BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

ANALISIS SEMIOTIKA KARIKATUR JOKOWI DI INILAH.COM DALAM SUB- KANAL BERITA KARIKATUR EDITORIAL SEBAGAI MEDIA KRITIK POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Utusan Polri dengan inisial AA dan AD, datang ke Gedung Komisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. Ruben (1984, h. 189) mengungkapkan Mass media such as newspaper,

KPK vs Budi Gunawan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

Jokowi dan Skenario Kapolri Selasa, 20 Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. maka akan dikenakan sanksi, dalam proses inilah hukum harus ditegakkan. upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan zaman orde baru dimana setiap pemberitaan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

Analisis Isi Media Judul: MCA No.33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pemerintahan Jokowi di tahun 2015, muncul konflik antara KPK dan Polri. Hal ini berawal dari

I. PENDAHULUAN. Korupsi di Indonesia kini sudah kronis dan mengakar dalam setiap sendi kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption yang artinya

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015)

BAB I PENDAHULUAN. pejabat, baik pejabat pemerintah maupun para pengusaha. Hal itu terjadi karena

Jokowi Diuji, KPK Diamputasi Selasa, 17 Pebruari 2015

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

ANALISIS FRAMING ROBERT ENTMAN PADA PEMBERITAAN KONFLIK KPK VS POLRI DI VIVANEWS.CO.ID DAN DETIKNEWS.COM

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

BAB I PENDAHULUAN. yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP

Presiden, DPR, dan BPK.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis berarti negara atau kota dan teta berarti urusan.

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya pelaksanaan pemberantasan korupsi telah digalakkan Presiden

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis alat bukti seperti yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang terbukti melakukan korupsi. Segala cara dilakukan untuk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

SKRIPSI. POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI

PEMAKNAAN KARIKATUR CELEKIT CICAK VERSUS BUAYA (Studi Deskriptif Pemaknaan Karikatur Celekit Cicak vs Buaya Edisi 17 September 2009 Di Jawa Pos)

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. semakin bingung. Hal ini terlihat dari kasus kasus korupsi yang lama

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Konpers Presiden RI menanggapi Perbedaan Pandangan Simulator SIM Polri, Jakarta, 8 Oktober 2012 Senin, 08 Oktober 2012

OPINI MASYARAKAT TENTANG PEMBERITAAN DEMO 100 HARI PEMERINTAHAN SBY BOEDIONO DI SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI 2010 S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Isi Media Judul: MIP No.218 Jelang Pemilihan Ketua MPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/10/2014

PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA HARIAN KOMPAS EDISI 10 SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif. diciptakan dapat mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.

BAB II KERANGKA TEORITIS

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36. TAHUN TENTANG

I. PENDAHULUAN. kekuasaan manapun (Pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002). Sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

LAPORAN ANALISA ISI MEDIA CETAK, TV, DAN ONLINE 01 Januari S/D 31 Desember 2012

JURNAL BRIEF AKSI KOALISI MASYARAKAT SIPIL ANTIKORUPSI INDONESIA FEBRUARI 2015

Siapa di Belakang Ide Praperadilankan KPK?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah majalah membutuhkan desain, termasuk pada cover, yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP LEMBAGA KEPOLISIAN PASCA PEMBERITAAN KASUS GAYUS TAMBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK ATAU PERSETERUAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI)

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

PEMBERITAAN KASUS KORUPSI PEMERINTAH DAERAH DI MEDIA LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

I. PENDAHULUAN. manapun (Pasal 3 Undang -Undang Nomor 30 Tahun 2002). Sebagai lembaga independen,

PEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO. (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut penjelasan Pasal 31 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 112 Kasus Dugaan Korupsi Penyelenggaraan Haji Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 23/05/2014

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL BAHASYIM SALABIM SKRIPSI

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Korupsi adalah suatu perbuatan untuk menguntungkan diri sendiri, dan secara tidak langsung dapat merugikan negara dan orang banyak. Korupsi menurut Mahzar dalam (Semma, 2008:34), menandaskan istilah korupsi secara umum sebagai berbagai tindakan gelap dan tidak sah (illicit or illegal activities) untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok. Ia lalu menambahkan, bahwa dalam perkembangan lebih akhir, dari beragam pengertian korupsi, terdapat penekanan yang dilakukan sejumlah ahli dalam mendefinisikan korupsi, yakni Penyalahgunaan kekuasaan atau kedudukan publik untuk kepentingan pribadi. Dalam hal ini, korupsi sendiri sudah menjadi budaya dalam Indonesia. Dikutip dari (Wijayanto, 2009: 4-5) di Indonesia, korupsi mulai terjadi sejak zaman kerajaan. Bahkan, VOC bangkrut pada awal abad ke-20 akibat korupsi yang merjalela ditubuhnya. Dengan itulah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi di bentuk pada Desember 2003 berdasarkan UU No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa KPK dibentuk karena lembaga pemerintah yang menangani perkara tindak pidana korupsi belum berfungsi secara efektif dan efisien dalam memberantas tindak pidana korupsi. KPK pada 30 Juni 2009, secara terbuka dituduh melakukan penyadapan terhadap telepon seluler Susno Duadji dengan mengatakan bahwa ada lembaga yang telah secara sewenang-wenang menyadap telepon selulernya. Polri juga menetapkan dua pimpinan KPK sebagai tersangka, yaitu Chandra M. Hamzah, dan Bibit Samad Rianto, bahkan sempat menahan mereka berdua. Dalam wawancara Tempo dengan Susno Duadji yang dimuat di Majalah Tempo edisi 6-12 Juli 2009, ia mengatakan Cicak kok mau melawan buaya. Susno menilai KPK (Cicak) bodoh karena berani dengan Polri (Buaya), 1

2 khususnya dengan Kabareskrim yaitu dia sendiri. Dan dari sinilah muncul istilah Cicak vs Buaya, dan dikenal juga sebagai Cicak vs Buaya Jilid I. Pada Juli 2012, kisruh antara KPK dengan Polri terdengar kembali, setelah KPK menetapkan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri, yaitu Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka kasus korupsi di proyek simulator ujian SIM, tiba-tiba Polri mengumumkan juga sebenarnya sedang menyelidiki kasus korupsi yang sama. Pada 5 Oktober 2012, sejumlah aparat kepolisian mengepung Gedung KPK untuk menangkap salah satu penyidik KPK yang juga berasal dari Polri, Komisaris (Pol) Novel Baswedan. Kisruh yang seperti terulang lagi dari kedua institusi hukum itu dikenal sebagai Cicak vs Buaya Jilid II. Dari kedua kalinya kisruh tersebut selalu diselesaikan dan diredamkan oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia yaitu Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono atau biasa dipanggil SBY. Pada awal bulan Januari 2015 di masa pemerintahan Ir. H. Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia. Terulang kembali kisruh Cicak vs Buaya tersebut. Gambar 1.1 Kronologi Kisruhnya KPK-Polri Sumber: BBC Indonesia, 16 Februari 2015, Kronologi kasus Budi Gunawan dan ketegangan KPK-Polri Ketegangan kisruh ini terdapat dan ramai dalam media massa. Media massa menjadi alat dari komunikasi massa kepada khalayak ramai dengan serempak. Dikemukakan oleh Bittner yakni, komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

3 massa pada sejumlah besar orang. Elvinaro, Lukiati, dan Siti, (2012:3) Media massa dibagi dalam dua jenis, yaitu media cetak (koran, dan majalah), dan media elektronik (radio, televisi, internet). Konvergensi media massa saat ini membuat media online (internet) makin berkembang. Dengan kecepatan informasi yang ter-update saat ini rata-rata khalayak sudah mempunyai smartphone, yang dapat memberikan kemudahan dalam mengakses informasi di mana saja, dan kapan saja. Dengan begitu membuat media konvensional (Koran, majalah) berkonvergensi ke media online juga. Rossler mengatakan, secara umum media baru telah disambut (juga oleh media lama) dengan ketertarikan yang kuat positif, dan bahkan pengharapan serta perkiraan yang bersifat eforia, serta perkiraan yang berlebihan mengenai signifikasi mereka (McQuail, 2011:148). Media konvensional yang berkonvergensi itu dianggap mempertahankan eksistensi medianya dalam masyarakat sekarang. Dengan begitu dalam portal berita online banyak yang memuat artikel-artikel tentang kisruhnya antara KPK dengan Polri yang biasa disebut Cicak vs Buaya. Seperti dalam portal berita online Detik.com pada hari Sabtu, 24 Januari 2015-09:54 WIB yang berjudul Penangkapan BW dan Siklus 3 Tahunan Ketegangan KPK dengan Polri. Berkembangnya kisruh Cicak vs Buaya pada masa pemerintahaan Jokowi seperti siklus 3 tahunan. Berkembangnya kisruh tersebut menyoroti Jokowi juga, seperti dalam Okezone.com pada hari Minggu, 3 Mei 2015-08:07 WIB dengan judul artikel Konflik KPK dan Polri Terjadi karena Jokowi Lemah. Dalam artikel tersebut terlihat juga perbandingan Jokowi dengan SBY. Dilihat juga karena kisruh antara KPK dengan Polri pernah terjadi dua kali, perbandingan ini menyoroti sikap Jokowi sebagai presiden dalam menangani dan menyelesaikan kisruh kedua institusi hukum negara itu. Yang menariknya bukan hanya portal berita online yang terdapat artikel dengan isi tulisan mengenai kisruhnya dan ketegangan antara KPK dengan Polri. Terdapat juga beberapa karikatur yang berisikan kisruh tersebut. Makna karikatur secara umum, sebenarnya adalah suatu bentuk lucu, janggal atau berlebihan (Suprana, 2009:14). Karikatur juga dapat dipakai untuk penyebaran kritikan dan opini atas suatu kejadian atau masalah-masalah. Karikatur adalah bagian dari opini penerbit yang dituangkan

4 dalam bentuk gambar-gambar khusus. Semula, karikatur ini hanya merupakan selingan atau ilustrasi belaka. Namun pada perkembangan selanjutnya, karikatur dijadikan sarana untuk menyampaikan kritik yang sehat. Kritik yang sehat maksudnya, pejabat pemerintah atau tokoh masyarakat yang menjadi objek komik-kartun dan karikatur pun tidak tersinggung, tetapi justru sebaliknya merasa senang karena dirinya diangkat kepermukaan oleh kartunis (Sobur, 2013:140). Kritik politik Jokowi pun menjadi sorotan. Ilmu politik merupakan ilmu yang mengkaji interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan (dan menegakkan pelaksanaan) keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama untuk masyarakat umum (Surbakti, 2010:20). Dengan begitu setiap keputusan Jokowi mendapat kritikan oleh media. Karikatur telah menjadi alat kontrol jika media lainnya dirasakan tidak dapat efektif. Dengan visualnya karikatur dapat masuk di benak lapisan masyarakat. Penggunaan katakata dalam karikatur pun menambah pemaknaan yang luas. Karikatur dalam rubrik berita, menjadi suatu ruang opini yang santai dan menarik perhatian khalayak. Media pers Indonesia menampilkan komik-kartun dan karikatur sebagai ungkapan kritis terhadap berbagai masalah yang berkembang secara tersamar, dan tersembunyi (Sobur, 2013:140). Peneliti tertarik dalam meneliti karikatur pada portal berita Inilah.com yang mempunyai sub-kanal berita karikatur editorial yang memuat beberapa karikaturnya dalam portal berita online Inilah.com setiap ada pemberitaan atau informasi-informasi didalam masyarakat. Atau bisa dibilang sub-kanal berita karikatur editorial ini selalu update dalam menampilkan karikatur didalam portal berita online Inilah.com. Ada khas dari karikatur editorial Inilah.com, yaitu di dalam setiap karikaturnya terdapat gambar orang yang berkuping besar dan selalu mempunyai perkataan disetiap karikaturnya. Dilihat gambar orang yang berkuping besar ini seperti opini media yang berasal dari opini publik yang ada. Dalam hal ini membuat portal berita online Inilah.com dalam karikatur editorialnya dijadikan objek penelitian, karena karikatur terdapat tanda-tanda yang ingin disampaikan

5 ke khalayak, isinya yang tidak hanya tulisan berita tetapi terdapat juga gambar atau karikatur yang memrepresentasikan kritik politik dengan lebih sehat. Dikatakan kritik sehat karena penyampainnya dilakukan dengan gambar-gambar lucu dan menarik (Sobur, 2013: 140). Karikatur ini peneliti melihat menjadi sebuah pesan komunikasi dari media yang merupakan kritikan dari politik Jokowi pada saat kisruhnya antara KPK dengan Polri. Karena peneliti ingin melihat makna kritik politik dalam karikatur yang berasal dari tanda-tanda di dalamnya tersebut, maka dari itu peniliti menggunakan analisis semiotika. Analisis semiotika adalah penelitian yang dirasakan memiliki tanda-tanda, dan berupaya untuk menemukan makna dari tanda yang muncul tersebut. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda (Sobur, 2013:15). Dengan begitu judul penelitian ini adalah Analisis Semiotika Karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Sub-Kanal Berita Karikatur Editorial sebagai Media Kritik Politik. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti merumuskan fokus penelitian adalah, bagaimana makna pesan dalam karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Sub-kanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 Februari 2015 dengan pendekatan semiotika? 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana makna denotasi dalam karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Subkanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 Februari 2015? 2. Bagaimana makna konotasi dalam karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Subkanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 Februari 2015?

6 3. Bagaimana mitos yang berada di dalam masyarakat terhadap karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Sub-kanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 Februari 2015? 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam melakukan penelitian semiotika berdasarkan semiotika Barthes yaitu: 1. Untuk mengetahui makna denotasi dalam karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Sub-kanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 Februari 2015. 2. Untuk mengetahui makna konotasi dalam karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Sub-kanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 Februari 2015. 3. Untuk mengetahui mitos yang berada di dalam masyarakat terhadap karikatur Jokowi di Inilah.com dalam Sub-kanal berita Karikatur Editorial bulan Januari 2015 Februari 2015. 1.4.2 Manfaat Penelitian a) Manfaat Akademis Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan di bidang ilmu komunikasi khususnya pendalaman analisis semiotika. b) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pelaku media. Dan dijadikan refrensi untuk mengemas pesan melalui visual. c) Manfaat Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi masyarakat tentang karya komunikasi visual karikatur yang dijadikan media sebagai salah satu alat untuk menyampaikan kritik politik.

7 1.5 Sistematika Penelitian Secara garis besar sistematika penulisan ditulis sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Dalam bab ini, peneliti menggunakan tentang pokok permasalahan yang akan diteliti agar pembaca dapat memperoleh gambaran mengenai permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti. Bab ini dibagi atas beberapa sub bab, antara lain; latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan. BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA Berisikan tentang teori-teori dan konsep-konsep yang akan mendukung isi dari penelitian yang dibuat oleh peneliti. BAB 3 : METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti Berisikan tentang metodologi penelitian yang dipakai oleh peneliti dalam melakukan penelitian. BAB 4 : HASIL PENELITIAN Berisikan tentang hasil dari penelitian yang telah dibuat oleh peneliti berdasarkan dari teori-teori dan konsep-konsep yang telah digunakan oleh peneliti serta metodologi penelitian. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis berkaitan dengan hasil penelitian yang didapat. DAFTAR PUSTAKA Bagian ini memuat sumber-sumber referensi yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, bisa buku, jurnal, maupun situs-situs di internet.

8 LAMPIRAN Memuat penjelasan tambahan seperti gambar yang merupakan penjelasan dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya, juga termasuk biodata peneliti.