PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. program pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan KIA menjadi tolok ukur dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

PENGAYAAN MATERI IMUNISASI DAN KIA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN. Jakarta, 3 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dilakukan di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

BAB I PENDAHULUAN. merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan negara negara ASEAN lainnya.

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN PROGRAM KIA TAHUN 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kebumen Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

EVALUASI PERSIAPAN PUSKESMAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2012

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 5 TAHUN 2011

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

PengalamanJabardalam PeningkatanKompetensiBidan. Alma lucyati

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA) Tarwinah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

e. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan, terdiri dari : 1. Seksi Gizi dan PSM 2. Seksi Kesehatan Keluarga dan KB 3. Seksi Promosi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA

MANUAL RUJUKAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sinergis dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB di

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

PEDOMAN DAN TATA CARA PENGUATAN SISTEM RUJUKAN KEGAWATDARURATAN KIBBLA PENANGGUNG JAWAB. Kepala. Ruangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

MATA KULIAH ASKEB V (KOMUNITAS)

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

EVALUASI PELAKSANAAN PELAYANAN 10T PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN Elvine Ivana Kabuhung 1, Slamet Pudji Basuki 2.

BAB VII PENUTUP. Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Pariaman Standar Pelayanan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK

Surveilans Respons dalam Program KIA Penyusun: dr. Sitti Noor Zaenab, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 17 TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

KERANGKA ACUAN PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU/BAYI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, DAN ANAK

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

UPTD PUSKESMAS CIKAUM

DEFINISI OPERASIONAL STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

b. Tantangan Eksternal 1) Kelembagaan : Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum optimal karena masih ada anggapan bahwa

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK ( PWS-KIA ) By. IRMA NURIANTI, SKM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

4. Terlaksananya tugas-tugas yang diberikan oleh atasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

Tabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015

109 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

PEMERINTAH KOTA AMBON Tahun Anggaran : 2014 TARGET KINERJA (KUANTITATIF)

PEDOMAN AUDIT MATERIAL PERINATAL (AMP)

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana ,00 APBD ( ) ,00 APBD (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003).

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ANALISIS PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 Nama : Umur : Tahun Pendidikan : (1) Tamat Diploma; (2) Tamat S-1, (3) Tamat S-2 Masa Kerja : Tahun Unit Kerja/Bagian : Analisis Situasi, Perumusan Masalah dan Penentuan Tujuan Program 1. Apa saja yang dibahas dalam rapat musrenbang desa? 2. Bagaimana cara bapak/ibu melakukan analisa situasi dalam menyusun suatu perencanaan program kesehatan khususnya program KIA? 3. Setelah analisis situasi keadaan kesehatan tersusun, tentunya bapak/ibu akan melakukan prioritas masalah kesehatan. Bagaimana cara bapak/ibu membuat prioritas masalah kesehatan yang ada di wilayah bapak/ibu? 4. Apa saja menurut bapak/ibu permasalahan-permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak yang ada diwilayah bapak/ibu?

5. Apakah bapak/ibu ikut serta dalam kegiatan musrenbang kecamatan? Jika ya, apa saja yang dibahas dalam musrenbang Kecamatan? Jika tidak, mengapa? 6. Apakah usulan permasalahan atau program kesehatan khususnya masalah kesehatan ibu dan anak diakomodir dalam musrenbang kecamatan? Jika ya, - apa saja yang biasanya diakomodir? Jika tidak, - mengapa? - Apa saja kendalanya? Identifikasi kegiatan dan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran 1. Menurut bapak/ibu apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memformulasikan rencana kegiatan/program KIA? (1) Kepala Puskemas 2. Menurut bapak/ibu bagaimana membuat penentuan prioritas program KIA yang telah diusulkan oleh pihak kecamatan dan puskesmas? (1) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan (2) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan 3. Menurut bapak/ibu apa saja pertimbangan yang dilakukan dalam memprioritaskan program KIA untuk diusulkan sebagai salah satu program kesehatan dari SKPD Dinas Kesehatan? (1) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan (2) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan

4. Menurut bapak/ibu bagaimana cara membuat kebutuhan biaya setiap program yang diusulkan? (1) Kepala Puskemas 5. Menurut bapak/ibu bagaimana cara menyusun indikator, sasaran dan tolak ukur program KIA? (1) Kepala Puskemas 6. Menurut bapak/ibu apa saja langkah yang dilakukan setelah usulan program kesehatan khususnya program KIA disusun? (1) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan (2) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan (3) Kepala Sub Bagian Program Dinas Kesehatan (4) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan 7. Menurut bapak/ibu apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memformulasikan jumlah anggaran untuk program KIA disusun? (4) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (5) Kepala Bagian Perencanaan Program 8. Menurut bapak/ibu singkronisasi program KIA dengan usulan program lainnya berkaitan dengan alokasi anggaran dan koordinasi lintas program? (4) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (5) Kepala Sub Bagian Program

9. Menurut bapak/ibu apa saja yang dibahas dalam forum SKPD, dan apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan usulan program kesehatan khususnya program KIA? (4) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (5) Kepala Sub Bagian Program 10. Apakah bapak/ibu usulan program yang telah disusun sesuai dengan usulan program yang dibahas dalam musrenbang kabupaten? Jika sesuai, - Apakah ada pengurangan jumlah program? - Apakah ada pengurangan alokasi anggaran? - Apakah ada penambahan program? Jika tidak sesuai, apa saja yang tidak sesuai (2) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (3) Kepala Sub Bagian Program Dinas Kesehatan (4) Kepala Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Integritas Perencanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak 1. Menurut bapak/ibu apakah kebijakan umum program kerja SKPD dan alokasi penting untuk dipedomani oleh SKPD - Jika ya, Bagaimana mekanisme monitoring kesesuaian kebijakan umum dengan usulan rencana kerja SKPD khususnya berkaitan dengan usulan rencana kerja bidang kesehatan yang diprioritaskan (misalnya kesehatan ibu dan anak) Jika tidak, - Mengapa? (2) Tim Anggaran Pemerintah Daerah (3) DPRD 2. Bagaimana mekanisme pengambilan keputusan terhadap alokasi anggaran bidang kesehatan khususnya program KIA? (2) Tim Anggaran Pemerintah Daerah (3) DPRD

3. Menurut bapak/ibu apa saja pertimbangan yang perlu diperhatikan terhadap pengambilan keputusan alokasi anggaran program KIA? (2) Tim Anggaran Pemerintah Daerah (3) DPRD 4. Menurut bapak/ibu bagaimana mekanisme penganggaran KIA bersumber APBN? (2) Kepala Sub Bagian Program (3) Tim Anggaran Pemerintah Daerah (4) DPRD 5. Menurut bapak/ibu bagaimana kontribusi anggaran bersumber APBN dalam program KIA di Kabupaten Deli Serdang? Apa saja bentuk kegiatannya? Dan jenis apa anggaran tersebut? (2) Kepala Sub Bagian Program Dinas Kesehatan (3) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Input Dalam Proses Perencanaan Dan Penganggaran Program KIA 1. Berapa jumlah tenaga kesehatan (SDM) yang terlibat dalam proses penyusunan rencana kegiatan program KIA di Dinas Kesehatan? Siapa saja? : Kepala Sub Bagian Program 2. Apakah ada pelatihan tenaga perencana di Dinas Kesehatan (1) Ya (2) Tidak : Kepala Sub Bagian Program 3. Apakah sarana pendukung dalam proses penyusunan rencana kerja program KIA sudah memenuhi? (1) Ya (2) Tidak : Kepala Sub Bagian Program

4. Apa ada regulasi atau dasar hukum yang digunakan dalam menyusun program kerja bidang kesehatan ibu dan anak? (1) Ya, apa saja (2) Tidak, mengapa : Kepala Sub Bagian Program 5. Apakah ada alaokasi anggaran khusus dalam proses penyusunan rencana kerja program KIA (1) Ya, dari mana sumbernya? (2) Tidak, mengapa : Kepala Sub Bagian Program Data Sekunder 1. Data profil kesehatan Kabupaten Deli Serdang 2. Data SDM dan sarana kesehatan di Kabupaten Deli Serdang 3. Dokumen musrenbang desa dan musrenbang kecamatan di Kabupaten Deli Serdang 4. Data dokumen anggaran SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 5. Data dokumen anggaran SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 6. Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2008-2013

Lampiran 2. Hasil Rekapitulasi Kegiatan dan Anggaran Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Dinas Kesehatan Tahun 2012-2014 No KEGIATAN 2012 ANGGARAN 2013 2014 1 Pelatihan tata laksana gizi buruk 39.389.000 - - 2 Monitoring dan evaluasi kinerja 10.568.000 8.310.000 9.922.000 petugas program gizi 3 Pelatihan Asuhan Persalinan 732.973.500-573.125.500 Normal (APN) 4 Kualifikasi Pasca Pelatihan Asuhan - 6.622.500 - Persalinan Normal (APN) 5 Pelatihan Stimulasi Deteksi 45.028.000 42.687.000 51.897.500 Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita (SDIDTKB) 6 Pelacakan kasus gizi buruk 23.910.000 16.540.000 31.810.000 7 Pemberian PMT selama 90 hari 1.690.033.000-1.517.880.000 bagi balita kurang gizi 8 Pemberian PMT selama 90 hari 146.425.000-73.440.000 bagi ibu hamil KEK 9 Pelatihan PPGDON 59.210.500 64.513.500-10 Monitoring dan evaluasi kinerja 49.422.000 - - bidan koordinator puskesmas 11 Pembinaan desa siaga dalam 12.407.500-56.465.500 Program Perencanaan Persalinan dan Persalinan (P4K) 12 Pertemuan Audit Maternal Perinatal 24.258.500 40.328.500 70.878.500 (AMP) 13 Penyusunan Perencanaan Program 51.987.000 - - Ibu/PMPT-KIBBLA 14 Supervisi fasilitatif pasca pelatihan 6.630.000 - - APN 15 Pertemuan implementasi pencatatan 27.064.500-36.490.000 dan pelaporan PWS KIA/KB 16 Pelatihan Manajemen Terpadu 78.973.500 47.382.000 77.616.500 Balita Sakit 17 Pelayanan Stimulasi Deteksi 73.928.000 69.010.000 - Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita (SDIDTKB) 18 Monitoring dan evaluasi kinerja 12.498.000-9.996.000 program anak 19 Seminar tentang pola asuh anak 25.897.000 15.026.000 20.944.500 20 Pelatihan supervisi fasilitatif bagi dokter, bidan dan petugas anak 26.630.000 - -

No KEGIATAN 2012 ANGGARAN 2013 2014 21 Pelayanan kesehatan akibat gizi - 4.320.000 - buruk pada balita gakin 22 Pelatihan pemantauan - 30.367.000 56.530.000 pertumbuhan balita 23 Pelatihan Penanganan Obstetri - 129.017.500 - Neonatal Emergency Dasar (PONED) 24 Pelatihan kelas ibu hamil bagi - 65.335.500 - petugas kesehatan 25 Pengadaan format MTBS - 16.150.000-26 Pemantapan pencatatan dan - - 7.577.000 pelaporan pemantauan wilayah setempat (PWS) bayi dan balita 27 Koordinasi LP/LS dalam upaya - - 5.965.000 penurunan AKB dan AKBAL termasuk integrasi Posyandu PAUD 28 Pelatihan Manajemen Bayi Berat - - 61.119.000 Lahir Rendah (BBLR) dan asfiksia bagi bidan desa 29 Pertemuan peningkatan - - 51.595.000 pelaksanaan kelas ibu hamil 30 Supervisi fasilitatif KIA - - 29.527.500 31 Pembinaan puskesmas pasca - - 21.623.500 pelatihan PONED 32 Pelatihhan penanganan PPH dan - - 26.200.000 manajemen aktif kala III (MAK) bagi bidan penolong persalinan 33 Pelatihan konseling menyusui - - 54.710.000 34 Pembinaan gizi bagi WUS dan ibu - - 44.880.000 hamil 35 Pemantauan pemberian PMT - - 20.990.000 36 Pelatihan imunisasi dasar bagi 184.792.000 184.792.000 321.682.000 pelaksana imunisasi/bidan 37 Operasional imunisasi rutin 251.377.000 225.188.000 330.113.000 38 Operasional bulan imunisasi anak 108.130.000 107.557.500 187.810.000 sekolah (BIAS) Campak 39 Operasional bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) DT-TT 108.130.000 107.557.500 107.557.500 TOTAL 3.789.662.000 1.180.704.500 3.858.345.500

Lampiran 3. Matriks Evaluasi Faktor Internal Permasalahan KIA di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 Faktor Internal Bobot Peringkat Skor Bobot Kekuatan Kekuatan Tersedianya sarana dan prasarana pendukung program KIA 0,10 3 0,30 Tersedianya anggaran untuk program kesehatan 0,20 3 0,60 Tersedianya SDM kesehatan 0,30 4 1,20 Adanya dukungan kebijakan dan regulasi pemerintah daerah 0,10 3 0,30 Kelemahan Rendahnya penggunaan sistem informasi mendukung program KIA 0,10 1 0,10 Kurangnya koordinasi antar bidang dan lintas sektoral 0,05 2 0,10 Kurangnya kompetensi SDM kesehatan 0,25 1 0,25 Kurangnya keterpaduan perencanaan dengan anggaran 0,15 2 0,30 TOTAL 1 3,15

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Permasalahan KIA di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 Faktor Eksternal Bobot Peringkat Skor Bobot Kekuatan Peluang Adanya komitmen lokal, nasional, dan dunia terhadap peningkatan kesehatan ibu dan anak 0,25 3 0,75 Globalisasi, transparansi dan reformasi birokrasi termasuk bidang kesehatan 0,10 2 0,20 Pembiayaan dan kebijakan pusat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak 0,15 3 0,45 Ancaman Tingginya jumlah kematian ibu, bayi dan balita 0,25 4 1,00 Masih ada daerah terpencil yang sulit dijangkau 0,05 2 0,10 Ketidakpedulian stakeholder dengan permasalahan kesehatan ibu dan anak 0,20 1 0,20 TOTAL 1 2,70