PENGALAMAN KOTA MEDAN DAL AM DAN BADAN USAHA (KPBU) Pemerintah Kota Medan

dokumen-dokumen yang mirip
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

PELUANG INVESTASI PENGEMBANGAN RSUD DR. PIRNGADI

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

, No.2063 melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dan Menteri Keuangan menyediakan Dukunga

MEKANISME PELAKSANAAN PROYEK KPBU OLEH PEMERINTAH DAERAH

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Mengapa KPBU?

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBAHASAN KERANGKA PANDUAN UMUM PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU) DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

PELUANG INVESTASI PEMBANGUNAN LRT DAN BRT

1. Kerangka Peraturan Perundangan 2. Dasar Hukum 3. Uji Publik Rencana Kerjasama KPBU Di BPTJ 2018

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

2015, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Ta

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TATA CARA KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM

Implementasi Perpres 67/2005 di Daerah

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA DALAM MENDUKUNG INDONESIA BEBAS SAMPAH MEKANISME DAN LINGKUP PENGADAAN

PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR [*] TAHUN 2015 TENTANG

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah

FAQ. bahasa indonesia

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

PERATURANPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

Memperbesar Pintu Masuk Partisipasi Swasta Dalam Penyedian Infrastruktur Sosial

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

KPBU sebagai Skema Pengadaan Infrastruktur Yang Akuntabel, Transparan dan Kompetitif

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PERSAMPAHAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Direktorat Bina Investasi Infrastruktur Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat 2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYIAPAN DOKUMEN PROYEK INVESTASI PENYELENGGARAAN MONOREL DI PULAU BATAM

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 of 9 21/12/ :39

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tam

2012, No

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KILANG MINYAK DI DALAM NEGERI

GLOSARIUM KPBU DAFTAR ISTILAH-ISTILAH DALAM SKEMA KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur PLTSa RAWA KUCING

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PELABUHAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 46 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah d

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESlA SALIN AN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PAPARAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12 / PRT / M / 2010 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENGUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER.12/MEN/2010 TENTANG MINAPOLITAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

Proyek KPBU TPPAS Regional Legok Nangka Provinsi Jawa Barat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MEMUTUSKAN :

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR: TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Investasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. Permasalahan yang Dihadapi

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 17

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Dalam menyusun RPJMD Kabupaten Karawang tahun ,

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

Transkripsi:

PENGALAMAN KOTA MEDAN DAL AM PEL AKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) Pemerintah Kota Medan 1

SISTEMATIKA PAPARAN 1 PENDAHULUAN 2 3 KONSEP KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PELAKSANAAN KPBU DI KOTA MEDAN 4 PENUTUP 2

PENDAHULUAN 3

GEOGRAFIS Luas wilayah ± 265,10 km 2 (3,6% of total luas provinsi) Berbatasan langsung dengan Selat Malaka di sisi Utara, dan Kabupaten Deli Serdang pada sisi barat, timur, dan selatan Dibelah oleh tiga sungai besar (Deli, Belawan, dan Percut) dan beberapa anak sungai KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk ± 2,9 juta jiwa ditambah ± 500.000 komuter dari daerah sekitar; Rata rata laju Pertumbuhan Penduduk 0,97% Sekitar 70% penduduk merupakan kelompok usia produktif; Kota Medan merupakan kota multi etnis EKONOMI PDRB : Rp 184 Trilyun Rerata laju Pertumbuhan Ekonomi : 6% PDRB per kapita : Rp. 82,76 Juta Perekonomian kota bertumpu pada sektor teriser (71%) Kontribusi bagi perekonomian Propinsi Sumatera Utara ± 22% KEDUDUKAN DAN FUNGSI KOTA MEDAN Sebagai pusat pemerintahan daerah. Sebagai pusat pelayanan kebutuhan sosial dan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, keuangan, dan jasa secara regional maupun internasional. Sebagai pintu gerbang Regional / Internasional / Kepariwisataan untuk kawasan Indonesia bagian barat ( kawasan strategis nasional Mebidangro). Sebagai dinamisator dan lokomotif pertumbuhan ekonomi regional/nasional Dengan jumlah penduduk yang relatif besar dan terus meningkat, serta kedudukan dan fungsi yang strategis, Kota Medan harus mampu menyediakan infrastruktur perkotaan yang handal dengan tetap memperhatikan keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan guna meningkatkan daya saing kota dan melayani kebutuhan aktifitas sosial ekonomi yang terus berkembang secara dinamis dan berkelanjutan. 4

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KOTA MEDAN VISI RPJPD 2006-2025: KOTA MEDAN YANG MAJU, SEJAHTERA, RELIGIUS DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MISI: 1. Mewujudkan perekonomian kota yang tangguh dan dinamis; 2. Mewujudkan masyarakat kota yang berilmu pengetahuan dan menguasai teknologi, beriman dan bertaqwa serta mandiri; 3. MEWUJUDKAN PRASARANA DAN SARANA KOTA YANG MODERN, HANDAL, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN; 4. MEWUJUDKAN KOTA YANG AMAN, NYAMAN DAN RELIGIUS MELALUI PEMBANGUNAN KOTA YANG BERKEADILAN VISI RPJMD 2016-2021 MENJADI KOTA MASA DEPAN YANG MULTIKULTURAL, BERDAYA SAING, HUMANIS, SEJAHTERA, DAN RELIGIUS MISI: 1. Menumbuhkembangkan stabilitas, kemitraan, partisipasi dan kebersamaan dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan kota; 2. Menumbuhkembangkan harmonisasi, kerukunan, solidaritas, persatuan dan kesatuan serta keutuhan sosial, berdasarkan kebudayaan daerah dan identitas lokal multikulturalisme; 3. Meningkatkan efisiensi melalui deregulasi dan debirokratisasi sekaligus penciptaan iklim investasi yang semakin kondusif termasuk pengembangan kreatifitas dan inovasi daerah guna meningkatkan kemampuan kompetitif serta komparatif daerah; 4. MENYELENGGARAKAN TATA RUANG KOTA YANG KONSISTEN SERTA DIDUKUNG OLEH KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR DAN UTILITAS KOTA YANG SEMAKIN MODERN DAN BERKELANJUTAN MENINGKATKAN KUALITAS MASYARAKAT KOTA 5. Mendorong peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat melalui peningkatan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat secara merata dan berkeadilan 6. Mengembangkan kepribadian masyarakat kota berdasarkan etika dan moralitas keberagaman agama dalam bingkai kebhinekaan VISI RTRW 2011-2031: TERCIPTANYA WILAYAH KOTA MEDAN YANG AMAN, NYAMAN, PRODUKTIF DAN BERKELANJUTAN SERTA MEMPUNYAI DAYA SAING DAN DAYA TARIK SEBAGAI DAERAH TUJUAN INVESTASI TUJUAN 1. MEWUJUDKAN RUANG YANG AMAN, NYAMAN, PRODUKTIF DAN BERKELANJUTAN SERTA MEMPUNYAI DAYA SAING DAN DAYA TARIK SEBAGAI DAERAH TUJUAN INVESTASI; 2. MEMANFAATKAN RUANG DARATAN, LAUTAN DAN UDARA UNTUK AKTIFITAS PEMBANGUNAN KOTA BERBASIS EKONOMI DI SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA, PARIWISATA, SERTA INDUSTRI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN 5

LATAR BELAKANG PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN MELALUI POLA KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) 1. Percepatan pembangunan wilayah Kota Medan untuk mewujudkan kawasan perkotaan metropolitan yang handal, berdaya saing, modern, dan nyaman 2. Kebutuhan Infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien, tepat sasaran, dan tepat waktu di Kota Medan; 3. Keterbatasan anggaran pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perkotaan; 4. Optimalisasi pemanfaatan aset guna mendukung percepatan pembangunan infrastruktur perkotaan; 5. Optimalisasi peran serta badan usaha dalam penyediaan infrastruktur 6. Transfer risiko yang tepat 7. Mendapatkan inovasi, alih teknologi & skill, dan efisiensi ekonomi 8. Kondisi perekonomian dan keuangan Kota Medan yang semakin baik pada masa yang akan datang. KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA 6

KONSEP KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR 7

KONSEP DASAR KPBU KPBU adalah kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak. Perpres 38/2015 Memiliki aset dan kewenangan Kewajiban Pelayanan Publik Pemerintah Kontrak Badan Usaha Memiliki keahlian, dan finansial Berorientasi pada keuntungan Memberikan spesifikasi keluaran pelayanan terbaik Alokasi risiko yang tepat Keuntungan yang layak 8

REGULASI TERKAIT KPBU Peraturan Presiden RI No. 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam Penyediaan Infrastruktur Peraturan Presiden RI No. 75 Tahun 2014 Tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas Peraturan Menteri Keuangan No. 129 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 265/ PMK.08/2015 Tentang Fasilitas Dalam Rangka Penyiapan dan Pelaksanaan Transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 96 tahun 2016 tentang Pembayaran Ketersediaan Layanan Dalam Rangka Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Peraturan Menteri Keuangan No. 190 Tahun 2015 Tentang Pembayaran Ketersediaan Layanan Dalam Rangka Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur 9

REGULASI TERKAIT KPBU Peraturan Menteri PPN/ Bappenas No. 4 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Peraturan Menteri Keuangan No. 143 Tahun 2013 Tentang Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Peraturan Menteri Keuangan No. 170 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 143/PMK.011/2013 Tentang Panduan Pemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Peraturan Presiden RI No. 78 Tahun 2010 Tentang Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur Peraturan Menteri Keuangan No. 223 Tahun 2012 Tentang Pemberian Dukungan Kelayakan Atas Sebagian Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur 10

MANFAAT KPBU Pemanfaatan anggaran yang lebih maksimal Percepatan pembangunan Transfer risiko yang tepat Mendapatkan inovasi, alih teknologi & skill, dan efisiensi ekonomi Peningkatan Pelayanan Publik dan Manfaat Ekonomi 11

KETERBATASAN KPBU 1 Tidak sesuai untuk semua proyek Perlu dilihat nilai manfaat jika skema ini diterapkan 2 3 Kompleksitas dan biaya transaksi besar Kapasitas sektor swasta Risiko proyek mempengaruhi biaya transaksi Perusahaan swasta yang memiliki kapasitas mungkin terbatas 4 Sensitivitas sosial dan politik Prinsip pengguna membayar paling sensitif 5 Fleksibilitas terbatas Pelayanan tambahan di luar kontrak perlu dinegosiasikan 6 Tidak mudah untuk melakukan perubahan lingkup Negosiasi amandemen kontrak diperlukan 12

TAHAPAN PROYEK KPBU 13

PELAKSANAAN KPBU DI KOTA MEDAN 14

KPBU KOTA MEDAN KPBU TRANSPORTASI KOTA MEDAN KPBU PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT PRINGADI 15

PERAN PARA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PELAKSANAAN KPBU KOTA MEDAN WALIKOTA SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB PROYEK KERJASAMA (PJPK) PT. PENJAMIN INFRASTRUKTUR INDONESIA SELAKU PEMBERIAN JAMINAN PEMERINTAH KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BAPPENAS RI SELAKU PEMBERI FASILITAS PENYUSUNAN PRA STUDI KELAYAKAN AWAL (OUTLINE BUSINESS CASE) DALAM TAHAPAN PERENCANAAN; KEMENTERIAN SEKTORAL SELAKU PEMBERI FASILITAS DUKUNGAN PEMERINTAH; KEMENTERIAN KEUANGAN RI SELAKU PEMBERI FASILITAS PROJECT DEVELOPMENT FACILITY DALAM TAHAPAN PENYIAPAN DAN TRANSAKSI; KPBU Transportasi Kota Medan PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Konsultan/ Penasehat Finansial dan Legal 16

TUJUAN PROYEK KPBU KOTA MEDAN KPBU KOTA MEDAN KPBU TRANSPORTASI KOTA MEDAN Menyedian Sistem Angkuntan Umum Massal yang nyaman handal, dan terpadu guna meningkatkan aksesibilitas dan konektifitas dengan mempertimbangkan aspek teknis, keuangan, ekonomi dan lingkungan KPBU PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT PRINGADI Membangun "New Wing" untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien termasuk pasien umum, dengan menyediakan pelayanan medis canggih, kenyamanan dan kemudahan dibandingkan dengan layanan yang sekarang ada. Renovasi fasilitas rumah sakit (gedung eksisiting) yang ada untuk "mengintegrasikan" dengan New Wing dengan cara meningkatkan efisiensi dan kapasitas dalam melayani pasien termasuk pasien BPJS. Memperkuat kapasitas operasional rumah sakit dengan membawa masuk keahlian swasta di bidang-bidang seperti manajemen fasilitas dan peralatan medis, maupun pengadaan/pemeliharaan 17

LINGKUP KERJASAMA Desain Pembangunan Pembelian Pemeliharaan Pengoperasian Gedung Alat Kesehatan Badan Usaha Pelaksana (BUP) Rumah Sakit Pringadi TRANSPORTASI KOTA MEDAN PENGEMBANGAN RS. PRINGADI 18

TAHAPAN KPBU KOTA MEDAN Output: Outline Business Case (OBC)/ Pra Studi Kelayakan Output: Final Business Case (FBC)/ Studi Kelayakan KPBU PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT PRINGADI KPBU TRANSPORTASI KOTA MEDAN 19

PROSES PELAKSANAAN KPBU TRANSPORTASI KOTA MEDAN Pengusulan Studi Kelayakan Pembangunan Monorail Kota Medan (2014) Usulan Pembangunan Sistem Angkutan Umum Massal Cepat Berbasis Rel kepada Bappenas (2016) Permohonan Fasilitasi Bantuan Teknis Penyiapan Studi Pembangunan LRT di Kota Medan kepada BAPPENAS (2016) Usulan Pembangunan LRT Kota Medan/ Mebidang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (2016) Perencanaan Penyusunan Outline Business Case (OBC)/ Pra Studi Kelayakan Awal Proyek KPBU LRT Kota Medan yang terintegrasi dengan BRT (Bus Rapid Transit) Studi BRT Kota Medan oleh ITDP Konsultasi Publik Penjajakan Awal Minat Pasar (Pre Market Sounding) Penyiapan Persetujuan Pemberian Project Development Facility (PDF) oleh Kemenkeu Kesepakatan Induk antara Pemerintah Kota Medan dengan Kementerian Keuangan RI tentang Penyediaan fasilitas penyiapan proyek dan pendampingan transaksi Perjanjian antara Pemerintah Kota Medan dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur tentang Penyediaan Fasilitas Penyiapan Proyek dan Pendampingan Transaksi Penetapan Tim Koordinasi Penetapan Tim KPBU Penyiapan kajian akhir prastudi kelayakan beserta kajian dan/atau dokumen pendukung; Penyusunan dokumen AMDAL; Penyusunan dokumen pendukung pelaksanaan proyek; Penyusunan rancangan dokumen pengadaan; Pendampingan pelaksanaan evaluasi prakualifikasi dan pelaksanaan lelang; Pendampingan PJPK sehubungan dengan upaya mendapatkan dukungan kelayakan; Pendampingan PJPK sehubungan dengan upaya mendapatkan penjaminan infrastruktur; Pendampingan PJPK dalam penandatanganan Perjanjian KPBU; Pendampingan PJPK dalam penandatanganan Perjanjian Regres; dan Pendampingan PJPK dalam Perolehan Pembiayaan (financial close). 20

PROSES PELAKSANAAN KPBU PENGEMBANGAN RS. PRINGADI KOTA MEDAN Pengusulan Studi Kelayakan Pembangunan Gedung VIP RSUD Dr. Pringadi Kota Medan (2011) Usulan Pengembangan RS Pringadi melalui konsep KPBU ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (2015) Penyampaian Surat Minat ke Kementerian Keuangan (2015) MoU antara Pemerintah Kota Medan dengan Kementerian Keuangan terkait Penyusunan Outline Business Case (OBC) Perencanaan Penyusunan OBC Suplementary Study oleh JICA KPPIP Support Facility (SF) Review Outline Business Case (OBC) oleh Pemko Medan Finalisasi OBC oleh JICA KPPIP SF (2017) Konsultasi Publik (2017) 21

DESKRIPSI SINGKAT INVESTASI PROYEK KPBU KOTA MEDAN KPBU KOTA MEDAN KPBU TRANSPORTASI (LRT + BRT) KOTA MEDAN Nilai investasi sebesar Rp. 6,44 trilyun, dengan rincian pembangunan LRT diperkirakan mencapai sebesar Rp. 6,018 trilyun dan BRT sebesar Rp. 0,425 trilyun; Panjang rute LRT : 22,74 km dengan 23 stasiun, dan BRT : 13,4 km dengan 32 halte sistem direct service Alternatif rencana skema pengembalian investasi akan dilakukan melalui model pembayaran pengguna (user charge) melalui hasil penjualan tiket dengan asumsi tarif penumpang untuk BRT sebesar Rp. 5.000,- dan LRT sebesar Rp. 10.000,-; Kontrak layanan dengan Badan Usaha Pelaksana dengan masa konsesi yang layak diberikan sepanjang 35 tahun; Kemampuan menghasilkan (NPV Revenue) sebesar 93% dibanding dengan Total Capex+Opex; dukungan kelayakan investasi sebesar 7% Selain itu untuk menarik minat investor, maka pembangunan LRT Kota Medan ini dapat juga menawarkan pembangunan dan pengelolaan Transit Oriented Development (TOD) di beberapa lokasi potensial yang dilewati oleh jalur LRT KPBU PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT PRINGADI Total nilai investasi sebesar Rp. 546 milyar, dengan rincian biaya pembangunan New Wing sebesar Rp. 366 milyar dan biaya peralatan medis sebesar Rp. 180 miliar Periode proyek : 10 tahun Luas pembangunan gedung baru sebesar 22.300 m2 dengan jumlah tambahan 105 bed dan renovasi kamar lama ± 95 bed Skema pengembalian melalui pola Ketersedian Pembayaran (Availabiliy Payment) dengan besaran ± Rp. 60 milyar dengan asumsi dukungan kelayakan finansial dari Pemerintah sebesar 30% dari nilai investasi Nilai Value for Money sebesar Rp. 101,3 milyar atau 16,6% 22

PENUTUP 23

FAKTOR FAKTOR KUNCI PENERAPAN KPBU Komitmen Pemerintah Kota Medan untuk menyelesaikan setiap tahapan dan proses pelaksanaan KPBU Dukungan segenap jajaran dan tingkatan pemerintahan untuk secara bersama sama mewujudkan keberhasilan KPBU; Koordinasi dan komunikasi yang intens dan efektif dengan pihak kementerian (Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian teknis); Kebijakan dan regulasi yang memadai dan mendukung pelaksanaan KPBU (RPJPD, RPJMD, RTRW, dsb); Kondisi dan potensi perekonomian dan keuangan Kota Medan yang semakin baik pada masa yang akan datang; 24

25