapat dilihat dalam bentuk gambar bergerak atau visual.

CASE STUDY Setiap perempuan didunia ini berhasrat untuk menjadi cantik. Bahkan kita tidak pernah sadar Sejak kecil kita telah di-braindwash dengan cerita-cerita puteri negeri dongeng, seperti Cinderella, Snow White, Sleeping beauty, Barbie, dll. Cantik a-la puteri negeri dongeng telah bertransformasi menjadi Miss Universe atau Miss world saat ini yang akhirnya menjadi sebuah ICON. Mitos perempuan cantik yang disebarkan media massa saat ini adalah wanita yang berwajah putih bersih, berambut panjang, bermata besar, berhidung mancung bertubuh langsing, dan berkaki panjang. Lalu, apa sebenarnya makna cantik itu?

Representasi merupakan sebuah sistem yang memiliki proses. Dalam hal ini, Stuart Hall membaginya ke dalam dua bagian, antara lain: 1. Representasi Mental, yaitu konsep-konsep yang ada dalam kepala kita melalui alat inderawi kita, seperti objek yang kita lihat, sesuatu yang kita dengar dan sesuatu yang kita rasakan. 2. Representasi Bahasa, yaitu konsep-konsep yang telah kita pahami melalu alat inderawi diwujudkan dalam bentuk katakata untuk mendapatkan suatu makna.

REPRESENTASI BUDAYA Stuart Hall menyatakan bahwa: Culture is the way we make sense, give meaning to the world. Dalam hal ini, Stuart Hall sebenarnya ingin menjelaskan bahwa budaya merupakan sebuah cara dimana kita bisa memahami dan memberikan makna pada dunia. Konsep budaya mempunyai peran yang penting dalam proses representasi. Budaya merupakan pengalaman berbagi dimana kita bisa berbagi pengalaman, membagi simbol kebudayan, mengenal bahasa, hingga kita bisa mendapatkan konsep yang sama tentang budaya yang kita maknai bersama tersebut.

Salah satu unsur budaya yang paling berpengaruh dalam merepresentasikan sebuah objek, peristiwa, atau simbol adalah BAHASA. Bahasa adalah sebuah medium yang menjadi perantara kita dalam memaknai sesuatu, memproduksi, dan mengubah makna. Melalui bahasa (simbol, kata tertulis, kata lisan, atau gambar) kita dapat mengungkapkan pikiran, konsep, dan ide-ide kita tentang sesuatu. Makna sesuatu hal itu sangat tergantung dari cara kita merepresentasikannya.

Representasi merekatkan semua tanda-tanda menjadi makna dan makna sendiri bersifat subjektif, tidak pernah tetap, selalu berubah danselalubergerak. Ada 3 pendekatan yang dikemukakan oleh Stuart Hall mengenai representasi makna dan bahasa, antara lain: 1. Pendekatan Reflektif, yaitu bahasa dimaknai sebagai refleksi dari kenyataan. 2. Pendekatan Intensional, yaitu bahasa dimaknai sebagai kehendak dari penulis (autor). 3. Pendekatan Konstruksionis, yaitu bahasa merupakan serangkaian kata-kata yang ditafsirkan hingga memiliki makna.

REPRESENTASI BUDAYA DALAM MEDIA MASSA Representasi budaya dalam konteks media massa berkaitan dengan industri budaya yang dikonsumsi secara massal oleh penikmat budaya tersebut. Representasi budaya berkaitan dengan bagaimana seseorang memaknai atau mengkonstruksi budaya yang diproduksi dan dikonsumsi secara massal oleh media massa. Dalam industri budaya, hal-hal yang direpresentasikan adalah artefak-artefak budaya visual, seperti film, iklan, dan video klip.

FILM Dalam kasus film sebagai representasi budaya, film tidak hanya mengkonstruksikan nilai-nilai budaya tertentu di dalam dirinya sendiri tapi juga tentang bagaimana nilai-nilai tadi diproduksi dan bagaimana nilai itu dikonsumsi oleh masyarakat yang menyaksikan film tersebut. Film sebagaimana halnya produk budaya lain, memegang peran yang penting dalam merepresentasikan siapa kita atau identitas kita sebenarnya.

CASE STUDY Isu kiamat akan datang menjelang akhir tahun 2012 sempat membuat masyarakat dunia diliputi kecemasan. Hal ini justru dimanfaatkan oleh industri hiburan Hollywood yang memproduksi Film yang berjudul 2012. Film ini menggambarkan betapa dahsyatnya ketika dunia berakhir. Bencana alam, mulai dari gempa, topan, badai, sampai tsunami digambarkan dengan detail. Setiap orang berlari ketakutan mencari tempat untuk bersembunyi. Kiamat yang direpresentasikan media merupakan hasil dari mitos yang didapat dari berbagai pengetahuan dan imajinasi penulis film tersebut. Namun, siapa yang tahu kiamat akan berlangsung kapan, dimana, dan seperti apa?

IKLAN Kata iklan berasal dari bahasa latin, yaitu ad-vere yang artinya menyampaikan pikiran dan gagasan kepada orang lain. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Iklan direpresentasikan oleh imajinasi-imajinasi yang mengkonstruksi kita melalui hubungan kita dengan mereka. Stereotip tertentu justru dijadikan landasan dalam menetapkan makna dalam iklan yang diberikan kepada khalayak yang menjadi sasarannya.

CASE STUDY Dalam iklan Three versi Indie direpresentasikan anak-anak yang membayangkan dirinya menjadi dewasa. Stereotip dewasa dalam benak mereka adalah memiliki pekerjaan, memiliki banyak uang hingga mereka bisa membeli apa saja yang mereka inginkan, nongkrong di café, berdandan, pacaran, dll. Namun diakhir iklan tersebut muncul kata think again yang artinya pikirkan lagi. Hal ini merepresentasikan bahwa menjadi dewasa tidak semudah apa yang mereka bayangkan dan untuk menjadi dewasa mereka harus melalui fase alamiah.

VIDEO MUSIK Musik adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk memulihkan keseimbangan jiwa yang sedang goyah, menghibur hati yang sedang goyah dan merangsang rasa patriotisme dan kepahlawanan. Musik berkaitan erat dengan setting sosial kemasyarakatan dan gejala khas akibat interaksi sosial dimana lirik lagu menjadi penunjang dalam musik tersebut dalam menjembatani isu-isu sosial yang terjadi. Video menjadi pelengkap musik karena dengan video maka lagu tersebut memberikan pengaruh (efek) yang lebih besar pada penikmatnya.

CASE STUDY Video Klip Michael Heart yang berjudul We re not go down menggambarkan betapa kejamnya Israel yang membombardir semenanjung Gaza. Kekejaman Israel sebagai bangsa Yahudi direpresentasikan bangsa yang berdarah dingin. Mereka dianggap tidak berperikemanusiaan karena menembak dan membunuh siapapun, bahkan anak-anak yang tidak mengerti apa yang terjadi disekelilingnya, menjadikan anak-anak itu yatim piatu. Namun, ketika mengungkap lirik lagu We re not go down ternyata masih ada harapan bagi rakyat palestina yang tinggal dijalur Gaza karena mereka tidak berjuang sendirian. Banyak bangsa-bangsa lain yang datang mengulurkan tangannya untuk membantu, memberikan dukungan, dan memberikan kekuatan.

Terima Kasih Adi Sulhardi, S.Sos, MS.i