2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dokumentasi teks berita

ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya

BAB III METODE PENELITIAN

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ideologi menurut arti kata ialah pengucapan dari apa yang terlihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Muchammad Nazir dalam bukunya Metode Penelitian menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014

11Ilmu ANALISIS WACANA KRITIS. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia, negara kepulauan yang terkenal dengan keindahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau pemberian contoh yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bukunya metode penelitian menyatakan bahwa penelitian. menerus untuk memecahkan suatu masalah. 1 Penelitian merupakan

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

Bagan 3.1 Desain Penelitian

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ideologi. Bagi Boediono dalam praktek kebijakan ekonomi tidak ada satu pun

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, demikian pandangan

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilakukan secara berlebihan sebagaimana beberapa kandidat kepala daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm 9). Bahasa, baik pilihan kata maupun stuktur gramatika, dipahami sebagai pilihan, mana yang dipilih oleh seseorang atau sekelompok orang untuk diungkapan dengan membawa makna ideologi tertentu. Pemilihan bahasa dapat menunjukan bagaimana satu kelompok berusaha memenangkan dukungan publik, dan bagaimana kelompok lain memarginalkan. Bahasa adalah suatu sistem kategorisasi. Kosakata tertentu dapat dipilih yang akan menyebabkan makna tertentu. Misalnya, pilihan kosakata oleh media daring (dalam jaringan) Hidayatullah.com dan Tempo.co pada judul berita keduanya mengenai pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com terlihat lebih berani menyebutkan etnis atau sikap buruk Ahok. Hal ini terlihat dari judul beritanya Ahok, Gubernur pertama Etnis Tionghoa, Dinilai Pejabat Paling Sombong Perkataannya. Sedangkan Tempo.co lebih memunculkan sikap baik Ahok. Misalnya dengan membuat judul berita Ahok Santai Ditolak Jadi Gubernur oleh FPI. Fenomena pilihan kosakata, baik dalam judul atau isi berita menjadi hal yang menarik dan penting untuk diteliti, karena dari situ akan dapat diketahui makna ideologi yang terkandung di dalam teks berita dan tujuan yang ingin dicapai oleh media penyaji berita. Media memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia informasi di masyarakat. Ketika mengambil sebuah peristiwa yang kemudian dikemas menjadi sebuah berita dan menyajikannya kepada masyarakat, tentulah menggunakan bahasa sebagai medianya. Dalam pengemasan berita tersebut tentu pula terdapat faktor-faktor yang mampu memengaruhi isi berita. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi isi berita ialah ideologi. Van Zoest (dalam Sobur, 2001, hlm. 60) mengatakan bahwa sebuah teks tak pernah lepas dari ideologi dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu ideologi.

2 Media massa dengan menggunakan bahasa membawa nilai ideologi tertentu. Fairclough (dalam Yuliarni, 2013, hlm. 10) menyatakan bahwa dalam masyarakat modern, pelaksanaan kuasa semakin meningkat dicapai melalui ideologi yang secara khusus dilakukan melalui perantaraan bahasa. Bahasa yang digunakan sebagai praktik kekuasaan menjadi titik fokus perhatian Fairclough. Agar dapat diketahui bagaimana pengguna bahasa membawa sebuah ideologi tertentu, diperlukan analisis yang menyeluruh. Kajian bahasa harus dilanjutkan pada kajian yang bersifat memahami proses sosial yang terkandung di dalam bahasa, seperti dominasi, hegemoni, ideologi, yang diperjuangkan, dilangsungkan, disalurkan, dipertahankan, bahkan diinstitusikan. Ideologi merupakan konsep sentral dalam analisis wacana kritis (Darma, 2009, hlm 57). Ideologi dikonstruksi oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk mereproduksi dan melegitimasi dominasi mereka. Salah satu strateginya adalah dengan membuat kesadaran khalayak, bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted. Tugas analisis wacana kritis antara lain untuk mengidentifikasi ideologi tersebut. Untuk melihat bagaimana pemakai bahasa membawa nilai ideologis tertentu dibutuhkan analisis yang menyeluruh. Salah satu ciri analisis wacana kritis yaitu menggabungkan antara kajian linguistik tentang pemikiran sosial politik yang relevan dengan pengembangan teori sosial dan bahasa. Berdasarkan hal tersebut, Fairclough (dalam Eriyanto, 2000, hlm 286) membagi analisis wacananya dalam tiga dimensi, yaitu analisis teks, analisis wacana, dan analisis sosiokultural. Setiap media memiliki ideologi yang berbeda-beda. Setiap media akan mengemas beritanya berdasarkan ideologi yang mereka yakini. Contohnya perbedaan ideologi tersebut dapat tampak pada pemberitaan kontroversi pelantikan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa Ahok adalah seorang politikus asal Manggar, Belitung Timur (Bastian, 2013, hlm. 15). Lelaki keturunan Tionghoa- Indonesia tersebut pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur pada tahun 2005.

3 Nama Ahok semakin dikenal karena prestasinya yang gemilang pasca terpilih mendampingi Jokowi memimpin DKI Jakarta (Bastian, 2013, hlm. 14). Sikap Ahok yang paling mencolok adalah sikap keras membatunya dan ceplasceplosnya ketika menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, saat menggantikan Jokowi karena beliau mengambil cuti untuk keperluan kampanye di Pilpres 2014. Pada masa pemerintahannya tersebut Ahok berhasil menarik simpati sebagian masyarakat DKI Jakarta. Namun karena adanya perbedaan keyakinan agama, antara Ahok yang memeluk agama Kristen dengan masyarakat Jakarta yang sebagian besar beragama Islam membuat Ahok menjadi sosok yang dianggap kontroversial. Ahok yang juga berasal dari kaum minoritas (etnis Tionghoa), menyatakan beberapa kali mengalami perlakuan rasisme. Menurut Dijk (dalam Darma, 2009, hlm 128) rasisme adalah ideologi rasis yang dipahami sebagai suatu sistem sosial yang kompleks berdasarkan kesukuan atau rasial yang mengakibatkan adanya dominasi dan ketidaksetaraan. Proses terjadinya ketidaksetaraan melibatkan penggunaan hubungan wacana dan kekuasaan yang bervariasi. Contohnya hubungan wacana dengan kekuasaan dalam aksi yang dilakukan media massa yang memiliki kuasa, atau penolakan masyarakat DKI Jakarta dipimpin oleh Ahok. Realitas tersebut menarik untuk dibongkar karena akan diketahui bagaimana struktur dan strategi yang digunakan dalam teks, pembicaraan, interaksi verbal, dan hal-hal komunikatif yang memainkan peranan dalam proses reproduksi atau penciptaan dominasi dan ketidaksetaraan dalam kasus rasisme terhadap pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pemberitaan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi sesuatu yang kontroversial dan ramai diperbincangkan setelah diumumkan Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terpilih menjadi Presiden RI 2014/2019. Jokowi tentulah harus melepaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, karena harus mengemban tanggung jawab menjadi Presiden RI. Berdasarkan Undang-undang pasal 203 peraturan pengganti undangundang no. 1 tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang berlaku, posisi Gubernur yang telah ditinggalkan dapat diisi oleh Wakil

Gubernurnya. Atas dasar hal tersebut maka secara otomatis Ahok dapat naik jabatan dari Wakil Gubernur menjadi Gubernur DKI. Kenyataan tersebut mendapat respons positif dan negatif dari warga Jakarta. Beberapa anggota DPRD DKI Jakarta menjadi pihak pro terhadap Ahok dan mendukungnya menjadi Gubernur. Di pihak lain ada yang mengambil sikap kontra. Salah satunya, yaitu Front Pembela Islam (FPI). FPI adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta (Wikipedia, 2013). Dalam situs web resmi Wikipedia (2013) dituliskan FPI berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler. Organisasi ini terkenal kontroversial karena aksi-aksinya sejak tahun 1995. Rangkaian aksinya terkenal selalu berujung pada kekerasan sering diperlihatkan pada media. Oleh beberapa media massa diberitakan bahwa FPI menolak keras Ahok Wakil Gubernur DKI untuk dilantik menjadi Gubernur DKI. Penolakan ini dibuktikan oleh FPI dengan menggelar demo. Berbagai media massa dengan ideologi yang berbeda memunculkan berita tentang kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Salah satu jenis media yang memuat berita tersebut adalah media daring. Media daring adalah sebutan umum untuk sebuah media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Media daring memiliki kecepatan (aktualitas) dalam menyajikan informasinya kepada khalayak melalui jaringan internet. Peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung diunggah ke dalam situs web media daring. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui internet. Ada dua media daring yang telah menarik perhatian peneliti, yaitu Hidayatullah.com dan Tempo.co. Hidayatullah.com, merupakan portal media nasional yang bernafaskan ajaran Islam memuat berita mengenai kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tempo.co, merupakan portal media nasional yang juga menyajikan berita mengenai kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dengan menggunakan analisis wacana kritis model Norman Fairclough, peneliti mencoba untuk menemukan ideologi yang dianut Hidayatullah.com dan Tempo.co yang tergambar dalam pemberitaan keduanya lewat bahasa yang digunakan dalam teks-teks berita kedua media daring tersebut. 4

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menganggap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta relevan untuk diteliti dengan menggunakan analisis wacana Fairclough (1995). Kosakata, semantik, dan tata kalimat merupakan hal yang dianalisis dari teori Fairclough (1995). Ketiga hal tersebut terdapat dalam dimensi analisis teks dan intertekstualitas yang dapat membantu peneliti mengungkap ideologi yang terkandung dalam berita. Analisis wacana kritis merupakan salah satu topik penelitian yang sudah menarik banyak perhatian para peneliti di Indonesia. Penelitian dengan menggunakan teori Fairclough (1995) pernah dilakukan oleh beberapa orang peneliti tanah air. Saefullah (2009) menganalisis iklan kampanye di televisi jelang Pemilu 2009 yang menghiasi koran yakni berupa artikel dengan memusatkan penelitiannya terhadap praktik kewacanaan. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa iklan kampanye partai politik kurang memberikan pengaruh di tengah-tengah perspektif masyarakat yang menilai iklan kampanye hanya berisi janji-janji semata. Suryana (2009) membahas analisis teks iklan perguruan tinggi pada Koran Pikiran Rakyat yang mikro dikaitkan dengan perubahan sosial yang makro pembacanya. Dalam hasil penelitiannya didapatkan fakta bahwa kalimat-kalimat dalam iklan bersifat informatif persuasif eksplisit dan hanya beberapa kalimat iklan yang bersifat persuasif implisif. Dari angket yang disebarkan kepada 50 responden, ditemukan fakta bahwa bahasa iklan perguruan tinggi ini dapat dipahami oleh sebagian besar siswa SMA. Yuliarni (2013) menganalisis pemberitaan kontroversi rencana RUU APP dalam artikel sebuah majalah berideologi Islam yang dalam hasil analisisnya tampak sekali sikap keberpihakan dari redaksi majalah Al-Wa ie. Diksi yang terdapat dalam teks mengandung unsur pertentangan dari pihak yang menolak RUU APP. Berdasarkan analisis wacana kritis yang sudah dilakukan, penelitian analisis wacana kritis dengan menggunakan teori Fairclough (1995) memang sudah sering dilakukan. Namun, penelitian terhadap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta belum ada yang pernah melakukannya. Hal ini dapat dibuktikan dari objek penelitiannya dan media massa yang digunakan dalam proses penelitian adalah Hidayatullah.com dan Tempo.co. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat berdampak kepada hasil penelitian yang 5

6 berbeda pula. Dengan demikian, penelitian ini dianggap penting dilakukan untuk mengungkap adanya ideologi yang terdapat dalam wacana berita serta mengungkap perbedaan ideologi dari media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co. B. Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah pokok dalam penelitian ini ialah: ideologi apa yang terkandung dalam teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? Dalam upaya mengungkap hal tersebut, akan dilakukan analisis dengan cara yang sistematis melalui tahapan-tahapan identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat penelitian. 1. Identifikasi Masalah Hal pertama yang akan dilakukan untuk mengetahui masalah yang akan dibahas dalam analisis wacana kritis ini adalah melakukan pengidentifikasian masalah sebagai berikut. 1) Bahasa dalam sebuah teks berita antara lain digunakan untuk mendapatkan kekuasaan dengan membawa nilai ideologi tertentu. 2) Perbedaan ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co akan memengaruhi isi berita yang disajikannya kepada khalayak oleh keduanya. 3) Pemakaian kosakata dalam sebuah teks berita bukan semata persoalan teknis, melainkan juga sebagai praktik ideologi. 2. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terfokus, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut. 1) Wacana yang dikaji merupakan teks berita, khususnya pemberitaan seputar kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. 2) Pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang dianalisis adalah berita dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co edisi 24 September sampai 19 November 2014.

7 3) Pendekatan yang digunakan adalah analisis wacana kritis dengan model teori Norman Fairclough. 4) Analisis wacana kritis difokuskan kepada analisis teks, analisis intertekstualitas, dan analisis ideologi. 3. Rumusan Masalah Masalah pokok dalam penelitian ini ialah untuk menelusuri dan memperlihatkan ideologi yang terkandung dalam teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta pada media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co. Rumusan masalah tersebut diantaranya sebagai berikut. 1) Bagaimana representasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? 2) Bagaimana relasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? 3) Bagaimana identitas teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? 4) Bagaimana intertekstualitas pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? 5) Bagaimana ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co dalam pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) mengetahui representasi teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co; 2) mendeskripsikan relasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co; 3) mendeskripsikan identitas teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co;

8 4) mendeskripsikan intertekstualitas pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co; dan 5) mendeskripsikan ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co dalam pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkam memiliki manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: 1) menjadi sumbangan dan referensi bagi pembaca dalam hal pengkajian wacana berita pada suatu media; 2) mengukuhkan pandangan analisis wacana kritis terhadap karakteristik teks berita; dan 3) memperkaya perkembangan ilmu bahasa, khususnya untuk pengetahuan yang berhubungan dengan analisis wacana kritis. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: 1) memberikan gambaran kepada pembaca mengenai sikap dan pandangan Hidayatullah.com dan Tempo.co terhadap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta; 2) membantu pembaca agar lebih cermat dan kritis dalam menerima berita yang disajikan media; 3) pembaca menanamkan sikap kritis terhadap diri sendiri dan terhadap berita yang dimunculkan media; dan 4) sumbangan keilmuan analisis wacana kritis bagi pembelajaran untuk mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

9 E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi dalam penelitian ini terdiri atas 5 bab. Pada bab I dijelaskan hal yang menjadi latar belakang masalah penelitian, dilanjutkan dengan penentuan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat dari penelitian ini. Pada bab II dipaparkan tinjauan pustaka yang berisi ulasan terhadap hasil penelitian sebelumnya dan landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini. Pada bab III dijelaskan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, desain penelitian, data dan sumber data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Pada bab IV dideskripsikan serta dijelaskan hasil penelitian yang kemudian diberikan pembahasannya dari penelitian ini. Pada bab V disampaikan kesimpulan dari pembahasan yang telah dideskripsikan serta saran untuk penelitian selanjutnya.