BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, fiksi berasal dari akar kata fingere (Latin) yang berarti berpurapura.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XII

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. ataupun perasaan seseorang dari apa yang dialaminya. Ekspresi kreatif tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB 1 PENDAHULUAN. imajinasi antara pengarang dengan karya sastra. Salah satu bentuk karya sastra yang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

Novel momoye mereka memanggilku karya Eka Hindra dan Koichi Kimura : tinjauan sosiologi sastra BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. tema yang kompleks, suasana cerita yang beragam, dan setting cerita yang

BAB V PENUTUP. dalam novel Lintang Kemukus Dini Hari karya Ahmad Tohari terdapat peran tokoh

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. diabstrakkan dari peristiwa konkret; gambaran mental dari objek atau apapun

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejalan dengan perkembangan masyarakatnya. Hal tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB V. diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Karakter tokoh utama perempuan yang terdapat dalam novel Sebuah Cinta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk karya sastra yang lainnya seperti puisi, cerpen, drama, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. menyentuh jiwa pembaca karena di dalam karya sastra memuat cerita-cerita yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya sastra berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi secara nyata atau hanya berupa pikiran atau ide dari pengarang. Menurut Atar Semi (1993: 8-13) sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Bahasa adalah media pengucapan yang mudah untuk dilentur. Bahasa juga merupakan alat bagi seseorang untuk mengemukakan gagasan, idealisme, serta keinginan-keinginannya kepada orang lain (Monty P. Satiadarma, 2001: 96). Karya sastra tulis meliputi cerkak, cerbung, novel dan sebagainya. Biasanya karya sastra tulis ini dimuat dalam majalah-majalah, seperti Panjebar Semangat, Djaka Lodhang, Mekar Sari, dsb. Salah satu karya sastra tulis yaitu Novel. Novel adalah karya sastra tulis yang berbentuk fiksi. Karya fiksi, yaitu cerita rekaan (cerkan) atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyarankan pada kebenaran sejarah (Abrams dalam Burhan Nurgiyantoro, 2010: 2). Fiksi juga merupakan sebuah cerita, yang terkandung didalamnya tujuan estetik. Betapapun syaratnya pengalaman dan permasalahan kehidupan yang ditawarkan, sebuah karya fiksi haruslah tetap merupakan cerita yang menarik, tetap merupakan bangunan struktur yang koheren, dan tetap mempunyai tujuan estetik (Wellek & Warren, dalam Burhan Nurgiyantoro, 2010: 1

digilib.uns.ac.id 2 3). Jadi, Fiksi adalah cerita rekaan yang tetap mementingkan tujuan estetik pada peristiwa-peristiwa yang berada dalam khayalan. Salah satu karya sastra tulis, yaitu novel Singkar karya Siti Aminah. Novel Singkar karya Siti Aminah adalah novel yang diterbitkan oleh Griya Jawi Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa UNNES Semarang tahun 2008 dan telah sampai pada cetakan kedua pada bulan September tahun 2009. Novel Singkar karya Siti Aminah adalah novel berbahasa Jawa dan mempunyai tebal 134 halaman. Terbitnya novel Singkar karya Siti Aminah adalah bukti nyata dari kerjasama antara Organisasi Pengarang Sastra Jawa (OPSJ) dengan Penerbit Griya Jawi Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa UNNES Semarang. Novel Singkar karya Siti Aminah adalah wujud dari kreasi pengarang, baik sebagai tiruan atau kenyataan sosial. Masalah yang ada dalam novel Singkar karya Siti Aminah adalah masalah yang terjadi dalam lingkungan keluarga, yaitu tentang kawin paksa. Keluarga adalah sumber kepribadian seseorang. Lingkungan keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Orang tua mempunyai peran yang sangat besar terhadap kehidupan anak-anaknya, mulai dari merawat, menafkai, memberikan kasih sayang serta mendidik dengan penuh perhatian dan tanggung jawab. Orang tua akan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Orang tua pada umumnya akan berusaha sekuat tenaga menjadikan anak-anaknya hidup bahagia. Orang tua pada umumnya akan berusaha sebaik-baiknya memberikan apa yang mereka miliki untuk kebahagiaan anak-anaknya (Monty P. Satiadarma, 2001: 121-122). Seorang anak akan mempunyai keluarga sendiri apabila mereka telah menikah. Pemilihan jodoh dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari

digilib.uns.ac.id 3 proses perkenalan atau dapat disebut dengan pacaran. Pacaran dilakukan atas dasar suka sama suka dan rasa cinta diantara keduanya. Cinta merupakan salah satu kebutuhan manusia (Muhammad Al-mighwar, 2006: 179). Cinta dalam perjalanannya dapat tumbuh, berkembang, dan berbuah, namun dapat juga redup dan akhirnya mati. Cinta menyangkut dua pihak. Cinta bukanlah teori, namun lebih memerlukan hati untuk menghayati (Blasius Sudarsono, 2009: 1). Jadi cinta adalah kebutuhan manusia yang menyangkut hati. Cinta sendiri dapat digolongkan dalam menjadi eros, agape dan philia. Cinta Eros adalah cinta seksual, yang didasarkan pada nafsu/ birahi. Di sini, orang lain dipandang hanya sebagai obyek. Cinta Eros merupakan cinta antara laki-laki dan perempuan karena adanya kodrat. Cinta Agape adalah cinta yang tertinggi, yaitu cinta manusia dengan Tuhan. Cinta Agape merupakan cinta yang bersifat religius. Dalam hal ini, cinta merupakan pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya. Cinta Philia merupakan cinta pada ayah/ ibu dan saudarasaudaranya. Cinta Philia berarti pula cinta persahabatan, yang bisa tejadi antara pria dan wanita maupun antar pria dan wanita (Gronen, 1993: 29). Cara lain dalam pemilihan jodoh juga dapat dilakukan dengan bantuan orang tua, yaitu dengan perjodohan atau pilihan orang tua, mungkin jika yang menghendaki pihak orang tua bisa dikatakan kawin paksa. Kawin paksa adalah perkawinan yang diatur oleh kelompok (keluarga, orang tua atau yang menduduki tempat orang tua) (Groenen, 1993: 38). Kawin paksa kebanyakan terjadi tidak berlandaskan cinta, namun lebih mementingkan faktor-faktor lain seperti ekonomi dan pendidikan.

digilib.uns.ac.id 4 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkawinan dari sudut pandang orang Jawa, yaitu mementingkan bibit, bobot, dan bebetnya. Bibit artinya asal usul si anak dan keturunannya. Bobot adalah kualitas dari anak dilihat dari kepribadian serta perbuatannya. Bebet adalah harta benda yang dimiliki oleh anak dan orang tuanya. Seseorang melakukan perkawinan yaitu dengan melihat garis keluarga yang satu memandang yang lainnya kira-kira sama secara sosial atau ekonomis (Monty P. Satiadarma, 2001: 69). Misalnya kawin paksa yang terjadi pada zaman RA Kartini juga didasarkan pada pangkat dan pendidikan. RA Kartini dikawinkan dengan laki-laki pilihan ayahnya, yaitu dengan Raden Adipati Joyoningrat seorang Bupati Rembang. Kawin paksa yang dilakukan RA Kartini juga memberikan manfaat yang besar untuk cita-citanya, yaitu mampu mendirikan sekolah dan memajukan pendidikan pada kaum perempuan. Kawin paksa pada zaman RA Kartini memberikan dampak positif terhadapnya. Kawin paksa lain juga terjadi pada zaman Siti Nurbaya atas dasar ekonomi. Siti Nurbaya harus menikah dengan Datuk Maringgih untuk melunasi hutang ayahnya. Perkawinan antara Siti Nurbaya dengan Datuk Maringgih juga disertai dengan masalah cinta yang mewarnainya. Cinta yang terjadi antara Siti Nurbaya dengan Samsul Bahri. Faktor kekayaan, pekerjaan, kasta, umur atau agama tidak dapat menggantikan cinta, kesemuanya itu bagaimanapun juga tak akan mampu menciptakan ukuran baru yang lebih menyenangkan (Goode, 2004: 76). Masalah kawin paksa yang didasarkan pada ekonomi dan masalah cinta yang mewarnainya juga terjadi dalam novel Singkar karya Siti Aminah, maka dari itu inilah yang menjadi salah satu alasan dilakukan penelitian terhadap novel Singkar karya Siti Aminah.

digilib.uns.ac.id 5 Alasan lain yang menjadi pertimbangan dalam melakukan penelitian terhadap novel Singkar karya Siti Aminah, yaitu pertama novel ini merupakan novel baru yang dikarang oleh pengarang yang masih muda dan masih produktif yaitu Siti Aminah. Alasan yang kedua adalah karena masalah yang disampaikan oleh pengarang adalah masalah kawin paksa dalam dua generasi sekaligus. Kawin paksa di era modern sudah sangat jarang ditemui karena perubahan pandangan yang berbeda antara orang tua dan anak muda. Era modern, dalam pemilihan jodoh lebih mementingkan faktor cinta, dan alasan yang terakhir adalah karena novel Singkar karya Siti Aminah belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan tinjauan sosiologi sastra karena masalah yang tercermin dalam novel Singkar karya Siti Aminah merupakan masalah yang sudah sering terjadi dalam masyarakat, yaitu tentang kawin paksa. Masyarakat adalah bagian dari lingkup sosiologi (Nyoman Kutha Ratna, 2011: 339). Masyarakat dan pengarang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tanpa adanya masyarakat, pengarang tidak bisa membuat suatu karya sastra, karena suatu karya sastra itu adalah cerminan dari masyarakat (Suwardi Endraswara, 2011: 77). Tahap awal sebelum melakukan penelitian secara sosiologi sastra, terlebih dahulu dilakukan pembongkaran struktur novel Singkar karya Siti Aminah dengan menggunkaan teori fiksi dari Robert Stanton yang terdiri dari fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, alur, latar, tema, dan saranasarana sastra yang meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi. Sosiologi sastra diklasifikasikan menjadi 3 komponen, yaitu sosiologi pengarang sebagai penghasil karya sastra yang menyangkut pendidikan, ideologi,

digilib.uns.ac.id 6 status sosial dan sebagainya yang berkaitan dengan pengarang, kedua, yaitu sosiologi karya sastra yang mempermasalahkan karya sastra itu sendiri, dan yang ketiga adalah sosiologi yang berkaitan dengan pembaca atau masyarakat pengaruh sosial karya sastra. Jadi, Sosiologi sastra adalah sebuah pendekatan yang mengandung gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat dari suatu karya sastra. Problem-problem yang terjadi dalam masyarakat ini lebih tepat dilakukan penelitian secara sosiologi sastra. B. Batasan Masalah Penelitian ini akan mendeskripsikan unsur struktural dengan menggunakan teori fiksi dari Robert Stanton yaitu fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, alur, latar, tema, serta sarana-sarana sastra yang meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi, mengungkapkan kondisi sosial masyarakat yang terdapat dalam novel Singkar karya Siti Aminah, dan menemukan gambaran kawin paksa yang ada dalam novel Singkar karya Siti Aminah. Tinjauan yang dapat digunakan dalam karya sastra berbentuk novel, yaitu tinjauan sosiologi sastra, psikologi sastra, kritik sastra, sastra feminis, sastra bandingan, dsb. Novel Singkar karya Siti Aminah juga bisa menggunakan berbagai tinjauan yang diantaranya tinjauan psikologi sastra, kritik sastra, sastra feminis, dan sastra bandingan, namun penelitian ini menggunakan tinjauan sosiologi sastra dari Faruk.

digilib.uns.ac.id 7 C. Perumusan Masalah Perumusan masalah ini berasal dari novel Singkar karya Siti Aminah. Masalah-masalah yang ada dirumuskan sebagai masalah yang akan dibahas secara detail. Perumusan masalah ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan terfokus pada masalah yang akan diteliti, dan tidak meluas pada masalah-masalah diluar penelitian. Perumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah struktur novel Singkar karya Siti Aminah berdasarkan teori fiksi dari Robert Stanton yaitu fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, alur, latar, tema, serta sarana-sarana sastra yang meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi? 2. Bagaimanakah kondisi sosial masyarakat yang terdapat dalam novel Singkar karya Siti Aminah? 3. Bagaimanakah gambaran kawin paksa dalam novel Singkar karya Siti Aminah? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian terhadap novel Singkar karya Siti Aminah dapat diperoleh dari perumusan masalah yang sudah ditulis di atas, maka tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan struktur novel Singkar karya Siti Aminah berdasarkan teori fiksi dari Robert Stanton yaitu fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, alur, latar, tema, serta sarana-sarana sastra yang meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi.

digilib.uns.ac.id 8 2. Mengungkapkan kondisi sosial masyarakat yang terdapat dalam novel Singkar karya Siti Aminah. 3. Menemukan gambaran kawin paksa dalam novel Singkar karya Siti Aminah. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dihasilkan dari analisis masalah yang dilakukan dengan pendekatan struktural dari novel Singkar karya Siti Aminah, yang dilanjutkan dengan analisis dengan pendekatan sosiologi sastra yang ada dalam novel Singkar karya Siti Aminah. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan membawa manfaat secara teoretis yaitu menambah wawasan tentang teori sastra khususnya teori fiksi Robert Stanton dan sosiologi sastra dari Faruk. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat terhadap pembaca terkait dengan kawin paksa beserta akibat-akibatnya, dan dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diperlukan untuk memperoleh gambaran keseluruhan dari penelitian. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

digilib.uns.ac.id 9 BAB I. PENDAHULUAN meliputi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI meliputi pengertian novel, teori struktural Robert Stanton, teori sosiologi sastra serta pengertian perkawinan. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN meliputi bentuk penelitian, sumber data dan data, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV.PEMBAHASAN berisi deskripsi serta analisis data yang meliputi: struktur novel Singkar karya Siti Aminah yang terdiri dari fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, alur, latar, tema, serta sarana-sarana sastra yang meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi, kondisi sosial masyarakat yang terdapat dalam novel Singkar karya Siti Aminah dan gambaran kawin paksa yang terdapat dalam novel Singkar karya Siti Aminah. BAB V. PENUTUP berisi kesimpulan permasalahan yang telah dibahas serta saran-saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN