BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Inflammatory bowel disease (IBD) merupakan penyakit idiopatik, yang diperkirakan melibatkan reaksi imun dalam tubuh terhadap saluran pencernaan. Dua tipe mayor daripada penyakit ini adalah kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Gejala klinik dari kolitis ulseratif dan penyakit Crohn seringkali tidak dapat dibedakan dan bervariasi. Penyakit biasanya muncul dengan serangan intermiten, diare, demam, nyeri perut, dan penurunan berat badan (Kasper et al., 2005). IBD merupakan penyakit yang penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun diduga terkait usia, jenis kelamin, ras, dan lingkungan/merokok dan tidak merokok (Kappelman et al., 2007). Efek merokok berbeda pada kolitis ulseratif dan penyakit crohn. Risiko dari kolitis ulseratif pada perokok adalah 40% dibandingkan non-perokok. Sebagai tambahan, mantan perokok memiliki risiko 1.7 kali lipat lebih tinggi untuk terkena kolitis 1
2 ulseratif dibandingkan mereka yang belum pernah merokok (Hanauer, 2006). IBD merupakan penyakit keturunan. Jika pasien memilki IBD, risiko seumur hidup pada turunan pertama adalah 10%. Jika kedua orang tua memiliki IBD, setiap anak memiliki kemungkinan 36% terkena (Friedman, 2011). Kedua tipe IBD ini paling sering didiagnosa pada orang-orang berusia dewasa muda. Insiden paling tinggi dan mencapai puncaknya pada usia 15-40 tahun, kemudian baru yang berusia 55-65 tahun. Namun, pada anak-anak di bawah 5 tahun maupun pada orang usia lanjut terkadang dapat ditemukan kasusnya. Dari semua pasien IBD, 10%-nya berusia kurang dari 18 tahun (Rowe et al., 2011). Rasio pria dan wanita untuk kolitis ulcerative adalah 1:1 dan untuk penyakit crohn adalah 1.1 1.8:1 (Hanauer, 2006). Berdasarkan statistik internasional, insiden IBD sekitar 2.2-14.3 kasus per 100000 orang per tahun untuk kolitis ulseratif dan 3.1-14.6 kasus per 100000 orang per tahun untuk penyakit Crohn. Rata rata, insiden IBD 10 kasus per 100000 orang tiap tahunnya (Rowe et al., 2011).
3 Di Indonesia insidensi tahunan sebanyak 8 kasus dari 912.088 populasi, 0.88 per 100.000 orang terkena IBD, 0.33 per 100.000 orang terkena penyakit crohn, 0.55 per 100.000 orang terkena kolitis ulseratif (Simadibrata, 2013). IBD adalah salah satu penyebab diare kronis tipe inflamasi ditandai dengan adanya demam, nyeri perut, feses yang berdarah dan berisi leukosit serta lesi inflamasi pada biopsi mukosa intestinal (David et al., 1996). Pada pemeriksaan darah lengkap dapat terjadi peningkatan jumlah platelet, laju endap darah, dan penurunan pada hemoglobin (Kasper et al., 2005). IBD merupakan penyakit yang dapat menimbulkan manifestasi di ekstraintestinal seperti di sendi, mata, hati, dan kulit serta dapat menyebabkan 2 komplikasi seperti perforasi, obstruksi, dan karsinoma usus. Oleh karena itu penulis merasa penting untuk mengetahui gambaran profil darah lengkap dari penyakit ini sebagai dasar untuk penanganan yang tepat, sehingga diharapkan dapat mencegah timbulnya komplikasi serta dapat memperbaiki prognosis penyakit, yang dapat menurunkan angka kematian.
4 1.2 Rumusan Masalah Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas member dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan sebagai berikut: a. Berapakah angka kejadiandiare kronis karena IBD? b. Apakah ada perubahan gambaran profil darah lengkap pasien diare kronis karena IBD? 1.3 Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil darah lengkap pada pasien diare kronis karena IBD. b. Tujuan Khusus Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan gambaran profil darah lengkap melingkupi pemeriksaan eritrosit, hemoglobin, Hematokrit, leukosit, trombosit, Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC), Laju Endap Darah, hitung jenis leukosit, red blood cell distribution width (RDW), platelet distribution width (PDW), dan mean platelet volume (MPV) pada pasien diare kronis karenaibd.
5 1.4 Keaslian penelitian Penelitian mengenai gambaran profil darah lengkap pada pasien diare kronis karena IBDpada RSUP Dr. Sardjito belum pernah dilakukan. 1.5 Manfaat Penelitian a. Manfaat untuk peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk melatih keterampilan peneliti dalam mengolah data yang tersedia dan menganalisis hasil olahan data tersebut. Penelitian ini juga akan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan peneliti tentang perubahan gambaran profil darah lengkap penyakit IBD. b. Manfaat untuk pasien Penelitian ini bermanfaat untuk menyediakan informasi tentang gambaran profil darah lengkap pada pasien diare kronis karena IBD. c. Manfaat untuk institusi Penelitian ini bermanfaat untuk menyediakan informasi yang dapat menyokong kebijakan lebih lanjut tentang gambaran profil darah lengkap pada pasien diare kronis karena IBD.