FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERAMPILAN MELAKUKAN SADARI PADA REMAJA PUTRI DI DESA GIRIPENI WATES KULON PROGO TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Rizki Aulia Nisa

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH

PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

Oleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209) PSIK FK UNDIP 2008

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yolanda Montessori

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Mentari Wijaya

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI KELURAHAN KOTABARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Sri Waluyaningsih

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS BANTUL II TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. Penelitian ini menggunakan 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

Oleh. Anin Nur Sholihah 1) dan Etik Sulistyorini 2) ABSTRAK. Kata kunci: Sikap, Minat, Kanker Serviks, Inpeksi Visual Asam Asetat, Wanita

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA MAHASISWA KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA WANITA USIA SUBUR

Disusun oleh: ERNY KURNIASIH

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB III METODE PENELITIAN

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

BAB I PENDAHULUAN. wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan pada payudaranya (NCI, 2010). Tujuan utama dari pemeriksaan SADARI adalah membantu

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasi experiment

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) di DUSUN CANDIREJO, TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN MELAKUKAN PENGOBATAN TRADISIONAL KE BALAI PENGOBATAN TRADISIONAL DI YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang SADARI di Nagari Painan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Andini Ania Sari

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci : perilaku,sadari, Remaja Putri, Pendidikan kesehatan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

Feriana Tejawati 1, Ismarwati 2, Anjarwati 3 ABSTRACT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP IBU MELAKUKAN TINDAKAN SADARI DI DESA GENENGDUWUR GEMOLONG SRAGEN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nama Rumah Sakit Jumlah Kasus

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DI SMA ISLAM 1 GAMPING YOGYAKARTA TAHUN 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA WANITA USIA PRODUKTIF DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai promosi kesehatan, salah satunya yaitu video learning

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MINAT WANITA USIA SUBUR DALAM MELAKUKAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

Disusun Oleh: Wiwiningsih

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

PENGARUH MINAT DI DUSUN BANTUL. Disusun Oleh: JENJANG

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERAMPILAN MELAKUKAN SADARI PADA REMAJA PUTRI DI DESA GIRIPENI WATES KULON PROGO TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Anggarwati Wahyuningtiyas 201110104239 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN `AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 1

2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERAMPILAN MELAKUKAN SADARI PADA REMAJA PUTRI DI DESA GIRIPENI WATES KULON PROGOTAHUN 2012 1 Anggarwati Wahyuningtiyas 2, Anjarwati 3 STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA iam_ayuxxtyas@yahoo.com Abstrack : Breast cancer is an important public health problem. In Indonesia the number of breast cancer sufferers occupy the second level after cervical cancer. In Indonesia the number of breast cancer sufferers occupy the second level after cervical cancer. The purpose of this research was that he knew the factors associated with the skills do breast self examination on young women in the village of Giripeni Wates. Key words : Breast Self Examination Women Adolesence Skills Factors Intisari : Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Di Indonesia jumlah penderita kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim. Di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta, dalam kurun waktu 1 tahun terakhir tercatat 5 orang yang meninggal karena kanker payudara. Sadari diketahui dapat dilakukan untuk mendeteksi dini tanda-tanda kanker payudara. Tujuan dari penelitian ini yaitu ketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Kata kunci : Faktor yang berhubungan dengan keterampilan SADARI 3

PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting.menurut penyelidikan bagian patologi universitas Indonesia selama tiga tahun terakhir proyek ini mengadakan registrasi di RS Cipto Mangunkusumo, dan ditemukan 385 kasus. Umur penderita kanker payudara yang termuda 20-29 tahun, yang tertua 80-89 tahun, dan yang terbanyak berumur 40-49 tahun, yakni 130 kasus. Di Indonesia jumlah penderita kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim (Sarwono, 2008). Kasus penderita kanker payudara di Yogyakarta memiliki jumlah kasus tertinggi dibandingkan daerah Indonesia lainnya. Dalam sehari 40-60 orang yang melakukan pemeriksaan di rumah sakit dan ternyata perkembangannya sangat pesat. Kanker payudara biasanya lebih banyak di derita oleh perempuan, dan penyebabnya sangat bervariasi, sehingga proses pendampingan kanker yang berbasis masyarakat harus senantiasa digalakkan (Putraningrum, 2010). Sebelumnya kanker payudara hanya ditemukan pada usia di atas 35 tahun, kini usia penderita kanker payudara bergeser ke perempuan usia muda. Dalam hal ini rumah sakit kanker Dharmais, sebagai satu-satunya rujukan kanker di Indonesia, menemukan banyak kasus baru yang menimpa penderita kanker payudara, yaitu sekarang usia muda. Bahkan, tidak sedikit remaja putri usia empat belas tahun menderita tumor di payudaranya. Meskipun tidak semua ganas, tetapi ini menunjukan bahwa pada usia remaja gejala kanker payudara sudah semakin meningkat. Perempuan di Indonesia masih jarang melakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yaitu pendeteksian dini kanker payudara oleh diri sendiri dengan melakukan pemijatan ringan di sekitar payudara. Padahal, seringkali 80% kasus kanker payudara justru di temukan oleh si penderitanya (Sutjipto, 2005). Perlu untuk diketahui, bahwa 9 diantara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya. Cara yang paling efektif dan efisien dalam upaya pencegahan atau deteksi dini kanker kanker payudara adalah dengan SADARI secara rutin, karena SADARI merupakan skrining dan deteksi kanker payudara yang ampuh dan memenuhi syarat. Pemeriksaan yang dilakukan sangat sederhana, ekonomis, tidak sakit, dan cepat (Sutjipto, 2005). Yayasan kanker payudara Jakarta (YKPJ) bermitra dengan pemerintah menggalakkan penyuluhan dan penanggulangan kanker payudara, khususnya di Jakarta. YKPJ telah banyak berkerja sama dengan berbagai lembaga pemerintahan maupun swasta untuk memberikan layanan pendeteksian dini kanker payudara melalui mamografi, kampanye sadar kanker payudara bagi masyarakat luas dan pemberian pengobatan gratis bagi penderita kanker payudara kepada penderita yang kurang mampu (Sutjipto, 2005). Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW bersabda: Larilah dari penyakit sebagaimana kamu lari dari harimau (HR Bukhari Muslim).Dari hadist tersebut disimpulkan bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk menjaga kesehatan.terutama menghindari penyakit melalui upaya-upaya pencegahan penyakit.untuk itu, upaya-upaya pendeteksian dini hendaknya selalu digalakkan agar terhindar dari penyakit. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di desa Giripeni Wates Kulon Progo, dalam waktu 1 tahun terakhir sudah 5 orang yang meninggal karena kanker payudara. Di desa tersebut diketahui terdapat remaja putri sebanyak 80 orang. Dari hasil wawancara dengan 15 remaja diketahui ada 14 remaja yang tidak melakukan SADARI.Hal hal yang 4

membuat remaja tidak melakukan SADARI adalah kurangnya pengetahuan serta pentingnya melakukan SADARI terutama untuk pencegahan kanker payudara. Sedangkan 1 remaja mengatakan sudah melakukan SADARI sebulan sekali. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan remaja dan tidak tahu bahwa melakukan SADARI itu sendiri bisa mendeteksi dini kanker payudara pada wanita. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dekriptifanalitic correlationpada penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri.metode pengambilan data berdasarkan pendekatan waktu dengan menggunakan metode cross sectional. Alat yang digunakan adalah kuisioner tertutup dengan pertanyaan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI.Kuesioner penelitian ini terdiri dari 51 item pertanyaan menyangkut tentang pengetahuan, pendidikan, persepsi, motivasi, sikap remaja, dan keterampilan. Untuk pendidikan memakai alternative jawaban. Pada pertanyaan tentang pengetahuan yang bersifat mendukung positif (favourable), jawaban benar nilai 1 sedangkan yang salah nilai 0.Pada yang bersifat negative (unfavourable), jawaban benar nilai 0 sedangkan yang salah nilai 1.Sedangkan pernyataan tentang sikap disiapkan dengan kuesioner dengan pertanyaan tertutup dengan jawaban responden pada pernyataan positif (favourable) diberi skor jawaban sangat setuju (SS) nilai 4, setuju (S) nilai 3, tidak setuju (TS) nilai 2, dan sangat tidak setuju (STS) nilai 1. Sedangkan pernyataan negative (unfavourable) diberi skor jawaban sangat setuju (SS) nilai 1, setuju (S) nilai 2, tidak setuju (TS) nilai 3, dan sangat tidak setuju (STS) nilai 4. Metode pengumpulan data awal diperoleh dari daftar jumlah dan nama remaja putri yang diberikan oleh ketua karang taruna. Setelah itu diperoleh jumlah responden yang diteliti dengan mengundi nama remaja putri sejumlah 49 orang sesuai kriteria. Kemudian peneliti memberi undangan pribadi kepada responden untuk mengisi kuesioner dan observasi selama 90 menit. Sebelumnya peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang pengisian angket dan responden menandatangi informed consent sebelum mengisi angket. Kuesioner tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI yang dibagikan dalam waktu 30 menit diisi saat itu juga oleh responden dan langsung dikembalikan.kemudian peneliti melakukan observasi pada remaja putri tentang keterampilan melakukan SADARI di ruangan tertutup satu persatu dibantu oleh asisten peneliti yang dinilai dengan checklist.asisten peneliti berjumlah 4 orang yang semuanya mahasiswa DIV Kebidanan.Waktu untuk melakukan observasi ±60 menit. 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2012. Karakteristik responden dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 1: Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden No. Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%) Responden 1. Usia 17 tahun 7 orang 14,3 18 tahun 13 orang 26,5 19 tahun 13 orang 26,5 20 tahun 16 orang 32,7 2. Pendidikan SD 2 4,1 SMP 33 67,3 SMA 9 18,4 PT 5 10,2 3. Agama Islam 45 91,8 Kristen 2 4,1 Katolik 2 4,1 Jumlah 49 100,0 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 49 orang dengan usia paling banyak adalah 20 tahun (32,7%), pendidikan paling banyak SMP (67,3%), dan agama paling banyak adalah Islam (91,8%). 6

Deskripsi data faktor-faktor yang berhubungan dengan keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 2 : Distribusi frekuensi faktor-faktor yang berhubungan dengan keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta No. Desktripsi Data Frekuensi (n) Persentase (%) 1. Pendidikan Dasar 35 71,4 Menengah 9 18,4 Tinggi 5 10,2 2. Pengetahuan Kurang 17 34,7 Cukup 20 40,8 Baik 12 24,5 3. Persepsi Kurang 13 26,5 Cukup 21 42,9 Baik 15 30,6 4. Motivasi Kurang 13 26,5 Cukup 28 57,1 Baik 8 16,3 5. Sikap Kurang 23 46,9 Cukup 18 36,7 Baik 8 16,3 6. Ketarampilan SADARI Tidak terampil 32 65,3 Terampil Jumlah 17 49 34,7 100,0 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa faktor pendidikan paling banyak kategori pendidikan dasar (71,4%), pengetahuan paling banyak kategori cukup (40,8%), persepsi paling banyak kategori cukup (42,9%), motivasi paling banyak kategori cukup (57,1%), dan sikap paling banyak kategori kurang (46,9%). Sedangkan keterampilan SADARI berdasarkan hasil observasi paling banyak kategori tidak terampil (65,3%). 7

Uji bivariat untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta menggunakan uji non parametrik Chi Square, rangkuman hasil uji chi square sebagai berikut: Tabel 3 : Tabulasi silang faktor-faktor yang berhubungan dengan keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta No Faktor keterampilan 1. Pendidikan Keterampilan SADARI Tidak Total Terampil terampil f % f % f % Dasar 26 74,3 9 25,7 35 100,0 Menengah 5 55,6 4 44,4 9 100,0 Tinggi 1 20,0 4 80,0 5 100,0 2. Pengetahuan Kurang 14 82,4 3 17,6 17 100,0 Cukup 15 75,0 5 25,0 20 100,0 Baik 3 25,0 9 75,0 12 100,0 3. Persepsi Kurang 12 92,3 1 7,7 13 100,0 Cukup 13 61,9 8 38,1 21 100,0 Baik 7 46,7 8 53,3 15 100,0 4. Motivasi Kurang 12 92,3 1 7,7 13 100,0 Cukup 17 60,7 11 39,3 28 100,0 Baik 3 37,5 5 62,5 8 100,0 5. Sikap Kurang 18 78,3 5 21,7 23 100,0 Cukup 12 66,7 6 33,3 18 100,0 Baik 2 25,0 6 75,0 8 100,0 Total 32 65,3 17 34,7 49 100,0 χ 2 hitung p- value 6,153 0,046 11,614 0,003 6,591 0,037 7,174 0,028 7,455 0,024 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui pendidikan merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Pengetahuan merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Persepsi merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Motivasi merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Sikap merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Uji multivariate bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor variabel X1: pendidikan, X2: pengetahuan, X3: persepsi, X4: motivasi, X5: sikap secara bersama-sama terhadap variable Y, faktor yang paling berpengaruh terhadap variable Y, dan besarnya pengaruh variable X1, X2, X3, X4, dan X5 secara bersama-sama terhadap Y. Hasil uji multivariate dapat dilihat dari tabel berikut : 8

Tabel 4:Rangkuman uji multivariate regresi logistic berganda faktor-faktor yang berhubungan dengan keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta Variabel Exp (B) Negelkerke χ 2 hitung Sig. R X1 2,991 X2 4,6875 X3 1,839 0,548 24,831 0,000 X4 2,952 X5 2,136 Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut di atas diketahui hasil uji Chi Square diperoleh χ 2 hitung sebesar 24,831 dengan nilai p=0,000. berdasarkan df=5 ada taraf signifikansi 5% maka diketahui χ 2 tabel sebesar 11,070, sehingga χ 2 hitung > χ 2 tabel dan nilai p<0,05 maka dapat dinyatakan secara simultan pendidikan, pengetahuan, persepsi, motivasi, dan sikap merupakan faktor yang signfikan mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Selanjutnya berdasarkan nilai Negelkerke R sebesar 0,548 maka diketahui kontribusi pendidikan, pengetahuan, persepsi, motivasi, dan sikap secara bersama-sama terhadap keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta sebesar 54,8%, sehingga terdapat sisa 45,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitin ini. Lebih lanjut berdasarkan hasil uji Exp(B) diketahui variable X2 (pengetahuan) merupakan variable yang paling dominan mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. 1. Hubungan faktor pendidikan dengan keterampilan melakukan Sadari Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dasar memiliki memiliki kecenderungan keterampilan SADARI yang tidak terampil, pendidikan menengah memiliki kecenderungan keterampilan SADARI yang tidak terampil sebesar, sedangkan pendidikan tinggi memiliki kecenderungan keterampilan SADARI yang terampil yaitu sebesar 80%. Berdasarkan uji chi square dapat dinyatakan bahwa pendidikan merupakn factor signifikan yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Hal tersebut membuktikan bahwa pendidikan mampu berkontribusi terhadap keterampilan melakukan SADARI. Hal ini karena dengan pendidikan akan semakin banyak informasi yang diperoleh sehingga memberikan wawasan yang luas tentang kesehatan. Selain itu semakin tinggi tingkat pendidikan akan membentuk seseorang menjadi kritis dan meningkatkan rasa ingin tahu tentang hal-hal yang ada disekitarnya, sehingga responden dapat memperoleh pengetahuan tentang cara melakukan SADARI dan dapat mengaplikasikannya. 2. Hubungan faktor pengetahuan dengan keterampilan melakukan Sadari Pengetahuan kurang memiliki kecenderungan keterampilan SADARI yang tidak terampil, pengetahuan cukup kecenderungan keterampilan SADARI yang tidak terampil, sedangkan pengetahuan yang baik kecenderungan keterampilan SADARI 9

yang terampil. Berdasarkan uji chi square dapat dinyatakan bahwa pengetahuan merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Alasan pengetahuan dapat mempengerauhi keterampilan melakukan SADARI karena dengan pengetahuan responden dapat memahami dan pengetahui cara melakukan SADARI yang benar, sehingga responden lebih mudah melakukan SADARI. 3. Hubungan faktor persepsi dengan keterampilan melakukan Sadari Persepsi kurang memiliki kecenderungan keterampilan SADARI yang tidak terampil, persepsi cukup kecenderungan keterampilan SADARI yang tidak terampil, sedangkan persepsi yang baik kecenderungan keterampilan SADARI yang terampil. Berdasarkan uji chi square dapat dinyatakan bahwa persepsi merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Hal tersebut memberikan gambaran pentingnya persepsi yang baik sebelum melakukan tindakan salah satunya melakukan SADARI. Hal ini karena dengan persepsi yang baik responden akan memahami pentingya melakukan SADARI, sehingga responden akan berupaya untuk melakukannya dengan sungguh-sungguh dan dapat membentuk keterampilan yang baik dalam melakukan SADARI. 4. Hubungan faktor motivasi dengan keterampilan melakukan Sadari Motivasi kurang memiliki kecenderungan keterampilan SADARI yang tidak terampil, motivasi cukup kecenderungan keterampilan SADARI yang tidak terampil, sedangkan motivasi yang baik kecenderungan keterampilan SADARI yang terampil yaitu sebesar 62,5%. Berdasarkan uji chi square dapat dinyatakan bahwa motivasi merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Hasil tersebut membuktikan peranan motivasi bagi tindakan kesehatan, dalam hal ini katerampilan melakukan SADARI. Alasan motivasi dapat mempengaruhi keterampilan SADARI karena dengan motivasi yang baik responden akan terdorong untuk melakukan yang terbaik dan berupaya untuk memahami tujuan atau motif bagi dirinya melakukan SADARI. 5. Hubungan faktor sikap dengan keterampilan melakukan Sadari Sikap kurang memiliki kecenderungan keterampilan SADARI yang tidak terampil, sikap cukup kecenderungan keterampilan SADARI yang tidak terampil, sedangkan sikap yang baik kecenderungan keterampilan SADARI yang terampil. Berdasarkan uji chi square dapat dinyatakan bahwa sikap merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sikap memiliki pengaruh terhadap keterampilan SADARI, karena sikap merupakan perilaku tertutup atau bentuk dukungan terhadap SADARI. 10

6. Faktor yang paling berpengaruh terhadap keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di Desa Giripeni Wates Kulon Progo tahun 2012 Berdasarkan hasil analisis binary logistic dengan pendekatan uji Chi Square dapat dinyatakan secara simultan pendidikan, pengetahuan, persepsi, motivasi, dan sikap merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Selanjutnya berdasarkan nilai Negelkerke R sebesar 0,548 maka diketahui kontribusi pendidikan, pengetahuan, persepsi, motivasi, dan sikap secara bersamasama terhadap keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta sebesar 54,8%, sehingga terdapat sisa 45,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitin ini. Lebih lanjut berdasarkan hasil uji Exp(B) diketahui variable X2 (pengetahuan) merupakan variable yang paling dominant mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Hal ini karena pengetahuan tentang SADARI sangat penting dimiliki responden, hal ini akan berpengaruh terhadap prilaku responden dalam melakukan SADARI. Hal ini sesuai yang dikemukkan oleh Notoatmojo (2010) bahwa tingkat pengetahuan merupakan domain bagi seseorang untuk melakukan tindakan. Seseorang hingga taraf memahami ditunjukkan melalui pengintreprestasian materi secara benar hingga selanjutnya pengaplikasian secara riil, yang berarti responden mampu memahami bagaimana cara melakukan SADARI yang baik dan benar sehingga cenderung akan melakukan SADARI sesuai dengan pengetahuannya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sadari adalah suatu cara untuk mendeteksi adanya kanker atau tumor pada payudara sedini mungkin. Faktor yang mempengaruhi remaja putri dalam melakukan keterampilan Sadari yaitu pendidikan, pengetahuan, persepsi, motivasi, dan sikap. Pendidikan, pengetahuan, persepsi, motivasi, dan sikap secara bersama-sama merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta, dengan nilai hasil akhir p<0,05.pengetahuan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keterampilan melakukan SADARI pada remaja putri di desa Giripeni Wates Kulon Progo Yogyakarta. Saran 1. Bagi remaja putri Bagi remaja putri desa Giripeni Wates Kulon Progo disarankan dapat meningkatkan pengetahuannya tentang SADARI. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau mengakses internet tentang SADARI agar lebih mengetahui pentingnya Sadari bagi perempuan. 2. Bagi Kepala Desa Bagi Kepala Desa Giripeni Wates Kulon Progo dihimbau untuk bekerjasama dengan Puskesmas untuk menyelenggarakan penyuluhan tentang SADARI agar diharapkan masyarakat lebih mengetahui mendalam tentang bahaya kanker payudara, manfaat dan 11

cara melakukan SADARI dengan baik dan benar. Bisa juga mengajukan kepada tenaga kesehatan dari Puskesmas untuk menyediakan leaflet, buklet, maupun poster SADARI terkait manfaat, cara melakukan, bahaya kanker payudara untuk diletakkan di posyandu, balai desa, atau tempat-tempat yang sering digunakan untuk perkumpulan ibu-ibu maupun remaja putri. 3. Bagi kader desa Bagi kader desa Giripeni Wates Kulon Progo diharapkan untuk berlatih Sadari bersamasama dengan bidan agar terampil. Kader bisa melakukan penyuluhan maupun simulasi kepada warga maupun remaja dengan diadakan pertemuan, penyuluhan maupun simulasi tidak hanya tentang SADARI tapi bisa kesehatan reproduksi lain agar masyarakat lebih tahu tentang kesehatan reproduksi wanita. 4. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan pernyataan tertutup dengan menggali lebih dalam menggunakan wawancara agar lebih diketahui faktor yang paling mempengaruhi. Diharapkan juga kepada peneliti selanjutnya untuk lebih memperhatikan informed concent terkait teknis melakukan penelitian agar diperoleh hasil yang optimal. Peneliti selanjutnya juga harus memperhatikan persamaan persepsi jika dalam proses penelitian dibantu asisten peneliti agar tidak menimbulkan bias. DAFTAR PUSTAKA Buku : Prawirohardjo, S. 2008. IlmuKandungan,YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo: Jakarta, hal 186-187. Putraningrum. E. 17-4-2010 KasusKanker di DIY Tertinggi se-indonesia: http://koran.republika.co.id, diaksestanggal 16-10-2010. Sutjipto. 2005. KankerPayudara Stadium Dinidapat Diobati. Medika.no 4: Jakarta. Dokumen Resmi : Depkumham.2008.KeterampilanDasarPerorangan (Basic Interpersonal Skill). Depkumham. Jakarta. Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian : Fitriani.2004. HubunganPengetahuandenganMinatMelakukanPemeriksaanPayudaraSendiripadaSis wi SMA PIRI 2 Yogyakarta.Stikes Aisyiyah. Yogyakarta. Hesti, D. 2011. Hubungan Antara Motivasi dengan Perilaku Melakukan Periksa Payudara Sendiri pada Ibu di Desa Tekik Bangunharjo Bangunkerto Turi Sleman. Stikes Aisyiyah. Yogyakarta. Lajungsari, D. 2011. Pengaruh Penyuluhan Pemeriksaan Payudara Sendiri terhadap Pengetahuan dan Praktik SADARI pada Kader Posyandu di Puskesmas Sewon II Kabupaten Bantul Yogyakarta. Stikes Aisyiyah Yogyakarta. Maulida, A. 2011. Pengaruh Penyuluhan tentang SADARI terhadap Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan Melakukan SADARI pada Siswi Kelas XI di MAN Gandekan Bantul. Stikes Aisyiyah Yogyakarta. 12