Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI SD Negeri 01 Tengeng Kulon Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak Hasil ulangan harian PKn pada siswa kelas V SD Negeri 01 Tengengkulon rendah, dengan nilai rata-rata masih dibawah KKM yang ditetapkan guru (70). Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan karena minat belajar siswa terhadap materi peembelajaran rendah, guru dalam melakukan pembelajaran masih konvesional serta belum memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Desain penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan tes, mengadakan pengamatan dan wawancara. Sedangkan analisis data meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui metode demonstrasi mengalami peningkatan ketuntasan belajar siswa. Sedangkan hasil kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan observer selama pembelajaran kerjaaman dan keaktifan siswa meningkat tiap siklusnya. Kesimpulan penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar PKn bagi siswa kelas V SD Negeri 01 Tengengkulon. 2015 Dinamika Kata Kunci: Demonstrasi, Meningkatkan hasil belajar. PENDAHULUAN Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru dituntut untuk berperan sebagai pengajar sekaligus sebagai manajer. Sebagai pengajar, guru dituntut untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Sedangkan sebagai manajer, guru dituntut untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif bagi pembelajaran sehingga siswa berpartisipasi aktif dala pembelajaran. (Suciati, 2007 : 33) Berdasarkan hasil observasi awal dilapangan ditemukan bahwa prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 01 Tengengkulon pada materi cara menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari keseluruhan siswa yang berjumlah 22 orang yang tuntas dalam pembelajaran materi tersebut hanya 9 siswa atau 40% dan 13 siswa lainnya mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Pendidikan Kewarganegaraan. Adapun nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh guru adalah 70. Sedangkan presentase ketuntasan klasikal kelas 75%. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut terjadi karena sebagian siswa bersikap acuh tak acuh dan tidak tertarik terhadap pembelajaran dan siswa kurang memanfaatkan kesempatan bertanya. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dianggap membosankan sehingga tidak jarang siswa MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI 33
yang asyik bercerita dengan teman sebangkunya dan tidak menghiraukan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dari hasil diskusi dan observasi awal telah terungkap beberapa sikap siswa saat mengikuti pembelajaran yang mencerminkan ketidaktertarikan pada proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Saat siswa diberi kesempatan untuk bertanya hanya 3 siswa yang bertanya. Begitu saat mengerjakan soal hanya 9 siswa yang dapat mengerjakan soal, sedangkan 2 siswa asyik bercerita dengan teman sebangkunya, 4 siswa malas mengerjakan, bahkan ada 4 siswa yang pasif dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sehingga sesudah hasil latihan dikoreksi ditemukan 13 siswa mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Pendidikan kewarganegaraan. Melihat kenyataan dilapangan, penulis selaku pendidik merasa tergugah untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran guna menarik perhatian siswa. Dalam hal ini penulis ingin mencoba menerapkan pembelajaran melalui metode demonstrasi dengan harapan agar partisipasi dan perhatian siswa lebih meningkat serta kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan alasan tersebut maka penulis tertarik untuk mengubah sistem pembelajaran PKn pada materi menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Kelas V SD Negeri 01 Tengengkulon Kecamatan Siwalan kabupaten Pekalongan pada semester I tahun pelajaran 2010/2011 dengan menggunakan metode demonstrasi. Setelah menganalisis masalah yang ada penulis menentukan fokus perbaikan dengan memilih penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa tentang menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan latar belakang maalah dan kenyataan di lapangan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah penerapan metode demonstrasi dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa? Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa? Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar PKn tentang cara menjaga Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) pada siswa kelas V SDN 01 Tengengkulon? Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa kelas V SD Negeri 01 Tengengkulon, meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn, meningkatkan prestasi belajar PKn tentang cara menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah. Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan wawasan teknik menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bagi siswa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan keterampilan menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagi Sekolah, penelitian ini dapat membrikan manfaat mutu proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah. METODE PENELITIAN Penelitan yang diterapkan merupakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang diartikan sebagai penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik pembelajaran. (Suhardjono, 2007: 58) Penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua siklus, yaitu siklus I, dan siklus II, masingmasing terdiri dari empat tahapan yang meliputi tahapperencanaan, pelaksanaan tindakan, 34 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)
pengamatan atau observasi, dan refleksi. Dalam proses siklus I, apabila pemecahan masalah belum terselesaikan maka dapat dilanjutkan pada siklus II dan apabila pemecahan masalah pada siklus II belumterselesaikan juga maka dilanjutkan lagi pada siklus III dan seterusnya. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 01 Tengengkulon Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongantahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari laki-laki 12 orang dan perempuan 10 orang peserta didik. Alasan penulis menggunakan kelas V karena nilai prestasi belajar rendah, siswa kurang termotivasi untuk belajar, dan kurang memahami konsep pembelajaran PKn materi pokok menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan penelitian ini hasilnya dapat dijadikan sebagai umpan balik guru dalam mengajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa butir soal tes tertulis yang digunakan guru sebagai alat untukmengukur kedalaman pemahaman konsep siswa terhadap materi yang telah diberikan. Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Sedangkan teknik non tes berupa lembar observasi yang digunakan sebagai pedoman untuk mengamati aktivitas siswa di kelas pada saat pembelajaran. Teknik analisis data yang dgunakan penulismenggunakan teknik deskriptif komparatif. Pada teknik ini analisis data yang diperoleh ketika tindakan dianalisis dengan cara membandingkan hasil tes pada saat kondisi awal siswa sebelum diterapkan treatment atau disebut pra siklus, nilai tes setelah dilakuakan tindakan pada siklus I dan nilai tes setelah tindakan siklus II kemudian dilanjutkan dengan menarik kesimpulan atau refleksi. Proses Siklus I Tahapan pertama dalam siklus penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan. Pada tahap perencanaan ini guru mengidentifikasi masalah yang timbul saat pembelajaran dan menentukan fokus penelitian yang akan dikaji dengan mengacu kepada teori-teori dari para pakar serta mempersiapkan seperangkat instrumen penelitian yang dibutuhkan selama penelitian. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain adalah menyusun RPP, menyusun instrumen pengumpulan data dan prestasi belajar berupa soal formatif atau ulangan harian, menyusun instrumen observasi terhadap guru, menyusun instrumen observasi terhadap siswa, serta pembagian kelompok siswa secara heterogen. Tahapan kedua adalah pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini guru sebagai penulis melakukan tindakan kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Peneliti mengamati dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama proses tindakan berlangsung. Untuk mendapatkan data yang lebih valid, langkah pengamatan juga dilakukan oleh kolaborator. Tahapan ketiga dalam penelitian tindakan kelas adalah pengamatan atau obsevasi. Pada saat guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan diskusi, pengamat pelaksanaan pembelajaran melakukan pengamatan untuk mendapatkan hasil observasi. Tahap yang terakhir adalah refleksi. Pada akhir pembelajaran diadakan tes formatif atau ulangan harian kemudian hasil yang didapatkan dianalisis. Begitu juga hasil observasi dijasikan umpan balik pada tindakan di siklus berikutnya (siklus II). Proses Siklus II Pada tahap perencanaan di siklus II ini adalah menyusun dan mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II yang merupakan perbaikan dari siklus I dan telah disempurnakan. Dalam tahap ini kekurangan yang terjadi pada siklus I diperbaiki. Tahapan pelaksanaan tindakan guru melakukan tindakan kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun di siklus II. Peneliti mengamati dan MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI 35
mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama proses tindakan berlangsung. Untuk mendapatkan data yang lebih valid, langkah pengamatan dilakukan oleh kolaborator. Pada tahap pengamatan siklus II dilakukan dengan mengamati aktivitas dan minat belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan difokuskan pada keseriusan siswa dalam pembelajaran dengan materi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemajuankemajuan yang dicapai dan kelemahan-kelemahan yang muncul juga dijadikan pusat sasaran dalam observasi. Pada akhir pembelajaran diadakan tes formatif atau ulangan harian. Hasil ulangan harian di analisis sesuai dengan kebutuhan begitu juga dengan hasil observasi dijadikan sebagai umpan balik. Pada siklus ini peneliti diharapkan telah berhasil mencapai tujuan, yaitu hasil belajar Pendidikan kewarganegaraan materi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 85% siswa tuntas belajar dengan KKM 70. Sesuai dengaan landasan teori, maka dalam penelitian tindakan kelas ini diajukan hipotesis sebagai berikut : penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa kelas V dalam pebelajaran menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V dalam pembelajaran menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar PKn tentang cara menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada siswa kelas V SD Negeri 01 Tengengkulon. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Observasi yang dilaksanakan pada siklus I meliputi observasi aktivitas siswa, aktivitas guru dan prestasi belajar siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan bahwa masih ada kekurangan terutama dalam kaitannya dengan minat belajar siswa, penggunaan media belajar sebagai bantuan guru untuk menyampaikan materi serta upaya umpan balik dari siswa masih rendah. Hasil observasi aktivitas guru dalam perbaikan pembelajaran pada siklus I masih terlihat beberapa kekurangan. Kekurangan yang muncul antara lain terkait dengan penerapan metode pembelajaran, pngorganisasian siswa, serta penguasaan media. Selain itu juga teridentifikasi kekurangan dalam hal membimbing siswa dan pemberian umpan balik. Hasil prestasi belajar atau evaluasi belajar siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I pada mata peajaran PKn materi pokok menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada siswa kelas V semester I tahun pelajaran 2010/2011 SD Negeri 01 Tengengkulon menunjukkan bahwa hasil tes formatif siklus I dengan nilai rata-rata 67,7 dan jumlah siswa yang belum tuntas belajar atau mendapat nilai kurang dari 70 sebanyak 8 siswa (36,4%) dan yang mendapat nilai lebih dari 70 sebanyak 14 siswa (63,6%). Bertolak dari hasil tes pada siklus I, maka perlu diadakan perbaikan pada siklus selanjunya (siklus II) dengan meminimalisir kelemahan yang timbul pada proses siklus I. Siklus II Hasil observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa menunjukkanaktivitas siswa sudah mengalami peningkatan namun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi, terutama peningkatan pada minat belajar siswa, penggunaan media belajar dan hasil evaluasi. Hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam perbaikan pembelajaran siklus II diketahui sudah ada peningkatan terutama dalam penerapan metode pembelajaran, pengorganisasian siswa, dan 36 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)
penguasaan media. Selain itu juga terjadi peningkatan dalam membimbing siswa dan pemberian umpan balik. Hasil prestasi belajar siswa pada pembelajaran siklus II mata pelajaran PKn materi pokok menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada siswa kelas V semester I tahun pelajaran 2010/2011 SD Negeri 01 Tengengkulon menunjukkan hasil tes formatif siklus II dengan nilai rata-rata kelas mencapai 76,82. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar atau mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 2 siswa (9,1%) dansiswa yang tuntas belajar atau memperoleh nilai lebih dari 70 sebanyak 20 siswa (90,9%). Hasil evaluasi belajar siswa mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa dengan metode demonstrasi untuk mata pelajaran PKn mengalami peningkatan ketuntasan belajar yaitu dari 9 siswa (36,4%) pada pra siklus, menjadi 14 siswa (63,6%) pada siklus I dan pada siklus II menjadi 20 siswa (90,9%) atau dari 14 siswa (63,6%) tidak berhasil pada pra siklus menjadi 9 siswa (36,4%) pada siklus I dan pada siklus II menjadi 2 siswa (9,1%). Hasil tes formatif pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 disajikan pada tabel dan gambar grafik di bawah ini: Tabel 1. Prosentase Ketuntasan belajar dalam perbaikan pembelajaran PKn No Pelaksanaan Jumlah Siswa Tuntas Prosentase Keterangan 1. 2. 3. Pra Siklus Siklus I Siklus II 9 14 20 36,4% 63,6% 90,9% Minimal Meningkat Maksimal Gambar 1. Grafik Prosentase Ketuntasan 100 90 90,9 80 70 63,6 60 50 40 36,4 30 20 10 0 Nilai pra siklus siklus I siklus II SIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrai dalam pembelajaran PKn materi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berhasil meningkatkan hasil belajar siswa MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI 37
kelas V SD Negeri 01 Tengengkulon dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa ke arah yang positif. Terbukti adanya peningkatan rata-rata setiap siklusnya, dari 63,2 pada pra siklus naik menjadi 67,7 pada siklus I dan naik lagi menjadi 76,8 pada siklus II. Sejalan dengan meningkatnya rata-rata maka jumlah siswa yang mengalami ketuntasan dengan KKM 70 juga meningkat, dari 22 siswa yang tuntas belajar sebesar 36,4% (9 siswa) pada pra siklus menjadi 63,6% (14 siswa) pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 90,9% (20 siswa) pada siklus II. DAFTAR PUSTAKA Somantri, Nu man. 1976. Konsep Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Remadja Rosdakarya. Purwanto, Ngalim. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Rineka Cipta Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bina Aksara Sudrajat, Ahmad. 2008. Media Pendidikan. www.wordpress.(14 jan 2008) Winataputra, Udin S. 2005. Materi dan Pembelajaran SD. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Wardani, I.G.A.K Wihardit, K.M Ed, Nasution N. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka 38 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)