PENGUKURAN. Aksioma dalam Pengukuran

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BESARAN DAN PENGUKURAN

PE P NGE G NDAL A I L A I N MUTU TELE L KOMUNIK I ASI 3. Dasar Pengukuran

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor

DIKTAT PRAKTIKUM FISIKA DASAR

TEORI KETIDAKPASTIAN PADA PENGUKURAN

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

Dasar Logika Matematika

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

ANALISIS PENGUKURAN. Gambar 1 Pengukuran dan ralat: g = (9.801 ± 0.002) m/s 2

Dasar Logika Matematika

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

BAB II KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG PADA MATERI PENGUKURAN. untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai hasil

BAB I BESARAN DAN SATUAN

Kompetensi Siswa Hakikat Fisika

MODUL 2 DATA BESARAN LISTRIK & KETIDAKPASTIAN

Lembar Kegiatan Siswa

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I PEMERIKSAAN KESALAHAN-KESALAHAN. Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : Kelompok : IV.

Materi Konsep dasar & istilah dalam Angka-angka Jenis-jenis kesalahan berdasarkan penyebabnya

Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya

MODUL MATA PELAJARAN IPA

Pengukuran Besaran Fisika

DASAR PENGUKURAN FISIKA

Ilmu fisika dilandasi oleh pengukuran besaran fisika. Setiap pengukuran dimaksudkan untuk menghasilkan nilai ukur yang tepat dan benar

MGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari

TINJAUAN PUSTAKA. Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi mengenai terjadinya

Teknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM

Pendahuluan. Angka penting dan Pengolahan data

MODUL 2 APROKSIMASI. Disusun oleh: Ani Ismayani S.Pd

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

MENGUKUR BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI

Rancang Bangun Sistem Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Rendah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

BAB IV ANALISIS STATISTIK KETIDAKPASTIAN ACAK. Manfaat: Memberikan metode yang benar saat melakukan proses analisis hasil pengukuran.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

Ketidakpastian dan Pengukuran

KIMIA ANALITIK I TAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIA

Pengukuran 2. Modul 1 PENDAHULUAN

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Pertemuan 8 UKURAN PENYEBARAN. A. Ukuran Penyebaran untuk Data yang tidak Dikelompokkan. Terdapat empat ukuran penyebaran absolut yang utama, yaitu:

Pengukuran Besaran Fisis

TEORI RALAT. b).fisika berbasis eksperimen Eksperimen: alat penguji secara nyata suatu perkembangan ilmu fisika (secara teoritis).

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

BAB III UJI STATISTIK DAN SIMULASI. Menggunakan karakteristik dari distribusi tersebut dan transformasi / = ( ) (3.1.1) / = ( ) (3.1.

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

FMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALatihan Soal 10.2

Muhammad Arif Rahman

Tujuan: Menjelaskan kerangka umum metode ilmiah dalam perkembangan ilmu

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

r 21 F 2 F 1 m 2 Secara matematis hukum gravitasi umum Newton adalah: F 12 = G

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

Nilai benar (true value)

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

Pengantar Metode Numerik

3. Resonansi. 1. Tujuan Menentukan cepat rambat bunyi di udara

PENGUKURAN DESKRIPTIF

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Open Darnius (2009, hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

Antiremed Kelas 10 Fisika

B a b 2. Vektor. Sumber:

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

ANALISIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I TENTANG DASAR- DASAR PRAKTIKUM

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

DAFTAR ISI. Pengantar Daftar isi Daftar Tabel Daftar Gambar BAB 1 PENDAHULUAN... 1 BAB 2 STATISTIK DAN PENELITIAN 12 BAB 3 DATA DAN PENELITIAN..

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

UN SMA IPA 2008 Fisika

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si

Pengukuran secara umum terbagi dua:

APROKSIMASI. Purnami E. Soewardi. Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen Ditjen GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

POPULASI DAN SAMPEL. Metodologi Penelitian Pendidikan

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

Transkripsi:

PENGUKURN... bila seseorang dapat memberikan ukuran kepada sesuatu yang dibicarakannya serta menyatakan dalam angka-angka, ia memang tahu tentang apa yang dibicarakannya; tetapi bila ia tidak mampu mengungkapkannya dalam angka-angka, berarti pengetahuannya dangkal dan tidak memuaskan... Lord Kelvin, 184-1907 ksioma dalam Pengukuran ksioma 1. Tidak ada pengukuran yang memberikan hasil tanpa kesalahan ketidakpastian ksioma. Hasil pengukuran hampir tidak berarti berguna, kecuali kesalahan ketidakpastian yang tekait dengan pengukuran itu dinyatakan juga. Ketidakpastian dalam Pengukuran Presisi precision: menginformasikan kepastian dari hasil pengukuran presisi dihubungkan dengan seberapa banyak angka signifikan yang terdapat dalam pernyataan hasil pengukuran. kurasi accuracy: menginformasikan seberapa dekat hasil pengukuran terhadap nilai sebenarnya dari kuantitas/besaran terukur. Presisi, tidak akurat tidak presisi, tidak akurat Presisi, dan akurat

Contoh pengertian presisi dan akurat: Kecepatan cahaya c berdasarkan perhitungan teoritis sama dengan 3 x 10 8 m/s. Hasil pengukuran: 1. Pengukuran pertama: c=,9998 x 10 8 m/s perbedaan nilai ini terhadap nilai teoritisnya menginformasikan tingkat akurasinya. Pengukuran kedua: c=,9999 x 10 8 m/s kurasi hasil pengukuran bertambah, tetapi presisi hasil pengukuran tetap. 3. Pengukuran ketiga: c=,99995 x 10 8 m/s kurasi dan presisi hasil pengukuran meningkat. Jenis Ketidakpastian Ketidakpastian Sistematis Ketidakpastian sistematis didapatkan dari serentetan pengukuran dengan cara yang sama Misalnya: Sebuah mikrometer mempunyai pembacaan nilai nol 0,004 mm, apabila rahangnya ditutup. Jika nilai ukur dari mikrometer tersebut tidak dikoreksi, maka semua nilai ukur akan akan mempunyai kesalahan sistematis sebesar 0,004 mm. Ketidakpastian cak Ketidakpastian acak kebetulan, statistik, atau eksperimen, jika betul-betul acak, akan mempunyai keboleh-jadian ke arah negatif dan positif yang sama. Ketidakpastian acak tidak dapat dihilangkan dengan mengoreksi nilai ukur, tetapi dapat dipertanggungjawabkan dengan sebuah interval katidakpastian. Ketidakpastian acak dapat dikurangai dengan meningkatkan presisi pengukuran.

RTI PENTING KETIDKPSTIN PENGUKURN Contoh kasus: pakah sebuah cincin terbuat dari emas atau logam campuran Diketahui : * massa jenis emas = 15,5 g/cm 3 * massa jenis logam campuran = 13,8 15,5 g/cm 3 Hasil pengukuran tunggal: * massa jenis cincin = 15 g/cm 3 * pa kesimpulannya? cincin dari emas atau logam campuran? Hasil pengukuran berulang: * massa jenis cincin = 15 ± g/cm 3 * pa kesimpulan kita? cincin dari emas atau logam campuran? 13 cm 15 cm 17 cm Hasil pengukuran berulang dengan alat yang lebih presisi dan akurat: * massa jenis cincin = 13,9 ± 0,3 g/cm 3 13,6 cm 13,9 cm 14, cm * pa kesimpulan kita? Cincin terbuat dari logam campuran.

KETIDKPSTIN UNCERTINTY Ketidakpastian mutlak absolute uncertainty Hasil pengukuran seharusnya dituliskan dengan ketidakpastian mutlak sebagai berikut: x x x dengan : x hasil terbaik nilai rata - rata x ketidakpastian absolute Contoh: x=5,0 m 0,5 m x=1,34 0,01 10 3 kg Ketidakpastian seharusnya hanya dituliskan dengan satu angka signifikan one significant figure, contoh: 66,5 s 0,88135 s salah/incorrect 66,5 s 0,9 s betul/correct 89000 mm 70 mm salah/incorrect 8,90 0,03 10 4 mm betul/correct Hasil seharusnya tidak boleh dinyatakan dengan angka signifikan yang melebihi ketidakpastian yang mengikutinya, contoh: 4,376 0, salah 4,4 0, betul 1,433 0,1 10 4 salah 1, 0,1 10 4 betul Estimasi ketidakpastian mutlak estimating the absolute uncertainty o Ketidakpastian dalam pembacaan tunggal single reading Gunakan setengah skala terkecil dari instrumen yang digunakan, atau ketidakpastian dari alat ukur jika dinyatakan

Contoh: Jika pembagian skala terkecil alat ukur 1 mm, ketidakpastian mutlak pada pengukuran tunggal denga alat ukur ini adalah 0,5 mm. o Ketidakpastian dalam pengukuran berulang repeated measurement Gunakan kesalahan baku standard error dari nilai rata-rata pengukuran. Kesalahan baku dari rata-rata adalah: dengan: x Contoh: n1 n1 N Hasil pengukuran : simpangan baku dalam pengukuran standard deviation N = jumlah pengulangan dari pengukuran 1, g, 1,3 g, 1,6 g, 11,9 g, 1,7 g, 1,4 g Rata-rata = 1,35 g Simpangan baku standard deviation = 0,88 Pengulangan = 6 x 0,8 6 0,1 maka hasilnya adalah 1,35 g 0,1 g, penulisan akhir adalah : 1,4 g 0,1 g atau 1,4 0,1 g. Ketidakpastian Relatif dan Persentase Relative and Percentage Uncertainty ketidakpastian mutlak x o Ketidakpas tian relatif nilai ukur x o Ketidakpastian persentase ketidakpastian relatif 100% x 100% x

Contoh: 5,0 0,5 m Ketidakpastian relatif = 0,5/5 = 0,0 Ketidakpastian persentase = 0,0 100% = % Sehingga: 5,0 m 0,5 m = 5,0 m % Perhitungan ketidakpastian untuk fungsi trigonometri dan logaritma Contoh untuk fungsi trigonometri: Jika x=301 0, x=1 0 cos x = 0,866 cos 31 0 = 0,857 cos 9 0 = 0,875 cos x=0,857-0,875/=0,009 sehingga, cos x = 0,866 0,009 Contoh untuk fungsi logaritma: Jika x=1,75 0,0, x=0,0 ln x = 0,5596 ln 1,77 = 0,5710 ln 1,73 = 0,5481 ln x = 0,5710-5481/=0,0114 sehingga, ln x = 0,56 0,01

Rumus Praktis Perambatan Ketidakpastian Diasumsikan bahwa besaran terukur dan tidak saling tergantung independent measurements dan masing-masing mempunyai ketidakpastian mutlak dan. Jika besaran ditentukan dari nilai dan, ketidakpastian ditentukan sebagai berikut: Jika = + atau = maka Jika = atau =/ maka, Jika = n maka, n Jika =k maka, k atau Jika =k+ atau =k- maka, k Jika =k atau =k/ maka Jika =k n maka n Jika =+-C+D maka, D C Jika C D maka, D D C C

Contoh perhitungan ketidakpastian: Jika diketahui m=133,0, g, V 1 =5,10,1 cm 3, dan V =,30,1 cm 3 persamaan: m V V 1 ketidakpastian dengan dapat dihitung sebagai berikut: esaran Nilai ukur dan Satuan K.R. K.M. M 133, 0, g 0,0015 V 1 5,1 0,1 cm 3 0,0196 V,3 0,1 cm 3 0,0045 V -V 1 17, 0, cm 3 0,008 Keterangan : K.M. = ketidakpastian mutlak K.R. = ketidakpastian relatif V V 1 dimisalkan sebagai x, sehingga: x maka nilai : m V V V V1 1 m m m m 133, 17, x 7,744 g cm x x x 7,744 0,1414 0,0015-3 0,008 0,064 Jadi, = 7,740,06 g cm -3