IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Pendahuluan Kompos Kotoran Kelinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan bersifat irreversible (Anderson dan Beardall, 1991). Tanaman semasa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Limbah Cair Budidaya Air Lele Dengan Pupuk Nitrogen. Terhadap Tinggi Tanaman, dan Jumlah Daun

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (lampiran 7.1) menunjukkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Limbah Cair Tahu pada Tinggi Tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

HASIL DAN PEMBAHASAN. masing parameter akan disajikan secara berturut turut sebagai berikut : A. Tinggi Tanaman (cm)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan dan pemberian berbagai macam pupuk hijau (azolla, gamal, dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. tanaman yang bersifat tak terbalikkan (irreversible) Bertambah besar ataupun

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Varietas Biru Lancor (Allium

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan terhadap jumlah anakan rumput Gajah mini Pennisetum

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar. Kadar air, ph, C-Organik, Bahan Organik, N total. Berikut data hasil analisis

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

HASIL DAN PEMBAHASAN

(g/ kg gambut) D0(0) DI (10) D2 (20) D3 (30)

Hasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pengomposan Eceng Gondok dengan Perlakuan Hijauan. 1. Pengamatan perubahan pada kompos selama proses dekomposisi

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Tinggi tanaman diamati dan diukur untuk mengetahui pertumbuhan

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan Berat Kering Tanaman. Hasil analisis data masing masing parameter akan. A. Tinggi Tanaman (cm)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 5. Pertumbuhan Paspalum notatum Fluegge Setelah Ditanam

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kompos Ampas Aren. tanaman jagung manis. Analisis kompos ampas aren yang diamati yakni ph,

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel pertumbuhan yang diamati pada eksplan anggrek Vanda tricolor

HASIL DAN PEMBAHASAN. (Ocimum sanctum) untuk pengendalian akar gada (plasmodiophora brassicae)

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Vegetatif

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (Lampiran VI)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Nitrogen (N) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman.

Volume 11 Nomor 2 September 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

1. Tinggi tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5% disajikan dalam tabel berikut Tabel 1. Tinggi Tanaman umur 42 hari setelah tanam Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai 16.5b 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur 18.467a 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai 75% (7,03Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 14.867b 50% (4,68Kg) Tanah Pasir pantai 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 19.667a 75% (7,03Kg) Tanah Pasir pantai 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 12.167b Keterangan = Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap kolom, menunjukkan tidak ada beda nyata berdasarkan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5%. Tabel 1 menunjukkan pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur memiliki hasil yang paling tinggi, akan tetapi tidak beda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Sedangkan pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur dan perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur berbeda nyata dengan perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai, perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur, perlakuan 75(7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur menghasilkan hasil tinggi tanaman yang lebih 20

tinggi karena sedimen Waduk Gajah Mungkur diduga mempunyai mikro organisme yang banyak seperti yang ditulis dalam jurnal Isolasi dan Identifikasi bakteri sedimen waduk oleh Dewi Jumiarni (2007) menurut Urakawa et al. (1999), sedimen dan tanah mewakili habitat mikroorganisme yang paling kompleks di bumi. Sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki peranan yang menguntungkan, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, siklus hara tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara. Sehingga sedimen Waduk Gajah Mungkur dapat dijadikan sebagai tambahan bahan organik yang berfungsi mengubah struktur tanah pasir pantai, meningkatkan daya serap dan daya simpan tanah terhadap air, dan memperbaiki kehidupan mikroorganisme tanah pasir pantai. Hal ini menunjukkan bahwa dengan memberikan berbagai komposisi campuran sedimen Waduk Gajah Mungkur pada tanah pasir pantai dapat berpengaruh terhadap tinggi tanaman selada, karena sedimen Waduk Gajah Mungkur merubah tekstur tanah pasir pantai, terutama adanya peningkatan kesuburan biologi tanah yang membuat unsur hara mudah diserap. Unsur hara yang diserap tanaman kemudian diubah menjadi senyawa dan zat-zat makanan dan akan membuat pertumbuhan semakin meningkat. Semakin banyak zat makanan yang diproduksi, maka pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal dan terjadi peningkatan jumlah cadangan makanan yang disimpan juga meningkat. Struktur tanah yang baik serta dengan perimbangan dan penyebaran pori yang 21

baik, maka agregat tanah dapat pula memberikan imbangan padat dan ruang pori yang lebih menguntungkan terutama bagi tanaman. Tabel 1 juga menunjukkan hasil tinggi tanaman terendah ditunjukkan pada pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur, hal ini dikarenakan jumlah campuran sedimen dan tanah pasir pantai tidak seimbang, sehingga penyerapan unsur hara tidak maksimal. Sedimen dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk memperbaiki tanah pasir pantai sehingga unsur hara tanah pasir pantai menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Sedimen memiliki tekstur tanah yang mudah menyimpan air sedangkan tanah pasir pantai mudah melepas air. Dengan di campurkan sedimen kedalam tanah pasir pantai akan mempermudah penyerapan unsur hara. Kebutuhan bahan organik pada lahan pasir pantai lebih banyak dari lahan konvensional, terpenuhinya unsur hara yang dibutuhkan tanaman adalah unsur hara nitrogen. Fungsi unsur N pada tanaman akan merangsang pembelahan dan pembesaran sel. Didukung oleh Gardner et al. (1991), menyatakan nitrogen di dalam tanaman akan di gunakan lebih untuk pertumbuhan pucuk dibandingkan untuk pertumbuhan akar, selain itu unsur hara nitrogen dapat memacu pertumbuhan tanaman, karena nitrogen membentuk asam-asam amino menjadi protein. Protein yang terbentuk digunakan untuk membentuk hormon pertumbuhan. Menurut Sarief (1986) menyatakan bahwa dengan tersedianya unsur hara makro (Nitrogen) dalam jumlah yang cukup pada saat pertumbuhan vegetatif, maka proses fotosintesis akan berjalan aktif, sehingga pembelahan, pemanjangan 22

dan diferensiasi sel akan berjalan dengan baik. Pengamatan tinggi tanaman ini dapat terlihat laju pertumbuhan pada selada yang mengalami fluktuasi dari setiap perlakuannya. Fluktuasi pertumbuhan tinggi tanaman dapat dilihat pada gambar 1 yang ada pada lampiran. Berdasarkan Gambar I (Lampiran III) pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) + Tanah Pasir pantai 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur dan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur juga menunjukkan laju pertumbuhan tanaman yang paling tinggi. Pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur sudah terjadi pada hari ke 6 hingga hari ke 42, sedangkan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur mulai terjadi pada hari ke 12 hingga ke 42. Pada pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai, pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur dan perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir pantai + 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur cenderung memiliki laju pertumbuhan yang hampir sama dari hari ke 15 hingga hari ke 42. Hal ini di karenakan penambahan pupuk dilakukan pada minggu ke 2 sehingga unsur hara yang dibutuhkan dapat tercukupi khususnya unsur nitrogen. Fungsi nitrogen merangsang pertumbuhan tanaman dan memberikan warna hijau pada daun. Nitrogen lebih banyak terdapat di dalam bagian jaringan muda dibandingkan jaringan tua tanaman, terutama terakumulasi pada daun dan biji. 23

2. Jumlah daun Hasil sidik ragam 5% terhadap jumlah daun menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5% disajikan dalam tabel berikut Tabel 2. Jumlah Daun 42 hari setelah tanam Perlakuan Jumlah Daun (helai) 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai 15.333bc 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur 18.000ab 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai 75% (7,03Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 14.667bc 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 20.333a 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 11.333c Keterangan = Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap kolom, menunjukkan tidak ada beda nyataberdasarkan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5%. Tabel 2 menunjukkan pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur yang paling tinggi, akan tetapi tidak beda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Sedangkan pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai, pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur, pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur tidak beda nyata dengan perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai dan 25% (2,34Kg)Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai tidak beda nyata dengan Pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 24

75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur dan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Daun merupakan bagian organ tanaman yang berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Daun akan menghasilkan fotosintat dan asimilat dari hasil fotosintesis yang akan ditranslokasikan ke bagian tanaman yang lain seperti batang dan akar (Salisbury and Ross, 1992). Tabel 2 menunjukkan pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur memiliki jumlah daun yang lebih tinggi, dikarenakan dengan ditambahkannya sedimen ke dalam tanah pasir pantai dapat meningkatkatkan kualitas tanah sehingga terjadi interaksi antara tanah pasir pantai dan sedimen waduk yang dapat membantu proses agregasi. Sukirno (2006) menyatakan penambahan tanah lempung dan pupuk kandang dapat menaikkan kapasitas Penahan air. Pengunaan lempung, pupuk kandang di tanah pasir pantai dapat memperbaiki jumlah pori mikro, agregasi dan struktur tanah (Dody Kastono, 2007). Perubahan struktur tanah berdampak pada permeabilitas dan kemampuan menyimpan dan menyediakan air. Penggunaan sedimen waduk sebagai campuran pada tanah pasir pantai dapat meningkatkan kandungan hara terutama nitrogen yang mampu diserap dengan baik oleh tanaman selada. Penyerapan unsur hara tersebut yaitu melalui air yang ada pada media tanam. Fungsi nitrogen pada tanaman adalah merangsang pertumbuhan sel khususnya pada ujung pertumbuhan tanaman sehingga semakin tinggi tanaman selada semakin banyak juga jumlah daun yang tumbuh. Daun juga merupakan organ tanaman tempat mensintesis makanan untuk kebutuhan tanaman 25

maupun sebagai cadangan makanan. Daun memiliki klorofil yang berperan dalam melakukan fotosintesis. Semakin banyak jumlah daun, maka tempat untuk melakukan proses fotosintesis lebih banyak dan dan hasilnya lebih banyak juga. Tabel 2 menunjukkan pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur memiliki jumlah daun yang paling rendah, hal ini dikarenakan campuran sedimen yang diberikan pada tanah pasir pantai tidak seimbang, sehingga sedimen yang diberikan sebesar 25% tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Hasil tanaman selada adalah pada bagian daunnya oleh karena itu pupuk yang diberikan sebaiknya banyak mengandung unsur nitrogen. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan sifat-sifat penyediaan unsur hara pada tanaman, karena apabila unsur hara yang diberikan pada tanaman dalam jumlah yang berlebihan dari yang dibutuhkan oleh tanaman justru akan menyebabkan tanaman tumbuh kurang optimal. Dalam penelitian yang dilakukan adalah mencampur sedimen Waduk Gajah Mungkur dengan tanah pasir pantai. Dengan penambahan sedimen Waduk Gajah Mungkur dalam tanah pasir dapat memberikan keuntungan terhadap perbaikan kualitas struktur tanah. Dengan struktur tanah yang baik serta dengan perimbangan dan penyebaran pori yang baik, maka agregat tanah dapat pula memberikan imbangan padat dan ruang pori yang lebih menguntungkan yaitu dapat menyimapan air lebih lama dibandingkan dengan tidak menggunakan sedimen. Pola pertumbuhan jumlah daun pada tanaman selada dari hari ke 3 sampai hari ke 42 dapat dilihat pada gambar 2 yang ada pada lampiran 3. 26

Berdasarkan Gambar 2 (lampiran III) terlihat bahwa pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur memiliki jumlah daun tertinggi dari setiap ulangannya. Sedangkan jumlah daun terendah pada pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Hal ini diduga karena dengan campuran medium tanah pasir pantai dengan sedimen waduk Gajah Mungkur berpengaruh terhadap kandungan unsur nitrogen yang dapat disimpan lebih lama didalam media tanam sehingga mampu memacu pertumbuhan daun tanaman selada. Bila pasokan N cukup, daun tanaman akan tumbuh besar dan memperluas permukaan yang tersedia untuk proses fotosintesis. Pasokan nitrogen yang tinggi akan mempercepat pengubahan karbohidrat menjadi protein dan dipergunakan menyusun dinding sel. Sejalan dengan hasil penelitian (Humphries dan wheeler 1963) dalam Gardner dkk. (1985) bahwa pemupukan nitrogen mempunyai pengaruh nyata terhadap peluasan daun, terutama pada lebar dan luas daun. B. Hasil Tanaman 1. Berat Segar Tajuk Hasil sidik ragam berat segar tajuk menunjukkan perlakuan campuran tanah pasir pantai dengan sedimen Waduk Gajah Mungkur memberikan pengaruh yang beda nyata terhadap berat segar tajuk. Hasil Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5 % disajikan dalam Tabel 3 27

Tabel 3. Berat Segar Tajuk 42 Hari Setelah Tanam Perlakuan Berat Segar Tajuk (g) 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai 57.15bc 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur 77.54ab 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur 55.27bc 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur 111.19a 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur 26.46c Keterangan = Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap kolom, menunjukkan tidak ada beda nyataberdasarkan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5%. Tabel 3 menunjukkan Pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur memiliki hasil paling tinggi, akan tetapi tidak beda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Sedangkan pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai, pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur danpengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur juga tidak beda nyata dengan Pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai dan pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai tidak beda nyata dengan Pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur dan Pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. 28

Pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur menunjukkan hasil tertinggi terhadap berat segar tajuk. Hal ini dikarenakan medium tanam 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur memiliki pori yang seimbang seingga mampu menyimpan unsur hara nitrogen lebih lama didalam media. Menurut Gardner dkk. (1985) nitrogen merupakan komponen struktural dari sejumlah senyawa organik penting, seperti asam amino, protein, nucleoprotein, berbagai enzim, purin, dan primidin yang sangat dibutuhkan untuk pembesaran dan pembelahan sel, sehingga pemberian nitrogen optimum dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman. Defisiensi N membatasi pembesaran Sel dan pembelahan sel yang terbantut (kerdil) dan kuning terutama di bagian-bagian tanaman yang lebih tua. Seperti pada pernyataan Harjadi (2007) mengatakan bahwa ketersediaan unsur hara berperan penting sebagai sumber energi sehingga tingkat kecukupan hara berperan dalam mempengaruhi biomassa dari suatu tanaman. Berat segar tajuk yang tinggi pada perlakuan ini disebabkan oleh jumlah daun dan tinggi tanam yang relatif tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat (Darwin, 2012). Pada komoditas sayuran daun jumlah daun akan berpengaruh terhadap berat segar tajuk. Semakin banyak jumlah daun maka akan menunjukkan berat segar tajuk yang tinggi. Berat segar juga merupakan gambaran dari fotosintesis selama tanaman melakukan proses pertumbuhan, 90% dari berat segar tanaman merupakan hasil dari fotosintesis. Penambahan sedimen waduk ke dalam tanah pasir pantai, maka 29

Berat Segar Tajuk(g) unsur hara yang tersedia dapat diserap tanaman dengan baik karena itulah pertumbuhan daun lebih lebar dan fotosintesis terjadi lebih banyak. Hasil fotosintesis inilah yang digunakan untuk membuat sel-sel batang, daun dan akar sehingga dapat mempengaruhi bobot segar tajuk tersebut. Perbedaan bobot segar pada campuran tanah pasir pantai dengan sedimen Waduk Gajah Mungkur tersaji dalam Gambar3. 120 100 80 60 40 20 0 100%T 100%S 25%T+75%S 50%T+50%S 75%T+25%S Perlakuan Keterangan: T= Tanah Pasir Pantai S= Sedimen Waduk Gajah Mungkur 25%T,75%S,50%T,50%S,75%T dan 25%S= kombinasi Tanah pasir dan Sedimen Gambar 3.Berat segar tajuk (g) Rerata berat segar tajuk menunjukkan Pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir pantai + 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur memberikan berat segar tajuk paling tinggi sebesar 111.19 gram dan paling rendah pada Pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur sebesar 26.46gram. Perbedaan berat segar disebabkan 30

oleh ketersediaan unsur hara. Menurut Tjionger, M. (2006) faktor ketersediaan unsur hara dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga berpengaruh pada berat segar tajuk. Artinya unsur hara yang terdapat pada Pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur dapat tersedia atau terserap oleh tanaman melalui akar sehingga mempengaruhi hasil fotosontesis yang akan mempengaruhi berat segar tajuk. Semakin besar biomassa suatu tanaman, maka kandungan hara dalam tanah yang terserap oleh tanaman juga besar. Biomassa akar merupakan akumulasi fotosintat yang berada diakar. 2. Berat kering tajuk Hasil sidik ragam 5% terhadap Berat kering tajuk menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5% disajikan dalam tabel Tabel 4. Berat kering tajuk 42 Hari Setelah Tanam Perlakuan Berat Kering Tajuk (g) 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai 1.9733c 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur 4.5167a 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai 75% (7,03Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 3.1367b 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 3.3333b 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 1.0667c Keterangan = Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap kolom, menunjukkan tidak ada beda nyataberdasarkan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5%. Tabel 4 menunjukkan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur memiliki hasil yang paling tinggi dan berbeda nyata dengan semua pengaruh pelakuan yaitu pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai, pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur, perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir 31

Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur dan Pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur tidak beda nyata dengan pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Akan tetapi pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur dan pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai dan perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai tidak beda nyata dengan pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur menunjukkan hasil tertinggi terhadap berat kering tajuk. Hal ini menunjukkan bahwa 100% Sedimen Waduk Gajah Mungkur mampu menyimpan unsur hara nitrogen lebih banyak sehingga dapat mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman selada. Engelstad (1997) menyatakan bahwa pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan sintesis protein, pembentukan klorofil yang menyebabkan warna daun menjadi lebih hijau dan meningkatkan ratio pucuk akar. Oleh karena itu pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan laju pertumbuhan tanaman. Menurut Benyamin Lakitan (1996) pemberian nitrogen pada dosis yang tepat akan meningkatkan pertumbuhan tanaman, maka meningkat pula 32

metabolisme tanaman. Sehingga pembentukan protein, karbohidrat dan pati tidak terhambat, akibatnya pertumbuhan dan produksi tanaman meningkat. Peningkatan bobot kering akar, batang, dan daun menunjukkan transportasi fotosintat ke daerah tersebut. Semakin meningkat bobot kering menunjukkan bahwa proses fotosintesis berjalan dengan baik dan dapat diartikan pertumbuhan berjalandengan baik. Hasil terendah pada pengaruh 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan tersebut tidak mampu menyimpan unsur hara khususnya N dengan baik karena perbandingan sedimen dengan tanah pasir pantai tidak seimbang, sehingga unsur hara yang diserap oleh tanaman tidak mencukupi. Dalam budidaya tanaman sayuran selada unsur nitrogen sangat diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan yang relatif berbeda beda ini dilihat dari kebutuhan tanaman yang sama akan tetapi berbeda dalam ketersediaan unsur hara setiap media tanam. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian medium tanam sedimen waduk gajah mungkur mampu menyimpan nutrisi tanaman pada media lebih banyak. Untuk melihat hasil berat segar tanaman selada dari masing masing perlakuan tersaji dalam Gambar 4 di bawah ini 33

Berat Kering Akar(g) 5 4 3 2 1 0 100%T 100%S 25%T+75%S 50%T+50%S 75%T+25%S Keterangan: Perlakuan T= Tanah Pasir Pantai S= Sedimen Waduk Gajah Mungkur 25%T,75%S,50%T,50%S,25%T dan 75%S= Kombinasi Tanah Pasir Pantai dan Sedimen Gambar 4. Berat kering tajuk (g) Rerata berat kering tajuk menunjukkan perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur memberikan berat kering tajuk paling tinggi sebesar 4.51 gram dan paling rendah pada perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur sebesar 1.06 gram. Perbedaan hasil berat kering tajuk selain dipengaruhi oleh bobot segar tajuk, dipengaruhi juga oleh jumlah daun karena daun merupakan tempat akumulasi hasil fotosintat tanaman. Adanya peningkatan proses fotosintesis akan meningkatkan pula hasil fotosintesis berupa senyawa- senyawa organik yang akan ditranslokasikan ke seluruh organ tanaman dan berpengaruh terhadap berat kering tanaman (Nurdin, 2011). Hasil berat kering merupakan keseimbangan anatara fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis akan meningkatkan berat kering karena pengambilan CO 2 sedangkan respirasi mengakibatkan penurunan berat kering 34

karena pengeluaran C0 2. Apabila respirasi lebih besar dibanding fotosistesis tumbuhan maka akan berkurang berat keringnya dan begitu pula sebaliknya. 3. Berat segar akar Dari Hasil sidik ragam 5% terhadap berat segar akar menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5% disajikan dalam tabel berikut Tabel 5. Berat segar akar 42 Hari Setelah Tanam Perlakuan Berat segar (g) 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai 5.670b 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur 12.363a 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai 75% (7,03Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 7.627ab 50% (4,68Kg) Tanah Pasir pantai 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 13.897a 75% (7,03Kg) Tanah Pasir pantai 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 2.363b Keterangan = Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap kolom, menunjukkan tidak ada beda nyataberdasarkan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5%. Tabel 5 menunjukkan pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur memiliki hasil yang tertinggi akan tetapi tidak beda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur dan pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur dan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai dan Pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah 35

Mungkur tidak beda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai dan Pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir Pantai 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Hasil tertinngi terhadap berat segar akar ditunjukkan pada pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir Pantai + 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur dan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian sedimen Waduk Gajah Mungkur memberikan pengaruh yang berbeda dengan tanpa pemberian sedimen terhadap berat segar akar. Penggunaan sedimen Waduk Gajah Mungkur pada tanaman selada memberikan rerata hasil berat segar akar yang berbeda, sehingga berbeda pula dalam peningkatan pertumbuhan akarnya. Perkembangan yang berbeda ini dimungkinkan karena unsur hara yang tersedia pada semua perlakuan sebagian tidak tercukupi. Perkembangan akar akan baik apabila ditunjang oleh strukur tanah dan kondisi yang baik. Sehingga dalam penyerapan unsur hara akan maksimal. Sedimen Waduk Gajah Mungkur dapat memperbaiki tekstur tanah yang ada pada tanah pasir pantai. Sedimen Waduk Gajah Mungkur mempunyai tekstur tanah lempung yang dapat menyimpan air lebih lama dan tanah pasir pantai memiliki tekstur yang berongga yang tidak dapat menyimpan air dengan baik. Dengan dicampurkannya sedimen ke dalam tanah pasir pantai dapat memperbaiki tektur tanah pasir pantai, dapat membuat perkaran selada lebih merata dan dapat menyimpan unsur hara lebih lama, terutama nitrogen. Kandungan nitrogen yang cukup dapat mempertahankan awal pertumbuhan tanaman, sehingga dapat 36

meningkatkan jumlah akar yang banyak. Apabila jumlah akar pada tanaman dalam jumlah yang banyak akan mendukung pertumbuhan tanaman itu sendiri, karena pada dasarnya akar merupakan salah satu organ tanaman yang digunakan untuk menyimpan air dan biomasa dari tanah yang kemudian akan di distribusikan pada tanaman yang nantinya akan digunakan untuk proses metabolisme pada tanaman itu sendiri. Seperti yang diungkapkan Fahrudin F (2009) bahwa apabila perakaran dengan baik maka pertumbuhan bagian tanaman yang lain akan berkembang baik pula, karena akar dapat menyerap unsur hara yang dibutuhkan tanaman. 4. Panjang akar Hasil sidik ragam 5% terhadap panjang akar menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5% disajikan dalam tabel Tabel 6. Panjang Akar 42 Hari Setelah Tanam Perlakuan Panjang akar (cm) 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai 14.700bc 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur 22.633a 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai 75% (7,03Kg)sedimen Waduk Gajah Mungkur 18.433ab 50% (4,68Kg) Tanah Pasir pantai 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 18.433ab 75% (7,03Kg) Tanah Pasir pantai 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 13.300c Keterangan = Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap kolom, menunjukkan tidak ada beda nyataberdasarkan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5%. Tabel 6 menunjukkan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur memiliki hasil yang paling tinggi akan tetapi tidak berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur dan pengaruh perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir pantai + 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur. 37

Pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai dan pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir pantai + 25% (2,34Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur. Pengaruh perlakuan 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai + 75% (7,03Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur tidak beda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai dan perlakuan 50% (4,68Kg) Tanah Pasir pantai + 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur. Dan pengaruh perlakuan 75% (7,03Kg) Tanah Pasir pantai + 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur tidak beda nyata dengan pengaruh perlakuan 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai. Perlakuan 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur memiliki hasil panjang akar yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Sedimen Waduk Gajah Mungkur memberikan pengaruh berbeda terhadap panjang akar. Karena Jumlah unsur hara dalam air yang dapat diserap tanaman tergantung pada kesempatan untuk mendapatkan air dan unsur hara tersebut dari dalam tanah. Hal ini tergantung pada jumlah perakaran, panjang perakaran, luas permukaan akar dan jumlah unsur hara dan air yang tersedia dalam tanah (Sitompul dan Guritno, 1995: 96-97). Menambahkan sedimen waduk gajah mungkur maka dapat memperbaiki tanah pasir pantai, sehingga ketersediaan unsur hara dan air dalam media tanam terpenuhi. Sifat perakaran tanaman lebih dikendalikan oleh sifat genetis dari tanaman yang bersangkutan, tetapi pula ditentukan oleh sistem perakaran tanaman tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi tanah atau media tumbuh tanaman. Faktor yang 38

mempengaruhi pola penyebaran akar antara lain adalah penghalang mekanis, suhu tanah, ketersediaan air, dan ketersediaan unsur hara (Lakitan, 2000). Penggunaan sedimen waduk gajah mungkur dapat menyimpanair lebih lama. Sehingga dalampeningkatan panjang akar dapat terjadi saat akar tanaman berusaha menjakau ketempat-tempat yang lebih dalam untuk mencari sumber air. Penyerapan air dapat terjadi dengan perpanjangan akar ke tempat baru yang masih banyak air. Panjang akar meningkat bila cekaman air meningkat (Ghidyal dan tomar, 1982). Pada penelitian ini pemberian air atau penyiraman dilakukan dengan volume yang sama akan tetapi panjang akar yang dihasilkan berbeda nyata karena dimungkinkan jangkauan akar untuk mendapatkan sumber air berbeda. 5. Indeks Panen Indeks panen dihitung dengan cara membandingkan berat bagian tanaman yang bernilai ekonomis dengan berat seluruh bagian tanaman kemudian dikonversikan ke satuan %. Adapun hasil sidik ragam terhadap indeks panen tersaji pada tabel dibawah ini Tabel 7. indeks panen 42 Hari Setelah Tanam Perlakuan Indeks Panen (%) 100% (9,375Kg) Tanah Pasir Pantai 72,523a 100% (9,375Kg) Sedimen Waduk Gajah Mungkur 68,813a 25% (2,34Kg) Tanah Pasir Pantai 75% (7,03Kg)sedimen Waduk Gajah Mungkur 69,417a 50% (4,68Kg) Tanah Pasir pantai 50% (4,68Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 70,187a 75% (7,03Kg) Tanah Pasir pantai 25% (2,34Kg) sedimen Waduk Gajah Mungkur 71,843a Keterangan = Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap kolom, menunjukkan tidak ada beda nyataberdasarkan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) 5%. Berdasarkan hasil sidik ragam indeks panen selada pada tabel di atas menunjukkan bahwa semua pengaruh perlakuan memberikan pengaruh yang sama atau tidak beda nyata terhadap indeks panen. Hal tersebut dapat disebabkan 39

karena berat bagian yang dikonsumsi pada sayuran terhadap bagian keseluruhan lebih banyak daripada akarnya. 40