BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan pretest, tujuan diberikan pretest adalah untuk mengetahui pengetahuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang proses pengambilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa antara kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian didapatkan dengan. Hasil belajar siswa untuk kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. minimum sebesar 14,14 dan skor maksimum sebesar 58,58. Sedangkan pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas kontrol dapat pada ilihat pada tabel sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa, baik itu pada siswa kelas eksperimen maupun pada siswa di kelas kontrol.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang ada di lapangan, maka peneliti mulai menyusun instrumen penelitian yang

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan pre-test atau tes awal

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian didapatkan dengan membandingkan skor minat belajar siswa antara kelas

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA PRASETYA Gorontalo, kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas kontrol menggunakan model pe,mbelajaran kooperatif tipe the power of two

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel (Hasil Tes Awal kekuatan otot

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

BAB IV PEMBAHASAN. bab ini diberikan gambaran dan analisis temuan-temuan yang berkaitan dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen

Transkripsi:

FREKUENSI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berupa skor hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest yang diberikan pada kedua kelas diakhir pembelajaran, yaitu antara kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran film animasi, dan kelas yang menggunakan media pembelajaran power point. 12 10 8 6 4 2 0 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100 NILAI Gambar 1 : Perbandingan skor hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data merupakan salah satu pengujian statistik yang harus dilakukan sebelum menentukan statistik uji yang digunakan dalam pengujian data. Pengujian terhadap normal atau tidaknya data hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat dengan taraf nyata 5%. Hasil yang diperoleh dari uji statistik dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4: Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelas Jenis tes χ 2 hitung χ 2 tabel Keterangan Eksperimen Post test 3.63128 11,070 Normal Kontrol Post test 4,9903 11,070 Normal Dari tabel 4 di atas menunjukan bahwa, data hasil belajar siswa tersebut berdistribusi normal karena χ 2 hitung< χ 2 tabel. Detail perhitungan uji normalitas data dapat dilihat pada Lampiran 12. 4.2.2 Pengujian Homogenitas Varians Pengujian homogenitas dihitung bertujuan untuk menentukan teknik uji hipotesis yang akan digunakan. Untuk pengujian homogenitas varians digunakan uji Bartlett statistik chi-kuadrat dengan persamaan sebagai berikut :

χ 2 = (In 10 ){ } Keterangan : ni = Ukuran sampel s 2 i = Varians i = Menyatakan kelas (Sudjana 2002:263) Kriteria pengujian adalah untuk taraf nyata α = 0,05. Tolak hipotesis H 0 jika χ 2 hitung> χ 2 tabel(1- α) (k-1), dalam hal lainnya H 0 diterima jika χ 2 hitung< χ 2 tabel(1- α) (k-1). (Arikunto, 2005: 363). Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini. Tabel 5: Uji Homogenitas Varians χ 2 hitung χ 2 tabel Keterangan 1,3812 3,841 H 0 diterima Berdasarkan Tabel 5 di atas menujukan bahwa, data yang diperoleh homogen. Dikatakan homogen karena χ 2 hitung = 1,3812 < χ 2 tabel = 3,841. Detail proses numerik pengujian homogenitas varians dapat dilihat pada Lampiran 13. 4.2.3 Pengujian Hipotesis Data bersifat homogen dan uji hipotesis yang digunakan adalah statistik uji t. Proses numerik pengujian hipotesis hasil belajar siswa pada penelitian ini terdapat pada lampiran 14, diperoleh dari statistik uji t. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh t hitung = 6,366 dan t tabel = 1,6759 untuk dk = (n 1 + n 2-2) = 50 dan taraf nyata α = 0,05. Apabila t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak karena terdapat perbedaan hasil

belajar siswa antara kelas yang menerapkan media pembelajaran film animasi dengan kelas yang menerapkan media power point. 4.3 Pembahasan Berdasarkan pada penelitan diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran film animasi dan kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran power point. Perbedaan rata-rata skor hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 2. 83 82 81 80 79 kontrol eksperimen 78 77 76 eksprimen kontrol Gambar 2: Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa Antara Kelas Eksperimen Dengan Kelas Kontrol. Berdasarkan Gambar 2 di atas menunjukan bahwa, rata-rata skor hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Nilai rata-rata skor hasil belajar siswa kelas eksperimen yaitu 82% sedangkan kelas kontrol sebesar 78%

RATA-RATA SKOR dengan selisi 4%. Detail proses numerik pengujian statistik dapat dilihat pada Lampiran 11. Selanjutnya untuk menentukan perbedaan hasil belajar siswa untuk setiap item soal pada mata pelajaran goegrafi pokok bahasan Litosfer antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkann dengan kelas kontrol. Perbedaan skor hasil belajar tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. 100 80 60 40 20 0 Perbandingan kelas eksperimen dan kelas kontrol dari semua butir soal. 93.2 94.7 92.8 96.6 92 86.1 81.1 84.5 86.1 84.1 66.1 65.4 60.6 45.9 54 47.7 1 2 3 4 5 6 7 8 NOMOR SOAL Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Gambar 3: Perbedaan Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa Geografi AntaraKelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Dari Gambar 3 di atas menunjukan bahwa, hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingakan dengan kelas kontrol. Data yang diperoleh dari kedua kelas dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6: Hasil Belajar Siswa Untuk Semua Item Soal Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol. 5 Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 % Capaian Eksperimen 93.2 94.7 92.8 66.1 60.6 65.4 96.6 92 Kontrol 86.1 81.1 66.1 45.9 54 47.7 86.1 84.1 Selisi 6.9 13.6 26.7 20.2 6.6 17.7 10.5 7.9 Dari Tabel di atas menunjukan bahwa, perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk semua item soal, perbedaan yang paling besardari semua item soal antara kelas ekperimen dan kelas kontrol yaitu pada soal nomor 3 untuk aspek Pemahaman (C2) adalah 26.7% dan nomor 4 untuk aspek Aplikasi (C3,) dengan selisi 20.2%. besar perbedaan ini karena pada kelas eksperimen diterapkan media pembelajaran film animasi, dimana siswa diminta untuk menganalisa video animasi tentang litosfer pada saat pembelajaran. Melalui analisis film inilah siswa dapat dengan mudah mengembangkan pengetahuan dan pemahamannya lebih mendalam dan bisa memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk kelas control diterapkan media pembelajaran power point, dimana pada proses pembelajaran siswa diminta untuk menganalisa gambar melalui tampilan slide power point, oleh sebab itu pada kedua kelas ini terjadi perbedaan hasil kognitif. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan media pembelajaran film animasi dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran Power point.

RATA-RATA SKOR Dalam penelitian diperoleh data skor hasil belajar kognitif siswa melalui tes evaluasi yang berbentuk essay sebanyak 8 item dari meteri yang telah diajarkan dapat dilihat pada Lampiran 10. Rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat pada Gambar 4. 100 80 60 40 20 Perbandingan aspekognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol 91.1 91.9 86.1 72.1 65.8105 60.6315 41.8 49 Experimen Kontrol 0 Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis ASPEK KOGNITIF Gambar 4: Rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran film animasi dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran film animasi. Dari Gambar 4 di atas menunjukan bahwa, rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran film animasi lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran power point. Dimana nilai yang lebih tinggi dari keempat aspek tersebut adalah aspek

pemahaman (C1) dan aspek pemahaman (C2). Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7: Rata-Rata Skor Hasil Belajar Kognitif Siswa Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol. Aspek Kognitif Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis Experimen 91.1 91.9 65.81 60.63 Kontrol 86.1 72.1 41.8 49 Selisi 5 19.8 24.01 11.63 Dari Tabel di atas menunjukan bahwa, hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan perbedaan hasil belajar kognitif siswa untuk aspek pengetahuan (C1) kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisih lebih besar 4 % yaitu 5%, untuk aspek pemahaman (C2) nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan selisi 19.8% untuk aspek (C3) yaitu aplikasi nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan selisi lebih besar 4% yaitu 24.01% dan untuk aspek analisi (C4) nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dari penjelasan di atas, untuk semua aspek kognitif kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisi masih di bawah 4%. Tetapi pada tingkat aplikasi (C3) perbedaan hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol sangat besar dengan selisi di atas dari 4% yaitu 24.01%.

Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini karena kelas eksperimen diterapkan media pembelajaran film animasi pada mata pelajaran geografi materi Litosfer. Geografi adalah mata pelajaran yang mengkaji fenomena alam seperti kerusakan alam akibat ulah manusia ataupun akibat alam itu sendiri, seperti gempa bumi yang diakibatkan meletusnya gunung merapi dan lain sebagainya. Dari latar belakang diatas peneliti menggunakan media pembelajaran film animasi sebagai media yang diterapkan di sekolah SMA Prasetya gorontalo melalui penelitian eksperimen pada materi Litosfer. Media pembelajaran film animasi adalah salah satu media pembelajaran yang dapat membangun motivasi siswa dalam memahami berbagai proses fenomena alam yang ada. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa tak hanya mengkhayal atau menduga-menduga materi yang diterima, melainkan dapat menyaksikannya langsung melalui tampilan film animasi yang sesuai dengan indikator dan standar kompotensi sekolah. Penerapan media pembelajaran film animasi juga dapat membangkitkan minat belajar siswa dan dapat menimbulkan adanya stimulus dan respon serta dapat meningkatkan proses belajar mengajar, sehingga dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lebih menyenangkan. Sedangkan pada kelas control yang diterapkan media pembelajaran power point, dimana dalam proses pembelajarannya siswa diminta untuk mengamati gambar melalui tampilan slide-slide power point. Setelah itu, siswa diminta untuk menganalisa gambar-gambar tersebut melalui

pemahamannya masing-masing. Proses inilah yang menimbulkan adanya perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang meggunakan film animasi dengan kelas kontrol yang menggunakan media power point. Berdasarkan pada penelitian ini diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perbedaan tersebut ditunjukkan oleh distribusi rata-rata skor hasil belajar pada setiap item test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada hasil penelitian. Berdasarkan Gambar 2 rata-rata skor hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, Sedangkan pada Gambar 3 rata-rata skor hasil belajar siswa pada item tes nomor 1 sampai 8 untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini karena diterapkan media pembelajaran film animasi pada siswa kelas X b kelas eksperimen, sehingga materi yang diberikan bisa dikuasai secara menyeluruh dan meningkatkan hasil belajar siswa. Jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen dengan menerapkan media pembelajaran film animasi sebanyak 23 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 orang siswa dari 25 siswa. Dibandingkan pada kelas kontrol yang menerapkan media pembelajaran power point hasil belajar siswa rendah dengan jumlah siswa yang tuntas 17 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 10 siswa dari 27 jumlah siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka penelitan ini menguatkan latar belakang yang telah dipaparkan dalam Bab I, dimana dengan menerapakan media pembelajaran film animasi, proses pembelajaran lebih menyenangkan dan dapat

membantu siswa lebih termotivasi dengan materi yang sesuai dengan indikator dan standar kompotesi. Melalui media animasi, siswa dapat lebih memperluas pengetahuan dan pemahamannya baik di dalam proses belajar mengajar maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis peneliti telah dirumuskan yaitu Media pembelajaran film animasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa geografi kelas X pada materi Litosfer di SMA Prasetya Gorontalo