ANALISA TINGKAT KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KELUARGA BERENCANA

dokumen-dokumen yang mirip
URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim FEBRUARI 24,86 FKB FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA PEMERINTAH. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara FEBRUARI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organisation) expert Committe 1970 :

Grafik 1. Cakupan Laporan JANUARI 45,67 39,75 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER TERHADAP PELAYANAN PRIMA

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim MARET 64,96 57,01 28,49 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara MARET 46,30

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015)

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM ( RADALGRAM ) MARET 2016 PROVINSI ACEH

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Februari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

CAPAIAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA sd. BULAN MEI 2016

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Data s.d Maret P a g e

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Februari 2014)

Idham: Kajian kritis pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan dalam perspektif otonomi..., USU e-repository 2008

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

Realisasi KKP Kota Denpasar sampai dengan Bulan Desember 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

PROFIL DATA KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Program KKB Kota Tegal Tahun 2015

EVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR,

EVALUASI PROGRAM KKBPK KABID ADPIN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Maret 2014)

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012

MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI. REMAJA (PIK KRR ) di UPT BAPERMAS PP, PA dan KB,

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Mei 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Page 1

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Desember 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Januari 2012 Page 1

KURIKULUM ORIENTASI PENCATATAN DAN PELAPORAN BAGI PLKB

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Agustus 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DI PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II BANDARA SOEKARNO-HATTA JAKARTA SKRIPSI

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN (RADALGRAM) DATA sd. SEPTEMBER 2015

ANALISIS & EVALUASI HASIL PELKON & DALLAP. (Data Bulan Mei 2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan

RENCANA KERJA BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB) KECAMATAN PANIMBANG TAHUN 2016

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKAWARNA TAHUN 2010

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN FEBRUARI TAHUN 2017

PROGRAM KB NASIONAL BAGI MHS KKN UNDIP

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SUMATERA SELATAN BULAN JUNI 2008

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK

BAB. I TARGET SASARAN KINERJA PELAKSANAAN KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN. tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN (2008)

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan September 2014)

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM S/D BULAN FEBRUARI 2012 PERWAKILAN BKKBN PROV. KALTIM SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat yang menyebabkan. kepadatan penduduk (Hatta, 2012). Permasalahan lain yang dihadapi

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

PENDAHULUAN. I. Pelayanan Kontrasepsi. Bersumber dari Rek.Kab.F/II/KB/08 berisi tentang ulasan yang membahas 2 (dua) bagian pembahasan yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SUMATERA SELATAN BULAN APRIL 2009

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN MARET TAHUN 2017

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN JUNI TAHUN 2017

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN JULI TAHUN 2017

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN MEI TAHUN 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berjudul Metode Penelitian Sosial yang mendefinisikan metode deskriptif sebagai

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. 248,8 juta jiwa dengan pertambahan penduduk 1,49%. Lajunya tingkat

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI METODE OPERATIF PRIA ( MOP ) DI KLINIK PKBI KOTA SEMARANG TAHUN 2010

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM S/D BULAN JANUARI 2012 PERWAKILAN BKKBN PROV. KALTIM SAMARINDA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Desember 2014)

Siti Amallia 1, Rahmalia Afriyani 2, Yuni Permata Sari 3 1,2,3 STIK Siti Khadijah Palembang.

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

Transkripsi:

ANALISA TINGKAT KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KELUARGA BERENCANA Desiyani Nathalia Yaku Ndanga Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, UniversitasTribhuwanaTunggadewi Email. desianindanga@gmail.com Abstract: The government try to give the solution, so that the human resourcing will increase. One of the solution is through Family Planning Program. There are many problems faced by the government in applying that. This research purposed to analyze and describe the implementation process of human resourcing over family planning program, also to know the problems which are faced by. It means in Batu city. Basically, the research method is a scientifical way in getting the data in the exact aim and usage. In this research, the writer use the qualitative descriptive method. The data source through primary data as the main data,. They come from interview and observation and the secondary data come from the related archeves and documents. The data collecting was one by doing observation, interviewing and documentation. The sampling technique used purposive sampling and the validation data exam used triangulation technique and source. The result of the research is good. It could be seen on the participation level and the social consideration in following the family planning program increase significantly. Also the separative technique then the usage of contraception tool has been done and appropriate to the comfortness level for each users. Although, there are still many problems, such as the lackness of the guard for handling in the field area and the minimum of operational fee for PPKBD sub division. Key word: The success, Social Resourcing, Family Planning Program. Abstrak: Pemerintah berusaha memberikan solusi agar pemberdayaan masyarakat bisa meningkat, salah satunya melalui program keluarga berencana. Namun demikian disisi lain banyak kendala yang dihadapi oleh pemerintah dalam pelaksanaan program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses implementasi pemberdayaan masyarakat melalui program keluarga berencana serta untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program keluarga berencana kota batu. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh peneliti yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh melalui data primeryang merupakan data utama yang didapat melalui wawancara dan observasi berperan serta dan data sekunder yang merupakan data tambahan yang diperoleh dari arsip dan dokumen-dokumen terkait, teknik pemgumpulan data dilakukan melalui observasi wawancara dan dokumentasi, dengan teknik sampling menggunakan purposive sampling dan uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.hasil penelitian pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat sudah baik, hal itu terlihat dari tingkat partisispasi dan kesadaran masyarakat untuk ber-kb sudah cukup tinggi dan teknik pemilihan serta penggunaan alat kontrasepsi dilakukan sesuai tingkat kenyamanan masing-masing pengguna, dan adanya program baru yang diluncurkan yang dikenal dengan program tribina yang diharapkan capaiannya dapat membantu jalannya program Kb meskipun terdapat beberapa kendala seperti masih kurangnya jumlah petugas lapangan keluarga berencana dan minimnya biaya operasional bagi sub-ppkbd. Kata kunci: Keberhasilan, Pemberdayaan Masyarakat, Program Keluarga Berencana. PENDAHULUAN Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan pembangunan secara bertahap dan berkesinambungan yang jelas tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tentunya bertujuan agar dengan adanya pembangunan masyarakat benar-benar merasakan hasil dari pembangunan tersebut, atau 206

dengan kata lain masyarakat dapat diberdayakan dengan adanya pembangunan tersebut. Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat yang diterjunkan oleh pemerintah adalah melalui Program Keluarga Berencana, sesuai dengan ketentuan UU No. 52 Tahun 2009. Dan disisi lain program keluarga berencana juga merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk, karena ledakan jumlah penduduk merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia dewasa ini dan masa mendatang. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali berpotensi memperlambat pencapaian layanan yang layak dibidang kesehatan dan pendidikan, serta ketahanan pangan yang menjadi target agenda pembangunan pasca 2015. Pemerintah berusaha memberikan solusi agar pemberdayaan masyarakat bisa meningkat, salah satunya melalui program Keluarga Berencana. Namun demikian disisi lain, banyak kendala yang dihadapi oleh pemerintah dalam pelaksanaan program tersebut. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah selaku penyelenggara program yang disebabkan oleh kurangnya jumlah petugas lapangan keluarga berencana juga masih menjadi permasalahan saat ini. Menurut Edi Suharto, 2014:79, "Tahap implementasi program intinya menunjuk pada perubahan proses perencanaan pada tingkat abstraksi yang lebih rendah". Penerapan kebijakan atau pemberian layanan merupakan tujuan, sedangkan operasi atau kegiatan-kegiatan untuk mencapainya adalah alat pencapaian tujuan. Pemberdayaan adalah "sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya". (Parsons, et.al.,) dalam Edi Suharto (2014:58). Program keluarga berencana merupakan suatu upaya untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang, mengatur jarak kelahiran anak, jarak dan usia melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, (UU No 52 Tahun 2009 Pasal 20). METODE PENELITIAN Berdasarkan metode analisisnya peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kota Batu dan secara khusus mengambil data di Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Batu. penelitian ini di laksanakan pada tanggal 18 januari 2016 sampai pada tanggal 18 februari 2016. Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, dibantu dengan panduan wawancara (interview guide), dan catatan lapangan (field note). Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Pada tahap penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan verification atau penerikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan/kredibilitas data peneliti menggunakan metode triangulasi yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Program keluarga berencana yang merupakan upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas penduduk dengan pemberian layanan yang layak di bidang kesehatan, serta juga sebagai salah satu bentuk untuk menekan angka pertumbuhan penduduk tentunya merupakan sebuah proses yang panjang dan memerlukan kerjasama yang baik dari berbagai pihak sehingga dalam pelaksanaannya program keluarga berencana dapat berjalan maksimal dan masyarakat benar-benar dapat diberdayakan melalui program keluarga berencana. Sesuai dengan visi dan misinya program keluarga berencana sangat menekankan pada pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga, karena pada dasarnya keluarga adalah 207

salah satu dari kelima matra kependudukan yang tentunya sangat mempengaruhi perwujudan penduduk yang berkualitas. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui prograam keluarga berencana perlu terus ditingkatkan. Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program keluarga berencana Wawancara yang dilakukan peneliti dengan para informan di kantor BPMPKB kota Batu mengenai partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program keluarga berencana di kota Batu, bahwa partisipasi masyarakat dalam mengikuti program Keluarga Berencana sudah cukup baik, itu di dukung dengan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat dan pemahaman masyarakat akan pentingnya tujuan dari program Keluarga Berencana itu sendiri yang dimana program KB tidak hanya menekankan pada pentingnya menjaga hak-hak reproduksi setiap orang, tetapi juga bagaimana masyarakat dapat membantu atau bekerjasama dengan pemerintah untuk dapat mewujudkan tujuan dari pembangunan dalam hal pemberian layanan yang layak di bidang kesehatan dan menekan laju pertumbuhan penduduk. Sehingga dengan demikian upaya pemberdayaan masyarakat benar-benar dapat tercapai secara maksimal. Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam program KB itu di lakukan melalui dua jalur, ada jalur pemerintah, dan ada juga yang melalui jalur swasta atau yang disebut jalur mandiri. Selain itu juga, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program keluarga berencana, maka pemerintah juga secara khususnya BPMPKB meluncurkan sebuah program baru, yang dimana program ini diharpakan mampu untuk mencapai target terwujudnya program keluarga berencana. Adapun program baru yang dimaksudkan yaitu yang disebut dengan program Ketahanan Keluarga atau yang lebih sering dikenal dengan program Tribina. Progam tribina ini terbagi atas tiga bagian yaitu : 1) BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia). 2) UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera). 3) PIKR (Pusat Informasi Konseling Remaja). Adapun tujuan atau inti dari program tribina ini yaitu untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, serta peningkatan ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga. Teknik pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi Dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana tentu tidak terlepas dari bagaimana masyarakat mampu memilih dan menggunakan alat kontrasepsi dengan baik dan sesuai prosedur. Adapun metode kontrasepsi itu di klasifikasikan menjadi dua bagian yaitu metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yaitu: IUD, MOW, MOP, dan Implan, sedangkan untuk metode kontrasepsi jangka pendek yaitu: Pil, Suntik, dan Kondom. Menurut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dan dari data sekunder yang diberikan, kebanyakan masyarakat memilih alat kontrasepsi itu sesuai dengan pilihan masyarakat sendiri dan tingkat kenyamanan yang mereka rasakan. Meskipun sebenarnya menurut hasil wawancara peneliti di lapangan setiap alat kontrasepsi itu memiliki efek sampingnya masing-masing, baik yang hormonal maupun non-hormonal. 208

Kendala Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Petugas lapangan keluarga berencana Pelaksanaan proram Keluarga Berencana tentunya tidak terlepas dari ketersediaan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) yang dimana mereka sebagai pemberi layanan dan juga sebagai fasilitator dalam pelaksanaan program di masyarakat tentunya menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Karena untuk mengukur berhasil atau tidaknya pelaksanaan program di lapangan, tentunya tergantung pada bagaimana ketersedian dan peran aktif dari PLKB yang ada untuk memberi sosialisasi/penyuluhan serta pemahan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat memahami dan menerima tujuan dari program KB itu sendiri. Dan sesuai dengan data yang diterima oleh peneliti di lapangan menunjukan bahwa jumlah petugas lapangan keluarga berncana (PLKB) kota Batu memang masih kurang. Di kota Batu hanya tersedia 10 orang PLKB, yang mestinya jumlah normalnya 24 PLKB sesuai dengan jumlah kel/desa yang ada di kota Batu. Namun kekurangan tersebut dapat di bantu dengan adanya PPKBD dan Sub PPKBD yang ada di setiap kel/desa. Masyarakat Dalam upaya pelaksanaan program keluarga berencana, tentu target utamanya adalah masyarakat. Karena masyarakat merupakan target atau sasaran dari program tersebut, maka menjadi sangat penting untuk melihat keterlibatan atau keikutsertaan masyarakat dalam program keluarga berencana ini. Serta bagaimana masyarakat ini mampu mengetahui dan sadar akan hak-hak reproduksinya dan berperilaku positif dalam kesehatan reproduksi, sehingga dapat berpartisipasi dalam program KB. Sesuai hasil wawancara dan data yang peneliti terima di lapangan menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat PUS telah berpartisipasi aktif dalam program KB, baik melalui safari KB maupun melalui jalur mandiri. Namun demikian masih ada juga masyarakat PUS yang belum berpartisipasi dalam program KB. Ketidak ikutsertaan masyarakat PUS dalam program KB itu disebabkan oleh berbagai alasan di antaranya karena berada dalam keadaan hamil, ingin anak segera, ingin anak ditunda tapi tidak ingin ikut KB dan tidak ingin anak lagi. Hal ini yang kemudian masih menjadi tugas bagi pemerintah, khususnya petugas Keluarga Berencana seperti yang disampaikan oleh kepala Bidang Keluarga Berencana kota Batu pada saat ditemui tanggal 04 februari 2016 untuk bagaimana mendorong masyarakat yang belum berpartisipasi dalam program ini kemudian dapat ikut serta dalam program KB, atau dengan kata lain dapat mengurangi tingginya angka unmetneed. KESIMPULAN Dalam proses pelaksanaan program keluarga berencana menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam mengikuti program Keluarga Berencana sudah cukup baik, itu di dukung dengan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat dan pemahaman masyarakat akan pentingnya tujuan dari program Keluarga Berencana itu sendiri yang dimana program KB tidak hanya menekankan pada pentingnya menjaga hak-hak reproduksi setiap orang, tetapi juga bagaimana masyarakat dapat membantu atau bekerjasama dengan pemerintah untuk dapat mewujudkan tujuan dari pembangunan dalam hal pemberian layanan yang layak di bidang kesehatan dan menekan laju pertumbuhan penduduk. Dalam proses pelaksanan program keluarga berencana, kebanyakan masyarakat memilih alat kontrasepsi itu sesuai dengan pilihan masyarakat sendiri dan tingkat kenyamanan yang mereka rasakan. Meskipun sebenarnya menurut hasil wawancara peneliti di lapangan setiap alat kontrasepsi itu memiliki efek sampingnya masing-masing, baik yang hormonal maupun non-hormonal. Kendala dalam proses pelaksanaan program keluarga berencana yaitu bahwa di kota Batu hanya tersedia 10 orang PLKB, yang mestinya jumlah normalnya 24 PLKB sesuai dengan jumlah kel/desa yang ada di 209

kota Batu. Namun kekurangan tersebut dapat di bantu dengan adanya PPKBD dan Sub PPKBD yang ada di setiap kel/desa. Dan kendala lain yaitu masih ada juga masyarakat PUS yang belum berpartisipasi dalam program KB, hal ini yang kemudian masih menjadi tugas bagi pemerintah, khususnya petugas Keluarga Berencana untuk bagaimana mendorong masyarakat yang belum berpartisipasi dalam program ini kemudian dapat ikut serta dalam program KB, atau dengan kata lain dapat mengurangi tingginya angka unmetneed. DAFTAR PUSTAKA Moleong. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Penerbit PTRemaja Rosdakarya. Bandung. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung. Suharto, Edi. 2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial. Penerpit PT Refika Aditama. Bandung. Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan pembangunan Keluarga 210