ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA

PENGARUH UPAH DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNIE TEXTINDO INDUSTRI DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

PENGARUH UPAH, INSENTIF, DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. DANAR HADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal dan sebesar-besarnya. Diharapkan dengan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aset dan berfungsi sebagai modal di dalam organisasi yang dapat

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN P.T. DANLIRIS SUKOHARJO

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA

PENGARUH TUNJANGAN KESEJAHTERAAN, PENGALAMAN KERJA DAN GAJI PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA LUWES DI SRAGEN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi dunia usaha dewasa ini semakin pesat dan selaras dengan

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi hidup matinya perusahaan atau organisasi. Dalam berorganisasi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KOMPENSASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASIA MARKO DI SURAKARTA

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

TEGUH SETYA NUGROHO B

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu. tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya sumber daya manusia yang dimiliki. Tujuan organisasi yang ingin. sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manajer untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER"

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

FAJAR JUNI NURSANTI B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

Disusun Oleh : ANIK MULYAWATI A

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN PADA CV. PERMATA 7 FURNITURE DI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

Ari Saputro B

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia usaha yang selalu diiringi oleh keinginan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya

PENGARUH MOTIVASI DAN LATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sumber daya manusia sebagai obyek pembangunan, maka masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

PENGARUH SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN DAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WANGSA JATRA LESTARI PAJANG SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KECAP UDANG DI PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

BAB I PENDAHULUAN. kerja pada umumnya relatif rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan latihan. setiap tahunnya tidak dapat terserap sepenuhnya.

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNI TEXTINDO INDUSTRI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. TRUBUS PRIMA DI GEMOLONG

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi bila dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus bertahan dan bersaing

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia yang kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

PENGARUH UPAH INTENSIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kepuasan kerja yang baik dan memenuhi standar. Salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Wahyuddin, M. 2008). Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh. yang tidak (Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2008).

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam perusahaan, apapun jenis organisasi yang dilakukan oleh

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pola pikir masyarakat juga ikut berkembang,

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Oleh : LESTARI HIDAYAH A

BAB I PENDAHULUAN. kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk itu aspek perilaku. manusia dalam penilaian kinerja menjadi dominan.

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. KERETA API (Persero) DAOP VI YOGYAKARTA di STASIUN SOLO BALAPAN

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

SEMANGAT DAN PENGALAMAN KERJA BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA J ROT GALLERY KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. motivasi kerja dalam mendukung kinerja sumber daya manusia. Motivasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karyawan bekerja untuk mendapatkan penghasilan demi penghidupan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta dan Sukoharjo)

PEMBERDAYAAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI TERHADAP KINERJA PADA PT. AQUA TIRTA INVESTAMA DI KLATEN SKRIPSI

BAB II STUDI PUSTAKA. Istilah produktivitas mempunyai arti yang berbeda-beda untuk setiap orang yang berbeda,

BAB 1 PENDAHULUAN. peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

PENGARUH ANTARA PENGAWASAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG KIDUL

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN, KEBUTUHAN PRESTASI, KEBUTUHAN AFILIASI, DAN KEBUTUHAN KEKUASAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT

BAB I PENDAHULUAN. adalah tercapainya produktivitas tenaga kerja yang baik. operasional perusahaan, bukan hanya perusahaan besar saja tetapi bagi

PENGARUH MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PEDAGANG KAIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terpenting suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia

PROPOSAL TRAINING PEMBUATAN SISTEM HUMAN RESOURCES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN PERSEPSI TENTANG KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN CV. SUMBER JATI SUKOHARJO SKRIPSI

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: ARIF WIBOWO B. 100 040 308 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi karena merupakan sumber yang mengarahkan organisasi serta mempertahankan dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus selalu diperhatikan, dijaga, dan dikembangkan. Sumber daya manusia perlu dikembangkan secara terus menerus agar diperoleh sumber daya manusia yang bermutu dalam arti sebenarnya, yaitu pekerjaan yang dilaksanakan akan menghasilkan sesuatu yang dikehendaki. Bermutu bukan hanya pandai saja tetapi juga memenuhi syarat kualitatif yang dituntut dari pekerjaan, sehingga pekerjaan benar-benar dapat terselesaikan sesuai rencana. Leni s (2007: 1) mengungkapkan bahwa: Manusia (karyawan) selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu tercapainya suatu organisasi. Tujuan organisasi tersebut tidak mungkin tercapai tanpa peran manusia, arti kata faktor manusia tetap akan sangat menentukan (memanusiakan manusia), sehingga perlu adanya pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan karyawan. Pendidikan dan latihan tidak saja menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan kerja dengan demikian juga meningkatkan produktivitas kerja. Adanya usaha peningkatan pembangunan, maka masalah penyiapan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mutlak diperlukan. Di pihak lain sangat disadari permasalahan

ketenagakerjaan masih dianggap memiliki mutu yang rendah. Kenyataan menunjukkan bahwa lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya SMA, belum dapat menjamin lulusannya untuk siap bekerja. Keadaan ini diperjelas oleh hasil survei yang dilakukan oleh Bank Dunia yang menunjukkan kelemahan susunan tenaga kerja di Indonesia terutama tenaga kerja tingkat menengah, menyangkut segi keterampilannya (Turin, 2005: 2). Selanjutnya permasalahan tentang rendahnya mutu tenaga kerja yang dihasilkan belum sepenuhnya dapat dipecahkan, banyak pekerjaan yang dilakukan dengan mutu keterampilan yang rendah dan tidak efisien, tidak kreatif dan akibatnya produktivitas rendah. Adanya perkembangan teknologi seperti sekarang ini sumber daya manusia tetap memegang peranan penting sebagai sumber daya yang mempunyai peranan sentral dalam maju mundurnya perusahaan. Sumber daya non manusia lebih mudah didapatkan, diatur dan dikendalikan oleh pemilik perusahaan. Pada sumber daya manusia atau tenaga kerja hal ini relatif sulit untuk diterapkan. Produktivitas merupakan sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal tanah, energi dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan produk tersebut. Oleh karena itu produktivitas tenaga kerja memerlukan perhatian yang serius sehingga jalannya produksi perusahaan dapat sesuai dengan rencana yang telah diterapkan. Dalam hal ini, menjadi tugas manajer personalia untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai jalan agar manusia (tenaga kerja

manusia) dapat diintegrasikan secara efektif dan efisien. Peningkatan produktivitas kerja lebih banyak merupakan hasil dari perencanaan yang tepat dari tehnologi baru dan dari efisiensi yang lebih tinggi. Produktivitas itu sendiri pada dasarnya merupakan ukuran yang menyangkut efektivitas penggunaan sumber-sumber produksi dalam perusahaan yang sifatnya sangat penting. Produktivitas kerja dapat diartikan suatu sikap mental yang mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan kehidupan hari esok harus lebih baik dari pada hari ini. Namun, produktivitas sering digambarkan pada hubungan antara sumber yang digunakan dengan hasil yang diperoleh dalam waktu yang telah ditetapkan. Jadi tenaga kerja yang produktif adalah tenaga kerja yang mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat terwujud apabila tenaga kerja mendapatkan latihan kerja yang baik dan tersedianya peralatan yang memadai, serta kondisi karyawan, dan lingkungan kerja yang sehat. Produktivitas kerja merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan barang atau jasa dalam waktu tertentu. Menurut M. Sinungan dalam Nugroho (2005: 5) Produktivitas kerja adalah: suatu sikap mental yang mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin dan kehidupan hari esok harus lebih baik dari pada hari ini. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang menururt Nugroho (2005: 5) adalah: pendidikan, keahlian, keahlian, motivasi,

sikap dan etika kerja, penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja dan iklim kerja, teknologi, kesehatan dan gizi, manajemen, serta kesempatan berprestasi. Perkembangan kehidupan organisasi perusahaan dapat dicapai apabila ada kesesuaian antara minat, bakat, jenis pendidikan karyawan, dan jenis pekerjaan yang dilakukan, hal ini akan berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan, serta pencapaian tujuan perusahaan secara baik. Berhasil atau tidaknya usaha menigkatkan produktivitas dan efisiensi pada suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia (karyawan) untuk dapat memperoleh pengalaman dan ketrampilan kerja sekaligus menerapkannya ditempat mereka bekerja. Perusahaan yang memiliki tingkat produktivitas kerja tinggi berarti akan melaksanakan proses produksi pada tingkat tinggi pula. Produktivitas kerja karyawan pada dasarnya tidak terlepas dari pandangan hidup dari sikap mental dalam menentukan kebijaksanaan untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik dari yang pernah dicapai sebelumnya. Sikap mental yang demikian akan membuat seseorang berusaha mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya. Karyawan yang mempunyai pandangan dan sikap tersebut mendorong untuk menjadi karyawan yang ulet dan mandiri. Secara tradisional, peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui penggunaan energi secara fisik, bahan produksi yang lebih baik, dan jalur produksi yang tepat serta organisasi yang baik. Menurut Heidjrachman (2003: 85) minat dan wewenang yang berasal dari karyawan yang bekerja tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap

tingkat produktivtas kerja karyawan yang bekerja di perusahaan itu. Usaha peningkatan produktivitas menentukan peranan dari seluruh unsur yang terdapat dalam perusahaan, di mana setiap unsur dapat merasakan peningkatan produktivitas. Jadi, dari pihak karyawan harus tampak bahwa, bagi karyawan peningkatan produktivitas merupakan hal yang nyata. Apabila tindakannya tidak nyata karyawan tidak akan melihat tujuannya serta dalam peningkatan produktivitas kerja mereka. Kualifikasi karyawan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu kerja perusahaan adalah mereka yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam dua lingkungan besar yaitu perusahaan dan masyarakat. Hal ini memberi arti bahwa karyawan yang profesional adalah karyawan yang mampu menunjukkan performansi kerja yang tinggi dalam tugasnya. Untuk dapat menghasilkan karyawan-karyawan yang performansinya bagus, maka karyawan-karyawan harus memiliki kemampuan yang mendukung. Karyawan yang berperformansi baik adalah karyawan yang mempunyai pengalaman kerja dan pendidikan yang tinggi. Tanpa pendidikan yang berbobot dan berkualitas yang dimiliki oleh karyawan, maka upaya dalam meningkatkan produktivitas seutuhnya sulit untuk diwujudkan. Kualitas pendidikan karyawan sangat menentukan dalam penyiapan sumber daya manusia yang handal. Kualitas pendidikan dapat dicapai dengan menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan, sehingga mampu memotivasi dan mendorong semangat belajar serta mampu memberdayakan kemampuan seoptimal mungkin.

Pengalaman kerja merupakan salah satu faktor dalam mendukung pelaksanaan kegiatan kerja. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang karyawan menjadi penentu pencapaian prestasi kerja yang akan diraih oleh karyawan. Pengalaman kerja yang cukup, dalam arti waktu yang telah dilalui oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya akan mendukung pencapaian produktivitas sebagai tujuan yang akan diraih oleh perusahaan. Pada dasarnya perusahaan sangat membutuhkan karyawan-karyawan yang berkompeten dibidangnya dalam rangka mewujudkan tujuannya. Untuk itu perusahaan sangat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan vital karyawan, diantaranya adalah pendapatan atau gaji. Menurut Nindyanto (2005: 15) penghasilan merupakan imbalan atas jasa yang dikeluarkan oleh pekerja yang bekerja di dalam suatu perusahaan selama kurun waktu yang besarnya telah ditentukan oleh perusahaan. Penghasilan dapat berbentuk uang sebagai ganti pekerjaan dan kebutuhan hidup para karyawan yang nilainya ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara karyawan dan para pimpinan perusahaan. Sebagaimana yang diungkapkan Yudhoyono dalam Kompas (2006: 1) pengusaha tidak menjadikan buruh hanya sebagai alat produksi, efisiensi, dan penarik investasi. Buruh harus dilihat sebagai karyawan yang dapat meningkatkan produktivitas, selanjutnya pertumbuhan perusahaan, dan berhak memperoleh kesejahteraan layak. Dalam model ekonomi, upah riil itu harus sesuai dengan produktivitas.

Dalam upaya mencapai produktivitas kerja karyawan yang optimal memang tidak selalu berjalan lancar, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang turut mempengaruhi dalam mencapai suatu tujuan tersebut, di antaranya adalah pengalaman kerja, pendidikan, dan pendapatan. Suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya tidak terlepas dari ketiga faktor tersebut. Untuk itu perlu adanya pengkajian yang lebih mendalam untuk mengetahui sejauh mana pengalaman kerja, pendidikan, dan pendapatan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Hal inilah yang menjadi dasar untuk mengadakan penelitian ini. Berangkat pada uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: Analisis Pengaruh Pengalaman Kerja, Pendidikan, Dan Pendapatan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Luwes Swalayan Wonogiri. B. Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh pengalaman kerja, pendidikan dan pendapatan terhadap produktivitas kerja karyawan? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengalaman kerja, pendidikan, dan pendapatan terhadap produktivitas kerja karyawan.

D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai pengalaman kerja, pendidikan, penghasilan, dan produktivitas kerja karyawan; b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikutnya dengan masalah yang sama. 2. Manfaat Praktis Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya pengaruh pengalaman kerja, pendidikan, dan pendapatan terhadap produktivitas kerja karyawan. E. Sistematika Skripsi berikut: Adapun sistematika penulisan skripsi dalam penelitian ini adalah sebagai BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang relevan, yaitu; pengalaman kerja, pendidikan, pendapatan, produktivitas kerja karyawan, serta kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang, jenis penelitian, obyek penelitian, populasi sampel, dan sampling, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Mengenai bab ini diuraikan tentang profil perusahaan, penyajian data, analisis data, dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi kesimpulan hasil analisis data dan saran-saran.